Mempersiapkan Karakter Anak untuk Masa Depannya
Mengenali karakter anak sejak dini itu penting. Tidak hanya untuk saat ini, karakter juga dapat membantu anak menghadapi masa depannya kelak. Nah, tugas kita sebagai orangtua adalah menggali dan mengembangkan karakter anak tersebut sehingga kelak ia siap menerima berbagai tantangan di masa depannya, menjadi pribadi yang gigih dan tangguh, tidak mudah menyerah, mandiri, mudah beradaptasi, banyak akal, senang bereksplorasi dan selalu memikirkan ide-ide ketika mengalami kesulitan.
Apalagi, masa depan anak kelak berbeda dari masa sekarang, yang tentunya lebih kompetitif. Karena itu, agar si kecil kuat dan siap menghadapi tantangan di masa depan, maka diperlukan lebih dari sekadar keterampilan dasar maupun inteligensi. Ya, pengembangan karakter anak turut berperan dalam mempersiapkan masa depan anak, lho!
Mengapa karakter anak penting? Menurut psikolog anak dan keluarga Ajeng Raviando, S.Psi, M.Psi, karakter anak penting karena kita bisa melihat kenyataan bahwa perkembangan teknologi yang demikian cepat, akselerasi perubahan dalam dunia tanpa batas berdampak pada anak-anak akan bertumbuh dengan cara yang sangat berbeda jika dibandingkan dengan era sebelumnya.
Oleh sebab itu anak-anak perlu dibekali dengan penanaman karakter anak sejak usia dini agar siap menghadapi tantangan di masa depan. Dengan demikian, anak akan memiliki mental tangguh menghadapi perubahan dan situasi tertentu dalam kehidupan, seperti kegagalan, stress, tantangan, lingkungan baru, dan lainnya.
Pendidikan dan pengembangan karakter anak sebaiknya dilakukan sejak usia dini agar anak tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter. Pada usia 1 hingga 6 tahun, karakter anak mulai terbentuk dan berkembang dengan pengaruh kondisi lingkungan serta pengalaman yang didapat dalam masa pertumbuhannya. Karena itu, Ibu harus selangkah lebih maju serta bijaksana dalam menerapkan pola asuh yang tepat dan melatih 6 keterampilan dasar yang sangat penting untuk tumbuh kembang optimal anak, yaitu kognitif, verbal, motorik halus, kreatif, interaktif, dan fisik.
Namun, 6 keterampilan dasar tersebut belum cukup, karena si kecil juga perlu mengembangkan karakter anak agar siap menghadapi masa depan. Ada 5 karakter yang sebaiknya diasah sejak dini agar anak siap menghadapi masa depan. Karakter-karakter anak tersebut adalah mandiri, adaptif, banyak akal, berani, dan gigih. Dengan melakukan stimulasi terhadap kelima karakter anak tersebut, diharapkan dapat terbentuk karakter resiliensi pada anak yang siap menghadapi tantangan.
Cara mengembangkan karakter anak ini dapat dilakukan dengan membuat asesmen yang sinergi dengan 6 keterampilan dasar si kecil. Asesmen ini diharapkan mudah diterapkan oleh para orangtua dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mengembangkan karakter anak mandiri, misalnya, anak dilatih untuk mengambil sendiri permainan yang diinginkan, memilih buku yang ingin dibacakan, dan sebagainya yang disesuaikan dengan usia anak. Ibu bisa juga mengembangkan karakter anak dengan melibatkannya dalam setiap aktivitas yang memiliki makna dan tujuan (purposeful exposures), seperti mengajak melakukan kegiatan outdoor. Diharapkan, si kecil berani mencoba dan mudah beradaptasi dengan aktivitas yang berbeda-beda.
Selain mengembangkan karakter anak yang bersinergi dengan 6 keterampilan dasar si kecil, jangan lupa, ya Bu, untuk tetap melakukan positive parenting atau pola pengasuhan yang menghargai sudut pandang anak serta menekankan pada sikap positif. Positive parenting bisa dilakukan dengan membantu anak merasa bangga atas dirinya dengan menunjukkan sikap positif dan penuh kasih sayang. Seperti memberi pujian saat anak bertindak benar sehingga akan memotivasi serta membangun kepercayaan diri, sedangkan menegur anak ketika berbuat salah diterapkan dengan memberikan pengertian mengenai dampak dari tindakan yang dilakukan. Dalam pembentukan disiplin, orang tua perlu mengajarkan dengan konsisten dan memberikan konsekuensi yang jelas.
5 karakter anak yang penting untuk masa depan si kecil
Mandiri
Anak dengan karakter anak mandiri dapat mengandalkan kemampuan, penilaian dan sumber dayanya sendiri, dan tidak bergantung kepada orang lain. Dengan latihan terus-menerus dan merasakan berbagai pengalaman, karakter anak mandiri ini dapat dikembangkan.
Jika anak Ibu memiliki karakter anak mandiri, Ibu bisa melihat betapa ia sangat termotivasi, mencari alasan-alasan sendiri untuk mencapai goal dan prestasi. Ia juga memiliki kepercayaan diri tinggi, tidak tergantung pada penilaian orang lain. Anak dengan karakter anak mandiri ini sangat pintar menjadi decision maker karena ia dapat menimbang-nimbang plus minus sesuatu.
Meski begitu, karakter anak mandiri bukan berarti ia selalu menyendiri dan terpisah. Anak-anak tetap harus merasa dicintai, terutama oleh kedua orangtuanya, dan merasa aman sementara ia diberikan perhatian, ruang, dan waktu untuk belajar melakukan sesuatu untuk diri mereka sendiri.
Tumbuhkan karakter anak ini dengan cara:
- Jangan buru-buru membantu anak melakukan sesuatu yang dia sudah mampu lakukan, seperti memakai baju atau sepatu sendiri. Sabarlah sampai anak melakukan semua itu sendiri seberapun lamanya.
- Melibatkan mereka dalam beragam aktivitas rumah tangga yang aman dan nyaman dilakukannya, tentu saja. Pilihlah kegiatan sesuai usia si kecil, jangan yang berat-berat. Dengan melibatkan anak dalam kegiatan kita sehari-hari, selain mengembangkan karakter anak mandiri, si kecil juga akan merasa bangga dan dihargai. Pujilah setiap ia selesai melakukan aktivitasnya.
Adaptif
Anak dengan karakter anak adaptif ini mudah menyesuaikan diri dan senang dalam setiap situasi. Tidak semua anak bisa dengan gampangnya beradaptasi saat berada di lingkungan atau situasi baru dan berbeda, lho Bu. Jika si kecil termasuk yang sensitif, Ibu tentu perlu terus mendukungnya, membuatnya lebih berani dan terbuka bersosialisasi, dan memberi arahan pada si kecil bagaimana seharusnya ketika berada di lingkungan atau situasi yang baru.
Mengetahui nyaman atau tidaknya anak saat berada di tempat yang baru terkadang dapat dilihat dari tanda-tanda fisik si kecil, seperti berkeringat, diam, mulas, diare, kepala pusing, tangan dingin, sulit tidur, dan sulit berkonsentrasi.
Karena itu, Ibu perlu terus membantunya agar setidaknya si kecil nyaman saat bertemu dengan orang baru ataupun menghadapi situasi yang sama sekali belum pernah ia rasakan. Sementara jika anak Ibu telah memiliki karakter anak adaptif, mudah menyesuaikan dengan tempat baru, lingkungan yang berbeda, orang-orang baru, Ibu perlu terus menggali dan membantunya mengembangkan karakter anak ini sehingga kelak ia siap menghadapi masa depannya.
Tumbuhkan karakter anak ini dengan cara:
- Ibu dan ayah bisa mengajak si kecil liburan yang berbeda dengan kesehariannya, misalnya camping atau ke gunung.
- Tetap dampingi si kecil saat mengajaknya berada di tempat baru atau ketika bertemu dengan orang-orang baru, namun jangan terlalu dekat dengannya. Pantaulah ia dari jarak jauh dan biarkan ia bereksplorasi sebebas-bebasnya dan sebanyak-banyaknya sehingga ia makin percaya diri dan nyaman. Meski begitu, Ibu tetap perlu mengajarinya untuk behave, ya.
Banyak akal
Anak dengan karakter anak ini bisa bertindak cepat dan efektif hampir di semua situasi. Ia juga cepat mengerti situasi dan pandai mencari pemecahan masalah. Si kecil dengan karakter anak banyak akal juga jarang kehabisan ide dan selalu mengasah kreativitasnya, dan bisa mencapai sesuatu sendiri tanpa harus mengandalkan orang lain. Si banyak akal ini keahliannya selalu terasah dan ia selalu siap menciptakan hidup yang lebih baik.
Tumbuhkan karakter anak ini dengan cara:
- Stop memberi semua yang anak inginkan. Dorong ia untuk mencapai caranya sendiri. Misal, ia minta Ibu mengambil bolanya yang nyangkut di atas lemari bajunya. Ibu bisa katakan, "Kira-kira Adek bisa pakai apa ya supaya bisa ngambil bola itu?"
- Memuji si kecil atas usaha kerasnya.
- Ibu bisa mengajaknya memasak bersama dengan bahan-bahan seadanya di kulkas. Minta bantuannya untuk memikirkan apa yang bisa dimasak dengan bahan-bahan seadanya tersebut.
- Ajak si kecil membuat prakarya atau menciptakan permainan sendiri.
Berani
Si kecil dengan karakter anak berani ini bersedia mengambil risiko dan tak kenal takut. Ia memiliki rasa percaya diri tinggi dalam menghadapi setiap kesulitan. Karakter anak seperti ini sangat baik sebagai bekal menghadapi masa depan, apalagi tantangan kehidupan semakin berat.
Saat ini saja, kita banyak menghadapi masalah yang berkaitan dengan anak, seperti bullying, mengomentari kekurangan fisik orang lain, menilai seseorang berdasarkan penilaian tertentu saja, dan berbagai bentuk perundungan lain yang tentu saja berat bagi anak. Nah, tugas kita sebagai orangtua adalah membekalinya dan membesarkan anak-anak yang berani sehingga mereka dapat menaklukkan segala tantangan-tantangan tersebut.
Tumbuhkan karakter anak ini dengan cara:
- Kasih anak kesempatan mencoba hal-hal baru, membuat kesalahan, dan belajar dari kesalahannya. Misal ketika anak ingin bermain monkey bar di playground kompleks rumah sendiri, sebaiknya hindari perkataan yang membuatnya down, seperti "Jangan, nanti Adek jatuh." Coba gantilah kalimat Ibu dengan kalimat penyemangat, seperti "Pegangan yang kuat, ya." Tentu tetap dengan pengawasan penuh Ibu, ya.
- Membiarkan si kecil memutuskan, apakah dia sudah cukup berani melakukan hal tersebut atau tidak. Ya, karakter anak berani memang tidak bisa dipaksakan. Misalnya, si kecil masih takut bermain bersama teman-teman barunya di sekolah, atau belum berani main trampolin sendiri, jangan paksakan ia untuk melakukannya saat itu juga. Berikan waktu untuk si kecil dan biarkan ia memutuskan kapan ia siap melakukannya. Dengan begitu, kelak ketika ia berani, ia akan melakukannya secara positif, bukan karena terpaksa.
- Membiarkan si kecil bereksplorasi seluas-luasnya, dengan arahan dan pendampingan, tentu saja.
- Memberi contoh. Ya, karakter anak bisa dikembangkan lewat contoh dari orangtuanya. Bukankah anak peniru ulung? Jadi Ibu jangan terlalu berharap si kecil senang berkebun jika Ibu sendiri takut berkotor-kotor ria dengan tanah kebun. Ibu pun perlu keluar dari zona nyaman Ibu, mencoba hal-hal baru sehingga si kecil akan mengikuti kebiasaan Ibu tersebut.
- Membacakan buku-buku bertema keberanian. Bacakan buku-buku seperti ini sebagai rutinitas pengantar tidur, sehingga dapat mengembangkan karakter anak berani.
- Melatihnya untuk speak up, bersuara untuk setiap apa yang dirasakannya.
- Selalu mendampinginya dengan kata-kata penguat, seperti, "Tidak apa-apa gagal. Besok dicoba lagi."
- Dan jangan lupa, selalu memuji setiap pencapaiannya.
Gigih
Karakter anak gigih membuat si kecil teguh pada pendirian, tetap berusaha melakukan sesuatu sampai selesai atau tuntas.
Tumbuhkan karakter anak ini dengan cara:
- Cari tahu kesukaannya. Misal dia suka renang, maka Ibu boleh menawarkannya les berenang. Saat melakukan aktivitas yang disukai, anak akan belajar latihan terus, melakukan berulang-ulang sampai ia berhasil menguasai aktivitas tersebut.
- Beri ia tanggung jawab dan kesempatan untuk sukses. Mulailah dengan tugas-tugas kecil yang dapat dia lakukan, lalu tingkatkan levelnya menjadi lebih sulit. Misalnya memberi makan binatang peliharaan, berkebun, membacakan cerita untuk adiknya yang masih balita, atau merapikan rak bukunya.
- Tidak menyerah saat si kecil menyerah. Bantulah ia untuk bangkit agar karakter anak gigih ini terbangun. Ibu boleh katakan padanya bahwa tugas yang dilakukan si kecil memang sulit, tapi tetap semangati bahwa si kecil bisa. Latihlah terus keahlian problem solving-nya. Dan jangan lupa, rayakan atau pujilah keberhasilannya karena ia sudah mampu menyelesaikan tugasnya sendiri.
- Semangati si kecil dengan kata-kata seperti, "Lihat deh kerja keras Adek berhasil. Bagus, Dek. Teruskan, jangan menyerah."
Nah, bagaimana dengan si kecil di rumah, Bu? Si kecil termasuk yang mana? Apakah dia memiliki karakter anak mandiri, adaptif, banyak akal, berani, gigih, atau kombinasi beberapa di antaranya? Lalu apakah Ibu sudah mengenali dan mulai menggali karakter anak Ibu?
Jika Ibu ingin segera mulai mengembangkan karakter anak Ibu dan ingin menyiapkan masa depan si kecil sejak dini, yuk belajar bersama-sama orangtua lainnya di laman Nutrilon Royal, Raise Them Ready ini: https://www.nutriclub.co.id/raisethemready/.
Di sana Ibu bisa belajar tentang karakter anak yang kuat sebagai bekal si kecil menghadapi masa depannya. Bagaimana agar anak menjadi gigih dengan siap jatuh dan bangun lagi, menjadi berani dengan menghadapi ketakutannya, belajar menghadapi situasi asing, dan lainnya.
Bagaimana? Raise them ready, Ibu? Tentu siap, ya! Semangat... Ibu pasti bisa!
(Dini / Dok. Freepik)