Mengatasi Persaingan Kakak-Adik
Terkadang sulit bagi batita untuk bisa menerima kehadiran seorang adik baru di wilayah kekuasaannya. Saat saudara kandungnya mulai bertambah besar, mereka bisa menunjukkan kecemburuan dengan berdebat, saling mengganggu, atau kadang berkelahi. Tujuan mereka adalah untuk membalas kakak atau adik yang merusak mainannya, mengganggu keasyikannya bermain, atau untuk mendapatkan perhatian orangtua.
Hal seperti ini normal terjadi. Adik-kakak yang selalu berkelahi di waktu kecil biasanya akan menjadi saudara kandung yang paling dekat saat dewasa kelak. Persaingan antar saudara kandung bisa menjadi persiapan yang baik sebelum mereka memasuki dunia yang lebih luas.
Sebenarnya batita Anda belum bisa memahami rasa cemburu yang ia rasakan begitu juga perasaannya terhadap adik kecil yang baru dilahirkan. Yang ia inginkan hanyalah perhatian yang tak terbagi dari Anda. Ia bisa bereaksi dengan berperilaku tidak menyenangkan atau menarik diri. Ketika adik barunya hadir, ia bisa meresponnya dengan cara berikut:
- Menolak untuk berjalan,
- Berhenti menggunakan toilet kecilnya,
- Meminta botol susu yang telah lama tidak ia gunakan,
- Duduk di tempat duduk adiknya,
- Lompat kea rah Anda saat sedang menyusui si bayi.
Ia mungkin juga suka mencubit adik kecilnya. Ini jelas merupakan cara batita Anda mencuri perhatian Anda dari si bayi. Melihat Anda marah akan membuatnya lebih baik daripada diabaikan. Batita Anda belum mengerti kalau mencubit menimbulkan rasa sakit.
Ia tak bisa menempatkan dirinya pada posisi orang lain hingga beberapa tahun ke depan. Yang ia tahu adalah dengan mencubit dan membuat adiknya menangis akan membuatnya mendapat perhatian dari bundanya.
Bunda, menjadi penengah bagi kakak-adik yang saling bersaing bukanlah hal yang mudah. Tapi coba pertimbangkan bagaimana perasaan si kakak. Ia mungkin merasa kehilangan cinta dari Anda karena kehadiran adik kecilnya. Untuk menghindari kejadian tersebut, berikut ini beberapa langkah yang bisa Bunda lakukan dalam mempersiapkan si kakak menerima kehadiran adik barunya:
Libatkan Batita Anda dalam Persiapan Menyambut Bayi
Ajak ia untuk membantu membuat keputusan sederhana, misalnya memilih baju bayi berwarna kuning atau biru. Pastikan Anda juga harus merasa senang dengan apapun pilihannya. Selain itu, Anda juga perlu mengubah rutinitas si batita. Anda bisa memindahkannya ke kamar tidur yang baru. Lakukan perubahan ini beberapa minggu sebelum sang adik lahir. Batita akan mengerti posisi mereka melalui apa yang mereka miliki. Jadi luangkanlah waktu sebelum tidur dengan menjadi miliknya seorang ya Bun.
Jelaskan Apa yang Akan Terjadi Saat Bayi Lahir
Jelaskan pada si kakak dengan sederhana saja seperti, “Nanti kalo adik bayi lahir, kakak sama Ayah dulu ya karena Bunda ada di rumah sakit.” Anda juga harus rajin menenangkan dirinya dengan mengatakan ia adalah anak terbaik di dunia. Katakan betapa Anda mencintainya dan terus ucapkan ini setelah adiknya lahir. Memiliki bayi baru memang tidak akan mengubah perasaan Anda padanya, tapi tetap saja ia tidak akan mudah memahaminya. Coba perjelas kembali kepada si kakak kalau ia istimewa bagi Anda.
Beritahu Batita Anda Tentang Waktu kelahiran yang Makin Dekat
Coba jelaskan pada batita Anda kalau adiknya akan segera lahir dengan mengatakan, “Adik bayi seperti benih yang sangat kecil di perut Bunda, seperti Kakak dulu.” Ia mungkin belum bisa menerima atau berusaha menolaknya. Tujukan untuk memberitahu batita Anda di saat Anda mengabarkan kehamilan kepada teman dan kerabat. Saat ia melihat perut Anda yang semakin membesar, mungkin si kakak akan lebih bisa sedikit menerima kehamilan Anda. Biarkan ia merasakan perut Bunda waktu bayi menendang, atau Bunda bisa minta ia untuk mengajak berbicara bayi yang ada di perut Anda. Bunda juga bisa membacakan cerita tentang kelahiran seorang bayi untuk batita Anda.
Jelaskan Apa yang Akan Terjadi Saat Anda Menjalani Persalinan
Beberapa minggu sebelum tanggal perkiraan persalinan, jelaskan dengan rinci dan sederhana bahwa Anda akan berada di rumah sakit dan nanti sepulangnya dari rumah sakit, Abda akan membawa seorang adik bayi pulang ke rumah. Batita Anda mungkin bisa merasa kesal dengan kepergian Anda selama 1 atau 2 hari untuk melahirkan di rumah sakit. Jika Bunda meminta teman atau keluarga lain untuk menemani si kakak, ada baiknya jika Bunda meminta mereka untuk datang 1 atau 2 minggu sebelum hari persalinan datang supaya si kakak terbiasa. Selain itu, Bunda juga bisa meminta si kakak untuk berkunjung ke rumah sakit. Ia pastinya akan merasa menjadi bagian penting dalam keluarga besar jika Bunda melakukan ini. Jangan lupa ajak ia berfoto bersama adik barunya, agar ia tahu bahwa ini adalah waktu yang istimewa untuknya. Andapun juga bisa mempersiapkan hadiah kecil dari bayi untuk kakaknya.
Bunda bisa mencegah terjadinya persaingan kakak-adik saat si bayi pulang ke rumah dengan melakukan hal berikut ini:
Bersiaplah untuk Agresi dari Sang Kakak
Semua anak pasti merasa cemburu pada adik baru, khususnya bila si kakak masih batita, ia pasti sulit untuk mengontrol perasaannya. Jadi jangan terkejut bila batita Anda suka mencoba memukul atau melempar sesuatu ke adik kecilnya. Perilaku ini memang tidak baik, tapi normal. Pencegahan adalah hal pertama yang perlu Bunda lakukan. Buat sesulit mungkin bagi batita Anda untuk menyakiti adiknya. Jika ia memukul atau mencubit adiknya, beri perhatian pada adiknya dan abaikan sang kakak. Dengan begitu ia akan kehilangan apa yang ia inginkan, yaitu perhatian Anda.
Jika Anda melihat si kakak berperilaku agresif, segera ambil tindakan. Saat bayi Anda sudah tenang, katakan pada kakak bahwa memukul dan mencubit adalah perilaku tidak baik. Bujuk sang kakak untuk berbicara tentang perasaannya dan mengungkapkannya dalam kata-kata, tanpa memberi komentar buruk. Bisa juga Anda terapkan time out hingga batita Anda tenang kembali. Jangan pernah meninggalkan batita Anda hanya bersama si bayi, tapi jangan katakan juga kalau Anda tidak mempercayainya. Jauhkan semua benda tajam dari jangkauannya.
Libatkan Batita Anda Saat Merawat Bayi
Ada banyak hal kecil yang bisa dibantu oleh batita Anda. Ia bisa membantu Anda memegangi handuk saat waktu mandi tiba atau ia bisa juga dimintai tolong untuk mengambilkan popok. Ketika si bayi menangis, batita Anda bisa menyanyikan lagu atau mengajaknya berbicara. Jika ia meminta untuk menggendong adiknya, dudukkan ia di kursi, gunakan bantal sebagai penyangga. Lalu letakkan bayi di pangkuannya selagi Anda tetap di dekatnya. Batita Anda mungkin mengira si bayi sebagai pengganggu Anda dan dirinya. Jadi seringlah katakan padanya, “Adik bayi sering menangis ya, Kak?” Sesekali jadikan ia yang pertama dalam prioritas seperti, “Adik kecil, tunggu ya, Bunda bantu Kakak pakai sepatu sebentar.”
Anda juga perlu menunda toilet training atau mengenalkan si kakak pada jenis makanan baru yang harusnya dilakukan sang kakak untuk sementara waktu. Batita bisa mengalami kemunduran jika Bunda tetap memaksa melakukan toilet training saat adik kecilnya lahir. Beri si kakak makanan kesukaannya dan singkirkan apa yang ia tidak suka tanpa banyak berkomentar.
Jangan Membandingkan Anak-Anak Anda
Kata-kata seperti, “Kenapa kamu tidak bisa seperti adikmu?” tidak akan menyelesaikan masalah. Sebaliknya, tekankanlah keunikan tiap anak. Anda bisa katakan, “Kakak pintar sekali yaa berlarinya bisa cepat. Kalau adik sangat pandai merangkak, bukan begitu Kak?” Lalu seringlah mengatakan hal istimewa untuk perilaku setiap anak, “Kakak sudah baik sekali sama adik bayi hari ini.” “Adik bayi, kamu sudah jadi adik yang baik hari ini.” Lalu puji mereka bersamaan, mungkin dengan mengatakan, “Hebat deh anak-anak Bunda udah bisa main bersama hari ini.”
(Ismawati)