Mengenalkan Kata-Kata Baik Pada Buah Hati Anda
Tentu Anda akan sangat bangga ketika melihat si kecil sudah mampu bersikap sopan dan santun pada orang lain. Si kecil sudah mampu memahami arti kata seperti kata “tolong” lalu mengucapkannya ketika ia ingin meminta bantuan orang lain atau mengucapkan kata “terima kasih” kepada orang yang telah menolongnya. Hal ini tentu saja merupakan satu kebanggaan tersendiri bagi Anda.
Namun jika buah hati Anda belum bisa bersikap sopan santun pada orang lain, sangat penting bagi Anda untuk menghindari berkata seperti ini pada si kecil “Oke, mama akan ambilkan tapi coba bilang dulu kata kuncinya apa?” atau “Mama akan ambilkan, tapi sebelum itu kamu harus bilang apa dulu?”. Memang maksud Anda sebenarnya baik yaitu ingin membiasakan si kecil agar bisa bersikap sopan seperti itu nantinya. Namun para ahli berpendapat hal ini tidak efektif untuk menanamkan nilai-nilai baik pada buah hati Anda.
Bila Anda ingin mengajarkan kebiasaan baik apalagi ingin menanamkan sikap sopan santun pada si kecil, berikanlah contoh yang baik pula pada si kecil. Metode seperti itu merupakan cara yang paling efektif dan tepat untuk dilakukan. Seperti yang kita ketahui, si kecil yang masih dalam usia batita dan balita, mereka akan selalu mengikuti semua sikap dan tingkah laku orangtuanya, maka dari itu sangat penting bagi Anda sebagai orangtua untuk selalu memberikan contoh yang baik pada buah hati Anda. Dengan begitu, seiring berjalannya waktu si kecil akan terbiasa dan mulai melakukan apa yang telah Anda contohkan tanpa harus Anda ingatkan apalagi Anda suruh.
Jika buah hati Anda sudah menginjak usia 2 tahun, Anda bisa mulai mengajari si kecil untuk menyapa orang lain. Tentu hal ini harus Anda tanamkan dengan sikap dan tingkah laku Anda pula saat di rumah. Bila pasangan Anda akan berangkat bekerja, Anda bisa mencontohkan memberikan ucapan “Hati-hati dijalan Papa…” lalu ketika ada sanak sodara yang berkunjung atau ketika bertemu teman maupun tetangga di jalan Anda bisa mengucapkan “Hai, apa kabar?”. Dengan memberikan contoh- contoh seperti itu, si kecil akan terbiasa dan mulai mengikuti sikap yang Anda contohkan. Jadi teruslah membiasakan si kecil dengan perilaku-perilaku yang baik.
Ketika Anda ingin mulai mengajarkan si kecil untuk mengucapkan kata “tolong”, Anda bisa memulai hal tersebut dengan membiasakan mengucapkan kata “tolong” ketika Anda ingin meminta pertolongan pada si kecil. Anda juga bisa mulai membiasakan mengucapkan kata “terima kasih” ketika si kecil mau menolong atau mengikuti apa yang Anda minta.
Namun untuk membiasakan si kecil mengucapkan kata “terima kasih”, biasanya memerlukan sedikit waktu. Pada umumnya si kecil yang mulai mengiinjak usia balita yang sudah mulai mengerti apa makna mengucapkan kata “terima kasih”. Tapi tentu hal ini bukanlah jadi alasan untuk tidak mengajarkan si kecil hal-hal baik dan mendasar seperti tadi.
Anda hanya harus terus mengingatkan secara perlahan bahwa sangat penting mengucapkan kata “terima kasih” karena hal tersebut mengekspresikan rasa senang kita karena seseorang telah membantu meringankan pekerjaan kita dan menghargai apa yang telah orang lain lakukan untuk kita.
Pada usia balita yaitu sekitar 4-5 tahun. Anda juga bisa mulai mengajarkan si kecil untuk mengucapkan kata “maaf” bila ia melakukan kesalahan ataupun kekacauan. Betsy Brown Braun, penulis buku Just Tell Me What to Say: Sensible Tips and Scripts for Perplexed Parents mengatakan bahwa kebanyakan orangtua sekarang ini selalu berlaku berlebihan ketika buah hatinya melakukan kesalahan.
Jika para orangtua ini melihat si kecil melakukan satu kesalahan, mereka langsung memarahi dan membentak buah hatinya. Padahal hal tersebut memberikan efek yang buruk pada si kecil dan tidak mengajarkan hal yang baik juga. Si kecil yang merasa terpojok malah akan berteriak pada orangtuanya atau malah membanting mainan yang ada di dekatnya. Maksud hati ingin mengajarkan si kecil untuk menyadari kesalahannya dan mengajarkan meminta maaf atas apa yang dilakukan, namun hal tersebut malah mengajari si kecil untuk menjadi anak yang membangkang.
Untuk itu Anda sebagai orangtua seharusnya lebih mengutamakan bagaimana cara mengajarkan nilai-nilai yang baik pada si kecil, jangan hanya mementingkan ego Anda sendiri. Bila si kecil membuat kesalahan, Anda lebih baik duduk, bicara dan bertukar pikiran untuk menyelesaikan permasalahan yang telah dibuatnya. Tanyakan pada si kecil kenapa hal itu bisa terjadi? Mengapa si kecil bertindak seperti itu?
Dengan membiasakan hal seperti ini Anda telah mengajari si kecil untuk lebih tenang dalam menghadapi masalah dan tidak malu untuk mengakui kesalahan yang dibuatnya sehingga dengan sendirinya si kecil pun akan mampu mengucapkan kata “maaf” dari hatinya dan memaknai hal tersebut. Sehingga ketika si kecil beranjak dewasa ia mampu menjadi pribadi yang mempunyai sikap dan tingkah laku yang santun.
(Wati)