Milia, Si Bintik Putih Di Wajah Bayi. Bagaimana Cara Menghilangkannya?
Milia adalah bintik putih kecil yang paling umum muncul di hidung, dagu, atau pipi bayi. Meski milia bisa muncul pada usia berapapun, bintik putih ini sangat umum pada bayi baru lahir. Sekitar 40 hingga 50 persen, atau setengah dari jumlah bayi baru lahir mengalami milia. Anda tidak bisa mencegah milia, tapi milia biasanya hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Tidak ada penanganan khusus untuk milia.
Milia biasanya muncul sehari atau dua hari setelah bayi lahir. Tapi pada bayi yang lahir prematur, kemungkinan milia baru terlihat setelah berhari-hari atau minggu. Akan terasa tidak nyaman ya Bun melihat kulit cantik bayi Anda ditutupi oleh bintik kecil ini, tapi si kecil tidak akan merasa kesakitan. Milia tidak menular dan akan hilang tanpa pengobatan dalam dua atau tiga minggu. Anda juga akan melihat bintik yang serupa di gusi bayi atau atap mulut yang disebut Epstein's pearls, yang juga tidak berbahaya.
Penyebab Milia
Milia terjadi ketika kulit mati terjebak di kantong kecil dekat permukaan kulit bayi. Ketika permukaan bintik hilang, kulit mati mengelupas dan bintik sepenuhnya hilang. Meski penyebab milia pada bayi baru lahir tidak diketahui, pada anak yang lebih besar dan orang dewasa, penyebabnya biasanya terkait dengan beberapa jenis kerusakan pada kulit, seperti:
Penggunaan krim steroid untuk jangka waktu lama.
Kondisi kulit yang menyebabkan lecet seperti bullous pemphigoid, epidermolysis bullosa, dan porphyria cutanea.
Cedera lecet seperti poison ivy.
Kerusakan kulit jangka panjang akibat sinar matahari.
Jenis-Jenis Milia
Ada banyak jenis milia yang digolongkan berdasarkan usia dan kapan terjadinya atau cedera yang menyebabkan milia berkembang.
Milia neonatal. Kondisi ini terjadi pada bayi baru lahir dan akan hilang dalam beberapa minggu. Bintik putih biasanya terlihat pada wajah dan kulit kepala.
Milia primer pada anak dan orang dewasa. Kondisi ini disebabkan oleh keratin yang terjebak di bawah kulit. Bintik putih ditemukan di sekitar kelopak mata, dahi, dan pada area genital. Milia sekunder bisa hilang dalam beberapa minggu atau berlangsung selama beberapa bulan.
Juvenile Milia. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan genetik termasuk sindrom basal sel nevus, pachyonychia congenita, sindrom Gardner, atau sindrom Bazex-Dupré-Christol.
Milia en Plaque. Kondisi ini umumnya terkait dengan genetik atau autoimun kulit. Milia en plaque bisa muncul pada kelopak mata, telinga, pipi, dan rahang. Milia bisa beberapa sentimeter diameternya.
Multiple Eruptive Milia. Bintik putih ini terasa gatal dan muncul pada wajah, lengan atas, dan batang tubuh.
Traumatic Milia, muncul ketika terjadi cedera pada kulit. Bercak pada kulit bisa mengalami iritasi, berwarna kemerahan pada bagian pinggirnya, dan putih di bagian tengahnya.
Milia karena obat. Penggunaan krim steroid bisa memproduksi milia pada kulit dimana krim diaplikasikan.
Milia bisa terjadi pada semua orang dan segala usia. Milia primer sangat umum pada bayi baru lahir (terjadi hingga 50 persen) sehingga dianggap normal. Milia sekunder kurang umum pada bayi tapi bisa muncul bila ada cedera pada kulit.
Lokasi paling umum munculnya milia pada bayi antara lain:
Sekitar hidung
Sekitar mata
Pipi
Dagu
Dahi
Meski sangat jarang, bayi bisa mengalami milia pada area penis dan membran lendir seperti bagian dalam mulut.
Cara Mengatasi Milia Pada Bayi
Anda tidak perlu melakukan apapun. Bintik akan hilang dengan sendirinya, tanpa pengobatan, dalam beberapa minggu, meski mungkin berlangsung satu atau dua bulan. Dokter menganjurkan agar Anda tidak menggunakan krim atau salep apapun pada milia. Dan jangan coba memencet bintik yang mirip jerawat ini untuk membuatnya hilang lebih cepat, karena bisa menimbulkan luka. Berlebihan menggosok dan membersihkan juga tidak bagus karena bisa mengakibatkan iritasi pada kulit bayi yang sensitif. Bersabarlah Bunda, si kecil akan kembali memperoleh kulit lembutnya. Bicaralah pada dokter anak jika milia tidak hilang dalam beberapa bulan.
Memiliki milia tidak berarti bayi Anda akan tumbuh besar memiliki jerawat. Faktor genetik menjadi dugaan untuk orang yang mengalami jerawat. Jika Anda atau pasangan memiliki jerawat ketika remaja atau dewasa, anak Anda lebih mungkin mengalami jerawat ketika ia di usia remaja.
Mencegah Dan Mengatasi Milia Pada Orang Dewasa
Milia biasanya selalu hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Tapi ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mempercepat proses penyembuhan dan mencegah milia muncul kembali.
Jangan memencet atau mencabut milia
Meski milia pada wajah Anda atau wajah anak terasa mengganggu, jangan memencet atau mengoreknya. Mencoba mengangkat milia menyebabkan bintik kulit jadi berdarah dan terluka. Menggores kulit bisa mengundang bakteri, yang bisa menyebabkan infeksi.
Pada bayi di bawah usia 6 bulan, yang terbaik adalah membiarkan milia. Bila bintik terasa mengganggu, konsultasikan ke dokter.
Bersihkan area kulit
Pastikan Anda membersihkan wajah dengan sabun lembut setiap hari. Sabun pembersih wajah dengan formula berat akan mengikis minyak pada wajah yang dibutuhkan untuk kesehatan dan keseimbangan kulit.
Setelah dibersihkan, tepuk-tepuk kulit wajah dengan handuk untuk mengeringkannya atau biarkan kering dengan sendirinya. Ini akan membantu mencegah kulit terluka atau kulit kering.
Uap untuk membuka pori-pori
Setelah wajah dibersihkan, Anda bisa uap wajah untuk membuka pori-pori dan mengangkat penyebab iritasi.
Salah satu cara melakukannya:
Duduk di kamar mandi dan nyalakan shower air panas. Ruang akan perlahan terisi uap hangat
Duduk selama 5 sampai 8 menit. Uap perlahan akan membuka pori-pori, melepas serpihan kulit atau penyebab iritasi lain yang terjebak di bawah kulit.
Matikan shower dan tunggu beberapa menit. Keringkan wajah, dan bilas dengan air hangat untuk membersihkan penyebab iritasi sebelum keluar dari kamar mandi.
Minyak kastor
Minyak kastor memiliki kandungan anti bakteri dan penyembuh serta mengontrol produksi minyak, karenanya bisa mengatasi masalah kulit termasuk jerawat dan milia.
Gunakan satu setengah sendok teh minyak kastor pada wajah dan biarkan hingga benar-benar menyerap di kulit. Lakukan setiap hari selama beberapa bulan.
Anda juga bisa gunakan campuran minyak kastor dan minyak zaitun dengan cara yang sama.
Sebagai alternatif, Anda bisa gunakan pasta dari satu sendok teh minyak kastor dan baking soda pada area yang terkena milia. Biarkan beberapa jam dan lalu bilas. Ulangi setiap hari selama sekitar dua minggu.
Gunakan masker madu
Masker madu bisa jadi anti mikroba yang membantu menurunkan peradangan. Bakteri dan peradangan bisa memicu iritasi kulit, jadi masker madu bisa meredakan milia Anda.
Sebuah penelitian menunjukkan madu yang dicampur dengan ekstrak kayu manis bisa efektif untuk melawan bakteri yang menyebabkan jerawat. Milia biasanya tidak disebabkan oleh bakteri, tapi masker madu dengan ekstrak kayu manis bisa memperbaiki penampilan kulit Anda.
Ikuti langkah berikut:
Campurkan 3 atau 4 sendok makan madu dengan satu sendok makan kayu manis
Masukkan ke microwave selama 30 detik
Gunakan campuran ini pada wajah dan rasakan efek menenangkannya selama 10 menit dan lalu bilas wajah hingga bersih.
Air mawar
Air mawar mengandung minyak mawar. Minyak mawar bisa jadi anti peradangan ketika digunakan pada kulit. Gunakan air mawar pada area yang terkena milia dua atau tiga kali sehari. Berhati-hati, ya Bun hindari area mata saat menggunakan air mawar karena bisa menyebabkan iritasi.
Krim retinoid
Peneliti menganjurkan krim retinoid untuk mengatasi milia. Krim retinoid mengandung vitamin A, yang penting untuk kesehatan kulit.
Gunakan produk yang mengandung retinol hanya satu kali sehari, dan gunakan ketika wajah bersih dan kering. Ketika menggunakan krim retinoid, Anda juga perlu menggunakan tabir surya setiap hari. Krim retinoid membuat kulit lebih rentan rusak karena paparan sinar matahari.
Gunakan tabir surya untuk wajah
Anda perlu gunakan tabir surya setiap hari untuk melindungi kulit wajah dari sinar ultraviolet. Manfaat tambahan dari tabir surya adalah bisa menurunkan iritasi kulit yang menyebabkan milia. Cari tabir surya yang khusus dibuat untuk wajah, dan pastikan faktor proteksinya lebih dari 30. Anda bisa gunakan produk dengan SPF 100.
Tabir surya yang paling ramah di kulit mengandung minyak mineral sebagai bahan dasarnya. Baca bahan pembuat tabir surya dengan seksama untuk memastikan tidak mengandung bahan yang menimbulkan alergi atau kulit sensitif.
Scrub gula
Menggunakan scrub gula bisa bermanfaat menghilangkan milia karena bisa mengelupas kulit. Terlebih resep ini menggunakan perasan lemon dan minyak zaitun yang membuat kulit jadi lebih lembut dan cerah.
Gunakan perasan 1,5 buah lemon dan campurkan dengan dua sendok makan gula dan satu sendok teh minyak zaitun.
Perlahan oleskan campuran ini pada kulit selama beberapa menit.
Biarkan selama 20 menit dan lalu bilas hingga bersih.
Lakukan dua kali seminggu selama beberapa bulan.
Tepung maizena dan cuka
Gabungan maizena dan cuka atau cuka apel, jadi obat bermanfaat lain untuk mengatasi milia. Maizena menyerap minyak berlebih dan cuka bekerja untuk menyusutkan kulit.
Tambahkan maizena secukupnya ke satu sendok teh cuka untuk menghasilkan pasta.
Gunakan pada area yang terkena milia dan biarkan selama 20 sampai 30 menit.
Angkat pasta dengan lap basah yang lebih dulu direndam di air hangat lalu bilas kulit.
Lakukan ini setiap hari hingga milia hilang. Pada kebanyakan kasus, hasil positif akan terlihat dalam beberapa hari.
Kentang
Gunakan kentang dingin yang telah disimpan di lemari es. Kupas lalu parut. Gunakan parutan kentang pada wajah dan biarkan hingga mengering. Atau Anda bisa gunakan ekstrak kentang. Anda bisa juga gosokkan potongan kentang di wajah.
Minyak tea tree
Penggunaan minyak tea tree secara teratur bisa membantu mengeringkan bintik milia. Terlebih, minyak ini bisa sebagai disinfektan alami untuk kulit.
Anda hanya perlu bersihkan wajah dan gunakan sedikit minyak tea tree pada area milia satu kali sehari, sebaiknya di malam hari sebelum tidur. Lalu bilas wajah di pagi harinya. Lanjutkan pengobatan ini hingga kondisi kulit membaik.
Lidah buaya
Lidah buaya memiliki kandungan yang menyejukkan, menyembuhkan, sebagai anti peradangan dan anti oksidan yang membantu mengatasi milia dengan mudah. Juga membantu membuka pori-pori kulit.
Pijat area yang terkena milia dengan gel yang diambil dari lidah buaya. Biarkan semalaman dan bilas di pagi harinya. Lakukan ini dua kali seminggu hingga bintik milia hilang. Biasanya hasil positif akan terlihat dalam beberapa hari.
Anda bisa juga menggunakan gabungan lidah buaya dan teh hijau. Biarkan selama 15 menit dan bilas. Biasanya ini bagus untuk area di sekitar mata karena membantu menghilangkan lingkaran hitam pada mata.
Daun kelabat
Daun kelabat bisa digunakan untuk kecantikan dan mengatasi jerawat serta milia. Daun kelabat memiliki kandungan antiseptik, anti peradangan, dan antioksidan.
Giling satu genggam daun kelabat dengan sedikit air
Oleskan campuran ini pada wajah
Biarkan selama 10 sampai 15 menit dan lalu bilas hingga bersih
Ulangi setiap hari hingga bintik milia hilang.
Masker telur
Buat campuran dari setengah sendok teh minyak almond, putih telur, satu sendok makan madu, dan satu sendok makan yoghurt. Oleskan di kulit dan biarkan selama 30 menit lalu bilas hingga bersih.
Pasta gigi
Pasta gigi mengandung florida yang membantu mengangkat gejala terkait milia. Gunakan lapisan tipis pada area milia dan biarkan selama 25 menit. Anda akan merasakan sensasi terbakar, tapi ini normal dan akan segera hilang. Kemudian bersihkan pasta gigi dengan air dingin.
Scrub oatmeal
Scrub oatmeal bisa membuka pori-pori yang tersumbat. Banyak penelitian membuktikan oatmeal sangat bermanfaat untuk perawatan kulit. Oatmeal bisa mengatasi kulit kering dan rasa gatal. Ambil satu sendok makan gula dan madu serta 3 sendok makan oatmeal. Campurkan semua bahan dan perlahan oleskan pada kulit selama beberapa menit. Lalu bilas hingga bersih.
Baking soda
Gunakan baking soda yang dicampur dengan air. Oleskan pada wajah dan tunggu hingga mengering. Lalu bilas wajah dengan air hangat-hangat kuku.
Yoga dan olahraga
Olahraga teratur membuat kulit menjadi segar dan bebas dari kotoran. Anda bisa lakukan aktivitas fisik seperti berjalan kaki, berenang, atau jogging.
Perhatikan juga asupan makanan Anda. Perbanyak konsumsi buah dan sayur. Kekurangan vitamin tertentu, seperti vitamin A, terkait dengan pembentukan milia. Jadi tingkatkan asupan makanan yang kaya vitamin A seperti sayuran hijau, wortel, ketela, dan sebagainya.
Ada juga beberapa makanan yang perlu Anda hindari untuk mengatasi milia:
Batasi asupan gula dan produk berpemanis, makanan yang digoreng, makanan pedas, minuman berkafein dan karbonasi, makanan asin seperti keripik atau kentang goreng, dan coklat.
Jangan konsumsi suplemen vitamin D. Orang dengan milia tubuhnya perlu mengangkat kolesterol berlebih dari kulit, dan ini dilakukan dengan mengubah kolesterol menjadi bentuk vitamin D dari paparan matahari. Bila orang ini kelebihan vitamin D, maka proses ini tidak akan terjadi, dan tumpukan kolesterol di kulit akan terus berlanjut.
Selain menggunakan obat rumahan, ikuti juga beberapa saran seperti menghindari penggunaan bahan kimia keras pada kulit, menurunkan paparan sinar matahari, dan membersihkan kulit dua kali sehari. Selain itu, minum banyak air putih, jus segar, dan teh herbal untuk mengeluarkan racun dari tubuh.
(Ismawati)