Pemberian MPASI Dengan Metode Baby Led Weaning
Ada berbagai metode pemberian MPASI, salah satu yang lagi terkenal di kalangan ibu-ibu adalah Baby Led Weaning. Dengan baby lead weaning (BLW), bayi tidak disuapi makanan halus, tapi langsung diberikan finger food. Bunda bisa memberikan makanan yang aman dikunyah si kecil dan letakkanlah di depan bayi untuk ia pilih dan dimakan sendiri. Dengan begitu si kecil bisa memutuskan seberapa banyak dan seberapa cepat ia makan.
Meski teori ini terdengar radikal, sebenarnya praktek ini telah ada sejak lama dan jadi budaya di banyak negara. BLW sama seperti saat kita membiarkan bayi belajar merangkak, merambat, dan berjalan sendiri, jadi kenapa tidak kita membiarkannya ia makan sendiri? Secara teori, BLW mendorong si kecil untuk makan apa dan seberapa banyak yang ia mau, bukan seberapa banyak yang Anda inginkan.
Baby led weaning didasarkan pada pemahaman bahwa bayi akan tahu ketika ia merasa kenyang. Daripada menyuapinya hingga piringnya kosong, Anda cukup membiarkannya makan sendiri hingga ia berhenti.
Saat Bunda mengaplikasikan BLW, Bunda juga otomatis mempercayai insting alami anak terhadap makanan. Kalau tertarik untuk melakukan BLW, Bunda bisa menawarkan bayi berbagai makanan sehat seperti buah mentah dan sayuran yang dikukus lalu biarkan ia memilih apapun yang ia suka. Untuk beberapa minggu pertama, ia mungkin tidak makan dalam jumlah banyak.
Selama tahap awal BLW, waktu makan adalah waktu di mana si kecil bisa bereksplorasi. Bayi akan bersenang-senang bereksplorasi dengan tekstur, warna, dan bau berbeda dari setiap makanan dan pada akhirnya ia akan mencicipi variasi makanan yang ada di depannya.
Butuh waktu beberapa bulan sampai bayi mulai makan dengan jumlah yang cukup, tapi jangan khawatir Bun dengan asupan gizinya. Si kecil akan baik-baik saja dengan nutrisi ASI yang ia peroleh selama waktu ini. Jika Bunda menerapkan BLW, itu artinya Bunda membiarkan bayi bereksplorasi dengan makanan dan ini akan mendorongnya untuk lebih berpetualang dengan rasa makanan di masa mendatang. Selain itu, membiarkan bayi memutuskan seberapa banyak makanan yang masuk ke perutnya akan mencegah si kecil makan berlebihan yang bisa menjadi kebiasaan buruk. Ini juga berarti Anda tidak perlu menghabiskan waktu lama untuk memasak.
BLW membuat bayi mempelajari skill makan yang sangat penting, seperti mengunyah, menggerakkan makanan ke belakang mulut, dan menelan. Bayi yang disuapi tidak belajar bagaimana menggerakkan makanan ke belakang mulut dan ini membuat mereka lebih beresiko tersedak. BLW mengajarkan bayi dengan aman menggerakkan makanan di mulut dan ini membuat mereka kurang beresiko tersedak.
Kapan BLW Bisa Dimulai?
Para ahli merekomendasikan waktu terbaik untuk memulai BLW saat si kecil berusia 6 bulan. Di usia tersebut, kebanyakan bayi sudah bisa duduk sendiri dan menggapai serta memegang benda. Mereka juga memiliki refleks tongue-thrust (menjulurkan lidah) yang menyebabkan benda asing terdorong keluar dari mulut, serta usus telah mengembangkan enzim pencernaan yang dibutuhkan untuk menyerap makanan padat.
Meski banyak sekali manfaat BLW, ada beberapa kekurangannya, antara lain:
Berantakan. Saat makan finger food, bayi pasti akan berantakan, terutama jika jika si kecil sedang belajar mengambil makanan dan memasukkannya ke mulut.
Kekurangan asupan zat besi. Bayi yang menyusu mendapat cukup zat besi dari ASI hingga usia 4 bulan. Dokter bisa menambahkan suplemen zat besi hingga bayi mulai makan makanan padat yang kaya zat besi. Tapi sebagian bayi mengalami kesulitan untuk mengunyah makanan dengan kandungan zat besi tinggi seperti daging sapi. Puree daging, sayuran hijau, dan sereal fortifikasi bisa membantu mengisi kekurangan ini. Dokter dapat merekomendasikan si kecil terus mendapat suplemen zat besi pada tahun pertamanya.
Resiko Tersedak Jika Terapkan BLW
Selama Anda menawarkan makanan yang aman, gusi si kecil akan mampu mengunyah makanan yang lembut. Tapi bayi mungkin akan memberi efek gagging (seperti mau muntah) beberapa kali pada awal BLW, baik karena ia memasukkan terlalu banyak makanan ke mulut atau karena ia mendorong makanan terlalu jauh ke belakang. Ini sebenarnya pertanda bagus, karena gag reflex bisa mencegah bayi tersedak. Bayi belajar menggerakkan makanan dari belakang tenggorokan ke depan, di saat yang sama ia juga belajar apa yang tidak boleh dilakukan saat waktu makan tiba.
Tips Keamanan untuk Metode Baby Led Weaning
Selama Anda menyajikan makanan dengan aman, BLW tak akan membahayakan bayi. Berikut beberapa tips untuk memastikan bayi aman ketika memulai BLW:
Jangan tinggalkan bayi sendirian bersama makanan.
Hindari menyajikan makanan yang bisa menyebabkan tersedak, termasuk kacang, anggur utuh, atau apel beserta kulitnya.
Posisikan bayi duduk tegak di high chair ketika makan.
Jelaskan tentang BLW ke siapa saja yang ikut merawat bayi agar mereka mengikuti langkah keamanan yang Anda lakukan.
Waspadai reaksi alergi. Anda tak perlu menunda menawarkan beberapa makanan untuk menghindari alergi makanan. Semakin banyak pilihan yang Anda tawarkan, semakin mungkin bayi menerima makanan yang berbeda, yang berarti Anda tak perlu memaksanya untuk makan di masa mendatang.
Bunda, Anda mungkin berpikir skeptis tentang anak usia 6 bulan bisa makan dengan baik, tapi kemampuan si kecil untuk makan akan membuat Anda kagum. Bila Anda memutuskan untuk mulai memberikan makanan padat dengan metode BLW, berikut prinsip yang harus diikuti:
Teruskan menyusui. Tetap menyusui di frekuensi yang sama ya Bun, karena bayi mendapat mayoritas nutrisi dari ASI pada tahun pertamanya.
Gunakan alas liur lebar. Biarkan si kecil hanya mengenakan popok dan pakaikan alas liur besar, jangan lupa letakkan kain atau koran di lantai di bawah high chair.
Tak perlu jadwal. Anda mungkin pernah mendengar kalau Anda harus menetapkan jadwal makan yang digabungkan dengan pemberian ASI. Tapi bila Anda memilih BLW, cukup tawarkan makanan padat di waktu makan dan biarkan bayi memilih apakah ia ingin memakannya.
Mulai perlahan. Di awal, Anda hanya perlu letakkan satu atau dua makanan di depan bayi pada satu waktu makan. Lebih dari ini akan membuat bayi bingung dengan terlalu banyak pilihan.
Potong makanan menjadi bentuk batang tebal. Iris makanan agar bayi bisa memegangnya dan mengunyahnya dari atas ke bawah.
Tak perlu gunakan piring atau mangkuk. Lagi pula, si kecil akan melemparnya ke lantai. Cukup letakkan makanan tepat di meja atau high chair dan biarkan ia mulai bereksplorasi.
Bersenang-senang. Anggap makan makanan padat sebagai waktu untuk bermain, ketika bayi bereksplorasi dengan tekstur makanan yang berbeda, bereksperimen dengan rasa, dan mengunyahnya. BLW adalah tentang merasa nyaman dengan berbagai makanan.
Tawarkan variasi makanan. Seiring waktu, tawarkan bayi variasi makanan untuk membantunya mengembangkan petualangan dengan cita rasa dan membuatnya tidak pilih-pilih makanan nantinya.
Makan bersama. Makan adalah aktivitas sosial jadi biarkan bayi melihat apa yang Anda lakukan pada makanan dan beri ia kesempatan untuk meniru Anda. Bila ia menginginkan roti atau pisang yang sedang Anda makan, berikan padanya sebagian selama sesuai untuk bayi.
Sajikan makanan dengan warna berbeda (ubi merah, kacang polong kukus, dan tomat) serta tekstur berbeda seperti alpukat, semangka, dan roti.
Karena bayi mendapat nutrisi yang ia butuhkan dari ASI, jangan terkejut bila ia makan sangat sedikit dalam beberapa bulan pertama. Ketika ia semakin mahir dan makan lebih banyak, perlahan ia akan mengonsumsi ASI lebih sedikit dan lebih menyukai makanan padat.
(Ismawati)