Pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun
Sehabis si kecil main dari luar, ia pasti pulang dalam keadaan kotor. Ia bisa saja membawa jutaan kuman ikut serta dari luar rumah. Hal pertama yang Ibu katakan saat si kecil baru pulang setelah main di luar pasti mengajaknya untuk cuci tangan pakai sabun.
Namun, semua Ibu pasti pernah mengalami momen-momen di mana anak tidak selalu mendengarkan ketika kita meminta mereka cuci tangan pakai sabun, entah itu sebelum makan, setelah dari kamar mandi, atau ketika pulang dari bermain. Jangan patah semangat ya Bu! Pesan ini harus diulangi terus-menerus karena cuci tangan pakai sabun adalah cara terbaik untuk mencegah kuman menyebar dan menjaga anak terhindar dari penyakit.
Cuci tangan pakai sabun adalah kegiatan yang sederhana, tapi ini jadi cara terbaik untuk mencegah flu dan infeksi serta penyakit lainnya pada si kecil. Itulah kenapa si kecil harus diajari bagaimana cara cuci tangan pakai sabun yang benar agar bisa melindungi kesehatannya.
Tak hanya si kecil, seluruh anggota keluarga di rumah harus sadar pentingnya cuci tangan pakai sabun. Aktivitas sederhana ini bisa mencegah infeksi dan penyakit menyebar dari satu anggota keluarga ke yang lain.
Kapan waktu yang tepat untuk cuci tangan pakai sabun?
Nah, waktu yang disarankan untuk cuci tangan pakai sabun, antara lain sebelum menyiapkan makanan, setelah memegang daging dan ayam mentah, sebelum makan, setelah mengganti popok, setelah batuk, bersin, atau mengeluarkan lendir pilek dari hidung, serta setelah buang air di kamar mandi.
Kenapa waktu-waktu tersebut sangat krusial? Ini karena kita rentan sekali menyebar kuman dan terinfeksi penyakit jika tidak segera cuci tangan paki sabun di waktu-waktu tersebut.
Kuman bisa menginfeksi tubuh seseorang hanya dengan melalui sentuhan tangan pada mata, hidung, atau mulut lho. Begitu terinfeksi, kita bisa menularkan penyakit tersebut ke seluruh anggota keluarga, termasuk si kecil, meski sakitnya tidak dalam waktu yang bersamaan.
Jadi, Ibu harus ingat ya kalau kuman bisa menyebar melalui banyak cara, misalnya melalui:
popok kotor si kecil. Itulah kenapa kita harus selalu cuci tangan setelah mengganti popok anak;
menyentuh tangan kotor;
melalui droplets atau cairan hidung dan mulut seseorang yang terinfeksi, di mana droplets tersebut menyebar ke udara saat batuk atau bersin;
melalui makanan dan air tercemar;
menyentuh permukaan benda yang tercemar; dan
saat kita kontak dengan droplets orang yang sakit.
Cara tepat cuci tangan pakai sabun
Dengan mengikuti cara cuci tangan pakai sabun yang tepat, kita dapat melindungi tubuh dari banyak penyakit, seperti flu biasa hingga infeksi serius, misalnya meningitis, bronkitis, hepatitis A, dan diare. Simak yuk langkah tepat cuci tangan pakai sabun berikut ini sat mengajak si kecil cuci tangan:
Basahi tangan dengan air bersih yang mengalir dan gunakan sabun. Ibu bisa menggunakan air hangat bila ada.
Gosok kedua telapak tangan dengan sabun dan ratakan sabun ke seluruh permukaan tangan.
Gosok tangan hingga 15 sampai 20 detik. Anda bisa mengajak si kecil menyanyikan lagu “Balonku” atau "Happy Birthday" selama 2 kali untuk mengira-ngira durasi waktu cuci tangan.
Bilas tangan dengan air mengalir.
Keringkan tangan menggunakan tisu.
Ingat, tangan kita yang sudah bersih bisa dengan mudah terkontaminasi kembali setelah cuci tangan pakai sabun. Ini sering terjadi saat kita berada di kamar mandi atau toilet umum. Menyentuh keran atau pegangan pintu yang tercemar bisa membuat banyak kuman kembali menempel di tangan kita.
Untuk menghindarinya, Ibu bisa menggunakan tisu untuk mematikan keran dan membiarkan pintu terbuka sebelum Anda mulai mencuci tangan agar tidak perlu menyentuh pegangan pintu ketika keluar ruangan atau gunakan tisu untuk memegang pintu saat mau keluar.
Hand sanitizer sebagai alternatif jika tidak ada air dan sabun
Jangan remehkan aktivitas cuci tangan pakai sabun, ya Bu. Beberapa detik yang kita luangkan untuk cuci tangan pakai sabun bisa menghalau berbagai penyakit. Jadikan sabun dan air bersih sebagai teman terbaik Anda.
Namun, jika air dan sabun tidak tersedia, khususnya saat Ibu sedang berada di tempat umum, Anda bisa menggunakan cairan pembersih tangan atau hand sanitizer untuk membersihkan tangan. Yang perlu diperhatikan, Ibu perlu memilih hand sanitizer yang mengandung setidaknya alkohol 60 persen.
Banyak penelitian menunjukkan kalau hand sanitizer dengan konsentrasi alkohol antara 60 hingga 95 persen lebih efektif membunuh kuman dibanding konsentrasi alkohol yang jumlahnya lebih rendah atau hand sanitizer yang tidak berbahan dasar alkohol. Hand sanitizer non-alkohol tidak dapat membunuh kuman dengan baik, tapi hanya mengurangi perkembangan kuman.
Membersihkan tangan dengan hand sanitizer juga ada caranya lho. Berikut ini adalah langkah membersihkan tangan dengan hand sanitizer berbahan dasar alkohol:
Tuangkan hand sanitizer pada salah satu telapak tangan.
Gosokkan hand sanitizer di ke kedua tangan.
Ratakan hand sanitizer ke seluruh permukaan tangan dan jari hingga tangan kering.
Anda bisa membeli hand sanitizer dalam ukuran botol kecil untuk dibawa bepergian atau beli botol besar untuk diisikan ke botol-botol kecil. Anda bisa juga membuat hand sanitizer sendiri. Tapi ingat, hand sanitizer yang Anda buat harus mengandung alkohol 60 persen agar efektif membunuh kuman
Cara kerja hand sanitizer untuk membersihkan tangan.
Hand sanitizer efektif membunuh kuman dengan cara melapisi tangan dengan kandungan cairannya. Ini biasanya dapat mencegah bakteri berkembang di permukaan tangan. Tapi, Ibu harus ingat, tidak ada yang lebih efektif membunuh kuman daripada cuci tangan pakai sabun.
Pada sebuah penelitian, Barbara Almanza, seorang profesor di Universitas Purdue, menyatakan bahwa hand sanitizer tidak mengurangi jumlah bakteri pada tangan secara signifikan, dan pada beberapa kasus, penggunaan hand sanitizer justru bisa berpotensi meningkatkan jumlah bakteri di tangan. Hand sanitizer juga tidak terlalu efektif membersihkan tangan ketika tangan dalam keadaan sangat kotor dan berminyak.
Banyak penelitian menunjukkan kalau hand sanitizer sangat bermanfaat di tempat-tempat klinis, seperti rumah sakit. Di tempat-tempat tersebut, tangan kita mungkin kontak dengan kuman, tapi umumnya tangan kita tidak dalam keadaan sangat kotor atau berminyak.
Bila tangan sangat kotor dan berminyak, pembersih tangan tidak bisa bekerja dengan baik. Cuci tangan pakai sabun harus dilakukan untuk membersihkan tangan dalam kondisi ini.
(Ismawati)