Perkembangan dan Cara Mestimulasi Indera Peraba Bayi
Di minggu-minggu awal kelahirannya, indera peraba menjadi indera kunci bagi bayi yang memainkan peran penting dalam membantu Anda menjalin ikatan batin dengannya. Indera peraba juga membantu bayi mengkomunikasikan kebutuhan dan keinginannya, berinteraksi dengan orang lain, dan mengeksplorasi lingkungannya.
Perkembangan Indera Peraba Bayi di Kandungan
Indera peraba mulai berkembang di kehamilan minggu 7 hingga 8. Pada kehamilan 11 minggu, bayi mulai melakukan gerakan kecil di dalam rahim. Gerakan ini menandakan eksplorasi pertamanya ketika merasakan lingkungan dan tubuhnya sendiri.
Melalui sentuhan, Anda pertama kali berkomunikasi dan berinteraksi dengan bayi, ketika menggendong, menyusui, memandikan, dan menenangkannya. Nantinya bayi menggunakan indera peraba untuk belajar tentang tekstur dan bentuk dunia di sekitarnya.
Indera peraba bayi mulai terbentuk di dalam rahim dan terus berkembang dan meningkat selama tahun pertama dan setelahnya. Bayi terlahir dengan kulit yang sangat sensitif. Beberapa area tubuhnya peka terhadap sentuhan termasuk mulut, pipi, wajah, tangan, perut, dan telapak kakinya.
Perkembangan Indera Peraba Pada Bayi Baru Lahir
Bagi bayi baru lahir, kontak kulit dengan kulit menjadi bagian penting untuk menjalin ikatan batin dan komunikasi. Ia merasa tenang ketika merasakan sentuhan Anda di kulitnya. Ia juga bisa merespon sentuhan dengan refleks menggenggam. Jika Anda menyentuh telapak tangannya, ia akan melengkungkan jari di sekitar jari Anda dan menggenggamnya. Bila Anda meletakkan benda di telapak tangannya, ia bisa mengenggamnya. Kebanyakan refleks bayi ini akan hilang ketika ia bertambah besar.
Mulut bayi juga sangat sensitif. Ia menggunakan mulut sebagai cara lain untuk belajar dan bereksplorasi. Jika Anda perlahan menyentuh pipinya, ia akan menoleh sebagai respon dan menggunakan mulut untuk mengeksplorasi sumber sentuhan. Reaksi ini disebut refleks “rooting.” Ketika ditempatkan di dada Anda, ia menggunakan mulutnya untuk menemukan puting dan melakukan pelekatan serta mendapatkan makan.
Bayi Usia 1-4 Bulan
Pada usia 1 bulan, tangan bayi selalu tertutup. Tapi ketika terbuka, ia suka menggenggam jari Anda saat Anda menyentuh telapak tangannya. Bayi suka merasakan sentuhan Anda ketika Anda memegangnya. Ia mulai memberi respon pada sentuhan ramah dan kelitikan lembut. Lidah, bibir, dan mulut bayi sangat sensitif. Ketika mengunyah mainan yang lembut, ia menggunakannya untuk menginvestigasi rasa dan teksturnya. Bayi tidak bisa mengambil benda untuk dirinya tapi ia merasa senang jika benda ditempatkan di tangannya. Ia bisa membedakan benda keras dan lembut.
Bayi Usia 4-5 Bulan
Pada usia 4 bulan, otot bayi tumbuh dan semakin kuat, terutama di lengan dan tangan, ia mulai menggapai dan menyentuh benda. Memasuki usia 5 bulan, bayi mengangkat, memegang, dan menggenggam dengan kedua tangan. Tapi ia masih menggunakan mulut untuk merasakan tekstur benda. Ia menyukai sensasi di dalam air dan menyipratkan air di bak mandi.
Bayi Usia 6 Bulan
Indera peraba bayi berkembang di usia 6 bulan. Ia belajar menggapai dan menggengam benda dengen kedua tangan, sering memindahkan objek dari satu tangan ke tangan yang lain. Ia suka mainan yang ia sentuh dan ajak berinteraksi. Motivasi hal ini dengan memperkenalkan mainan yang bersuara ketika disentuh.
Bayi Usia 7-8 Bulan
Di usia 7 hingga 8 bulan, kesadaran spasial bayi berkembang. Bersama dengan indera peraba memungkinkannya untuk membedakan antara objek datar dan tiga dimensi. Ia suka menyentuh benda dengan bagian yang bisa dipegang, dipelintir, atau diputar. Ia juga mulai merangkak, yang memberinya lebih banyak akses pada objek untuk disentuh dan dieksplorasi sendiri.
Bayi Usia 9-10 Bulan
Saat bayi berumur 9 hingga 10 bulan, ia yang mulai merangkak semakin banyak bergerak, dan menemukan banyak hal baru untuk disentuh tiap waktu, pastikan lingkungan sekitarnya aman. Ia masih menggunakan mulut untuk menginvestigasi benda. Ia suka mengambil objek dan meletakkannya di dalam wadah. Cari mainan dan benda yang berwarna atau memiliki bagian yang bergerak.
Bayi Usia 12 Bulan
Di usia 1 tahun, bayi mengeksplorasi semua tekstur yang keras, lembut, dingin, basah, lengket, dan lunak. Ia tidak menginvestigasi benda terlalu banyak dengan mulut dan lebih mampu menggunakan tangan untuk menyentuh dan bermain dengan benda.
Pentingnya Sentuhan Untuk Bayi
Sentuhan lembut menjadi salah-satu cara terbaik untuk menenangkan bayi. Jika ia menangis, Anda bisa menenangkannya dengan menepuk punggungnya. Bayi juga senang digendong atau diayun, karena terasa nyaman dan menenangkan. Bayi suka berada dekat dengan Anda dan menikmati kehangatan, bau, suara, dan merasakan tubuh Anda yang familiar baginya.
Kekuatan sentuhan juga digunakan pada kangaroo care, yakni menggendong bayi baru lahir di dada yang telanjang untuk memaksimalkan kontak kulit dengan kulit. Penelitian menemukan bahwa kangoroo care bisa meningkatkan oksigen bayi, mengurangi menangis, dan meningkatkan tidur dan menyusui. Keuntungannya tidak hanya untuk bayi, tapi juga membuat ayah dan ibu merasa lebih baik.
Kontak yang dekat membantu mengatur tekanan darah dan tingkat hormon. Ketika Anda menggendong bayi, Anda melepaskan hormon oksitsoin, yang juga dikenal dengan hormon cinta. Penelitian menemukan bahwa tingkat oksitosin ayah juga bisa meningkat setelah kontak dengan bayi. Oya Bun, bayi merasa nyaman ketika dipijat. Pijatan teratur pada bayi membantu proses terjalinnya ikatan batin. Ini bisa bergiliran dilakukan oleh Anda dan pasangan.
Menstimulasi Indera Peraba Bayi
Anda bisa gunakan sentuhan untuk menstimulasi bayi dengan berbagai cara. Bermain penting untuk belajar dan perkembangan. Bermain dengan mainan dan benda berbeda bisa memberi keuntungan positif dan membantu menstimulasi perkembangan bayi.
Cari mainan dengan tekstur berbeda, lembut, kasar, atau keras, serta mainan yang memiliki suara seperti rattle. Ketika bayi sudah cukup besar, Anda bisa memperkenalkan permainan dengan pasir, tanah liat, atau air.
Awalnya, Anda bisa membuka tangan bayi dan menyentuhkan tekstur benda yang berbeda. Ketika semakin ada kemajuan, ia ingin memindahkan benda dari satu tangan ke yang lain. Saat bayi mulai makan makanan padat, biarkan ia menyentuh dan bermain dengan makanannya. Meski semua akan berantakan, ini adalah pengalaman belajar yang baik karena memotivasinya mencoba makanan baru dan memberi kesempatan untuk menggunakan jari dan tangan untuk mengeksplorasi tekstur makanan. Ketika meletakkan makanan di dalam mulut, ia akan terus bereksplorasi dengan lidahnya.
Pijatan memberi kontak kulit dengan kulit yang vital di hari-hari awal dan meningkatkan pelekatan jangka panjang serta kegembiraan emosional. Ini baik bagi bayi, termasuk bayi prematur dan yang memiliki berat badan lahir rendah. Dengan memperhatikan respon anak, Anda akan mengenal tipe sentuhan yang ia suka dan meresponnya dengan cara tertentu.
Tanda Masalah Pada Indera Peraba Anak
Beberapa bayi bisa memiliki proses penginderaan yang buruk dan dianggap memiliki respon rendah terhadap sensasi. Bayi kategori ini kadang tidak banyak menangis atau tidak tertarik berinteraksi dengan mainan atau orang. Ini bisa mengakibatkan penundaan perkembangan, terutama di area bahasa dan kemampuan motorik. Bunda, berikut ini daftar gejala yang bisa menjadi indikasi proses penginderaan yang buruk pada indera peraba:
Memiliki masalah makan.
Tidak suka pelukan dan menekuk tubuh ketika disentuh.
Tidak mengeksplorasi mainan dengan mulut seperti bayi pada umumnya.
Kesulitan menenangkan diri.
Tidak suka tengkurap.
Rewel atau jengkel saat ganti popok, dipakaikan baju, atau mandi.
Mengalami masalah tidur, butuh waktu lama untuk tertidur dan hanya tidur untuk waktu yang singkat.
(Ismawati)