Ibupedia

Pola Asuh Orang Tua: Manjurnya Bahasa Anak Untuk Terapkan Playful Parenting

Pola Asuh Orang Tua: Manjurnya Bahasa Anak Untuk Terapkan Playful Parenting
Pola Asuh Orang Tua: Manjurnya Bahasa Anak Untuk Terapkan Playful Parenting

Waktu coba komunikasi sama anak, Ibu pernah nggak sih ngerasa anak susah diberi tahu. Bahkan, mungkin bergerak lamban ketika diminta tolong menyelesaikan sesuatu.

Setelah Ibumin kulik lagi, cara kita berkomunikasi sama anak itu justru lebih susah diterima kalau dilihat berdasarkan kacamata orang tua. Lain halnya kalau kita menerapkan playful parenting, yang perlakuannya didasarkan seperti terlihat dalam kacamata anak kita.

Apa sih playful parenting itu dan bisa nggak ya kita jadi playful parents yang bikin si kecil makin nyaman dengan gaya parenting yang kita lakukan?

Apa itu playful parenting?


Playful parenting sendiri merupakan buku yang ditulis oleh seorang psikolog bernama Lawrence Cohen, PhD. Menurut laman Playful Parenting,  konsep playful parenting ini berarti orang tua yang ikut serta dalam dunia bermain anak, fokus pada ikatan dengan anak dan membangun kepercayaan diri mereka, saling bercanda dan tertawa, serta membiarkan anak memimpin permainan.

Rupanya ini berdampak pada ikatan batin anak dan orang tua, mengatasi masalah perilaku dan membangun kepercayaan diri anak. Gaya parenting seperti ini seru dan menyenangkan, lho Bu! Konsep dari dunia anak adalah bermain.

Jadi kalau orang tua mengemas gaya parentingnya dengan bermain, justru lebih mudah diterima anak. Interaksi kita sebagai orang tua lebih mulus, anak merasa lebih dimengerti, dan anak akan merasa kita sangat menyukai waktu kebersamaan bersama mereka.

Lain halnya jika kita hanya fokus pada bagaimana tugas yang ingin dikerjakan anak segera dilakukan. Ingin mainan segera beres, maunya anak cepat mandi dan makan, mintanya anak buru-buru beres sikat gigi lalu tidur.

Kalau laman Raise Good menyebut cara ini sebagai pengutamaan “power” atau kekuatan untuk menguasai anak. Padahal, sejatinya playful parenting itu membersamai anak melakukan sesuatu dengan turut serta dalam dunia anak kita. Supaya anak merasa nyaman orang tuanya ada di pihak mereka.

Keistimewaan playful parenting


Playful parenting memberikan manfaat bagi anak nggak cuma dari segi emosinya dan rasa kepercayaannya pada orang tua. Ini dia manfaat lain dari menerapkan playful parenting:

  • Rasa penasaran anak membesar, sehingga kreatifitasnya tumbuh dengan sendirinya
  • Kemampuan anak berpikir kritis terasah. Begitu juga kemampuannya berbahasa dan kecintaannya untuk belajar hal baru setiap saat
  • Bahkan, melalu permainan imajinatif, anak-anak belajar interaksi sosial, bernegosiasi, memecahkan masalah, dan mengembangkan empati dan kemandiriannya.
  • Kemampuan fisiknya juga ikutan dapat manfaat, lho! Perkembangan tubuhnya, kordinasi tubuh dan keseimbangan otot-otot besarnya dan secara keseluruhan terlatih baik. Jadi anak selalu siap menghadapi keseruan baru setiap harinya.

Contoh penerapan playful parenting


Contoh sehari-hari playful parenting ada di wujud kegiatan-kegiatan ini, Bu:

1. Momen makan

- Bahasa dewasa: “Ayo habiskan makannya, tinggal 1 sendok, nih!”

- Bahasa anak: “Pip..pip perhatian-perhatian! Pesawat terakhir mau mendarat. Ngeeng..aammm”

2. Mengajak anak mandi

- Bahasa dewasa: “Mandi cepetan!”

- Bahasa anak: “Kolam hangatnya sudah siap Tuan Putri, si bebek kecil telah menunggu”

3. Beberes mainan

- Bahasa dewasa: “Beresin mainan, yuk, Ibu bantuin.”

- Bahasa anak: “Lihat aku robot pembersih mainan. Maukah kamu membantuku?” (sambil bergaya seperti robot)

4. Masuk waktu tidur

- Bahasa dewasa: “Ayo tidur! Besok sekolah”

- Bahasa anak: “Hap..Hap.. Aku kelinci yang siap menemani kamu tidur. Ikut aku melompat untuk sikat gigi dulu.”

5. Menggunakan tangan kanan untuk makan

- Bahasa dewasa: “Makan pakai tangan kanan dong”

- Bahasa anak: “Hai hai tangan kanan. Ini waktunya tugasmu membantu kakak. Dimanakah kamu tangan kanan?”

Meski sudah mencoba, nggak heran kok kalau masih banyak orang tua kesulitan mengaplikasikan ini. Bukan karena nggak mau.

Lebih karena merasa nggak bisa aja, gitu. Menurut Raised Good, ini wajar aja kok, Bu. Nggak semua orang terlahir dengan keluwesan dalam membahasakan situasi lewat kacamata anak.

Nggak semua juga terlahir jenaka atau pandai mengolah kata. Tapi, practices make perfect. Hanya perlu menurunkan ekspektasi, mencoba melihat dari cara anak memandang dan ikut sertalah dalam kegiatan anak saat itu.

Ini baik untuk menyesuaikan diri sambil mempertimbangkan mau pakai kalimat apa, ya.

Tips supaya bisa lebih pede menerapkan playful parenting


Nah, untuk yang masih kesulitan dan ngerasa nggak pede, bisa coba tips dari Dana Darurat Anak Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNICEF ini:

  1. Hadirlah sepenuhnya untuk anak di momen tersebut. Ini baik untuk mengenali apa yang sedang anak lakukan.
  2. Ikuti kemauan bermain anak. Biarkan mereka memimpin permainan. Parents tinggal membumbui imajinasi mereka.
  3. Berimajinasilah dengan liar. Kalau orang dewasa lain dengar, ya terkesan lebay. Tapi bagi anak, wah itu seru banget.
  4. Buatlah semua momen membahagiakan untuk anak. Memasak sambil nyanyi bareng anak, bermain pretend play sekalian mandi, atau ceritakan cerita seru sebelum tidur.
  5. Perbanyak tertawa. Tertawakan hal kecil dan bumbui seolah hal itu sangat amat lucu dan membuat Parents tertarik. Ini bantu menciptakan suasana lebih hidup dan rileks.
  6. Ikut santai bareng anak bukan kesalahan. Luangkan waktu sejenak, Bu. Ibu juga tentu capek mengurus rumah seharian tapi rasanya seperti tidak pernah ada yang selesai. Coba take a break sebentar sambil perhatikan anak sedang main apa, imajinasi apa yang ia pilih hari ini, atau hal-hal lain yang hanya bisa dilihat dan dirasakan saat jeda dan full memperhatikan anak.

Dari sini, kita tahu bahwa tidak ada parenting yang mudah. Semuanya butuh proses agar orang tua terbiasa menjadi playful parents dan anak enjoy melalui tahapan kehidupannya. Ibu punya cara tertentu apa yang mirip dengan playful parenting?

Editor: Aprilia

Follow Ibupedia Instagram