Ibupedia

Sakit Mata Pada Bayi

Sakit Mata Pada Bayi
Sakit Mata Pada Bayi

Bayi yang baru lahir dan matanya berwarna merah muda serta belekan, kemungkinan mengalami reaksi terhadap antibiotik yang diberikan saat lahir. Atau ia terkena infeksi selama proses persalinan melalui jalan lahir. Dokter akan mengatasi infeksi jenis ini dengan segera untuk mencegah kerusakan pada penglihatan bayi Anda.

Jika area putih pada satu atau kedua mata bayi Anda dan bagian pinggir bawah dari kelopak mata berwarna kemerahan setelah proses kelahiran, kemungkinan ia mengalami conjunctivitis, yang juga dikenal dengan pink eye. Conjunctivitis terjadi ketika infeksi, penyebab alergi, atau beberapa penyebab iritasi mengalami peradangan pada membran transparan yang menutup bagian putih mata dan di dalam kelopak mata (conjunctiva).

Saat sistem pada tubuh bayi mencoba melawan infeksi, matanya menjadi basah dan belekan. Conjunctivitis harus diatasi dengan pengobatan yang sesuai, jadi segera hubungi dokter setelah Anda melihat gejala ini pada si kecil. Dokter akan memeriksa mata bayi Anda dan bertanya tentang gejala yang dialami. Berikut ini beberapa kemungkinan penyebabnya:

  • Penyebab alergi. Reaksi alergi jarang terjadi pada bayi di bawah usia 1 tahun, tapi jika mata bayi Anda terlihat bengkak, gatal, berair, dan merah serta hidungnya meler, ia kemungkinan mengalami reaksi alergi pada penyebab iritasi seperti debu, asap, atau serbuk. Reaksi alergi tidak berasal dari infeksi tapi bisa menjadi salah satunya jika bayi Anda terus terekspos penyebab iritasi.

  • Bakteri. Bila mata bayi Anda memproduksi kotoran yang lengket berwarna kuning, menyebabkan kelopak matanya bengkak atau menempel, bakteri seperti staphylococcus, streptococcus, atau hemophilus bisa menjadi penyebabnya.

  • Virus. Jika bayi Anda mengalami conjunctivitis dan gejala pilek, maka infeksi mungkin disebabkan oleh virus. Virus merupakan penyebab paling umum dari conjunctivitis.

Segera hubungi dokter bila bayi baru lahir Anda mengalami conjunctivitis. Ini bisa menjadi infeksi yang serius pada bayi. Pengobatannya akan bergantung pada jenis conjunctivitis yang dialami oleh bayi Anda:

  1. Allergic conjunctivitis

    Allergic conjunctivitis terjadi karena paparan pada zat penyebab iritasi. Karenanya Anda perlu mengidentifikasi penyebab alergi dan menjauhkan bayi Anda darinya. Jika sakit mata bayi Anda membuatnya merasa tidak nyaman, kompres dengan menggunakan air dingin mungkin bisa membuat kondisinya membaik.

  2. Bacterial conjunctivitis

    Jika bakteri menjadi penyebab conjunctivitis, dokter akan meresepkan salep atau tetes antibiotik untuk Anda gunakan pada mata bayi selama sekitar 7 hari. Sepertinya salep lebih mudah digunakan daripada tetes mata. Cuci tangan Anda, lalu perlahan tarik sedikit kelopak mata bagian bawah dan oleskan salep sepanjang area tersebut. Salep akan keluar saat Anda menekan bagian kemasan jadi pastikan tidak menggunakannya terlalu banyak. Ketika bayi Anda berkedip, salep akan masuk ke dalam matanya. Untuk penggunaan tetes mata, teteskan pada bagian dalam sudut mata bayi Anda. Ini paling mudah dilakukan saat matanya tertutup. Saat ia membuka mata, obat akan menyebar ke bagian dalam mata. Cuci tangan Anda sebelum dan sesudah mengobati mata bayi Anda.

    Jangan berbagi obat atau menggunakan salep serta obat yang sudah lama. Obat yang sudah berumur lama tidak lagi steril dan bisa membuat infeksi bertambah parah. Pastikan Anda menggunakan antibiotik yang telah diresepkan sampai habis, meski setelah gejalanya hilang. Jika tidak, infeksi akan kembali lagi. Dokter mungkin akan meminta Anda mencuci mata bayi dengan air hangat dan secara perlahan menggosok kotoran yang mengering, karena cairan infeksi yang menumpuk bisa mengakibatkan antibiotik bekerja kurang efektif. Bayi Anda juga bisa merasa nyaman dengan kompres hangat pada matanya

  3. Viral conjunctivitis

    Viral conjunctivitis biasanya hilang dengan sendirinya pada satu atau beberapa minggu. Dokter akan menyarankan Anda untuk menjaga area mata bayi tetap bersih dengan perlahan mencuci mata si kecil menggunakan air hangat dan menggosok kotoran yang telah mengering. Tanyakan pada dokter jika mata bayi Anda belum juga baikan setelah dua minggu. Kompres dengan air hangat bisa membuat bayi Anda merasa lebih nyaman saat ia mengalami viral conjunctivitis. Basahi kain yang bersih dengan air hangat lalu letakkan di mata bayi Anda. Saat yang paling tepat untuk melakukan ini adalah ketika Anda menyusuinya. Conjunctivitis yang disebabkan bakteri dan virus bisa menular. Agar infeksi ini tidak menyebar, Anda perlu mencuci tangan setiap kali selesai mengobati mata bayi Anda. Pisahkan handuk, pakaian, dan keperluan tidurnya dari anggota keluarga lain, dan cuci secara teratur.

Setidaknya 20 persen bayi lahir dengan satu atau kedua pembuluh air mata tertutup atau sebagian tertutup, yang bisa mengarah pada gejala conjunctivitis, seperti kotoran berwarna putih atau kuning. Apabila hal ini yang terjadi pada si kecil, Anda bisa melihat kotoran pada matanya sekitar dua minggu setelah ia lahir, saat pertama kali air matanya terbentuk. Sebelum usia dua minggu, ia memiliki cukup air mata untuk melapisi permukaan matanya tapi tidak cukup banyak untuk terkumpul dan mengalir dari matanya.

Saat air mata bayi Anda mulai mengalir, alirannya menuju ke hidung melalui pembuluh mata kecil di bagian dalam sudut mata. Jika membran yang menutupi pembuluh mata ini tidak terbuka dengan sendirinya segera setelah kelahiran, atau terbuka tapi sebagian saja, cairan akan kembali ke mata, yang bisa dengan mudah menyebabkan infeksi. Awalnya Anda akan melihat mata si kecil berair. Setelah terjadi infeksi, akan terlihat kotoran berwarna putih atau kuning di sudut mata yang bisa mengering dalam semalam dan mengunci kelopak mata sehingga sulit untuk bayi Anda membuka mata. Jika pembuluh air mata bayi Anda tertutup, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah meminta dokter untuk memeriksa mata si kecil.

Apabila dokter mengira telah terjadi infeksi, ia mungkin meresepkan salep atau tetes mata untuk mengatasinya. Lalu ia meminta Anda untuk membuka jalan pembuluh air mata bayi dengan melakukan pijatan pada  permukaan kulit di dekat sudut mata di sebelah hidung. Beri tekanan lembut pada area ini secara berulang sepanjang hari agar membran bisa terbuka dan membuat pembuluh air mata menjadi bersih. Kadang kompres dengan air suam kuku juga bisa membantu.

Sebelum pembuluh air mata terbuka, Anda perlu membersihkan kotoran dari mata bayi Anda secara teratur. Celupkan bola kapas di larutan garam, yang bisa Anda beli di apotek, lalu dengan lembut seka mata dari bagian sudut dalam ke arah luar. Gunakan bola kapas yang bersih untuk setiap kali usapan. Jika pembuluh air mata tetap tertutup setelah bayi Anda berusia 6 bulan, dokter bisa menyarankan pembedahan minor untuk mengatasinya, atau ia meminta Anda untuk menunggu hingga si kecil berusia setidaknya 1 tahun. Ketika pembuluh air mata sudah terbuka dengan sendirinya atau dengan bantuan medis, kondisinya akan tetap terbuka dan tidak akan menyebabkan masalah lagi.

(Ismawati)