Ibupedia

Screen Time, Kebiasaan Sebelum Tidur Anak Yang Punya Dampak Negatif

Screen Time, Kebiasaan Sebelum Tidur Anak Yang Punya Dampak Negatif
Screen Time, Kebiasaan Sebelum Tidur Anak Yang Punya Dampak Negatif
Ayu

Setiap anak pasti mempunyai kebiasaan sebelum tidur. Namun, di zaman serba teknologi canggih seperti sekarang ini, tidak sedikit anak yang memiliki kebiasaan sebelum tidur anak layaknya screen time atau melihat layar gadget sebelum tidur. 

Misalnya, menonton TV, menonton video di ponsel atau bermain game di tablet dan laptop. Sebagian orang tua menganggap, screen time jadi kebiasaan sebelum tidur yang dapat membantu anak lebih tenang dan cepat mengantuk. Rupanya, anggapan ini salah besar lho, Bu! 

Justru sebaliknya, kebiasaan menjelang tidur, ini justru dapat mengganggu kualitas tidur anak. Dikutip dari Motherly, sebuah studi yang diungkapkan oleh Dr. Cara Goodwin, seorang psikolog klinis yang menunjukkan bahwa, kebiasaan sebelum tidur seperti screen time ini justru menyebabkan masalah tidur pada anak di segala usia.

Selain itu, kebiasaan screen time sebelum tidur di malam hari mengakibatkan jam tidur anak menjadi lebih sedikit. Akibatnya, anak lebih banyak terbangun di malam hari. Padahal, bagi anak-anak usia balita, mereka membutuhkan kualitas tidur malam yang baik untuk mendukung tumbuh kembangnya secara optimal.

Dampak negatif jika anak terbiasa screen time sebelum tidur

https://ibupediacdn.imgix.net/images/xdxbquefykwj9caai.jpeg

Dr. Cara Goodwin menjelaskan, salah satu dampak negatif kebiasaan screen time pada anak sebelum tidur, yakni layar gadget memancarkan cahaya biru atau blue light. Cahaya biru dapat menekan hormon melatonin yang diproduksi tubuh, dan menunda rasa kantuk. 

Cahaya biru ini sangat mengganggu pola tidur anak balita yang memiliki kebiasaan menjelang tidur seperti screen time. Itu karena, kemungkinan besar balita akan terus memikirkan tontonannya, baik itu menyenangkan dan bahkan menakutkan. 

Parahnya lagi, mereka juga akan tetap memikirkannya setelah layar gadget dimatikan, lho! Hal ini membuat balita tetap terjaga atau mengalami mimpi buruk, yang membangunkan mereka saat tengah malam.

Akhirnya, secara tidak langsung kebiasaan screen time sebelum tidur menjadi penyebab anak kekurangan waktu tidur. Padahal, kurang tidur sangat berbahaya bagi anak, mulai dari usia balita sampai remaja. 

Dilansir dari Healthline, bahaya kurang tidur pada anak lebih dari sekadar menurunnya prestasi akademik. Akan tetapi, anak-anak yang kurang tidur akan lebih sering mengalami mimpi buruk, berjalan dalam tidur, dan mengompol. 

Mereka juga akan lebih banyak mengalami masalah perilaku, lebih banyak masalah akademik, serta lebih banyak masalah terkait kecemasan dan suasana hati. Selain itu, kurangnya waktu tidur dapat meningkatkan masalah kesehatan pada anak, yaitu obesitas, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, detak jantung tidak teratur dan diabetes. 

Nah, yang lebih parah, terlalu sedikit waktu tidur bagi anak-anak remaja dapat memicu masalah mental, perilaku berisiko seperti ingin menyakiti diri sendiri dan bunuh diri. Penyebabnya adalah anak-anak remaja masih mengembangkan lobus frontal dan keterampilan membuat keputusan. 

Tetapi, ketika kurang tidur semakin parah, akibat kebiasaan sebelum tidur anak tersebut, lobus frontal akan terganggu. Hal ini dapat menyebabkan fungsi mental berkurang, di mana proses pengambilan keputusan tertunda dan terganggu, perhatian dipersingkat, dan fungsi memori menurun.

Rekomendasi waktu screen time pada anak

https://ibupediacdn.imgix.net/images/i3janwhv3qldizz72.jpeg

Schneeberg, Penulis buku "Become Your Child’s Sleep Coach: The Bedtime Doctor’s 5-Step Guide, Ages 3-10" dari laman Healthline mengungkapkan, orang tua harus menerapkan beberapa aturan penggunaan gadget pada anak sebelum tidur. Apalagi kita tahu bahwa, kebiasaan sebelum tidur ini punya dampak yang cukup serius bagi si kecil.

Misalnya, menyetujui untuk mematikan gadget satu jam sebelum waktu tidur, mematikan perangkat tersebut sampai setelah sarapan, meninggalkan perangkat di luar kamar tidur semalaman, dan meninggalkan perangkat dalam night mode, non-cahaya biru dari makan malam hingga sarapan.

Selain itu, orang tua juga perlu membatasi penggunaan gadget anak. The American Academy of Pediatrics (AAP) yang dilansir dari Kids Health, merekomendasikan penggunaan gadget pada anak sesuai umurnya, antara lain :

  1. Bayi dan balita hingga usia 18 bulan: Tidak ada waktu screen time, kecuali untuk obrolan video dengan keluarga dan teman
  2. Balita 18 bulan-24 bulan: Beberapa waktu screen time dengan orang tua atau pengasuh.
  3. Usia 2-5 tahun:Screen time tidak lebih dari 1 jam sehari, bersama dengan orang tua atau pengasuh lain yang dapat membantu mereka memahami apa yang mereka lihat.
  4. Anak-anak dan remaja berusia 5 hingga 18 tahun: Orang tua harus konsisten membatasi dan mencari tahu, apa media yang paling cocok untuk anak-anak mereka. Pertimbangkan hal-hal seperti usia, kesehatan, dan kepribadian anak.

Cara membantu anak-anak tidur lebih nyenyak

https://ibupediacdn.imgix.net/images/041dbtu86k29vpqti.jpeg

Ternyata, masih ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk membantu mengatasi kebiasaan sebelum tidur anak yang tidak baik layaknya screen time. Masih menurut laman Healthline, berikut adalah langkah-langkah yang disarankan untuk membantu anak-anak tidur lebih nyenyak:

  • Berbicara tentang pentingnya dan manfaat tidur yang cukup sejak dini. 
  • Jangan pernah menggunakan tidur lebih awal sebagai hukuman atau begadang sebagai hadiah
  • Optimalkan lingkungan tidur untuk anak dan remaja, seperti kamar tidur yang gelap, tenang, dan nyaman dengan kasur dan bantal yang nyaman
  • Pergi tidur harus selalu dipancarkan dengan cara yang positif. Alih-alih memberi tahu anak-anak bahwa mereka "harus tidur", katakan saja, "kamu harus tidur."
  • Anak-anak harus memiliki jam malam penggunaan gadget dan orang tua harus mencoba dan menjauhkan layar gadget apapun dari kamar tidur anak.

Selain itu, bicara mengenai kebiasaan sebelum tidur anak, Ibumin juga menerapkan beberapa kegiatan sebelum tidur yang mungkin bisa ditiru nih, yaitu minum susu hangat. Susu hangat dapat membantu tubuh si kecil lebih rileks dan jadi lebih mudah tertidur.

Tapi, pastikan setelahnya si kecil harus sikat gigi ya, Bu. Yes, ketimbang menerapkan kebiasaan sebelum tidur anak yang kurang baik, Ibu bisa meniru kebiasaan sebelum tidur anak sederhana ala Ibumin ini ya. Semoga sedikit banyak bisa membantu!

Editor: Aprilia

Follow Ibupedia Instagram