Sebabkan Kelumpuhan Otak, Pentingnya Vaksin Japanese Enchepalitis Untuk Anak
Salah satu penyakit yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk dan cukup disegani oleh masyarakat dunia adalah Japanese Encephalitis atau JE. Penyakit ini sendiri terjadi akibat gigitan nyamuk jenis Culex Tritaeniorhynchus.
Habitat nyamuk ini banyak terdapat pada persawahan, area irigasi, dan peternakan babi yang banyak ditemukan di negara beriklim tropis. Salah satunya adalah Indonesia dan negara Asia lainnya seperti Thailand, China, Korea dan Jepang.
Bahkan populasi nyamuk ini bisa meningkat di musim hujan terutama di malam hari. Karenanya, pemerintah Indonesia saat ini sangat gencar mencanangkan program vaksin Japanese Enchepalitis pada anak.
Tujuannya tak lain untuk mencegah dan menurunkan angka penularan penyakit ini. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai vaksin Japanese Enchepalitis ini dan seberapa amannya untuk anak-anak, yuk simak ulasan berikut ini!
Vaksin Japanese Enchepalitis untuk apa?
Mengutip Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) JE merupakan suatu penyakit akibat infeksi virus Japanese Encephalitis yang ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini merupakan penyebab utama penyakit radang otak yang paling banyak ditemukan di Asia dan sebagian Pasifik Barat, termasuk di Indonesia.
Dahulu, penyakit ini ditemukan di Jepang dengan nama Summer Encephalitis. Infeksi virus JE dapat menyebabkan kematian. Bahkan tiap tahunnya ada lebih dari 67.900 kasus, dengan angka kematian 20-30% yang kebanyakan mengakibatkan gangguan saraf dan kelumpuhan otak.
Dari persentase tersebut, kebanyakan kasus kematian juga terjadi pada anak kurang dari usia 10 tahun. Meskipun banyak juga kasus yang selamat meski sempat terinfeksi virus ini, namun biasanya penderitanya tidak akan sembuh total. Mereka bahkan bisa mengalami gangguan gejala sisa seperti;
- Gangguan sistem motorik kasar dan halus; kelumpuhan dan gerakan abnormal
- Gangguan perilaku; agresif, emosi tak terkontrol bahkan depresi
- Gangguan intelektual
- Gangguan fungsi saraf lain; kemampuan memori berkurang, epilepsi bahkan kebutaan.
Mengingat JE merupakan penyakit yang cukup berbahaya bagi kesehatan si kecil dan belum ada obatnya, maka penting bagi anak untuk mengikuti program vaksin Japanese Enchepalitis ini. Beberapa negara di Asia yang melakukan vaksin Japanese Enchepalitis ini terbukti sudah dapat menurunkan angka penderita JE dalam beberapa dekade terakhir.
Target vaksin Japanese Enchepalitis untuk siapa?
Mengingat pentingnya vaksin Japanese Enchepalitis untuk mencegah penyakit radang otak, maka melansir website Kemenkes RI vaksin ini penting diberikan sejak dini. Target vaksin Japanese Enchepalitis untuk bayi mulai dari usia 9-15 bulan.
Khususnya pada mereka yang tinggal di derah endemis seperti Bali dan Kalimantan. Barulah kemudian disarankan melakukan pengulangan imunisasi (booster) untuk perlindungan jangka panjang 1-2 tahun setelahnya.
Meski begitu, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyarankan pemberian vaksin Japanese Enchepalitis untuk orang dewasa ataupun wisatawan yang hendak tinggal di daerah endemis dengan ketentuan:
- Berusia 18-65 tahun, bisa mendapat booster paling cepat 7 hari setelah vaksin pertama.
- Pemberian vaksin kedua, satu minggu sebelum bepergian ke daerah endemis.
Sementara itu untuk dosis vaksin Japanese Enchepalitis berusia tiga tahun atau lebih dan orang dewasa, dosis yang direkomendasikan adalah 0,5 ml dengan jenis JE Ixiaro. Untuk anak usia 1-2 tahun adalah 0,25 ml setiap pemberian vaksin.
Meskipun vaksin Japanese Enchepalitis bisa diberikan pada orang dewasa, namun CDC sangat tidak menyarankan apabila vaksin Japanese Enchepalitis diberikan pada wanita hamil. Hal ini karena hingga saat ini vaksin Japanese Enchepalitis masih belum terbukti aman.
Karenanya sebelum melakukan vaksin Japanese Enchepalitis biasanya dokter akan melakukan screening singkat terlebih dahulu untuk mengetahui apakah kondisi pasien diperbolehkan untuk vaksin atau tidak. Tujuannya tak lain untuk mencegah kemungkinan efek samping lain yang justru malah membahayakan pasien.
Harga vaksin Japanese Enchepalitis
Sebenarnya vaksin Japanese Encephalitis sendiri masuk dalam program vaksin pemerintah yang dilakukan secara gratis. Namun, pemberiannya masih diutamakan di daerah endemis saja.
Namun, bagi Ibu yang hendak melakukan perjalanan atau tinggal di daerah endemis tetap bisa melakukan vaksin Japanese Encephalitis dengan biaya mandiri. Untuk harga vaksin Japanese Encephalitis sendiri di rumah sakit hingga klinik swasta sendiri mulai dari Rp 550 ribu hingga Rp 1 juta-an.
Perlu di ingat bahwa vaksin Japanese Encephalitis hanya akan mencegah penularan dan tidak akan bekerja sebanyak 100%. Apalagi gigitan nyamuk sangat sulit kita hindari di manapun kita berada ya Bu. Jadi, penting untuk selalu melindungi si kecil dan keluarga dari gigitan nyamuk ketika hendak pergi ke luar rumah, terutama ke daerah endemis.
Editor: Atalya