Sisi Positif dan Negatif Pemberian Empeng untuk Bayi
Sebagai orangtua baru, membuat bayi merasa nyaman pasti menjadi prioritas Anda, dan Anda mungkin merasa kehadiran empeng bisa menjadi sebagai penyelamat. Beberapa bayi bisa ditenangkan dengan digendong atau diayun dan nyaman menghisap hanya ketika menyusu. Tapi bayi lain masih ingin terus menghisap meski tidak merasa lapar.
Empeng bisa jadi solusi bila bayi masih ingin menghisap setelah minum ASI atau susu formula. Tapi empeng bukan pengganti menyusu, ya Bun. Bila bayi masih rewel setelah disusui, disendawakan, digendong, diayun, dan diajak bermain, Anda mungkin tergoda untuk mecari tahu apakah empeng untuk bayi bisa menenangkan si kecil.
Sisi Positif Empeng
Kalau Bunda merasa empeng hanya memiliki sisi negatif, ternyata ada beberapa manfaat lain dari penggunaan empeng. Penelitian telah menunjukkan kalau bayi yang menggunakan empeng saat tidur malam dan siang hari memiliki resiko lebih rendah mengalami SIDS/Sudden Infant Death Syndrome (sindrom kematian mendadak pada bayi). Penelitian ini memang tidak secara langsung menunjukkan kalau empeng bisa mencegah SIDS, hanya saja ada hubungan erat antara penggunaan empeng dan penurunan risiko SIDS.
Pada beberapa bayi, empeng membuat mereka tenang di antara waktu menyusu. Berikut keuntungan penggunaan empeng lainnya:
Empeng untuk bayi bisa menjadi pengalihan sementara. Empeng bisa digunakan selama dan setelah bayi melakukan imunisasi, tes darah, atau prosedur lain.
Empeng bisa langsung dibuang. Ketika sudah waktunya menghentikan kebiasaan ngempeng, Anda bisa cepat membuang benda ini. Tapi bila anak terbiasa menghisap jempol, akan lebih sulit menghentikan kebiasaan ini.
Empeng membantu bayi tertidur. Bila bayi kesulitan tidur, empeng bisa membantu.
Empeng dapat meredakan rasa tidak nyaman selama penerbangan. Bayi bisa lebih tenang traveling dengan pesawat jika ada empeng untuk meredakan sakit telinga yang disebabkan oleh perubahan tekanan udara.
Sisi Negatif Empeng
Penggunaan empeng bisa meningkatkan resiko infeksi telinga bagian tengah pada bayi dan anak kecil. Karena resiko infeksi ini umumnya lebih rendah pada bayi yang masih kecil, akan lebih baik jika Bunda menghentikan penggunaan empeng jika si kecil sudah berusia 6 bulan, terutama bila bayi rentan mengalami infeksi telinga.
Bayi yang menggunakan empeng sebelum terbiasa menyusu kadang mengalami bingung puting, yang mengganggu keberhasilan menyusu. Tapi para ahli banyak berpendapat kalau argumen ini tidak tepat, dan tidak ada penelitian yang menunjukkan apakah keduanya saling berhubungan
Tapi bila Anda menyusui bayi, Anda perlu menunggu hingga ia mahir menyusu sebelum menawarkan empeng. Menghisap empeng dan menghisap payudara merupakan dua hal berbeda, dan Anda disarankan menunggu hingga bayi bisa menyusu dengan baik dan persediaan ASI mencukupi.
Bila bayi sudah menyusu dengan baik, berat badan bertambah, dan memiliki jadwal menyusu rutin,Anda bisa berikan empeng lebih awal. Berikan empeng setelah menyusu untuk memastikan ia mendapat semua nutrisi yang ia butuhkan.
Menghisap empeng bisa menjadi kebiasaan. Banyak orang tua tidak memberikannya pada anak karena tidak ingin kesulitan menghilangkan kebiasaan ini nantinya. Bila Anda membolehkan anak menggunakan empeng tapi ingin menghindari kesulitan menghentikannya, sudahi penggunaan empeng ketika ia mencapai usia 1 tahun. Tidak berlebihan menggunakan empeng bisa membuat anak tidak bergantung padanya.
Panduan Penggunaan Empeng
Bila Bunda memutuskan memperkenalkan empeng kepada si kecil, ikuti panduan berikut ini:
Tawarkan empeng di antara waktu menyusu, ketika Anda tahu ia tidak lapar.
Biarkan bayi memandu keputusan Anda memberikan empeng untuk bayi. Bila ia ingin mengambil empengnya, diperbolehkan saja. Tapi bila ia menolak empengnya, jangan memaksanya. Anda bisa coba lagi di lain waktu.
Hindari menggunakan empeng untuk menunda sesi menyusui bayi atau sebagai pengganti perhatian Anda. Kadang bayi tidak ingin disusui atau ditenangkan, misalnya saat sedang mengantri atau di dalam kendaraan. Di situasi seperti ini, empeng bisa jadi solusi.
Jangan membersihkan empeng dengan memasukkannya ke mulut Anda. Air liur orang dewasa mengandung bakteri yang bisa menyebabkan lubang di gigi bayi saat si kecil telah memperoleh gigi pertamanya. Juga hindari mencelupkan empeng ke dalam jus atau air gula karena bisa memicu gigi berlubang.
Coba berikan empeng saat tidur siang dan tidur malam. Tapi bila empeng jatuh dari mulut bayi ketika ia tertidur, jangan kembalikan ke mulutnya. Ketika bayi rewel dan terbangun dari tidurnya, pertama tenangkan dengan cara lain seperti digendong, diayun, atau dinyanyikan, jangan langsung diberi empeng
Jangan kalungkan empeng di leher bayi atau pada tempat tidurnya. Ia bisa terjerat di talinya, lebih aman menempelkan empeng di bajunya dengan klip khusus.
Rawat empeng. Pilih empeng yang aman dan sesuai untuk bayi serta bersihkan dengan membilasnya dengan air hangat. Segera ganti empeng bila muncul retak atau tanda kerusakan lainnya.
Jangan berikan empeng ke bayi yang sedang bermasalah menambah berat badan. Jadi bila bayi sulit menyusu atau Anda kesulitan menjaga persediaan ASI, bayi lebih baik jangan diberi empeng, setidaknya untuk saat ini. Tapi bila Anda memiliki bayi prematur yang tidak banyak menambah berat badan, empeng mungkin tidak akan terlalu berpengaruh. Beri tahu perawat bila Anda tidak ingin si kecil yang baru lahir menggunakan empeng di rumah sakit, terutama bila Anda berniat menyusui. Meski satu atau dua hari penggunaan empeng di rumah sakit tidak akan membentuk kebiasaan, tidak ada gunanya memperkenalkan seuatu yang tidak akan Anda gunakan saat di rumah.
Manfaat empeng semakin berkurang ketika bayi bertambah besar. Meski kebanyakan bayi berhenti menggunakan empeng antara usia 2 hingga 4 tahun, ada juga yang perlu bantuan untuk berhenti dari kebiasaan ini. Dengan mempertimbangkan usia anak, gunakan teknik berikut untuk menghentikan penggunaan empeng pada anak:
Pada bayi kecil; membedong, mainkan musik lembut, bernyanyi, dan pijat bayi bisa jadi alternatif untuk penggunaan empeng.
Pada anak usia 1-3 tahun; aktivitas permainan, mainan atau objek lain seperti selimut bisa mengalihkan perhatian anak dari keinginan untuk menggunakan empeng.
Pada anak usia di atas 3 tahun; lakukan prosesi khusus untuk mengubur atau membuang empeng, atau biarkan anak mengganti empengnya dengan buku atau mainan. Dokter gigi anak bisa membantu anak berhenti menggunakan empeng dengan menjelaskan dampak empeng pada gigi anak.
Konsultasikan bersama dokter bila Anda membutuhkan bantuan tambahan untuk menghentikan penggunaan empeng pada anak.
Pengaruh Empeng untuk Bayi dan Pertumbuhan Giginya
Anak kecil kemungkinan tidak mengalami kerusakan gigi atau rahang bila berhenti menggunakan empeng saat berusia 2 atau 3 tahun, tapi biasanya anak tidak menggunakan empeng selama itu. Anak biasanya menggunakan empeng ketika masih memiliki gigi susu. Gigi permanen akan mulai tumbuh pada usia 6 tahun.
Semakin lama anak menggunakan empeng, semakin besar kemungkinan akan mempengaruhi perkembangan gigi. Bila Anda khawatir tentang hal ini, konsultasikan ke dokter atau dokter gigi untuk memastikan rahang dan gigi anak tidak bermasalah.
(Ismawati)