Ibupedia

Tanda Keterlambatan Perkembangan Anak Yang Perlu Diwaspadai

Tanda Keterlambatan Perkembangan Anak Yang Perlu Diwaspadai
Tanda Keterlambatan Perkembangan Anak Yang Perlu Diwaspadai

Anak-anak berkembang dengan waktu yang berbeda-beda. Bayi prematur bisa mengalami keterlambatan perkembangan selama beberapa minggu hingga beberapa bulan. Tanyakan pada dokter jika anak Anda terlihat tidak berada sesuai dengan rentang tumbuh-kembangnya. Mungkin hal ini bukan apa-apa, tapi jika anak Anda mengalami keterlambatan, Anda akan mengetahuinya lebih dini agar bisa diperoleh diagnosa dan mulai menjalani perawatan.

A. Keterlambatan perkembangan fisik

Percayalah pada insting Anda jika ada sesuatu yang terasa janggal. Tanyakan dokter jika sesuatu terlihat aneh atau salah bagi Anda tentang cara bayi Anda bergerak. Lagi pula, Anda yang paling tahu tentang si kecil. Berikut ini adalah tanda peringatan yang menandakan adanya masalah:

1. Bayi baru lahir hingga usia 2 bulan

  • Setelah 2 bulan, tidak bisa menegakkan kepala ketika Anda mengangkatnya dari posisi berbaring telentang.
  • Setelah 2 bulan, tubuhnya masih kaku atau terkulai.
  • Setelah 2 bulan, terlalu mengulurkan punggung dan lehernya (seolah ia mendorong menjauh dari Anda) ketika digendong di lengan Anda.
  • Setelah 2 atau 3 bulan, menyilangkan kaki dan kaku ketika Anda mengangkatnya. 

2. Usia 3 hingga 6 bulan

  • Di usia 3 atau 4 bulan, tidak bisa menggenggam atau menggapai mainan.
  • Di usia 3 atau 4 bulan, tidak bisa menyokong kepalanya sendiri dengan baik.
  • Di usia 4 bulan, tidak bisa mengarahkan objek ke mulutnya.
  • Di usia 4 bulan, tidak menekan dengan kakinya ketika telapak kaki berada di permukaan yang keras.
  • Setelah 4 bulan, masih mengalami refleks Moro (ketika ia terjatuh ke belakang atau terkejut, ia membuang lengan dan tangannya, memanjangkan leher, lalu dengan cepat membawa kembali dua tangannya dan mulai menangis).
  • Setelah 5 atau 6 bulan, masih memiliki refleks leher yang asimetris (ketika kepala menoleh ke satu arah, lengan di sisi itu akan menjadi tegak, dan lengan lainnya melengkuk seolah ia memegang pedang).
  • Di usia 6 bulan, tidak bisa duduk dengan bantuan.
  • Setelah 6 bulan, meraih objek dengan hanya satu tangan sedang tangan lainnya mengepal.
  • Tidak berguling ke depan-belakang atau sebaliknya di usia 5 hingga 6 bulan. 

3. Usia 7 hingga 9 bulan

  • Di usia 7 bulan, memiliki kontrol kepala yang tidak baik ketika ditarik ke posisi duduk.
  • Di usia 7 bulan, tidak bisa mengarahkan objek ke dalam mulut.
  • Di usia 7 bulan, tidak bisa meraih objek.
  • Di usia 9 bulan, tidak bisa duduk secara mandiri. 

4. Usia 9 hingga 12 bulan

  • Setelah 10 bulan, merangkak dengan berat sebelah, mendorong dengan satu tangan dan kaki serta menyeret tangan dan kaki yang lain.
  • Di usia 12 bulan, belum bisa merangkak.
  • Di usia 12 bulan, tidak bisa berdiri dengan bantuan. 

5. Usia 13 hingga 24 bulan

  • Di usia 18 bulan, tidak bisa berjalan.
  • Setelah beberapa bulan berjalan, tidak berjalan dengan percaya diri atau konsisten.
  • Setelah usia 2 tahun, tumbuh kurang dari 2 inci setiap tahun. 

6. Usia 36 bulan

  • Sering terjatuh dan tidak bisa menggunakan tangga.
  • Sering mengeluarkan liur.
  • Tidak bisa memanipulasi objek yang berukuran kecil.

B. Keterlambatan perkembangan bahasa/komunikasi

Perlu diingat bahwa jadwal untuk perkembangan bahasa luas sifatnya, dan anak Anda mungkin berada pada jalan yang lebih kecil untuk mencapai perkembangannya. Bicaralah pada dokter jika bayi Anda menunjukkan tanda keterlambatan perkembangan bahasa dan komunikasi berikut ini:

1. Di usia 4 bulan

  • Tidak memberitahu Anda ketika ia senang atau sedih.
  • Tidak mulai mengoceh. 

2. Di usia 6 bulan

  • Tidak tertawa atau menjerit.
  • Tidak menggabungkan suara vokal untuk berceloteh (ah, eh, oh).

3. Di usia 7 bulan

  • Tidak meniru suara yang dibuat orang lain.
  • Tidak melakukan aksi apapun untuk menarik perhatian Anda. 

4. Di usia 8 bulan

  • Belum mulai mengoceh menggunakan suara konsonan. 

5. Di usia 9 bulan 

  • Tidak merespon saat namanya dipanggil.
  • Tidak mengoceh menggunakan suara konsonan dan vokal secara bersamaan (“mama,” “baba”).
  • Tidak melihat ke arah Anda menunjuk.

6. Di usia 12 bulan

  • Tidak mengucapkan “mama” atau “dada.”
  • Tidak menggunakan gerak tubuh seperti melambai, menggelengkan kepala, atau menunjuk.
  • Tidak berlatih menggunakan beberapa konsonan seperti “p” atau “b.”
  • Tidak mengerti dan merespon kata seperti “tidak” atau “dadah.”
  • Tidak menunjuk ke arah objek yang menarik seperti burung atau pesawat terbang.
  • Tidak bisa mengucapkan satu katapun. 

7. Antara usia 12 hingga 15 bulan

  • Tidak mengoceh seolah berbicara.

C. Masalah pada pendengaran bayi

Kemampuan bayi Anda untuk mendengar merupakan dasar kemampuannya untuk belajar. Pemeriksaan pendengaran adalah cara awal paling penting untuk mengetahui lemahnya pendengaran bayi Anda, tapi orangtua juga perlu mewaspadai tanda peringatan yang muncul.

Tanda masalah pada pendengaran bisa berbeda bagi tiap bayi. Dengan sendirinya, tanda peringatan yang muncul mungkin bukan penyebab kecemasan (misalnya bayi Anda mengalami kolik dan tidak bisa tenang mendengar suara apapun), tapi Anda masih perlu segera menghubungi dokter jika Anda melihat tanda berikut ini:

1. Usia baru lahir hingga 3 bulan

  • Tidak ada respon terhadap suara keras yang tiba-tiba.
  • Tidak merespon suara musik.
  • Tidak merasa tenang oleh suara yang lembut.
  • Tidak bergerak atau terbangun oleh suara berisik di dekatnya ketika tidur di ruangan yang sunyi.
  • Di usia 2 bulan, tidak mengeluarkan suara vokal seperti “ohh.”
  • Di usia 2 bulan, tidak menjadi tenang oleh suara yang familiar.

2. Usia 4 hingga 8 bulan

  • Tidak menoleh atau melihat ke arah suara yang tidak bisa ia lihat.
  • Tidak mengubah ekspresi pada suara keras ketika ia berada di tempat yang sepi.
  • Tidak menikmati mainan rattle, bunyi bel, atau mainan berbunyi lainnya.
  • Di usia 6  bulan, tidak mencoba meniru suara.
  • Belum mulai mengoceh pada dirinya sendiri atau pada orang lain yang berbicara padanya.
  • Tidak merespon kata “tidak” dan perubahan nada suara.
  • Terlihat memperhatikan suara bergetar (yang bisa dirasakan) tapi bukan yang bisa didengar.

3. Usia 9 hingga 12 bulan

  • Tidak segera menoleh ke arah suara yang lembut.
  • Tidak merespon namanya.
  • Tidak memvariasikan tinggi-rendah suara ketika mengoceh.
  • Tidak membuat beberapa suara konsonan berbeda ketika mengoceh (m, p, b, g).
  • Tidak merespon pada musik dengan mendengarkan atau bernyanyi bersama.
  • Di usia 1 tahun, tidak mengucapkan 1 kata seperti “da-da” dan “ma-ma.”
  • Di usia 1 tahun, tidak mengucapkan banyak suara konsonan yang berbeda di awal kata.
  • Tidak mengerti benda-benda umum seperti sepatu, ekspresi seperti “dadah,” atau perintah seperti “ke sini!”

D. Keterlambatan perkembangan anak di bidang motorik

Keterlambatan perkembangan anak bisa terkait dengan masalah kemampuan motorik kasar seperti merangkak atau berjalan, atau kemampuan motorik halus seperti menggunakan jari atau menggenggam sendok.

Kemungkinan penyebab keterlambatan perkembangan anak di bidang motorik

Anak yang lahir prematur kemungkinan tidak mengembangkan otot di rentang yang sama seperti anak lain.

Penyebab lain untuk keterlambatan motorik mencakup:

  • Ataxia, yakni cacat yang merusak koordinasi otot
  • Cerebral palsy, kondisi yang disebabkan oleh kerusakan otak sebelum lahir
  • Keterlambatan kognitif
  • Myopathy, penyakit otot
  • Masalah penglihatan
  • Spina bifida, kondisi genetik yang menyebabkan tubuh bagian bawah lumpuh sebagian atau seluruhnya.

Jenis penanganan untuk keterlambatan perkembangan motorik anak

Dokter anak bisa menyarankan beberapa penanganan di rumah untuk mendorong aktivitas fisik. Anak mungkin juga membutuhkan terapi fisik untuk mengatasi keterlambatan motorik kasar. Jenis terapi fisik atau okupasi bisa membantu mengatasi masalah motorik halus atau disfungsi integrasi sensori.

Tanda peringatan keterlambatan perkembangan motorik

Hubungi dokter anak bila buah hati mengalami tanda berikut di usia tertentu. Selain itu, perhatikan hilangnya kemampuan yang telah dipelajari.

 1. Di usia 3 sampai 4 bulan, hubungi dokter bila anak:

  • Tidak menggapai, menggenggam, atau memegang benda
  • Tidak bisa menahan kepala dengan baik
  • Tidak mengarahkan benda ke mulut.

2. Di usia 7 bulan, hubungi dokter bila anak:

  • Otot kaku dan kencang atau sangat terkulai
  • Kepala terkulai ketika di posisi duduk
  • Menggapai dengan satu tangan saja atau tidak aktif menggapai benda
  • Kesulitan mengarahkan benda ke mulut
  • Tidak berguling ke arah manapun (usia 5 bulan)
  • Tidak bisa duduk tanpa bantuan (usia 6 bulan)
  • Tidak menahan beban dengan kaki ketika diangkat ke posisi berdiri.

3. Di usia 1 tahun, hubungi dokter bila anak:

  • Tidak merangkak
  • Menyeret salah satu sisi tubuh ketika merangkak
  • Tidak bisa berdiri ketika ditopang.

4. Di usia 2 tahun, hubungi dokter bila anak:

  • Tidak bisa berjalan (usia 18 bulan)
  • Berjalan hanya dengan jari kaki
  • Tidak bisa mendorong mainan beroda.

E. Keterlambatan perkembangan anak di bidang kognitif

Keterlambatan kognitif, bisa karena berbagai alasan, seperti:

  • Cacat genetik
  • Masalah medis yang serius sebelum lahir
  • Terpapar sesuatu yang berbahaya di lingkungan seperti racun.

Penyebab keterlambatan kognitif bisa mencakup:

  • Ketidakmampuan belajar dengan variasi yang luas
  • Paparan pada alkohol atau racun sebelum lahir atau setelahnya, termasuk racun timbal
  • Down syndrome dan gangguan genetik lainnya
  • Gangguan spektrum autisme
  • Masalah medis parah pada bayi baru lahir
  • Penyebab yang tidak diketahui.

Jenis penanganan untuk keterlambatan kognitif

Seperti kebanyakan jenis keterlambatan perkembangan anak, penanganan awal bisa sangat berarti untuk kemajuan yang dialami anak. Intervensi pendidikan bisa membantu anak mengembangkan kemampuan kognitif khusus. Pendidik dan terapis bisa merekomendasikan langkah spesifik yang bisa Anda lakukan di rumah untuk membantu buah hati.

Tanda peringatan keterlambatan kognitif

Hubungi dokter anak bila buah hati Anda mengalami tanda berikut di usia tertentu. Selain itu, perhatikan hilangnya kemampuan yang sebelumnya telah dikuasai.

1. Di usia 1 tahun, hubungi dokter bila anak:

  • Tidak mencari benda yang tersembunyi ketika melihatnya
  • Tidak menggunakan atau merespon bahasa tubuh seperti melambai
  • Tidak menunjuk benda atau gambar

2. Di usia 2 tahun, hubungi dokter bila anak:

  • Tidak tahu fungsi benda umum seperti sisir, telepon, atau sendok
  • Tidak bisa mengikuti instruksi sederhana
  • Tidak meniru tindakan atau kata.

Ingat Bunda, ada variasi luas untuk perkembangan yang normal pada anak. Kebanyakan keterlambatan perkembangan anak tidak bersifat serius dan anak perlahan bisa menguasainya. Bahkan anak yang mengalami keterlambatan serius bisa memperoleh peningkatan besar ketika penanganan dimulai sedini mungkin. Bila Anda merasa ragu, bicaralah pada dokter.

F. Keterlambatan perkembangan anak di bidang sosial dan emosional

Anak bisa mengalami masalah dalam berinteraksi dengan orang dewasa atau anak lain, yang disebut keterlambatan sosial atau emosi. Biasanya masalah ini muncul sebelum anak mulai sekolah. 

Penyebab keterlambatan perkembangan sosial dan emosional

Beberapa penyebab keterlambatan sosial dan emosi bisa mencakup:

  • Masalah kedekatan dengan orangtua yang tidak efektif
  • Keterlambatan kognitif
  • Penyebab yang tidak diketahui.

Penyebab umum lain untuk keterlambatan emosi dan sosial bisa berupa autism spectrum disorder (ASD). ASD mencakup gangguan yang bisa menyebabkan anak punya kesulitan berkomunikasi, perilaku mengulang-ulang, dan masalah bahasa.

Jenis penanganan untuk keterlambatan kemampuan sosial dan emosional

Tidak diketahui obat untuk kondisi ini. Tapi penanganannya bisa mencakup :

  • Jenis terapi perilaku atau kemampuan tertentu
  • Pengobatan bisa membantu mengatasi beberapa masalah perilaku.

Seperti kebanyakan jenis keterlambatan perkembangan anak, penanganan awal bisa memberi perbedaan besar pada kemajuan anak. Bergantung diagnosanya, penanganan bisa berupa terapi bermain atau langkah untuk membantu kedekatan antara orangtua dan anak.

Tanda peringatan keterlambatan kemampuan sosial atau emosi

Hubungi dokter anak bila buah hati mengalami tanda berikut di usia tertentu. Juga perhatikan kemampuan yang hilang setelah dikuasai anak.

1. Di usia 3 bulan, hubungi dokter bila anak:

  • Tidak tersenyum pada orang
  • Tidak perhatian pada wajah baru, atau terlihat takut.

2. Di usia 7 bulan, hubungi dokter bila anak:

  • Menolak untuk dipeluk
  • Menunjukkan rasa tidak suka di sekitar orang
  • Tidak bisa ditenangkan di malam hari (setelah 5 bulan)
  • Tidak tersenyum (5 bulan)
  • Tidak tertawa (usia 6 bulan)
  • Tidak menunjukkan minat pada permainan cilukba (usia 8 bulan).

3. Di usia 1 tahun, hubungi dokter bila anak:

  • Tidak menunjukkan suara, senyum, atau ekspresi suara (9bulan)
  • Tidak melakukan atau merespon lambaian tangan, menggapai, atau menunjuk.

G. Keterlambatan perkembangan penglihatan anak

Hingga usia 6 bulan, penglihatan bayi baru lahir biasanya masih kabur. Lalu membaik ketika anak mulai mengkoordinasikan penglihatan di kedua matanya. Tapi, kadang ini tidak terjadi atau muncul masalah penglihatan.

Penyebab keterlambatan perkembangan penglihatan

Kondisi seperti rabun jauh atau rabun dekat umum terjadi pada anak. Masalah mata lainnya bisa berupa:

  • Amblyopia (mata malas), penglihatan buruk pada satu mata
  • Katarak bayi atau masalah turunan lainnya
  • Retinopathy, penyakit mata yang kadang terjadi pada bayi prematur
  • Strabismus, atau mata juling.

Jenis penanganan untuk keterlambatan perkembangan penglihatan

Penanganan awal bisa membantu memperbaiki banyak masalah penglihatan. Bergantung pada masalah mata yang anak alami, ia bisa membutuhkan:

  • Kacamata atau lensa kontak
  • Kacamata khusus
  • Pembedahan

Tanda peringatan untuk keterlambatan penglihatan

Hubungi dokter anak bila buah hati mengalami tanda berikut di usia tertentu. Juga, perhatikan kemampuan yang hilang setelah dikuasai anak.

1. Di usia 3 bulan, hubungi dokter bila anak:

  • Tidak mengikuti gerakan benda dengan matanya
  • Kesulitan menggerakkan satu atau kedua mata ke semua arah
  • Mata juling.

2. Di usia 6 bulan, hubungi dokter bila anak:

  • Mengalami mata kering terus-menerus
  • Tidak mengikuti objek yang dekat atau yang jauh dengan kedua matanya.

Bila dokter melihat adanya masalah, ia bisa memberi Anda rujukan ke dokter mata untuk evaluasi lebih lanjut.

(Ismawati)