Terapi Anak Terlambat Bicara yang Bisa Dilakukan di Rumah
Kemampuan bicara pada anak satu dengan lainnya memang berbeda-beda. Anak terlambat bicara adalah salah satu jenis keterlambatan perkembangan yang umum terjadi.
Ada beberapa penyebab anak terlambat bicara, mulai dari permasalahan dalam rongga mulut hingga gangguan saraf. Bila Ibu curiga si kecil mengalami keterlambatan bicara, Ibu bisa segera mengatasinya sendiri di rumah, salah satunya dengan melakukan terapi anak terlambat bicara. Seperti apa itu? Mari, simak penjelasannya berikut ini.
Tanda si kecil perlu terapi anak terlambat bicara
Keterlambatan berbicara (speech delay) pada anak terkadang juga dianggap sebagai keterlambatan berbahasa (language delay) meskipun sebenarnya berbeda. Berbicara adalah kemampuan verbal untuk mengucapkan bahasa, termasuk artikulasi (kemampuan membentuk kata dan pengucapannya). Sedangkan berbahasa adalah kemampuan memberi dan menerima informasi.
Anak terlambat berbahasa bisa saja lancar mengucapkan kata-kata, namun hanya bisa menyusun 2-3 kata saja secara berurutan. Sedangkan anak yang terlambat berbicara bisa berekspresi menggunakan kata dan frasa, namun pengucapannya sulit dimengerti.
Baik terlambat berbahasa maupun berbicara, sebaiknya Ibu mulai waspada dan segera lakukan terapi anak terlambat bicara jika ada tanda-tanda seperti berikut ini.
- Anak usia 12 bulan: tidak bisa melakukan gestur, seperti menunjuk atau melambaikan tangan (dadah).
- Anak usia 18 bulan: cenderung memakai gestur daripada vokalisasi untuk berkomunikasi. Punya masalah dalam menirukan suara. Tidak mampu memahami perintah secara verbal.
- Anak usia 2 tahun: hanya mengeluarkan beberapa suara atau kata secara berulang-ulang. Tidak bisa menggunakan bahasa lisan untuk meminta sesuatu. Tidak bisa mengikuti arahan sederhana. Punya tone of voice yang tidak biasa, seperti serak atau bersuara hidung (bindeng).
- Anak usia 3 tahun: kemampuan pengucapannya jauh tertinggal daripada anak lain yang sebaya.
- Anak usia 4 tahun: seharusnya pengucapannya bisa dipahami oleh orang lain, namun ia tidak.
Bila anak menunjukkan tanda-tanda seperti di atas, segera periksakan ke dokter atau lakukan terapi anak terlambat bicara.
Penyebab anak terlambat bicara
Ada banyak faktor yang menyebabkan anak terlambat bicara, seperti berikut ini.
- Gangguan rongga mulut (seperti lidah, lipatan di bawah lidah/frenulum pendek, hingga langit-langit mulut).
- Gangguan pendengaran atau infeksi telinga.
- Minim stimulan dari lingkungan.
- Gangguan spektrum autisme.
- Masalah neurologis (cerebral palsy, distrofi otot, atau cedera otak traumatis).
- Gangguan intelektual atau gangguan kognitif.
Terapi anak terlambat bicara di rumah
Di samping memeriksakan anak ke dokter atau ahli terkait, Ibu juga bisa ‘memantik’ kemampuan bicaranya dengan melakukan terapi. Biasanya, para ahli akan merekomendasikan terapi okupasi anak terlambat bicara (terapi anak terlambat bicara dengan harapan si anak akan mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri).
1. Bicara padanya sepanjang hari
Terapi anak terlambat bicara yang bisa Ibu lakukan di rumah adalah dengan berbicara pada anak secara terus-menerus sepanjang hari. Tunjuk dan sebutkan nama tiap benda di rumah, di mobil, di jalan, di minimarket, dan tempat-tempat lain yang Ibu kunjungi.
Tanyakan beberapa hal pada anak dan responlah dengan antusias jika anak memberikan jawaban. Hal ini bertujuan untuk menstimulasi saraf si kecil. Perlu diingat juga, sebaiknya Ibu dan Ayah berbicara dalam bahasa yang benar dan jelas, bukan ‘bahasa bayi’.
2. Bacakan buku pada anak
Terapi anak terlambat bicara berikutnya adalah membacakan buku pada anak setiap hari. Bacakan buku-buku bergambar, dongeng, atau buku penuh ilustrasi. Misalnya, Ibu bisa bacakan buku tentang buah-buahan.
Saat anak melihat gambar buah-buahan dalam buku, Ibu bisa sebutkan nama-nama buah satu per satu. Ibu dan Ayah boleh membacakan buku pada anak bahkan sejak ia lahir untuk menstimulasi kemampuan bicaranya.
3. Ajak anak menyanyi
Selain membaca, Ibu dan Ayah juga boleh mengajak anak untuk bernyanyi. Perdengarkan lagu-lagu anak pada si kecil lalu ajak ia bernyanyi. Memanfaatkan musik untuk terapi anak yang terlambat bicara telah terbukti cukup efektif.
4. Fisioterapi anak terlambat bicara
Terapi anak terlambat bicara di rumah selanjutnya adalah dengan fisioterapi. Fisioterapi adalah tindakan rehabilitasi untuk menghindari atau meminimalkan keterbatasan fisik anak. Fisioterapi anak terlambat bicara bisa dilakukan dengan melakukan pemijatan khusus pada telinga anak atau minum menggunakan sedotan. Fisioterapi seperti ini bisa membantu otot-otot di telinga dan mulut bayi jadi lebih kuat. Ibu dan Ayah pun bisa melakukannya sendiri di rumah.
5. Terapi okupasi anak terlambat bicara menggunakan permainan
Selanjutnya, Ibu bisa menggunakan beberapa jenis permainan seperti flip card atau flash card. Jenis permainan seperti ini bisa membantu perkembangan kebahasaan anak. Selain itu, Ibu juga bisa manfaatkan aplikasi terapi wicara seperti Spokle. Aplikasi ringan seperti Talking Pierre The Parrot dan Tally Tots juga bisa menstimulasi anak untuk berbicara.
Selain melakukan terapi anak terlambat bicara, Ibu dan Ayah tetap perlu membawa anak periksa ke dokter agar lebih jelas. Diagnosis lanjutan dari dokter penting bagi Ibu dan Ayah untuk memberikan pengobatan atau terapi yang sesuai pada anak.
Keterlambatan bicara pada anak bisa disebabkan oleh banyak hal, maka dari itu, pemeriksaan medis akan sangat membantu. Jadi, Ayah dan Ibu sebaiknya tetap optimis dalam mencari solusi untuk anak yang terlambat bicara.
Editor: Aprilia