Tips Agar Anak Mau Duduk Di Car Seat
Car seat jadi perlengkapan keamanan yang penting untuk anak. Bila Anda berencana membawa bayi pulang dari rumah sakit dengan mobil, Anda membutuhkan car seat sejak hari pertama ia lahir. Di Amerika Serikat ada aturan yang mewajibkan anak duduk di car seat, biasanya hingga berusia 7 tahun. Juga ada keharusan menggunakan booster seat hingga berat anak mencapai 60 pound (27,2 kg) atau lebih atau hingga usia tertentu.
Bila Anda masih ragu, apakah perlu anak duduk di car seat? Di tahun 2014, sebanyak 167.000 anak mengalami cedera di kecelakaan mobil dan lebih dari 1000 orang meninggal dunia.
Cedera pada kecelakaan mobil jadi pemicu kematian anak di bawah usia 9 tahun di Amerika Serikat. Penyebabnya? Banyak anak yang tidak menggunakan car seat seperti yang seharusnya. Penggunaan car seat yang tepat bisa mencegah kematian banyak anak.
Dan meski Anda berasumsi kebanyakan tragedi ini akibat tabrakan dengan kecepatan tinggi, sebenarnya 75 persen insiden mobil terjadi di jalan lokal, dan setengah dari jumlah insiden yang melibatkan anak terjadi di jalan dengan batas kecepatan 44 mph atau kurang.
Car seat jadi perlengkapan yang Anda perlu beli sebelum melahirkan. Bahkan, tak ada salahnya membeli car seat di usia kehamilan 6 sampai 8 bulan. Ini akan memberi Anda banyak waktu untuk memilih yang tepat.
Kenapa car seat penting untuk anak?
Mungkin Anda pernah mendengar komentar ini, “Zaman dulu tak ada yang memakai car seat tapi semua baik-baik saja.” Bunda, ada semakin banyak kendaraan di jalan, yang berkendara dengan kecepatan tinggi untuk jarak yang jauh. Ini membuat jalan lebih berbahaya dibanding 20 tahun lalu. Sebesar 67 persen penurunan risiko cedera serius terjadi ketika orangtua menempatkan anak duduk di car seat yang terpasang dengan baik.
Tubuh anak tidak seperti tubuh Anda. Kerangka tubuh bayi terdiri dari tulang rawan yang lunak yang perlahan berubah menjadi tulang. Ini membuatnya rentan terhadap cedera selama tabrakan, khususnya karena organ tubuhnya belum terlindungi seperti pada orang dewasa. Beberapa faktor lain yang membuat kecelakaan mobil berbahaya untuk anak, antara lain:
Perkembangan otak dan sumsum tulang belakang. Kerusakan otak dan sumsum tulang belakang lebih berbahaya pada anak, yang tubuh dan otaknya masih berkembang.
Ukuran anak yang kecil membuat ia lebih mudah terpental dari mobil meski hanya terjadi benturan ringan.
Kontrol diri anak yang lebih rendah. Orang dewasa tahu kalau harus duduk dengan tenang. Tapi anak tidak bisa diam bila tidak dipasangi car seat dengan benar, sehingga membuatnya lebih rentan terluka bila terjadi kecelakaan mobil.
Memilih car seat yang tepat
Car seat saat ini punya standar keamanan, jadi semua car seat yang Anda beli dalam kondisi baru, secara teknis aman. Ini tidak berlaku untuk car seat bekas atau car seat yang dibeli beberapa tahun lalu, yang mungkin didesain untuk memenuhi standar lama atau telah rusak akibat insiden atau ditarik dari peredaran karena pelanggaran keamanan.
Tapi Bun, meski bila sebuah car seat memenuhi standar keamanan, masih bisa terjadi masalah keamanan bila tidak terpasang atau digunakan dengan cara yang tepat. Car seat yang paling aman, adalah yang paling pas untuk anak dan mobil Anda dan paling mudah Anda gunakan.
Ada 3 tipe dasar car seat yang bisa Anda pilih:
Car seat untuk bayi. Car seat ini harus selalu menghadap belakang. Ada batasan berat antara 22 sampai 35 pound (9,9 – 15,8 kg). Ketika anak mencapai batas berat atau tinggi badan untuk car seat bayi, pindahkan ia ke car seat rear facing convertible.
Car seat convertible untuk bayi dan batita. Fungsinya bisa menghadap belakang untuk bayi dan batita dan menghadap depan untuk anak yang lebih besar. Banyak car seat tipe ini yang didesain untuk menahan beban anak hingga 40 pound (18 kg) ketika menghadap belakang dan hingga 70 pound (31,7 kg) ketika menghadap depan. Paling aman bila anak duduk di car seat menghadap belakang. Tapi panduan terbaru mengatakan anak duduk di car seat menghadap belakang hingga usia 2 tahun atau hingga ia mencapai tinggi dan berat maksimal untuk car seat rear facing.
Booster seat dengan sabuk. Jenis ini untuk anak usia minimal 4 tahun dan berat badan minimal 40 pound (18 kg). Tipe ini dilengkapi sabuk bahu untuk menahan posisi anak. Booster tanpa bagian belakang tak masalah ketika digunakan dengan penopang untuk kepala.
Pemasangan car seat yang tepat
Memasang car seat dengan baik bisa lebih sulit dari yang Anda bayangkan. Menurut sebuah data, kesalahan paling umum yang orang lakukan pada car seat antara lain memasang sabuk pengaman ke slot yang salah, tidak menggunakan klip kunci ketika diharuskan, gagal mengamankan anak, dan memasangnya terlalu longgar.
Car seat yang terpasang dengan benar tidak bisa dipindah lebih dari satu inci ke depan atau ke tiap sisi. Sebanyak 3 dari 4 car seat tidak tepat dalam pemasangan dan penggunaannya.
Ada sistem standar untuk pemasangan car seat yang menurunkan risiko cedera kepala potensial. Sistem ini membuat penggunaan car seat lebih mudah karena Anda bisa memasangnya tanpa harus menggunakan sabuk pengaman mobil.
Semua mobil yang dibuat setelah tahun 2002 diharuskan memiliki pengikat bawah di kursi belakang pada persimpangan dudukan belakang dan bantalan dan beberapa pengikat pada bagian atas dudukan mobil.
Semua car seat yang dibuat setelah tahun 2002 diharuskan memiliki pengait yang menghubungkan ke pengikat mobil.
Car seat menghadap depan untuk bayi dan batita juga harus punya pengaman ke bagian atas pengikat di mobil.
Dos dan don'ts tentang car seat
Hindari kesalahan dalam membeli, memasang dan menggunakan car seat dengan memperhatikan daftar dos dan don’ts berikut:
Bawa panduan manual mobil bersama Anda ketika membeli car seat, dan coba pasang untuk memastikan sesuai.
Pikir ulang untuk menggunakan car seat bekas. Car seat bekas bisa pernah terlibat kecelakaan mobil, atau bisa kadaluarsa atau hampir kadaluarsa. Hampir semua car seat mengharuskan Anda mengganti car seat atau booster seat setelah tabrakan meski hanya tabrakan kecil.
Daftarkan car seat Anda segera setelah pembelian agar Anda bisa tahu bila ada masalah atau penarikan produk.
Anda bisa belajar memasang car seat dengan benar dari teknisi car seat.
Pastikan siapapun yang membawa anak Anda dalam kendaraan mengikuti aturan keamanan yang sama, termasuk kakek-nenek.
Gunakan selimut, serbet, atau matras pelindung di bawah dasar dudukan bila Anda khawatir car seat akan merusak lapisan mobil.
Jangan gunakan apapun yang licin atau kaku seperti kantong plastik, diantara car seat dan kursi mobil karena bisa mengganggu pemasangan yang seharusnya.
Jangan cuci sabuk pengaman car seat di mesin cuci, karena bisa mempengaruhi kualitasnya. Selalu periksa petunjuk manual untuk instruksi pencucian. Dan bila sabuk sangat kotor, cari tahu apakah Anda bisa memesan yang baru dari pabriknya.
Gunakan panduan manual setelah membongkar car seat untuk dibersihkan untuk memastikan terpasang kembali dengan benar.
Bagaimana memastikan car seat tahan lama?
Car seat bisa kadaluwarsa, biasanya antara 6 sampai 10 tahun. Lihat label pada car seat yang menginformasikan waktu pembuatan, model dan pabrik pembuat. Anda bisa mengambil foto label dengan handphone agar lebih mudah bila diperlukan.
Ikuti instruksi pembersihan untuk car seat. Ketika tidak digunakan, simpan di tempat sejuk dan kering. Jangan gunakan pemutih, bahan kimia keras, atau setrika. Jangan masukkan bagian car seat ke mesin cuci dan pengering kecuali dibolehkan pihak pembuat.
Apakah car seat bisa dipindah ke mobil lain?
Car seat bisa dipindah dari satu mobil ke mobil lain. Tapi perhatikan sistem sabuk pengamannya, pemasangan pengait atas dan bawah bisa tidak pas pada tiap kendaraan. Pastikan Anda membaca petunjuk pada manual car seat dan manual mobil. Teknisi car seat bisa membantu Anda mengatasi hal ini.
Tips agar anak mau duduk di car seat
Tidak jarang anak berteriak-teriak saat hendak diduduki di car seat. Banyak juga yang terus melakukannya sepanjang perjalanan. Sayangnya, ini terjadi tidak hanya sekali, tapi tiap kali si kecil diajak berkendara. Anda tidak sendirian, Bunda. Banyak orangtua bayi dan batita merasa stres karena anak yang tidak mau duduk di car seat.
Memang sulit ketika harus konsentrasi di belakang kemudi dan berusaha menenangkan bayi dari jarak tertentu di waktu yang bersamaan. Jadi apa yang bisa Anda lakukan untuk membantu bayi tetap tenang sekaligus mencegah Anda jadi emosi? Berikut beberapa tips bermanfaat dari ibu yang mengalami hal serupa:
Ambil nafas dalam
Ketika bayi menangis, Anda akan merasa cemas, kesal, juga stres. Mendengar tangisan si kecil membuat Anda gundah. Anda sudah mengetahuinya tapi tak ada yang bisa dilakukan. Yang bayi inginkan adalah berada di dekapan Anda. Tentu ini tidak memungkinkan ketika mengemudi, jadi tarik nafas dalam perlahan dan fokuskan perhatian pada apa yang Anda lakukan. Anda akan merasa lebih buruk jika tidak bisa menenangkan diri sendiri.
Ambil jeda sebentar
Ini bisa membantu, tapi kadang hanya menunda hal yang tidak bisa dihindari. Kebanyakan ibu mendapati bayi kembali menangis ketika mereka kembali ditempatkan di car seat. Bila Anda di tengah perjalanan jauh dan bayi menangis karena lapar, Anda harus mencari tempat untuk berhenti mengemudi.
Bila Anda mengemudi hanya selama beberapa menit dan bayi menangis karena ingin digendong, sebaiknya lanjutkan mengemudi. Dengan begitu, ketika perjalanan selesai Anda bisa menikmati menggendongnya tanpa perlu khawatir meletakkannya kembali di car seat. Bila memungkinkan untuk menepi dan menggendong bayi, Anda bisa lakukan ini untuk memastikan ia baik-baik saja, tapi kemungkinan si kecil kembali menangis ketika diletakkan kembali di car seat.
Kakak jadi penyelamat
Kakaknya si kecil bisa jadi sumber kenyamanan anak bila mereka sudah cukup besar dan tidak akan menyakiti bayi. Menghiburnya dengan memperlihatkan muka lucu, bernyanyi, atau bicara lembut bisa membantu mengalihkan perhatian bayi. Dudukkan anak-anak saling berdekatan agar si kecil tidak menangis di dalam mobil. Berikan pilihan mainan dan buku pada si kakak untuk digunakan ketika adik kecilnya mulai rewel.
Gunakan cermin besar
Kalau si kecil masih harus ditempatkan di car seat yang menghadap ke belakang, tempatkan cermin berukuran besar di belakang tempat duduk. Dengan begitu Anda bisa melihat apa yang bayi lakukan dan membuat bayi mengetahui Anda masih berada dekatnya. Biasanya bayi yang sangat kecil sering panik dan ketakutan jika ditinggalkan orangtuanya. Nah, dengan terus menatap Anda, si kecil pasti akan merasa lebih tenang.
Kurangi berkendara bersama bayi
Sebisa mungkin kurangilah waktu bepergian hanya berdua dengan bayi. Jadilah orang rumahan untuk sementara waktu ya Bun. Bila ada janji untuk bertemu teman atau keluarga, minta mereka yang datang ke rumah Anda. Orang akan maklum kalau tidak mudah untuk keluar bersama bayi.
Transportasi umum, seperti taksi online, jadi alternatif lain atau Anda bisa berjalan kaki bila bepergian jarak pendek. Gendong bayi dan Anda bisa berceloteh bersamanya sambil berjalan. Kemungkinan ia tidak mendengarkan semua cerita Anda tapi ia akan tertidur di dekapan Anda.
Periksa kesehatan bayi
Bila sebelumnya bayi tak pernah menangis saat berada di car seat, dan ia memang sudah rewel sejak di rumah, si kecil mungkin mengalami infeksi telinga atau penyakit lain. Kunjungi dokter anak untuk mengetahui kondisi kesehatan yang terjadi.
Buat bayi familiar dengan car seat
Bawa car seat ke dalam rumah dan biarkan bayi duduk dan bermain dengannya. Bila sudah terbiasa dengan benda ini, ia akan lebih senang duduk di sana saat bepergian.
Sediakan hiburan kecil
Siapkan satu kotak berisi mainan lembut dan aman yang hanya Anda gunakan di mobil, seperti boneka bulu atau balok dari spons. Bila cukup menarik, mainan ini akan mengalihkan perhatian bayi selama perjalanan pendek. Hindari mainan yang keras karena bisa menyebabkan cedera ketika mobil berhenti mendadak.
Lingkungan yang menghibur
Tempel atau gantung mainan di belakang tempat duduk penumpang, menghadap ke bayi. Atau gunakan tali untuk menggantung banyak mainan di langit-langit mobil. Letakkan mainan tak jauh dari bayi agar ia bisa meraihnya dari tempat duduknya. Jangan gunakan mainan keras yang bisa menyakiti anak bila terlepas saat berhenti mendadak.
Hindari panas matahari
Gunakan penghalang sinar matahari pada jendela bila Anda merasa panas matahari pada wajah si kecil menyebabkan ia rewel. Hindari bagian yang keras yang bisa terlepas ketika mobil berhenti mendadak.
Poster untuk anak
Gantungkan poster yang ramah bayi di kursi yang menghadap ke bayi. Pilih gambar dengan warna hitam, putih, atau merah. Gunakan saku agar Anda bisa mengganti gambar poster. Jangan lupa menggantinya untuk membuat anak tertarik.
Mainkan musik
Lakukan eksperimen dengan jenis musik berbeda di mobil. Beberapa bayi menikmati musik pengantar tidur atau musik yang dibuat untuk anak kecil, tapi ada juga bayi yang bisa tenang dengan mendengar musik favorit Anda. Bila musik yang Anda putar tidak berhasil, coba gunakan suara Anda sendiri. Anak akan senang mendengar cara Anda membawakan lagu favoritnya.
Sediakan dot atau mainan gigit
Menghisap atau mengunyah mainan kecil yang lembut bisa membantu menenangkan bayi yang rewel. Gunakan benda yang cukup besar yang tidak menimbulkan risiko tersedak untuk bayi.
Jangan putar posisi car seat bayi terlalu dini
Bayi paling aman berada di mobil dengan posisi car seat menghadap belakang. Di car seat dengan posisi menghadap belakang, tekanan pada leher anak sangat kecil saat terjadi tabrakan. Otot leher bayi belum cukup kuat untuk menahan kekuatan tabrakan, karenanya para ahli menyarankan posisi car seat menghadap belakang hingga usianya 15 bulan.
Periksa kenyamanan bayi
Ada beberapa hal yang perlu Anda periksa yang bisa membuat bayi menangis saat berada di car seat, antara lain:
Apakah bayi kepanasan? Beberapa car seat dibuat dari material yang tidak menyerap panas sehingga bayi jadi berkeringat, terutama di cuaca panas.
Apakah bayi terkena sinar matahari terlalu banyak? Kadang bayi terkena terlalu banyak sinar matahari di bagian wajah, meski jendela sudah ditutup.
Apakah bayi kedinginan? Atau jendela yang terbuka menyebabkan telinga bayi merasakan angin yang tidak nyaman?
Bayi mungkin tidak suka dengan car seat-nya saat ini, tapi Anda bisa coba mengubah lingkungan, menghibur, dan menstimulasinya selama mengemudi. Bila satu cara tidak berhasil, pilih cara lain ya Bun. Perlahan Anda akan temukan solusi untuk si kecil. Percobaan yang Anda lakukan akan membantu menciptakan lingkungan mobil yang optimal untuk membuat si kecil aman dan emosi Anda tetap datar.
(Ismawati)