Tips Agar Bunda Tetap Nyaman Saat Traveling Dengan Bayi Usia 0-8 Bulan
Bunda mungkin tidak akan ingin traveling jauh dari rumah pada beberapa bulan pertama setelah bayi lahir. Selain disusui dan diganti popoknya, bayi baru lahir membutuhkan perhatian tanpa henti, dan mengajak bayi pergi dalam perjalanan panjang terlalu beresiko. Selain itu, Anda juga akan merasa lebih cepat lelah.
Tapi bayi tidak seringkih yang dikira orangtua lho, Bun. Di usia 3 bulan, bayi sudah bisa diajak traveling selama perjalanan yang akan Anda tempuh itu beresiko rendah. Bayi Anda tidak akan menganggap perjalanan sebagai hal yang mengganggunya. Di usianya yang masih newborn, ia belum bisa bergerak kesana-kemari dan membahayakan dirinya sendiri. Jadi nikmati waktu ini karena ketika ia sudah mulai berlari, bepergian menjadi jauh lebih menantang. Berikut ini beberapa tips untuk bepergian bersama bayi baru lahir hingga usia 8 bulan.
Kenakan topi pada bayi untuk menghindari matahari di hari panas dan membuatnya nyaman di cuaca dingin.
Persiapkan kotak obat untuk mengatasi masalah medis ketika di jalan bersama bayi. Jangan lupa resep obat, meski bayi hanya membutuhkannya sesekali saja.
Catat nama dan nomor telepon dokter serta daftar obat yang diminum anak.
Jaga bayi tetap aman ketika transit dengan selalu membawa car seat. Car seat akan memberi perlindungan meski tidak ada sabuk pengaman untuk merekatkannya.
Di mobil bayi harus selalu berada di kursi belakang, jangan pernah meletakkannya di kursi depan dengan atau tanpa kantong udara.
Saat mengajak bayi pergi dengan pesawat terbang, bila telinga bayi kelihatan sakit karena perubahan tekanan udara selama lepas landas dan mendarat, bujuk ia untuk menyusu atau menghisap botol, dot, atau sippy cup. Bila bayi diletakkan di car seat, beri sesuatu untuk dihisap ketimbang mengeluarkannya dari car seat untuk disusui.
Tidak semua bayi merasakan sakit telinga. Jika bayi tidur dengan tenang, biarkan saja. Ia akan terbangun jika merasa terganggu.
Bila bepergian di zona waktu berbeda dan khawatir akan mengganggu bayi, lakukan langkah pencegahan. Ganti jam tidur bayi selama beberapa hari menjelang kepergian dan jemur bayi di sinar matahari ketika Anda mencapai tujuan.
Bila bayi sudah makan MPASI, bawa hanya makanan bayi yang dibutuhkan selama perjalanan. Anda bisa membeli kembali ketika tiba di tujuan. Jika bepergian ke negara lain atau tempat yang sulit untuk membeli yang Anda butuhkan, ada baiknya mengemas persediaan makanan.
Bila menyusui, bawa air minum botol agar Anda tidak dehidrasi.
Bila tidak menyusui, akan lebih nyaman bila Anda membawa susu formula siap pakai untuk bayi. Atau siapkan beberapa porsi susu formula untuk dibawa.
Bawa cukup popok selama perjalanan, kantong untuk popok kotor, dan lotion untuk ruam popok.
Bawa alas dada yang cukup besar untuk menutupi pakaian bayi. Pilih bib yang memiliki lapisan anti air sehingga mudah dibersihkan, dan bisa dilipat untuk kemudahan mengemasnya.
Bawa satu tas yang berisi beberapa mainan bayi.
Setidaknya bawa satu set pakaian ganti untuk Anda dan bayi. Simpan di tempat yang mudah digapai, seperti di dalam diaper bag untuk mewaspadai popok bocor, gumoh, atau kotoran lain.
Bawa selimut agar ketika berada di taman, hotel, atau bandara, Anda bisa memberi alas untuk bayi berbaring, berangkang, atau merenggangkan badannya.
Ketika harus menginap selama traveling, beberapa trik berikut akan memudahkan jalan-jalan Anda bersama si kecil:
Strategi Membongkar Barang Bawaaan
Lakukan Segera
Ketika tiba di tempat tujuan, siapkan ruangan agar nyaman seperti di rumah. Letakkan bayi di tempat tidur dengan mainan dan anak yang lebih besar dengan buku mewarnai. Atau minta suami mengajak mereka bermain ketika Anda membongkar barang bawaan. Menata barang yang dibawa akan mempermudah Anda sepanjang tinggal di sana.
Tempat Bermain
Kumpulkan mainan dan buku di rak bawah, di laci, atau di sudut ruangan. Menyediakan tempat untuk bayi bermain akan membuat ruangan terasa seperti di rumah dan mencegahnya terlihat berantakan.Tempat Bayi Mengganti Baju
Tempatkan kotak tisu basah, matras bayi, dan tumpukan popok di satu area. Dengan begitu Anda tidak perlu membongkar tas bayi ketika mengganti popoknya.Dapur
Meski kamar hotel Bunda tidak memiliki dapur, buat area untuk tempat botol, piring, makanan bayi, serta cemilan.
Mengatasi Bayi Susah Tidur Saat Traveling
Bayi butuh tidur, tapi Anda tidak ingin menghabiskan liburan hanya di dalam kamar karena bayi selalu tidur, bukan? Ikuti langkah berikut untuk strateginya:Mulai berjalan-jalan
Bila bayi tidak bisa tidur di tempat tidur yang baru baginya. Ajak ia jalan-jalan hingga tertidur di kereta bayinya.Gendong Bayi
Jika bayi tidak bisa tidur di kereta dorongnya, coba gendong dengan gendongan atau carrier. Jika Anda belum pernah menggunakannya, coba beberapa kali sebelum berangkat. Tapi tidak semua bayi menyukai carrier ya, Bun.
Mengatur Waktu Tidur Untuk Bayi
Hal yang paling mengkhawatirkan tentang bepergian dengan bayi adalah menidurkannya di tempat yang baru. Berikut ini beberapa cara agar ia bisa tidur dengan tenang selama traveling:Lakukan Trial
Bila Anda berencana membawa tempat tidur portabel untuk bayi, coba gunakan beberapa malam sebeum pergi. Dengan begitu, ia akan familiar dengan benda ini dan bisa merasa nyaman.Memesan Kamar
Jika tidur di satu kamar membuat semua tidak bisa tidur, pesan kamar suite atau connecting room. Dengan kamar suite Anda bisa mendapat area dapur tapi connecting room memberi ruang lebih banyak dengan harga lebih murah.Bertahanlah!
Mungkin Anda ingin langsung pulang ketika mengajak bayi pergi tapi ia selalu rewel, tapi tahan dulu. Perlahan, bayi akan menyesuaikan diri dengan lingkungan dan jadwalnya yang baru, begitu juga dengan tidurnya. Jika Anda bisa bertahan beberapa hari, hari-hari berikutnya akan lebih menyenangkan.4. Tetap Jalani Rutinitas Bayi
Jika bayi punya rutinitas tidur di rumah seperti mandi, meninabobokan, dan minum susu, lakukan hal yang sama saat sedang liburan.
Makan Di Kamar
Karena waktu untuk jalan-jalan dibatasi oleh tidur bayi di pagi dan siang hari, hemat waktu Anda dengan makan di kamar hotel atau kemas sarapan siap makan seperti roti atau buah.Melanggar Aturan
Untuk menikmati makan malam di luar, Anda bisa menerapkan apa yang biasanya dianggap perilaku buruk. Seperti di rumah tidak boleh menonton TV saat makan, tapi Anda bisa membawa DVD player portable ketika makan di luar. Memutar film kartun untuk anak membuat orang tua bisa menikmati makan malam.Menyusui
Anda bisa menyusui dimanapun selama tidak ada larangan melakukannya.Makan Lebih Dini
Memang makan malam romantis biasanya dimulai jam 8 malam, tapi dengan makan malam di jam-jam mulai dinner, restoran akan lebih sepi. Itu artinya akan ada ruang untuk stroller bayi, dan waktu antri makanan lebih pendek. Alternatifnya, jika bayi suka tidur di car seat, lakukan reservasi nanti dan susui bayi ketika menunggu hidangan pembuka. Semoga ia sudah tertidur ketika Anda makan hidangan utama.
(Ismawati)