Ibupedia

Tips Memilih Baby Sitter Sesuai Kriteria, Agar Dapat Pekerja Yang Amanah

Tips Memilih Baby Sitter Sesuai Kriteria, Agar Dapat Pekerja Yang Amanah
Tips Memilih Baby Sitter Sesuai Kriteria, Agar Dapat Pekerja Yang Amanah

Setelah lebaran berakhir, banyak orang tua yang mulai mencari pengasuh baru atau baby sitter buat si kecil. Tapi, di tengah pemberitaan negatif mengenai kekerasan yang dilakukan oleh baby sitter para influencer di Indonesia, jelas hal ini bikin Ibu wajib menyeleksi ketat baby sitter yang akan bekerja nantinya, bukan?

Ada banyak sekali tips memilih baby sitter yang sebenarnya wajib diperhatikan sebelum merekrut calon pengasuh. Kalau Ibumin sendiri, biasanya lebih mengandalkan orang dekat terpercaya ketimbang mencari baby sitter lewat yayasan.

Melalui orang terdekat, setidaknya mereka tahu bagaimana riwayat keluarga serta pekerjaan calon baby sitter sebelum nantinya bekerja pada keluarga Ibumin. Nah, kalau Buibu sendiri apakah sudah memiliki tips memilih baby sitter khusus, yang sesuai dengan standar keluarga?

Kalau belum, yuk simak tips memilih baby sitter berikut ini yang wajib diperhatikan sebelum merekrut calon pekerja.

Tips memilih baby sitter, Buibu wajib tahu!

Cari tahu riwayat pekerjaan sebelumnya


Tips memilih baby sitter yang pertama adalah, mencari tahu riwayat pekerjaan sebelumnya terlebih dahulu. Jangan terpaku melihat penampilan dan fotonya saja ya Bu.

Yup! Terkadang mimik wajah dan penampilan calon pekerja ini, tak dipungkiri juga jadi salah satu pertimbangan Ibumin dalam memilih baby sitter. Namun, hal ini sebenarnya nggak selalu menjadi patokan ya Bu.

Dikutip dari Kids Health saat ini banyak orang tua yang nggak sadar bahwa sebenarnya, hal yang tak kalah penting adalah menelusuri riwayat pekerjaan sebelumnya. Kita wajib menanyakan secara detail mengenai riwayat pengalaman calon baby sitter.

Termasuk usia saat pertama kali bekerja, berapa lama mengasuh anak di tempat sebelumnya, serta alasan mengapa ia tidak melanjutkan pekerjaan di tempat tersebut. Biar lebih yakin, nggak ada salahnya untuk mencari kontak atasan sebelumnya agar bisa menceritakan bagaimana cara ia bekerja secara lebih detail.

Beberapa list pertanyaan yang bisa ditanyakan diantaranya adalah:

  • Bagaimana dengan riwayat pekerjaan sebelumnya?
  • Apa alasan berhenti dari pekerjaan sebelumnya?
  • Apakah pernah ikut pelatihan khusus dalam pengasuhan anak?
  • Apakah pernah ikut pelatihan untuk anak berkebutuhan khusus?
  • Hal apa yang akan diperbuat jika terjadi keadaan darurat, yang terjadi pada si kecil saat orang tuanya sedang tidak di rumah?
  • Apa trik khusus yang dilakukan supaya anak tidak merasa bosan?
  • Jika anak tak bisa diatur atau berbuat tidak sopan, di luar rumah, hal apa yang akan kamu lakukan?

Memang agak effort ya Bu. Tapi, semua ini dilakukan demi mendapatkan calon baby sitter yang benar-benar niat bekerja secara jujur dan amanah, sesuai dengan standar keluarga.

Cari tahu riwayat keluarganya


Yes! Tips memilih baby sitter yang satu ini juga nggak kalah penting ya Bu. Kalau Ibu mencari baby sitter melalui penyalur ataupun orang terdekat, salah satu keuntungannya adalah mereka pasti lebih tahu mengenai riwayat keluarga sang calon baby sitter.

Karena biasanya, mereka juga mengenal keluarga calon pekerja karena masih tinggal di satu wilayah. Biar lebih detail, saat proses wawancara mintalah calon baby sitter menceritakan riwayat keluarganya, supaya Ibu bisa mendapat gambaran silsilah keluarganya seperti apa, berapa jumlah tanggungannya serta bagaimana status pernikahannya.

Tanyakan hal ini berulang-ulang dibeberapa kesempatan sesi wawancara. Tujuannya untuk mewaspadai, adanya kemungkinan informasi yang berubah-ubah, apalagi kalau saat berbicara matanya terlihat sering tidak fokus.

Pertimbangkan usia anak dan kebutuhan si kecil


Kalau mengutip dari Safe in The Seat usia dan kebutuhan anak merupakan faktor yang cukup penting untuk dipertimbangkan, sebagai salah satu tips memilih baby sitter. Karena beberapa pengasuh mungkin memiliki kemampuan serta spesifikasi yang berbeda-beda.

Misalnya, baby sitter yang mengurus newborn biasanya harus memiliki kemampuan khusus. Apalagi dalam mengasuh bayi baru lahir, harus lebih hati-hati.

Begitupun apabila hendak merekrut baby sitter yang khusus merawat anak dengan banyak kebutuhan medis. Itulah sebabnya mengapa penting untuk mempertimbangkan usia dan kebutuhan si kecil sebelum mencari pengasuh.

Pilih yayasan penyalur terpercaya


Salah satu keuntungan memilih baby sitter di yayasan terpercaya adalah, Ibu bisa mengetahui secara jelas para pekerja yang sudah benar-benar terlatih. Apalagi, di beberapa yayasan, kebanyakan baby sitter memang sengaja dilatih secara profesional sebelum akhirnya bisa disalurkan kepada calon majikan.

Masalahnya adalah, memilih yayasan penyalur baby sitter memang nggak mudah. Karena, nggak semua yayasan memiliki amanah dan tanggung jawab yang baik.

Saran Ibumin, Buibu wajib cari tahu daftar yayasan yang terpercaya dan buat list mana saja yayasan yang kiranya akan Ibu pilih untuk mendapatkan baby sitter terbaik. Ingat, meski yayasan tersebut terkenal punya baby sitter berkualitas, nggak menjamin yayasan tersebut juga amanah ya Bu.

Jadi, alangkah lebih baik gali informasi lebih dalam sebanyak-banyaknya dahulu mengenai yayasan tersebut. Jangan ragu untuk berdiskusi dengan teman atau kerabat, yang juga punya pengalaman dalam mencari baby sitter ya Bu.

Pertimbangkan mengenai gaji


Tips memilih baby sitter selanjutnya adalah mempertimbangkan mengenai gaji. Nah, yang perlu Ibu tahu adalah, biasanya gaji baby sitter dan gaji ART memiliki rate yang berbeda.

Apalagi secara beban pekerjaan, baby sitter mungkin akan mengemban tugas yang lebih berat ketimbang ART biasa. Jadi nggak heran, kalau gaji baby sitter kemungkinan akan jauh lebih besar.

Baby sitter yang disalurkan melalui yayasan biasanya sudah memiliki rate gaji yang sudah ditentukan. Tapi, kalau Ibu memilih baby sitter dari penyalur yang dikenal, tak ada salahnya untuk menanyakan kepada calon baby sitter mengenai harapan gaji yang diinginkan.

Pembicaraan mengenai gaji ini sangat penting dibicarakan di awal sebelum ia bekerja. Untuk menghindari ketidaknyamanan di kemudian hari.

Informasikan di awal mengenai aturan kerja


Tips memilih baby sitter selanjutnya yang tak kalah penting menurut laman Very Well Family adalah, mendiskusikan aturan kerja di awal. Ibu bisa melibatkan baby sitter saat peraturan ini dibuat.

Misalnya, kapan waktunya ia beristirahat, kapan boleh cuti bekerja atau sekadar memegang telepon genggam. Pastikan ia tetap fokus mengawasi si kecil, tanpa distraksi dari handphone ya Bu.

Informasikan juga kepada baby sitter tentang jadwal si kecil, kapan waktu makan atau tidur. Untuk anak-anak berkebutuhan khusus, Ibu mungkin perlu mengajarkan cara pengasuhan khusus di awal, terutama bila baby sitter tidak memiliki pengalaman medis sebelumnya.

Jangan lupa, berikan catatan terkait alergi makanan yang mungkin dialami si kecil, ataupun makanan yang ia suka/tidak suka. Agar baby sitter juga bisa mengasuh si kecil dengan lebih mudah nantinya.

Awasi kinerjanya di dua minggu awal


Sebaiknya, jangan langsung lepaskan anak untuk diasuh berdua saja oleh baby sitter ya Bu. Pastikan Ibu menyediakan waktu 1-2 minggu untuk mengawasinya terlebih dahulu, sebelum akhirnya bisa dilepaskan hanya berdua di rumah.

Kebanyakan hasil kerja para baby sitter ini baru akan terlihat di 3-6 bulan awal setelah bekerja.   Jadi, penting untuk selalu mengawasi kinerja mereka ya Bu.

Jangan remehkan jika terdapat gejala negatif, yang berkaitan dengan pengasuhan atau perlakuan sang baby sitter terhadap si kecil. Tips memilih baby sitter yang satu ini, memang cukup effort dilakukan, namun setidaknya bisa jadi bentuk kewaspadaan orang tua dalam mencari pengasuh terbaik untuk anak yang benar-benar bekerja dengan amanah.

Follow Ibupedia Instagram