Panduan Waktu Main Anak Sesuai Saran WHO, Agar Anak Tumbuh Optimal
Waktu main anak dinilai harus lebih banyak dibandingkan dengan waktu duduk diam saja akibat bermain gawai. Bermain adalah cara yang paling alami dan menyenangkan bagi setiap ana,k untuk mengasah ketrampilannya, bersosialisasi, hingga menguatkan sistem imun tubuhnya.
World Health Organization (WHO) juga rupanya sudah mengeluarkan panduan waktu main anak, utamanya yang usianya di bawah 5 tahun agar anak-anak di dunia bisa tumbuh dengan optimal. Meski waktu main adalah waktu emas bagi setiap anak, namun masih banyak di antara para orang tua yang lebih suka anaknya duduk dengan tenang meski bermain gawai.
Menurut WHO, anak-anak terutama balita harus menghabiskan lebih sedikit waktu untuk duduk menonton layar gawai atau duduk di kursi dan kereta bayinya. Menurut WHO, waktu main yang maksimal dapat membuat kualitas tidur anak lebih baik, sehingga bisa tumbuh lebih sehat.
Panduan waktu main anak sesuai saran WHO
Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkapkan bahwa, agar kesehatan dapat tercapai dengan seksama, orang tua harus melakukan yang terbaik untuk memelihara kesehatan anak sejak usia dini. Anak-anak yang kurang tidur karena tidak aktif bergerak, cenderung terganggu kesehatan fisik, mental, dan kesejahterannya.
Berikut ini rekomendasi waktu main anak yang tepat sesuai usianya berdasarkan arahan langsung dari WHO:
1. Usia bayi (kurang dari 1 tahun)
Bayi yang usianya kurang dari 1 tahun harus memiliki waktu main yang cukup sesuai kemampuannya. Karena mereka belum mampu bermain sendiri, maka orang tua harus meluangkan waktu menemaninya bermain.
- Gunakan permainan interaktif di lantai atau tummy time selama 30 menit
- Hindari membiarkan bayi terduduk lama di kursi bayi atau keretanya lebih dari 1 jam
- Hindari pemberian gawai pada usia ini, usahakan banyak interaksi dengan orang sekitarnya
- Selain permainan interaktif, Ayah dan Ibu juga bisa membacakan cerita atau mengajaknya berbicara
- Sebaiknya memiliki waktu tidur berkualitas selama 14-17 jam (0-3 bulan) atau 12-16 jam (4-11 bulan).
Jangan lupa untuk selalu menggunakan alas yang empuk dan aman, ketika bayi sedang berada dalam waktu mainnya. Playmat empuk bisa jadi solusi yang jitu.
2. Anak-anak usia 1-2 tahun
Anak-anak dengan rentang usia 1-2 tahun umumnya sedang ingin banyak mengeksplor dunia di sekelilingnya. Maka tak heran bila mereka lebih banyak bergerak dibandingkan ketika usianya masih bayi.
- Panduan waktu main anak usia 1-2 tahun sebaiknya tidak kurang dari 180 menit, dengan pilihan aktivitas fisik dan intensitas apapun. Aktivitas fisik dengan intensitas sedang ke berat sepanjang hari sangat disarankan
- Tidak disarankan untuk duduk terdiam saja hingga 1 jam lamanya, tanpa interaksi atau aktivitas apapun
- Usia 1 tahun tidak diperkenankan menonton TV atau bermain gawai, lebih baik berinteraksi dengan orang dewasa di sekitarnya saja
- Waktu main anak usia 2 tahun yang berkaitan dengan menonton TV atau gawai, sebaiknya tidak lebih dari 1 jam per hari (lebih sedikit lebih baik)
- Tidur berkualitas kisaran 11-14 jam, termasuk tidur siang.
Ketika waktu main anak tiba, ada banyak ide bermain yang seru, penuh edukasi, dan interaktif bagi anak-anak. Mari eksplor lebih banyak ya Bu!
3. Anak-anak usia 3-4 tahun
Pada rentang usia ini, panduan waktu main anak akan lebih fleksibel dan umumnya masih mengedepankan permainan fisik. Mengingat usia ini anak sedang sangat aktif bergerak.
- Waktu main anak tidak kurang dari 180 menit setiap harinya. Setidaknya sekitar 60 menit melakukan aktivitas fisik dengan intensitas berat.
- Hindari membiarkan si kecil berdiam diri atau menonton gawai hingga 1 jam lamanya. Screen time juga dibatasi tidak lebih dari 1 jam per hari, lebih sedikit maka akan lebih baik.
- Tidur berkualitas yang disarankan adalah kisaran 10-13 jam per hari termasuk tidur siang.
Manfaat anak bermain dan aktif bergerak untuk tumbuh kembangnya
Waktu main anak tidak boleh diintervensi oleh apapun dengan alasan anak terlalu aktif bergerak. Justru hal ini adalah momen terbaik, dimana anak bisa melakukan banyak eksplorasi dengan mainannya dan lingkungan sekitar. Kenali manfaat lain anak bermain seperti berikut:
Mengembangkan kreativitas pada anak
Melansir dari laman American Academy of Pediatrics (AAP), waktu main anak sangat penting karena bermain memungkinkan anak-anak menggunakan kreativitasnya sembari mengembangkan imajinasi, ketangkasan, kekuatan fisik, emosional, hingga kognitifnya.
Membuat anak bisa berinteraksi penuh
Saat anak bermain, ia bisa berinteraksi secara penuh dengan mainan di sekitarnya atau dengan teman-teman sebayanya. Bermain, memungkinkan anak-anak untuk menciptakan dan menjelajahi dunia yang ingin mereka kuasai, dan mengatasi ketakutannya sendiri.
Kepercayaan diri anak meningkat
Waktu main anak bisa Ibu rancang sedemikian rupa, supaya aktivitas fisiknya juga terpenuhi dengan baik. Ketika anak bermain, kepecayaan dirinya juga turut diasah dan meningkat seiring berjalannya waktu.
Pilihan permainan yang tepat juga bermanfaat
Ibu bisa memilih beragam permainan edukatif yang akan membantu anak berpikir kritis, hingga mampu menyelesaikan masalah melalui visi dan misi permainan yang disediakan. Hindari permainan yang melibatkan kekerasan atau kata-kata kasar.
Membantu memecahkan masalah dan pengambilan keputusan
Melansir dari laman ImmunifyMe, waktu main anak dirancang tak hanya agar mereka bergerak aktif saja. Namun lebih dari itu, ketika anak bermain, mereka secara otomatis akan mengasah ketrampilan dalam memecahkan masalah hingga mengambil keputusan yang tepat.
Berfungsi menghilangkan stress pada anak
Dunia anak-anak adalah dunia bermain yang sangat menyenangkan. Orang tua perlu memahami hal ini, karena dengan bermain maka anak juga sedang mengatasi stres yang mungkin sedang ia alami.
Membantu mengasah ketrampilan sosialnya
Ketika anak bermain dengan teman sebayanya, anak-anak juga sedang dilatih untuk mengasah ketrampilan sosialnya. Ketrampilan sosial harus diperkenalkan sejak kecil agar ketika dewasa ia terbiasa bersosialisasi.
Saat bermain bersama, berarti mereka sedang bekerjasama dengan teman-temannya. Tak hanya itu saja, waktu main anak dengan temannya ini juga akan membantu anak untuk mengenal kompromi, toleransi, hingga tolong-menolong.
Editor: Aprilia