Waktu Yang Tepat Untuk Menyunat Anak Laki-Laki
Setelah baru saja melahirkan bayi laki-laki, Anda perlu membuat keputusan penting sebelum membawanya pulang dari rumah sakit, yakni apakah si kecil akan disunat. Untuk sebagian keluarga, pilihan ini dibuat berdasarkan budaya atau kepercayaan agama. Sebelum membuat keputusan tentang sunat, konsultasikan pada dokter dan pertimbangkan beberapa hal, ya Bun.
Tentang Sunat
Anak laki-laki lahir dengan kulit penutup yang disebut kulit kulup. Kulup menutup bagian kepala penis. Pada prosedur sunat, kulit ini diangkat melalui bedah, sehingga ujung penis terlihat.
Orang tua yang memilih sunat sering melakukannya berdasarkan kepercayaan agama, khawatir tentang kebersihan, atau alasan budaya dan sosial. Biasanya sunat dilakukan pada 10 hari pertama, sering kali dalam 48 jam pertama setelah bayi lahir, baik di rumah sakit atau di rumah untuk ritual agama.
Bila ingin anak Anda sunat di rumah sakit, dokter atau ahli bedah akan melakukan prosedur ini sebelum bayi dibawa pulang. Dokter akan memberi tahu risiko yang mungkin terjadi. Sunat setelah melewati masa baru lahir bisa lebih rumit prosedurnya dan biasanya membutuhkan anestesi.
Pada beberapa kasus, dokter memilih untuk menunda prosedur sunat atau tidak melakukannya saat bayi baru lahir. Bayi prematur atau yang memiliki masalah medis khusus tidak disunat hingga mereka siap pulang dari rumah sakit. Bayi yang lahir dengan kondisi abnormal pada penis yang membutuhkan koreksi melalui bedah biasanya disunat.
Pro-Kontra Sunat
Sisi positifnya, bayi yang disunat kurang berisiko mengalami infeksi saluran kemih, terutama pada tahun pertama usianya. Infeksi saluran kemih 10 kali lebih mungkin terjadi pada anak laki-laki yang tidak disunat dibanding bayi yang disunat. Tapi meski dengan peningkatan risiko infeksi saluran kemih, hanya 1 persen pria yang tidak disunat yang akan terkena. Pria yang disunat juga lebih rendah risiko terkena kanker penis, meski penyakit ini jarang terjadi baik pada pria yang disunat maupun tidak.
Beberapa penelitian mengindikasikan prosedur sunat bisa memberi tambahan pertahanan terhadap penyakit menular seksual seperti HIV pada pria heteroseksual. Untuk HIV khususnya, ada temuan yang berasal dari penelitian yang dilakukan pada populasi pria Afrika, tapi beberapa ahli merasa data ini tidak relevan untuk pria di area dunia lainnya.
Masalah penis seperti iritasi, peradangan, dan infeksi, lebih umum terjadi pada pria yang tidak disunat. Lebih mudah menjaga kebersihan penis yang disunat meski anak laki-laki yang tidak disunat bisa belajar membersihkan bagian bawah kulit kulup saat sudah besar. Ada juga anggapan sunat mengurangi sensitivitas pada ujung penis dan menurunkan hasrat seksual nantinya. Tapi tak ada satupun penemuan tentang hal ini.
Meski sunat memiliki beberapa manfaat medis, ada juga potensi risiko, seperti prosedur bedah lainnya. Risiko ini kecil tapi Anda perlu mewaspadai baik manfaat dan risikonya sebelum membuat keputusan. Komplikasi sunat pada bayi baru lahir jarang terjadi, hanya sekitar 0,2 hingga 2 persen kasus. Yang paling sering adalah pendarahan ringan dan infeksi lokal yang bisa dengan mudah ditangani dokter.
Orang tua sering kali merasa berat memutuskan prosedur ini karena rasa sakit yang ditimbulkan. Dahulu pereda sakit tidak digunakan. Tapi kini dianjurkan dan penelitian menunjukkan kalau bayi yang menjalani sunat mendapat manfaat dari anestesi, jadi kini kebanyakan dokter menggunakannya. Tapi karena ini merupakan standar baru perawatan, tanyakan lebih dulu pada dokter tentang pereda sakit yang akan diberikan.
Ada dua jenis anestesi lokal yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada bayi yang disunat:
Krim topikal (krim yang dioleskan pada penis) yang bekerja setelah 20 hingga 40 menit setelah digunakan.
Anestesi injeksi yang bekerja dalam waktu lebih singkat dengan efek lebih lama.
Selain anestesi, acetaminophen kadang diberikan. Acetaminophen membantu menurunkan rasa tidak nyaman selama prosedur sunat dan beberapa jam setelahnya. Pemberian dot yang dicelupkan ke air gula dan membedong bayi bisa membantu menurunkan stres dan rasa tidak nyaman.
Merawat Penis Yang Disunat
Setelah disunat, area penis harus selalu bersih. Perlahan bersihkan dengan air hangat, jangan gunakan tisu basah, ya Bun. Campuran air dan sabun bisa digunakan bila dibutuhkan. Bila ada baluran pada luka, gunakan kembali saat Anda mengganti popok selama satu atau dua hari. Meski setelah baluran tidak lagi dibutuhkan, tetap gunakan olesan petroleum jelly pada penis atau pada bagian depan popok selama 3 hingga 5 hari. Ini bisa membantu menghindari rasa tidak nyaman dari gesekkan dan menempel pada popok.
Biasanya penis akan sembuh dalam 7 hingga 10 hari. Awalnya bagian ujung penis akan terlihat sedikit bengkak dan berwarna merah, juga ada sedikit darah di popok si kecil. Anda juga akan melihat kotoran berwarna kekuningan dan keras setelah beberapa hari. Ini adalah proses penyembuhan yang normal.
Segera hubungi dokter bila melihat masalah berikut:
Kemerahan meningkat
Pendarahan terus-menerus atau banyak darah pada popok
Tidak pipis secara normal dalam 12 jam setelah sunat.
Demam
Tanda infeksi lain seperti bengkak, kotoran bertambah banyak, atau adanya benjolan berisi nanah
Jangan khawatir Bun, dengan intervensi yang cepat, hampir semua masalah terkait sunat dengan mudah bisa diatasi.
Merawat Penis Yang Tidak Disunat
Seperti pada penis yang disunat, penis yang tidak disunat juga harus dijaga kebersihannya. Tak ada produk mandi khusus yang dibutuhkan, air hangat tiap kali memandikan bayi sudah cukup.
Jangan menarik kulit kulup untuk membersihkan bagian bawahnya. Kulit kulup akan tertarik dengan sendirinya sehingga bisa ditarik dengan mudah. Ini biasanya terjadi setelah anak mencapai pubertas. Saat anak tumbuh besar, ajarkan bagaimana membersihkan bagian bawah kulit kulup dengan perlahan menarik ke belakang kelenjar dan membilasnya dengan air hangat.
Waktu Yang Tepat Untuk Sunat
Waktu terbaik untuk sunat bayi adalah ketika bayi berumur antara 24 hingga 72 jam. Dokter tidak menyarankan sunat sebelum usia ini untuk berjaga-jaga bila anak memiliki masalah medis.
Pada beberapa hari setelah lahir, bayi biasanya tidak banyak mengeluarkan darah dan tidak rewel selama sunat. Segera setelah lahir pembuluh darah pada dan sekitar penis meningkat ukurannya. Semakin lama menunggu waktu untuk disunat, semakin tinggi risiko anak membutuhkan jahitan untuk menghentikan pendarahan.
Bunda, setelah melihat berbagai penelitian tentang sunat, manfaat kesehatan sunat pada bayi laki-laki baru lahir melebihi risikonya. Tapi untuk saat ini, bukti ilmiah masih belum cukup kuat untuk rekomendasi sunat pada semua bayi laki-laki baru lahir. Orang tua diminta mempelajari fakta tentang sunat dan menimbang pro dan kontranya.
Selain pertimbangan faktor medis, keyakinan agama dan budaya juga memiliki peran. Bila ini penting bagi Anda, maka perlu dipertimbangkan secara serius. Bicaralah pada dokter untuk membantu Anda memutuskan yang terbaik untuk si kecil.
(Ismawati)