Waspada! Bayi Mengeluarkan Air Liur Jadi Tanda Gangguan Kesehatan
Selain memiliki wangi yang khas dan bisa meluluhkan hati orang dewasa, bayi ternyata juga memiliki ciri khas khusus yakni bayi mengeluarkan air liur. Yup! Bayi mengeluarkan air liur sebenarnya sangat normal terjadi ya Bu.
Apalagi jika ia sedang tumbuh gigi, biasanya volume air liur yang dikeluarkan akan lebih banyak dan seringkali bahkan berbusa. Bayi mengeluarkan air liur sejatinya merupakan bagian dari perlindungan diri terhadap bakteri yang mungkin saja masuk ke mulutnya.
Terutama ketika ia sedang masuk dalam fase oral, seperti menggigit jari-jari mungilnya atau memasukan mainan ke dalam mulutnya. Meski bagi orang dewasa air liur bayi dianggap normal, namun ternyata bayi mengeluarkan air liur bisa jadi tanda adanya gangguan kesehatan lho!
Misalnya saja seperti tanda sedang tumbuh gigi atau bahkan mengalami kelainan syaraf. Untuk itu, orang tua perlu mencari tahu lebih dalam apa saja sih yang jadi penyebab bayi mengeluarkan air liur? Simak selengkapnya dalam ulasan berikut yuk!
Normalkah bayi mengeluarkan air liur?
Bayi mengeluarkan air liur (ngiler atau ngeces) seringkali disebut dengan sialorrhea dan hypersalivation. Kondisi ini sebenarnya merupakan hal yang sangat normal terjadi. Melansir Parenting First Cry biasanya bayi mengeluarkan air liur sejak hari pertama lahir hingga dua tahun pertama kehidupan.
Bayi mengeluarkan air liur karena otot mulutnya belum berfungsi dengan baik, termasuk untuk menelan air liur. Sehingga ia mungkin akan lebih sering ngiler bahkan saat tidur.
Jika pada awal kelahirannya bayi sudah sering mengeluarkan air liur maka kemungkinan hal ini akan berlanjut hingga bayi berusia 24 bulan. Apalagi produksi air liur yang lebih banyak akan terus bertambah terutama ketika bayi tumbuh gigi.
Nah, yang perlu dicurigai adalah jika si kecil terus menerus ngiler setelah usia 4 tahun ya Bu. Sebab bisa jadi hal ini menunjukan adanya gangguan kesehatan yang perlu diperiksakan lebih lanjut ke dokter.
Terutama bila anak seringkali mengalami masalah seperti kesulitan menelan dan tampak kesakitan dalam memproses makanan dalam mulutnya. Melansir Healthline hal ini dapat mengindikasikan si kecil mengalami gangguan kesehatan seperti;
- Adanya gangguan pada sistem syaraf seperti; sindrom parkinson, celebral palsy, amyotrophic lateral sclerosis (ALS) atau kemungkinan gejala stroke;
- Adanya gangguan pada tenggorokan akibat amandel bengkak, batuk atau pilek;
- Adanya kemungkinan alergi;
- Tumbuh tumor jinak di sekitar leher; dan
- Pada beberapa kasus bayi mengeluarkan liur berlebihan lebih dari usianya bisa mengindikasikan ia mengalami gejala pneumonia.
Bagaimana jika bayi mengeluarkan air liur berbusa?
Jika melansir Healthy Children apabila bayi mengeluarkan air liur berbusa menandakan bahwa ia sedang dalam fase tumbuh gigi. Biasanya, ditandai dengan gusinya yang mulai membengkak dan intensitas ngilernya yang lebih banyak dari biasanya.
Bayi mengeluarkan air liur berbusa juga lebih sering terjadi pada bayi berusia 3 bulan ke bawah. Hal ini akibat adanya gas yang masuk ke pencernaan, sehingga membuat lendir di saluran napasnya diproduksi berlebihan atau bisa juga karena perbedaan komposisi dalam ASI ia minum.
Nggak perlu khawatir ya Bu, kondisi normal terjadi pada setiap bayi. Terutama selama si kecil tidak ada keluhan yang berarti seperti rewel, sesak napas dan sebagainya.
Namun hal yang terpenting dan harus dilakukan oleh orang tua ketika bayi mengeluarkan air liur dengan volume cukup banyak adalah dengan tetap menjaga kebersihan dan kesehatan mulutnya. Ibu juga bisa menyikat lidah bayi yang tampak berwarna putih dengan menggunakan sikat khusus atau kain kasa basah.
Kenapa bayi mengeluarkan air liur saat tidur?
Pada orang dewasa, ketika tidur maka otot-otot tubuhnya akan rileks. Tak terkecuali otot pada area mulut, sehingga tak jarang orang dewasa sering tidur dengan mulut terbuka, hal ini pun berlaku bagi bayi dan balita.
Apalagi mengingat bayi belum memiliki otot kontrol atas mulut yang sempurna untuk menelan air liur, maka wajar jika bayi mengeluarkan air liur saat tidur. Hal ini mungkin akan lebih sering terjadi terutama jika bayi sedang dalam fase oral, fase tumbuh gig, gemar menggigit mainan atau jari tangan dan lain sebagainya.
Biasanya bayi mengeluarkan air liur saat tidur lebih sering terjadi ketika ia tidur dengan posisi miring atau tengkurap yang menyebabkan tidur dengan mulut terbuka. Namun sekali lagi, bayi mengeluarkan liur saat tidur bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan ya Bu.
Agar lebih aman, Ibu bisa memeriksakan kesehatan gigi dan mulut si kecil secara rutin untuk mencegah adanya kemungkinan gangguan kesehatan. Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan gigi dan mulut si kecil meski belum ada gigi yang tumbuh.
Selain bisa mengurangi kemungkinan bayi ngiler, hal ini juga dapat mencegah perkembangan bakteri dalam mulut bayi.
Editor: Dwi Ratih