Waspada Keterlambatan Perkembangan pada Anak
Ketika melihat si kecil tumbuh, sangat natural jika Anda ingin tahu atau merasa khawatir apakah perkembangannya sesuai alur. Akan timbul pertanyaan, “Bukankah ia seharusnya sudah merangkak di usia ini?” atau “Dulu kakaknya sudah bisa melambaikan tangan saat seusianya, kenapa dia belum?” Tapi ada kemungkinan anak Anda masih tetap berkembang dengan baik sesuai dengan rentang waktu yang ia punya.
Pada kebanyakan contoh, bayi mencapai tumbuh kembang seperti berguling, duduk, berjalan, dan berbicara di kisaran waktu yang diperkirakan, dan jika tidak, mereka bisa menyusulnya dengan cepat. Tapi menemukan masalah potensial lebih dini menjadi penting jika bayi Anda memang mengalami keterlambatan dalam perkembangan.
Dokter menggunakan istilah developmental delay (keterlambatan perkembangan) ketika anak tidak mencapai tumbuh kembangnya dalam rentang waktu yang dianggap normal. Keterlambatan bisa terjadi pada satu atau banyak area: kemampuan motorik kasar dan halus seperti duduk, menggapai dan memanipulasi objek; kemampuan komunikasi dan bahasa baik receptive, yang berhubungan dengan pemahaman, dan expressive, yang berhubungan dengan berbicara; kemampuan membantu diri sendiri seperti toilet training dan berpakaian; dan kemampuan sosial seperti melakukan kontak mata dan bermain dengan anak lain.
Penting untuk diingat bahwa perkembangan tidak terjadi dengan tipe yang sama, banyak bayi yang merangkak sebelum berjalan, atau mengoceh sebelum mengucapkan kata pertama mereka, tapi anak berkembang dalam tingkat yang berbeda. Jadi misalnya, bayi usia 9 bulan bisa sangat mahir dalam kemampuan motorik karena ia suka bereksplorasi dan berinteraksi melalui gerakan tapi tidak menghabiskan cukup waktu untuk mengoceh, sementara bayi di usia yang sama sudah bermain dengan suku kata dan memanggil Anda dengan sebutan “mama” tapi kurang mahir dalam kemampuan motorik.
Yang perlu diperhatikan adalah anak mengalami kemajuan di semua aspek. Berbagai penelitian melaporkan sebesar 10 hingga 15 persen anak di bawah usia 3 tahun mengalami keterlambatan perkembangan, seperti kesulitan belajar, berkomunikasi, bermain, atau menampilkan aktivitas fisik serta kemampuan praktik.
Intervensi dini bisa membuat perbedaan besar bagi banyak anak yang mengalami keterlambatan perkembangan, tapi satu studi mendapati hanya sekitar 3 persen anak yang menerima penanganan yang tepat. Itulah sebabnya penting bagi Anda untuk berkonsultasi dengan dokter ketika Anda mencurigai anak mengalami keterlambatan perkembangan.
Beberapa ketidakmampuan akan hilang di saat anak masuk sekolah, sedang masalah lain tidak bisa diidentifikasi hingga anak semakin besar. Sekitar 15 persen anak di bawah usia 17 tahun memiliki ketidakmampuan seperti kelemahan dalam berbicara dan berbahasa, keterbelakangan mental, ketidakmampuan untuk belajar, serta masalah emosi dan perilaku. Di antara anak yang mengalami ketidakmampuan perkembangan, sekitar 40 persen memiliki lebih dari satu ketidakmampuan perkembangan, dan kurang dari 2 persen memiliki 3 atau lebih ketidakmampuan perkembangan.
Kebanyakan orangtua sangat sensitif tentang usia bayi mereka ketika mencapai kemampuan motorik kasar seperti merangkak dan berjalan, dan apakah pencapaian anak mereka dianggap dini atau terlambat. Tapi Anda juga perlu memperhatikan kemampuan motorik halus si kecil seperti kemampuannya untuk mengambil makanan dari meja atau memindahkan mainan dari satu tangan ke tangannya yang lain.
Di area bahasa, Anda mungkin melihat bayi Anda mengalami kesulitan dengan bahasa receptive (memahami arti kata atau kalimat) atau bahasa expressive (mengungkapkan ide dalam bentuk kata). Atau ia memiliki kesulitan yang disebut oleh dokter dengan "communicative intent", yakni kemampuan untuk mengekspresikan diri dengan menunjuk, meniru, dan membuat suara.
Langkah yang baik jika Anda berusaha mengetahui rentang waktu normal untuk penguasaan kemampuan kognitif dan fisik, agar Anda bisa menggunakannya sebagai panduan. Dengan begitu Anda tahu bahwa kebanyakan bayi usia 3 atau 4 bulan bisa memegang dan meraih benda, misalnya, dan sekitar usia 9 bulan mereka bisa berdiri ketika berpegangan pada sesuatu. Anda akan melihat bahwa kebanyakan bayi berumur 9 bulan dapat memahami konsep ketetapan objek (bahwa objek masih ada, meski mereka tidak melihatnya), dan kebanyakan bayi di usia 1 tahun sudah bisa mengungkapkan keinginannya.
Jika bayi Anda terlahir prematur, ia mungkin memerlukan lebih banyak waktu dibanding anak lain seusianya untuk mencapai berbagai tahap perkembangan. Kebanyakan dokter menilai perkembangan anak prematur berdasarkan due date, bukan berdasarkan waktu kelahiran sebenarnya.
Kadang keterlambatan perkembangan disebabkan oleh penyakit serius serta kecelakaan. Atau bisa juga disebabkan oleh faktor medis, seperti komplikasi kelahiran prematur atau kondisi genetik seperti down syndrome. Down syndrome adalah kelainan kromosom yang terjadi di sekitar 1 dari tiap 700 kelahiran. Pada down syndrome, kesalahan yang tidak bisa dijelaskan terjadi pada perkembangan sel yang menghasilkan 47 kromosom (bukan 46 seperti biasanya), dan material gen tambahan sedikit mengubah urutan perkembangan tubuh dan otak.
Keterlambatan berbicara dan berbahasa bisa berasal dari masalah pendengaran atau masalah pada larynx, tenggorokan, atau rongga hidung dan mulut. Kesulitan komunikasi bisa berhubungan dengan masalah dengan sistem saraf pusat. Meski paling sering terjadi, tidak ada penyebab medis spesifik yang ditemukan untuk menjelaskan keterlambatan perkembangan.
Ikuti kata hati Anda mengenai kapan harus berkonsultasi dengan dokter. Anda yang paling tahu tentang kondisi si kecil, jadi Anda mungkin orang yang mengetahui masalah potensial lebih dini. Jika Anda memiliki pertanyaan atau merasa khawatir, segera periksakan anak Anda, meski hanya untuk memastikan kondisinya baik-baik saja.
Akan sangat membantu jika Anda membuat catatan sebelum bertemu dokter. Adakah hal khusus yang mengganggu Anda tentang cara si kecil bergerak atau berkomunikasi? Apakah ia ketinggalan dalam tumbuh kembang yang sebelumnya sudah ia capai? Adakah tanda spesifik yang Anda dapati berkaitan dengan keterlambatan fisik atau tanda keterlambatan berbahasa atau berkomunikasi?
Dokter akan menjawab semua kekhawatiran Anda. Dengan menggunakan tes penilaian perkembangan, dokter akan mencari kemampuan motorik, kemampuan komunikasi dan bahasa, dan kemampuan kognitif yang spesisfik pada anak Anda. Jika ditemukan masalah, ia akan merujuk Anda pada dokter anak yang memiliki spesialisasi dalam masalah perkembangan. Kemudain bayi Anda akan menjalani evaluasi perkembangan yang lebih mendalam untuk menilai kemampuannya. Atau jika anak Anda terlihat mengalami keterlambatan dalam berbahasa atau berkomunikasi, dokter akan mengirimnya ke ahli patologi bicara yang diarahkan secara spesifik ke perkembangan bahasa.
Tentunya, masalah penglihatan dan pendengaran, yang bisa mempengaruhi perkembangan di area lain, bisa sulit terdeteksi kecuali Anda seorang yang profesional. Pemeriksaan mata dan telinga juga menjadi bagian dari pemeriksaan untuk anak Anda, yang dimulai ketika kunjungan pertama ke dokter setelah lahir. Jika dokter anak Anda mencurigai adanya masalah, ia bisa melakukan tes untuk mengetahui lebih jauh tentang kemampuan pendengaran dan penglihatan bayi Anda.
Bila Anda cemas tentang perkembangan bayi di sela waktu berkunjung ke dokter, jangan tunda hingga kunjungan berikutnya. Hubungi dokter dan jelaskan kecemasan Anda. Dokter bisa menenangkan Anda dengan cepat, atau ia bisa menjadwalkan pertemuan untuk melakukan pemeriksaan sesegera mungkin.
(Ismawati)