Ibupedia

Alat Kontrasepsi Aman Untuk Ibu Menyusui

Alat Kontrasepsi Aman Untuk Ibu Menyusui
Alat Kontrasepsi Aman Untuk Ibu Menyusui

Alat kontrasepsi sekarang ini marak sekali digunakan, selain untuk menunda kehamilan, alat kontrasepsi ini digunakan untuk mengatur jarak usia antar anak, sehingga Anda, para orangtua bisa mempersiapkan masa depan yang terbaik bagi buah hati Anda. Didasari hal inilah, alat kontrasepsi semakin banyak diminati oleh banyak pasangan, apalagi pasangan muda yang baru memiliki anak pertama.

Mereka cenderung untuk menunda dan tak ingin cepat-cepat memiliki momongan lagi agar bisa mempersiapkan kehidupan yang layak dan baik. Bila sudah begini tentu mulai melirik dan mempertimbangkan alat kontrasepsi mana yang baik dan bagus untuk Anda akan mulai dilakukan.

Namun tahukah Anda bahwa tidak semua alat kontrasepsi aman bagi Anda, Ibu yang sedang dalam masa menyusui? Mengapa demikian? Pada saat ini, banyak sekali metode kontrasepsi yang tersedia di luar sana agar bisa membantu Anda menunda atau mengatur kehamilan. Salah satu diantaranya yaitu alat kontrasepsi hormonal. Alat kontrasepsi hormonal ini berupa pil KB, KB suntik, KB koyo dan KB cincin vagina.

Di Indonesia alat kontrasepsi hormonal ini, terutama pil KB dan KB suntik menjadi produk kontrasepsi yang sangat populer dikalangan para ibu. Namun Anda harus waspada terhadap KB hormonal ini karena, banyak ahli percaya bahwa alat kontrasepsi hormonal yang dipakai pada saat Anda sedang dalam masa menyusui si kecil, bisa berpengaruh pada produksi ASI Anda sehingga akan mempengaruhi asupan nutrisi bagi si kecil.

Jadi bagi Anda, para ibu yang sedang dalam masa menyusui harus teliti dan jeli dalam memilih alat kontrasepsi. Jangan sampai alat kontrasepsi yang Anda pilih malah membawa efek yang tidak baik pada perkembangan buah hati Anda.

Dalam memilih alat kontrasepsi, para ahli menyarankan agar Anda memilih alat kontrasepsi yang hanya mengandung hormon progestin saja karena hormon progestin ini tidak akan menimbulkan efek samping apapun ataupun menggurangi produksi ASI Anda, sehingga si kecil masih bisa memenuhi asupan ASI hariannya secara baik.

Dalam memilih alat kontrasepsi, Anda harus menghindari penggunaan alat kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen atau alat kontrasepsi yang menggabungkan hormon estrogen dengan hormon progestin. Hal ini karena penggabungan 2 hormon tersebut yaitu hormon estrogen dengan hormon progestin akan menyebabkan produksi ASI Anda berkurang dan tentu hal ini akan sangat merugikan buah hati Anda.

Asupan nutrisi yang hanya dia dapatkan dari ASI tidak akan terpenuhi dengan baik karena produksi ASI Anda berkurang. Maka dari itu hindarilah alat kontrasepsi seperti pil KB kombinasi, KB koyo, dan KB cincin vagina, karena itu adalah jenis-jenis alat kontrasepsi yang diketahui menggabungkan hormon estrogen dengan hormon progestin.

Lalu alat kontrasepsi mana yang aman bagi ibu yang sedang menyusui?

Ada beberapa jenis alat kontrasepsi yang aman bagi Anda, ibu yang sedang menyusui, yaitu:

  1. Minipil KB
    Minipil merupakan pil KB yang hanya berisi hormon progestin saja. Alat kontrasespsi ini sangat dianjurkan untuk Anda, para ibu yang sedang menyusui. Minipil berkerja yaitu dengan cara menebalkan lendir servix pada leher rahim sehingga sperma tidak dapat masuk, selain itu minipil juga bisa mencegah adanya ovulasi pada rahim Anda, sehingga kehamilan bisa ditunda.

    Bila Anda berniat untuk memilih alat kontrasepsi ini, yang harus Anda perhatikan yaitu Anda harus rajin dan rutin meminum minipil ini tepat waktu dan harus pada jam yang sama setiap harinya. Jika Anda telat barang 2 atau 3 jam saja, berarti Anda harus memulainya lagi dari awal dan usahakan untuk tidak melakukan hubungan intim dengan pasangan dalam waktu dua hari setelah Anda lupa dengan jadwal meminum minipil tersebut.

    Namun, Anda tak usah khawatir atau panik terlebih dahulu. Jika memang minipil ini terasa berat bagi Anda, masih ada alat kontrasepsi lainnya yang mungkin cocok bagi Anda, seperti KB suntik, Implan, atau IUD.
     
  2. KB Suntik
    Selain minipil tadi, Anda bisa mempertimbangkan untuk menggunakan KB suntik sebagai alat kontrasepsi Anda. KB suntik yang Anda pilih tentu harus jenis KB suntik progestin. KB suntik ini bekerja dengan cara mencegah terjadinya ovulasi dan bila Anda rutin dengan jadwal yang telah ditentukan, KB suntik ini akan sangat ampuh untuk mencegah kehamilan baik bagi Anda, ibu yang sedang menyusui ataupun Anda, yang sedang tak menyusui.

    Jika Anda berniat memilih alat kontrasepsi ini, Anda bisa memulai jadwal KB suntik setelah 6 minggu paska persalinan. Jadwal penggunaan KB suntik ini biasanya 12 minggu sekali, jadi setiap 12 minggu sekali Anda harus datang pada dokter atau bidan Anda untuk mendapatkan KB suntik tersebut lagi.

    Hal lain yang harus Anda perhatikan jika ingin menggunakan alat kontrasepsi ini yaitu KB suntik bisa membuat rahim Anda menjadi tak subur lagi setelah penggunaan KB suntik ini dihentikan (atau rahim kering). Selain itu KB suntik ini diketahui pula dapat mempengaruhi kepadatan mineral tulang para penggunanya.

    Namun, penelitian telah membuktikan bahwa kepadatan tulang yang tergerus atau berkurang karena penggunaan alat kontrasepsi KB suntik ini bisa dipulihkan kembali setelahnya. Jadi Anda tak usah khawatir dan panik. Jika Anda berniat memilih alat kontrasepsi ini, Anda hanya harus mempertimbangkan dengan matang dengan segala efek samping yang mungkin Anda derita.
     
  3. Implan
    Begitu banyak jenis implan yang ada diluar sana. Salah satu jenis implan yang paling terkenal yaitu susuk KB. Susuk KB ini adalah implan yang ditanam dibawah kulit lengan Anda. Susuk KB yang tertanam tersebut berisi hormon progestin yang akan bekerja sedikit demi sedikit selama jangka waktu tertentu untuk menunda kehamilan. Implan ini sebenarnya sangat efektif dan aman bagi Anda para ibu yang sedang berada dalam masa menyusui.
     
  4. IUD
    IUD atau intrauterine device adalah salah satu jenis implan yang berbentuk T yang mana berisi hormone progestin. Alat kontrasepsi ini dimasukan kedalam rahim dan mulai bekerja mengeluarkan hormon progestin sedikit demi sedikit hingga jangka waktu yang telah ditentukan. Waktu yang umum bagi IUD ini biasanya 5 tahun.

    Hal yang harus diperhatikan ketika Anda ingin menggunakan IUD sebagai alat kontrasepsi Anda yaitu setelah pemasangan KB IUD ini, sekitar 4 atau 12 minggu setelahnya, Anda harus mengecek ulang kembali pada dokter yang menangani pemasangan IUD ini. Apakah alat kontrasepsi ini masih terpasang dengan baik dalam rahim Anda atau terjadi pergeseran? Tentu jika terjadi pergeseran, dokter Anda akan melakukan tindakan medis untuk menempatkan alat kontrasepsi tersebut kembali pada tempat yang seharusnya.hun.
     
  5. Metode Amenorea Laktasi (MAL)
    MAL mengandalkan pemberian ASI ekslusif pada bayi sampai usianya 6 bulan. Namun ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar metode ini efektif. Selengkapnya bisa dibaca di sini.

Jadi, apapun alat kontrasepsi yang akan Anda pakai dan gunakan, haruslah benar benar dipertimbangkan dengan matang. Jangan sampai alat kontrasepsi yang Anda pilih mempengaruhi tumbuh kembang si kecil. Tetap waspada dan teliti dalam memilih alat kontrasepsi, sehingga Anda dan buah hati bisa mendapatakan dan merasakan manfaatnya secara penuh.

(Wati / Dok.Freepik)