Bunda, Baca ini Dulu Sebelum Memberi Anak Susu Formula
Bolehkah memberi anak susu formula sebagai tambahan ASI?
Jawabannya, tentu boleh. Susu formula merupakan suplemen yang aman bagi kesehatan anak dan dapat mencukupi kebutuhan nutrisi yang tidak terpenuhi dari ASI. Sebagian Ibu memilih memberikan susu formula pada anaknya ketika mereka harus bekerja. Para ibu bekerja tersebut beralasan bahwa mereka kesulitan memompa ASI ketika di kantor untuk kemudian disimpan dalam botol.
Meski memakai susu formula, kebanyakan Ibu tetap ingin menyusui buah hati mereka nanti ketika sampai di rumah. Ada juga ibu yang beralasan bahwa pemberian susu formula dikarenakan mereka tidak memproduksi cukup ASI. Meski begitu, beberapa Ibu memutuskan berhenti memberi ASI agar leluasa minta tolong pada kerabat atau pengasuh memberikan susu formula dari botol. Dengan begitu, kerabat tidak akan kerepotan dan Bunda masih bisa bekerja tanpa perlu kuatir harus memompa ASI.
Hmm, apapun alasan Anda memakai susu formula, tetap perlu untuk diingat bahwa ASI selalu jauh lebih baik. Walaupun Bunda cuma sanggup menyusui sehari sekali atau dua kali, hal tersebut masih lebih baik dibanding memberinya asupan susu formula saja setiap hari.
Memang benar bahwa susu formula mengandung hampir semua nutrisi yang dibutuhkan si kecil, namun tetap saja masih ada beberapa manfaat ASI yang dibutuhkan anak. Misalnya, susu formula tidak mengandung faktor kekebalan unik yang berkhasiat memproteksi diri dari penyakit.
Persediaan ASI Bunda bergantung pada kebutuhan sang buah hati. Apabila Anda jarang menyusui, maka air susu yang dihasilkan pun semakin sedikit. Jadi, kalau Bunda mulai memberikan susu formula secara teratur sehari sekali, maka produksi ASI Bunda pun ikut berkurang. Cara terbaik menjaga volume produksi ASI adalah dengan membatasi asupan formula seminimal mungkin, misalnya sekali dalam seminggu saja.
Bunda juga sebaiknya terus berusaha memompa payudara untuk terus meningkatkan produksi ASI. Kemudian, letakkan ASIP dalam botol yang sudah disterilkan, lalu simpan dalam freezer. Dengan begini, Anda masih bisa menjaga produksi ASI sembari memberikan susu formula pada anak.
Bagaimana cara mengetahui apakah si kecil sudah mendapatkan cukup ASI?
Banyak Ibu yang khawatir apakah produksi ASI mereka sudah mencukupi kebutuhan sang buah hati. Padahal, kebanyakan wanita memproduksi cukup banyak ASI setiap harinya asal sering menyusui. Berikut adalah 3 cara mengetahui apakah Anda sudah memiliki cukup ASI:
- Kotoran bayi yang berusia kurang dari satu bulan dan rajin menyusu akan berwarna kuning. Beberapa bayi langsung buang air besar setiap selesai menyusu. Bayi Anda juga kemungkinan harus diganti popoknya 6 sampai 8 kali dalam sehari apabila ia mendapat cukup asupan ASI
- Timbang berat badan anak beberapa kali dalam seminggu. Anak semestinya mengalami kenaikan berat badan rata-rata setengah ons sampai satu ons setiap harinya selama 3 bulan masa awal kehamilan. Kemudian, berat badannya akan naik teratur setengah ons setiap hari antara 3 sampai 6 bulan.
- Bunda sering memberikan ASI setidaknya 7 kali dalam sehari. Untuk sebulan pertama, Bunda dapat menyusu hingga 12 kali dalam sehari. Walaupun bayi terlihat ingin terus menghisap puting Bunda, itu bukan berarti ia sedang lapar lho, Bun. Terkadang bayi hanya ingin merasakan kenyamanan saat sedang Anda dekap.
Apa tanda-tanda anak butuh suplemen formula bagi pertumbuhannya?
Jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter apabila Bunda mendapati ada yang tidak beres terkait berat badan, nafsu makan, serta tumbuh kembang anak. Inilah beberapa gejala yang harus Bunda perhatikan:
- Bayi mengalami penurunan berat badan yang signifikan dan tidak biasa pasca kelahiran. Umumnya bayi akan kehilangan 10 persen dari total berat badannya selama 5 hari pertama ia lahir. Saat memasuki hari kelima, bayi akan mulai mengalami kenaikan berat badan setidaknya satu ons per harinya. Saat memasuki minggu kedua, maka bayi biasanya sudah kembali ke berat badan normalnya.
- Peganglah payudara Anda setiap selesai menyusui. Apabila tidak terasa lunak dan 'kosong', maka itu berarti si kecil tidak terlalu banyak mendapt asupan ASI.
- Saat si kecil berusia 5 hari, bayi Anda hanya memerlukan 6 popok dalam jangka waktu 24 jam.
- Anak rewel dan terlihat lesu sepanjang waktu
Kapankah seharusnya Bunda mulai memberikan susu formula?
Apabila usia si kecil masih sangat kecil, maka tunggulah hingga ia setidaknya berusia satu bulan dulu sebelum Anda memberikan susu formula. Konsultan laktasi merekomendasikan para orang tua untuk menunggu hingga satu bulan agar suplai ASI yang Bunda miliki terjaga dengan baik dan sesekali Anda masih bisa rutin menyusui. Jadi, pemberian susu formula tidak sampai mengganggu jadwal rutin Anda menyusui. Apabila si kecil berusia lebih dari satu bulan, maka Bunda dapat menawarkan formula kapan pun.
Bagaimana Cara Memperkenalkan Anak Pada Susu Formula?
Mungkin ada momen di mana anak menolak susu formula, tapi jangan cepat menyerah ya, Bun. Seiring berjalannya waktu dan banyaknya Anda mencoba, maka si kecil pastilah luluh juga dan mau minum formula. Terlebih kalau ia dalam keadaan lapar, maka ia akan langsung menelan apapun yang Bunda tawarkan.
Biasanya bayi akan menolak botol yang Anda berikan pertama kali, karena bayi dapat mencium bau Anda dan ia berharap mendapatkan ASI. Berbeda dengan bayi yang terbiasa minum dari botol berisi ASI, maka transisi menuju botol susu formula akan lebih mudah.
Nah, salah satu cara membuat proses transisi lebih mulus, cobalah mengajak pasangan Anda bekerjasama. Minta tolong pada suami untuk memberikan si kecil susu formula dari botol agar anak tidak dapat mencium bau ASI milik Bunda. Atau, bisa juga dengan cara memberikan botol formula ketika ia benar-benar lapar.
Bolehkah mencampurkan ASI dan susu formula dalam satu botol?
Ahli laktasi mengemukakan bahwa Bunda sebaiknya tidak mencampurkan susu formula dengan ASI. Pasalnya, akan sayang sekali ASI yang terbuang apabila si kecil menolak menghabiskan jatah makannya. Lebih baik berikan dia botol berisi ASI terlebih dahulu. Baru ketika ia masih terlihat lapar, berikanlah botol berisi susu formula.
Apakah susu formula akan memberi dampak bagi kesehatan sang buah hati?
Apabila Bunda mulai rutin memberikan susu formula, maka besar kemungkinan ia akan menolak ASI. Sebab, proses minum dari botol itu jauh lebih cepat dari menyusu langsung ke payudara. Jadi, kalau anak Bunda termasuk antusias saat sedang makan, maka ia cenderung akan memilih botol. Selain itu, Bunda juga akan mendapati si kecil tidak mudah lapar lagi. Itu karena bayi membutuhkan waktu mencerna susu formula lebih lama dari saat mencerna ASI, jadi tidak heran kalau ia tahan lapar lebih lama.
Kotoran yang dikeluarkan si kecil saat buang air besar juga akan mulai berubah saat ia mulai minum susu formula. Warna feses anak Anda akan lebih coklat, baunya tajam, serta frekuensi buang air besar juga semakin jarang apabila dibandingkan saat anak menyusu ASI.
Perhatikan pula apakah terdapat noda-noda darah pada kotoran atau muntah anak Anda. Jika iya, maka segeralah menghubungi dokter karena itu tanda bahwa sang buah hati intoleran terhadap susu formula.
(Yusrina)