10 Alasan Mengapa Bumil Susah Tidur
Duh, kenapa, sih, bumil susah sekali tidur dengan nyaman? Berbaring tidak enak, miring kanan salah, miring kiri salah, tengkurap apalagi. Serba salah, deh, pokoknya. Belum lagi ketika mata berhasil dipejamkan, eh nggak lama sudah terbangun lagi. Kenapa bisa begitu, ya?
Anda termasuk yang mengalami masalah sulit tidur saat hamil? Welcome to the club, mama. Mayoritas calon ibu memang dihadapkan pada kondisi seperti itu, terutama pada trimester awal dan akhir kehamilan.
Sekitar 78% wanita hamil mengalami masalah sulit tidur. Jika Anda satu di antaranya, Anda tentu tahu betul bagaimana beratnya menghadapi masalah ini. Dengan sederet masalah kehamilan yang biasa terjadi, seperti morning sickness, pegal-pegal, kram kaki, dan sebagainya, istirahat yang cukup sangatlah diperlukan.
Sulit tidur kerap membuat bumil, termasuk Anda, makin tertekan. Rasanya ingin teriak “Aku ingin tidur!” ya, Bun? Lumrah, kok, sebab Anda pasti ingin sekali beristirahat cukup sehingga kelak ketika sang buah hati lahir, Anda tidak kekurangan energi untuk merawatnya, kan? Tetapi, mau tidak mau, Anda harus menghadapi dan menaklukkan masalah sulit tidur ini.
Pertanyaannya, mengapa masalah tidur bumil seolah sulit dimengerti? Mengapa hal ini menjadi momok bagi kebanyakan bumil? Ini dia 10 alasan mengapa bumil susah tidur dan sedikit tips mengatasinya. Semoga bermanfaat ya, Bun.
Selalu ingin berkemih
Dikit-dikit ingin buang air kecil. Baru saja ke toilet, eh selang beberapa menit saja sudah ingin ke toilet lagi. Anda termasuk salah satunya? Tentu sangat tidak nyaman dan mengganggu tidur, ya, Bun?
Banyak bumil merasa faktor berkemih sebagai biang keladi sulit tidur mereka saat hamil, terutama saat memasuki trimester ketiga kehamilan. Memang mengganggu, namun nikmati saja. Hal ini sangat alamiah dan wajar dialami bumil. Bumil selalu ingin berkemih karena kapasitas kandung kemih menyusut secara signifikan akibat berkembangnya rahim. Saat hamil, rahim Anda membesar dan menekan kandung kemih. Akibatnya, Anda selalu merasa ingin buang air kecil, lagi dan lagi.
Sebagai solusi, cobalah minum sesedikit mungkin, 1-2 jam sebelum tidur sehingga mengurangi potensi bolak-balik ke toilet di malam hari.
Mual
Bumil mual? Ini juga sangat biasa, khususnya pada awal-awal kehamilan (trimester pertama). Mual dan muntah pada kehamilan, atau biasa disebut morning sickness, banyak dialami bumil pada tiga bulan pertama mereka mengandung, dan berangsur-angsur berkurang, kemudian menghilang dengan sendirinya. Memasuki trimester kedua, biasanya fase mual-muntah ini sudah selesai --meski pada beberapa bumil mual-muntah bisa terjadi hingga akhir kehamilan mereka.
Bumil mengalami mual karena meningkatnya kadar hormon HCG dan estrogen, di samping karena saluran pencernaan tertekan seiring berkembangnya janin. Hal ini menjadi penyebab terjadinya refluks asam dan lambatnya kerja lambung dalam menyerap makanan. Itu sebabnya mengapa bumil mengalami mual.
Sebagai solusi, karena mual biasanya terjadi akibat perut kosong, cobalah makan snack ringan namun kaya karbohidrat beberapa saat sebelum tidur. Simpan pula crackers atau rice cakes di samping tempat tidur sehingga Anda bisa segera mengonsumsinya 1-2 potong ketika bangun di pagi hari.
Mengalami gangguan cerna atau nyeri ulu hati
Masalah ini juga sering dialami bumil. Jika Anda merasakan sensasi panas di dada, bisa jadi itulah nyeri ulu hati (heartburn). Gangguan ini ada kaitannya dengan saluran pencernaan yang tertekan seiring membesarnya janin, sehingga terjadi arus balik dari lambung ke esofagus. Nyeri ulu hati biasanya makin parah saat Anda membungkuk atau berbaring.
Sebagai solusi, hindari membuat penuh perut Anda dengan makan sedikit namun sering. Selalu perhatikan prinsip ini ketika hamil, ya, Bun. Makan dalam porsi kecil tapi sering jauh lebih baik dibandingkan Anda mengonsumsi porsi banyak dalam satu waktu.
Makanlah sedikitnya 3-4 jam sebelum tidur, dan jangan berbaring sesudah makan. Hindari makanan pedas, goreng-gorengan, cokelat atau buah sitrus karena dapat melukai esofagus Anda. Jika masalah ini masih terus terjadi, Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter kandungan Anda.
Akibat kram kaki
Ini juga kerap dialami bumil. Banyak bumil terbangun di tengah malam gara-gara kaki tiba-tiba mengalami kram. Kram kaki adalah salah satu masalah paling umum yang terjadi pada trimester kedua dan ketiga kehamilan, meski tidak sedikit pula wanita hamil yang mengalaminya pada awal trimester pertama.
Sebagai solusi, cobalah regangkan betis Anda dengan cara melenturkan kaki, yang dimulai dari tumit. Pijat secara lembut betis Anda, tempelkan botol berisi air panas di area yang kram, atau berdiri kemudian berjalanlah.
Akibat insomnia
Adalah lumrah jika perasaan Anda campur aduk, antara gembira namun cemas, menjelang lahirnya si buah hati. Perasaan dag-dig-dug tak menentu inilah yang pada akhirnya mengakibatkan insomnia pada banyak bumil.
Sebagai solusi, cobalah mandi air hangat sebelum tidur dan melakukan beberapa teknik relaksasi ringan. Banyak bumil melakukan olahraga pada siang hari dan merasakan manfaatnya saat tidur pada malam hari. Percaya atau tidak, banyak bumil yang berolahraga pada siang hari dapat tidur lebih nyaman, lho.
Namun tentu saja yang terpenting adalah jangan terlalu stres manakala Anda merasa tidak cukup tidur. Perasaan cemas justru menambah beban Anda dan Anda makin sulit tidur. Hindari selalu melihat jam, atau menghitung berapa jam Anda tidur hari ini. Hal ini makin memperburuk keadaan Anda. Cobalah mengatasi insomnia dengan memejamkan mata dan berkonsentrasi pada napas Anda.
Munculnya perasaan cemas
Setiap orang tua tentu menginginkan buah hatinya baik-baik saja. Begitu pun ibu hamil. Perasaan cemas akan berbagai hal yang menimpa si bayi dalam kandungan bisa menjadi pemicu ketidaknyamanan saat tidur. Wajar memang, karena perubahan hormon dapat mengakibatkan bumil mengalami perubahan mood secara drastis, bak rollercoaster.
Sebagai solusi, Anda sebaiknya menghilangkan perasaan-perasaan negatif tentang bayi Anda. Tenang, Bunda, selama Anda rajin memeriksakan kandungan ke dokter, kondisi buah hati dapat terpantau dengan baik. Selain itu, tidak ada salahnya bila Anda membekali diri dengan berbagai informasi seputar kehamilan sehingga membantu Anda berpikir positif. Jika Anda cemas bagaimana ketika Anda melahirkan kelak, Anda bisa mengikuti kelas persiapan persalinan. Minta bantuan suami untuk terus mendukung Anda berpikiran positif dan tenang.
Bunda, jangan terlalu cemas karena kecemasan ini dapat memicu stres. Daripada terus cemas sebaiknya Anda menghabiskan waktu membuat to do list apa yang harus dikerjakan atau dibeli menjelang persalinan. Buat rencana cuti melahirkan jika Anda wanita bekerja. Alihkan pula rasa cemas itu dengan beberes rumah.
Perasaan gembira yang berlebihan
Selain cemas, terlalu bahagia ternyata juga dapat mengakibatkan Anda sulit tidur, lho. Rasa terlalu senang akan menjadi ibu membuat Anda kerap melamun, membayangkan bagaimana serunya hari-hari Anda kelak bersama buah hati. Akibatnya, masa mengantuk Anda bisa lewat dan Anda sulit memejamkan mata.
Sebagai solusi, sebaiknya Anda berkonsentrasi tidur saat naik ke ranjang. Lupakan sejenak segala pikiran,
Terjaga karena mimpi aneh
Percaya atau tidak, kehamilan kadang membuat bumil mengalami mimpi-mimpi aneh. Hal ini terjadi karena berbagai faktor, di antaranya pola tidur yang tak menentu (sering terbangun) dan kecemasan saat melahirkan maupun ketika mendidik anak kelak.
Bayi 'akrobat' di dalam perut
Bunda, bayi dalam kandungan beristirahat manakala Anda bergerak. Nah, ketika Anda istirahat, bayi justru bangun dan “berakrobat,” menendang atau membuat gerakan. Semakin bertambah usia kehamilan, gerakan bayi Anda makin kuat. Dan akibatnya, Anda sering terbangun akibat gerakan tersebut.
Alasan yang sulit diungkapkan
Anda tidak tahu mengapa Anda sulit tidur? Yang Anda tahu hanyalah Anda tidak nyaman dan sulit memejamkan mata? Join the club, Bunda. Masalah-masalah kehamilan kadang sulit dimengerti. Bisa jadi Anda hanya merasa tidak nyaman karena tubuh makin berat.
Sebagai solusi, Anda bisa mencoba menggunakan bantal hamil atau mencari posisi tidur baru yang paling pas. Tidur di sofa atau recliner terkadang cukup membantu, lho, Bun.
(Dini)