Ibupedia

10 Fakta Menarik Tentang Hamil Usia 20 Tahun

10 Fakta Menarik Tentang Hamil Usia 20 Tahun
10 Fakta Menarik Tentang Hamil Usia 20 Tahun

Hamil usia 20 bukan berarti tanpa risiko, di usia ini wanita dianggap masih terlalu muda untuk berurusan dengan kehamilan dan kegiatan apapun yang menyertai momen ini. 

Hamil di usia 20 tahun bisa menjadi suatu momen manis, biasanya orang tua mengharapkan anak-anak mereka nantinya masih memiliki Ayah dan Ibu di usia yang terbilang muda dan produktif. 

Tak ada yang melarang di usia berapa Ibu boleh menjalani momen kehamilan, tapi harus juga diingat, risiko hamil di usia 20an tetaplah ada. 

Fakta Menarik Hamil Usia 20

Usia 20 tahun adalah usia yang masih sangat muda dan produktif, beberapa perempuan ada yang memilih untuk menyelesaikan studi terlebih dahulu, berkarir sampai puas, hingga mengejar cita-cita lainnya. 

Namun siapa sangka, hamil usia 20 juga banyak digandrungi oleh kaum hawa. Melansir dari laman Parenting First Cry, berikut merupakan beberapa fakta hamil di usia 20 tahun yang perlu dipertimbangkan:

1. Waktu Terbaik untuk Hamil

Selain sejumlah risiko hamil di usia 20an yang harus dihadapi, faktanya usia 20 tahun ke atas merupakan waktu terbaik untuk hamil. Hal ini dikaitkan dengan banyak hal seperti ibu muda yang hamil di usia 20an cenderung lebih aktif dan energik saat menjalani masa kehamilannya. 

Hamil usia 20 juga memberi fakta lain seperti dari segi biologisnya, usia 20 tahun ini merupakan puncak kesuburan bagi seorang perempuan. Hamil di usia 20an  bisa jadi menguntungkan karena tubuh lebih sehat, rahim lebih muda, sel telur lebih sehat, dan sistem tubuh bekerja secara optimal. 

Banyak yang membuktikan bahwa hamil di usia 20 tahun lebih mudah karena memang pada usia ini sel telur yang dikeluarkan pada masa ovulasi cukup banyak. Semakin banyak sel telur keluar maka akan semakin besar peluang kehamilan terjadi. Pada usia ini juga sering kali disebut dengan usia kehamilan emas.

2. Tetap Waspada Hamil Usia 20

Jangan remehkan faktor usia Ibu saat menjalani kehamilan. Hamil di usia 20 tahun ini berarti Ibu akan mengalami banyak perubahan dalam tubuh serta di setiap aspek kehidupannya. 

Faktanya, menjadi Ibu tidaklah mudah dan tidak ada sekolahnya. Semua Ibu bisa menjalani perannya dengan baik tidak peduli berapapun usianya, namun risiko hamil di usia 20an  tetap mengintai, salah satunya kesiapan mental Ibu muda dalam menjalani perubahan dalam hidupnya.

Waspada juga terhadap bahaya depresi pada ibu hamil hingga menyusui. Ibu hamil biasanya akan lebih sensitif dari biasanya, untuk mengatasi hal ini, Ibu bisa mencari dukungan penuh dari keluarga atau teman-teman untuk membuat psikis Ibu terpelihara dengan baik. 

3. Komplikasi Minim Terjadi

Hamil di usia 20 tahun bisa menjadi momen kehamilan terbaik karena kemungkinan Ibu muda akan mengalami sedikit komplikasi kehamilan dibandingkan saat Ibu hamil dalam usia di atas 35 tahun

Meskipun ini tidak dapat dijadikan tolok ukur untuk semua wanita karena kondisi tubuh mereka pasti berbeda. Pada beberapa kasus ada juga Ibu dengan usia di atas 35 tahun mengalami sedikit komplikasi, namun tetap waspada ya saat hamil di usia 20an .

4. Persalinan dan Pemulihan Lebih Lancar

Kondisi tubuh hamil usia 20 biasanya cenderung masih muda, bugar, dan energik. Hal ini juga akan mempengaruhi kondisi tubuh pasca persalinan karena ibu yang hamil di usia 20an  biasanya akan menjalani pemulihan yang lebih lancar dan cepat. 

Sistem tubuh pada usia 20an  akan bekerja dengan baik sehingga penyembuhan setelah persalinan juga akan berlangsung dengan lancar dan cepat. Sementara itu, ibu dengan usia di atas 35 tahun biasanya akan lebih lama untuk mengatasi masalah kehamilan.

Kembali lagi, semua tergantung fisik dan psikis orang yang menjalani kehamilan dan persalinan tersebut ya.

5. Peluang Kehamilan Lebih Besar

Saat usia muda, rencana atau program kehamilan biasanya akan lebih mudah karena peluang hamil usia 20 memang besar. Rentang waktu yang dibutuhkan bisa jadi tidak terlalu lama dan memiliki kemungkinan berhasil juga lebih besar dibandingkan dengan usia di atas 35 tahun atau lebih. 

Melansir dari laman Parenting First Cry, berhubungan seks beberapa hari sebelum masa ovulasi akan memberikan peluang ibu muda hamil sebesar 33%. Tentu saja kemudahan dan peluang kehamilan yang besar memiliki sejumlah syarat, mereka yang dinyatakan sehat dan tanpa komplikasi atau penyakit bawaan apapun akan lebih mudah menjalaninya. 

Kondisi sel telur yang sehat dan bertemu dengan sperma sehat akan mendukung mudahnya peluang kehamilan seseorang.

6. Peluang Keguguran Rendah

Hamil usia 20 juga memberi manfaat lain seperti memiliki peluang keguguran yang rendah bila dibandingkan dengan mereka yang hamil pada usia lebih tua, misalnya di atas 35 tahun. 

Kehamilan di atas 35 tahun memang memiliki risiko tersendiri, mengingat sistem tubuh kita yang tak lagi sama saat menghadapi perubahan ini. Menumbuhkan janin di dalam kandungan sangatlah tidak mudah, fisik dan psikis yang kuat juga dibutuhkan.

7. Risiko Kelainan Kromosom Rendah

Melansir dari laman Parenting First Cry, bayi yang dilahirkan saat Ibu berada pada usia yang tak lagi muda cenderung memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami kelainan kromosom. 

Meskipun kondisi ini tidak sama antara wanita satu dengan lainnya, namun Ibu tetap perlu mewaspadai hal ini. Lakukan pemeriksaan rutin dan lebih detail kepada dokter kandungan Ibu dimulai sejak dini ya.

8. Risiko Cacat Lahir Rendah

Hamil di usia 20 tahun juga memiliki risiko bayi cacat lahir yang rendah dan cenderung lebih sehat. Namun hal ini juga harus didukung dengan pola hidup Ibu yang sehat, mengonsumsi makanan kaya akan nutrisi, dan aktif bergerak dengan aman. 

Konsumsi asam folat baik melalui suplemen makanan atau buah-buahan alami sangat bagus di masa kehamilan karena membantu mengurangi risiko bayi cacat lahir atau kurang berat badan.

9. Waspadai Risiko Preeklampsia

Bagaimanapun juga, kondisi kehamilan di semua usia memiliki risikonya masing-masing yang wajib diwaspadai. Hamil usia 20 sama dengan kehamilan di usia di atas 35 tahun, keduanya memiliki risiko preeklampsia yaitu kondisi di mana tekanan darah dalam tubuh meningkat dan adanya kelebihan protein dalam urin. 

Kondisi preeklampsia ini dapat menyerang Ibu hamil pada usia berapapun dan bisa mulai terjadi sejak kehamilan usia lebih dari 20 minggu. Preeklampsia juga dapat terjadi pada Ibu yang sebelumnya tidak memiliki riwayat darah tinggi. 

Untuk mencegahnya, perhatikan kembali asupan makanan dan minuman saat hamil. Kurangi konsumsi garam yang berlebih dan mulailah mengonsumsi makanan padat gizi.

10. Tetap Perlu Menyiapkan Kondisi Fisik dan Psikis

Hamil usia 20 dianggap lebih mudah, namun perlu menyiapkan kondisi fisik dan psikis yang juga prima. Ibu bisa mulai menjalani pola hidup sehat jika ingin membuka peluang hamil di usia 20 tahun. Risiko hamil di usia 20an  juga tetap sama dengan usia 35 tahun ke atas bila sejak masa muda tidak memelihara kesehatan tubuh terutama kesehatan bagian reproduksi. 

Mulailah mengonsumsi makanan sehat seperti sayuran, buah-buahan, dan berbagai macam makanan yang alami. Ganti kebiasaan minum soda dan kafein berlebih dengan memperbanyak minum air putih minimal 8 gelas per hari. 

Ibu juga dapat mulai mempelajari seluk beluk menjadi Ibu baru nantinya. Pengetahuan sekecil apapun dapat menjadi bekal setiap Ibu untuk memulai kehidupan barunya. Psikis yang stabil saat hamil akan melahirkan bayi dengan kondisi yang sehat, sementara itu kondisi psikis yang bahagia dan tenang akan membuat momen menyusui lebih mudah untuk dijalani. 

Bila kebiasaan sehat sudah dilakukan dengan baik, maka risiko hamil di usia 20an  dapat dihindari.

Tanda Bahaya Hamil Usia 20

Selain sejumlah fakta menarik dan berbagai macam keuntungan hamil usia 20, jangan lupa pertimbangkan juga tanda bahaya hamil di usia 20 tahun atau risiko hamil di usia 20an  ini. 

Melansir dari berbagai sumber, baiknya Ibu kenali dulu risiko hamil di usia 20an  yang mungkin menghampiri:

1. Kondisi Keuangan yang Tidak Stabil

Ini menjadi masalah utama atau risiko hamil di usia 20an  yang sangat perlu diperhatikan. Meskipun tidak semua orang akan mengalaminya, namun memberikan peringatan sejak dini tetap diperlukan. 

Memiliki momongan tidak serta merta hanya berhasil hamil saja, namun perlu juga dipikirkan biaya yang akan dikeluarkan saat ingin punya anak. Pemeriksaan kehamilan juga membutuhkan biaya, melahirkan juga memiliki ragam biaya berbeda, sama halnya dengan biaya imunisasi ketika anak sudah lahir. 

Tak sampai di situ saja, anak memiliki hak untuk tumbuh dengan sehat dan ceria, ia juga berhak mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan mumpuni. Bagi Ibu muda yang memutuskan hamil di usia 20 tahun harus benar-benar matang memikirkan perihal yang satu ini.

2. Pola Hidup yang Buruk

Hamil usia 20 dianggap mudah dan usia kehamilan emas bila kondisi ibunya juga sehat dan bugar serta tidak disertai penyakit komplikasi apapun. Peluang hamil di usia ini cukup lebar bila memiliki pola hidup yang juga sehat. 

Jika memimpikan memiliki anak di usia belia agar nantinya bisa tumbuh bersama anak di usia yang juga masih muda, maka harus menghindari pola hidup yang buruk secepatnya.

3. Stress dan Depresi Berlebih

Tidak semua ibu muda yang mengalami momen hamil usia 20 memiliki kestabilan emosi dan kesehatan psikis. Sebaiknya kehamilan usia muda ini bukan karena paksaan dari sisi manapun. Ibu berhak menentukan kapan tubuh dan jiwanya siap untuk hamil serta membesarkan anak. 

Ibu hamil usia 20 yang stress dan depresi juga mungkin akan melahirkan bayi dengan kondisi yang kurang sehat. Bahagiakan dulu diri Ibu sebelum membuat keputusan dan langkah besar ya!

4. Terjadi Karena Tidak Terduga

Banyak kasus hamil usia 20 karena kasus yang tidak terduga seperti hamil di luar nikah. Sebenarnya ini bukan masalah utama, yang ditakutkan dari kondisi ini adalah saat Ibu tidak siap menerimanya. Sebaiknya bila tidak siap untuk hamil di usia 20 tahun yang cukup muda ini, maka sebaiknya menghindar dari kemungkinan kehamilan dini.

5. Hubungan Orang Tua yang Kurang Matang

Kehamilan muda seperti hamil di usia 20an  dapat menjadi tanda bahaya bila hubungan Ayah dan Ibunya tidak harmonis atau kurang matang. Pasangan muda yang terpaksa menghadapi kondisi ini justru akan membahayakan tak hanya psikis Ayah dan Ibunya saja, namun juga psikis serta kondisi bayi dari mulai di dalam kandungan hingga ia dilahirkan. 

Ada baiknya keputusan hamil usia 20 ini melalui pemikiran yang matang dan tepat supaya Ayah, Ibu, dan buah hati juga turut bahagia.

6. Terkendala Kondisi Kesehatan

Pada usia berapapun, Ibu sebaiknya berkonsultasi pada dokter mengenai kondisi kesehatan Ibu saat ini apakah memiliki kemungkinan dan peluang untuk hamil usia 20 atau tidak. 

Kondisi kesehatan Ibu juga akan menentukan kondisi Ibu selama menjalani kehamilan usia muda nantinya. Jadi jangan ragu untuk berkonsultasi dahulu sebelum memulai program ini.


Editor: Atalya