Ibupedia

10 Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Saat Hamil

10 Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Saat Hamil
10 Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Saat Hamil

Di saat hamil, makanan dan minuman yang Ibu konsumsi mempengaruhi kesehatan janin di dalam perut. Ada beberapa jenis minuman dan makanan yang tidak boleh dimakan saat hamil karena berbahaya untuk pertumbuhan si kecil di rahim.

Penasaran apa saja makanan yang tidak boleh dimakan saat hamil? Simak yuk listnya berikut ini.

  1. Sayur mentah 

    Selama hamil, Ibu memang membutuhkan asupan vitamin, mineral, dan nutrisi penting lainnya karena tuntutan pertumbuhan janin. Sayuran, terutama ketika dimakan dalam kondisi mentah, memiliki manfaat nutrisi yang padat untuk Anda dan bayi yang sedang berkembang.

    Nutrisi penting seperti folat dapat ditemukan pada brokoli dan asparagus yang berfungsi untuk mencegah cacat tabung syaraf atau spina bifida. Sayuran berwarna hijau seperti bayam juga mengandung kalsium dan mineral penting untuk kesehatan tulang. Sedangkan, sayuran seperti bunga kol jadi sumber asam lemak omega 3, yang membantu perkembangan neurologikal dan visual bayi.

    Mengonsumsi sayur mentah saat hamil mungkin menjadi pilihan banyak Bumil demi menjaga kesehatan. Tapi tahu nggak Bu, ini termasuk salah satu makanan yang tidak boleh dimakan saat hamil lho, khususnya saat sayuran tidak dicuci dengan bersih karena berisiko mengandung bakteri yang tidak baik untuk bumil dan janin.

    Ada beberapa sayuran mentah harus dihindari saat hamil. Salah satunya adalah taoge mentah. Taoge membutuhkan kondisi hangat dan lembap untuk tumbuh. Kondisi ini juga ideal untuk pertumbuhan bakteri seperti E. Coli, salmonella, dan listeria. Bila ingin mengonsumsi taoge, pastikan untuk memasaknya dulu hingga matang untuk membunuh bakteri.

    Sayuran mentah juga bisa menjadi penyebab toksoplasma lho. Toksoplasma adalah parasit yang bisa ditemukan pada daging mentah atau setengah matang, kotoran kucing, dan permukaan buah dan sayuran. Ibu hamil yang terinfeksi toksoplasma bisa menularkannya ke janin dan menyebabkan gangguan pada sistem saraf dan mata.

    Mamang sih, sayuran mentah umumnya aman dimakan saat hamil. Namun, ini harus dilakukan dengan memenuhi syarat yang ketat. Ibu hamil harus selalu mencuci sayuran hingga bersih sebelum mengonsumsi atau mempersiapkannya.

    Buang bagian sayuran yang rusak, karena bakteri kemungkinan ada di bagian ini. Jangan lupa mencuci talenan dan permukaan lain dengan air panas dan sabun setelah kontak dengan sayuran yang tidak dicuci.

  2. Makanan laut dan jenis ikan tertentu

    Ikan berukuran besar seperti king mackerel dan hiu biasanya mengandung merkuri berkonsentrasi lebih tinggi dibanding jenis ikan lain. Ikan seperti ini menjadi salah satu makanan yang tidak boleh dimakan saat hamil. Merkuri dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan otak anak serta sistem sarafnya.

    Ibu hamil dan menyusui masih boleh mengonsumsi hingga 12 ons per minggu makanan laut yang rendah merkuri termasuk salmon, udang, tuna kalengan, atau sarden. Ikan yang ditangkap iseng-iseng di sungai, danau, atau kolam juga perlu diwaspadai karena bisa saja mengandung polutan industri yang mengganggu perkembangan sistem syaraf jika dikonsumsi.

  3. Bisphenol A (BPA)

    BPA merupakan bahan kimia industri yang digunakan untuk membuat plastik dan lapisan pada makanan kalengan. BPA bisa mengganggu perkembangan janin yang normal. Penelitian terbaru mengemukakan efek dari BPA pada otak, perilaku, kelenjar prostat pada janin, bayi, dan anak kecil. Meski masih ada ketidakpastian tentang efek BPA pada kesehatan manusia, industri plastik telah menurunkan tingkat paparan BPA pada level yang dianggap aman.

    Ibu mungkin berpikir, bagaimana bisa ada Ibu hamil yang sengaja untuk makan BPA? Betul, konsumsi dan paparan BPA pada ibu hamil biasanya memang terjadi secara tidak disadari. Dan Ibu tidak mungkin sepenuhnya dapat menghindari BPA dari gaya hidup sehar-hari, tapi Anda masih bisa mengurangi paparannya. Berikut beberapa tips melakukannya:

    • Pilih wadah non-plastik sebagai wadah makanan. Wadah yang terbuat dari kaca, porselen, atau stainless steel tidak mengandung BPA.

    • Gunakan produk wadah makanan berlabel bebas BPA. Kini makin banyak kok merek alat-alat makan yang mengklaim produk mereka bebas BPA.

    • Buang produk plastik seperti gelas atau botol yang rusak atau retak karena ini bisa jadi sarang bakteri. Dan bila mengandung BPA, zat ini bisa masuk ke makanan.

    • Jangan panaskan plastik yang mengandung BPA. Jangan gunakan wadah plastik di microwave, karena pemanasan dapat menyebabkan BPA menguap. Botol, gelas, dan piring plastik harus dicuci secara manual.

    • Hindari plastik dengan kode 3 atau 7 di bagian bawahnya. Plastik jenis ini mengandung BPA. Sedangkan plastik dengan kode angka lainnya dianggap kurang berisiko mengandung BPA.

    • Batasi penggunaan makanan kalengan. Banyak kemasan makanan kalengan masih mengandung BPA pada bagian pelapisnya.


  4. Beberapa jenis minuman

    Alkohol dan obat-obatan bisa mengakibatkan sejumlah masalah mulai dari kelahiran prematur hingga cacat lahir. itulah kenapa ini termasuk dalam makanan yang tidak boleh dimakan saat hamil. Asupan alkohol berlebih selama hamil bisa menyebabkan sindrom alkohol pada janin dan meningkatkan risiko kelahiran mati. Penelitian terbaru menunjukkan asupan alkohol berlebih bisa memberi efek merugikan pada anak di kemudian hari.

    Minuman beralkohol seperti bir atau anggur dapat merusak perkembangan sel oksigen dan nutrisi, serta membuat janin bertumbuh dengan tidak normal. Efek alkohol di rahim terhadap kemampuan intelektual dan pertumbuhan fisik bayi juga bersifat permanen. 

    Jika ibu hamil rutin mengonsumsi alkohol, ia berisiko tinggi melahirkan anak dengan fetal alcohol spectrum disorder (FASD). Ini merupakan kumpulan efek negatif dari alkohol pada bayi baru lahir. Gangguan ini bisa bersifat ringan hingga berat, seperti:

    • Cacat lahir.

    • Tampilan wajah yang berbeda. Anak bisa memiliki kepala yang kecil, wajah datar, dan bukaan mata yang sempit. Kondisi ini semakin jelas terlihat di usia 2 atau 3 tahun.

    • Masalah belajar dan perilaku.

    • Masalah pertumbuhan. Anak yang terpapar alkohol sebelum lahir pertumbuhan tubuhnya lebih kecil dibanding anak lain pada usia yang sama.

    • Masalah menyusui ketika baru lahir.

    Anda bisa mencegah fetal alcohol spectrum disorder (FASD) dengan sepenuhnya menghindari mengonsumsi alkohol ketika hamil. Efek alkohol pada janin yang sedang berkembang tergantung pada seberapa banyak, seberapa sering, dan di tahap kehamilan mana ibu minum alkohol.

  5. Makanan yang menyebabkan alergi makanan

    Makanan pemicu alergi juga masuk kategori makanan yang tidak boleh dimakan saat hamil. Jika Anda sudah memiliki riwayat mengalami alergi saat makan makanan tertentu, sebaiknya hindari makanan tersebut saat hamil, meskipun makanan itu bermanfaat untuk janin. Ibu bisa membicarakannya ke dokter untuk mengganti asupan nutrisi yang disediakan oleh makanan tersebut dengan sumber makanan lain.

    Jika Ibu mengalami alergi saat hamil, ada beberapa hal terkait cara mengatasi alergi dengan obat selama hamil. Simak yuk infonya berikut ini.

    • Obat untuk hidung tersumbat (decongestant) yang mengandung pseudoephedrine atau phenylephrine harus dihindari ibu hamil, terutama pada trimester pertama. Beberapa dokter membolehkan pemakaian obat ini pada dosis terbatas (satu atau dua kali sehari). Penggunaan decongestant yang sangat sering bisa membatasi aliran darah ke plasenta.

    • Antihistamine bisa jadi obat yang aman atau tidak aman untuk digunakan selama hamil. Ini tergantung merek yang digunakan. Jadi sebaiknya konsultasikan dulu ya ke dokter sebelum memutuskan mengonsumsi antihistamine.

    • Jika ibu menggunakan semprot hidung untuk alergi, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter untuk menanyakan dosis yang disarankan.

  6. Kafein

    Konsumsi kafein selama hamil dari kopi, teh, minuman ringan, minuman berenergi, serta sumber lain dalam kadar yang berlebihan bisa meningkatkan risiko keguguran, menurunkan berat badan lahir, dan kelahiran mati. WHO belum menentukan berapa banyak tingkat aman konsumsi kafein untuk ibu hamil, tapi banyak ahli yang menyarankan agar Bumil tidak mengonsumsi lebih dari 200 hingga 300 mg kafein per hari selama hamil.

    Sebuah penelitian di tahun 2008 menunjukkan ibu hamil yang mengonsumsi kafein lebih dari 200 mg memiliki peningkatan risiko keguguran. Penelitian lain menunjukkan konsumsi lebih dari 100 mg kafein per hari bisa menghambat pertumbuhan janin. Agar aman, jaga asupan kafein Anda kurang dari 100 mg per hari.

  7. Daging yang tidak matang

    Daging dan telur yang kurang matang termasuk makanan yang dilarang untuk ibu hamil karena bisa meningkatkan risiko penyakit yang mempengaruhi kesehatan bayi Anda. Makanan-makanan ini bisa saja mengandung bakteri, virus, dan parasit.

    Itulah kenapa, Ibu harus memasak telur hingga tekstur kuning telurnya tidak lagi meleleh. Ibu hamil juga tidak disarankan untuk makan adonan kue yang masih mentah karena biasanya mengandung telur mentah.

    Pastikan juga Ibu hanya mengonsumsi ikan yang telah dimasak. Ikan mentah, seperti sushi, lebih rentan mengandung bakteri atau parasit yang bisa menyebabkan kondisi gastrointestinal serius.

    Untuk mengurangi risiko ini, sangat dianjurkan untuk menggunakan termometer makanan saat ibu hamil memasak daging ayam, sapi, atau ikan demi memastikan makanan tersebut benar-benar sudah matang.

    Bila tidak ada termometer makanan, yuk simak beberapa tips memasak berikut ini untuk membantu Ibu memastikan apakah makanan yang dimasak sudah matang atau belum.

    • Untuk ikan, ibu bisa mengetes tingkat kematangan dengan menggunakan ujung pisau yang tajam. Gunakan pisau tersebut untuk menyayat daging ikan. Bagian pinggir ikan yang sudah matang biasanya ditandai dengan warna yang buram dengan serpihan yang mulai mengelupas.

    • Udang dan lobster biasanya berubah menjadi berwarna merah ketika dimasak sampai matang, dagingnya juga menjadi buram.

    • Untuk kerang, pilihlah kerang yang bagian cangkangnya terbuka setelah dimasak matang. Buang kerang tiram yang bagian cangkangnya tertutup setelah dimasak.


  8. Teh herbal dan suplemen

    Teh herbal memang bebas dari kafein, tapi keamanan teh herbal belum bisa dipastikan bagi ibu hamil. Belum ada penelitian ilmiah tentang keamanan produk herbal, termasuk suplemen selama hamil. Itulah kenapa ini menjadi makanan yang tidak boleh dimakan saat hamil.

    Ibu hamil sebaiknya menghindari konsumsi teh herbal dan suplemen herbal dalam posi yang sangat banyak. Memang ada jenis herbal atau suplemen yang bisa digunakan secara aman dan membantu kehamilan menjadi lebih sehat, tapi konsultasikan lebih dulu dengan dokter atau bidan tentang suplemen yang Anda gunakan selama hamil.

    Ada sejumlah teh yang diberi label sebagai teh kehamilan (pregnancy tea). Teh kehamilan ini mengandung daun raspberry merah dan dianggap bermanfaat dikonsumsi saat kehamilan. Banyak bidan dan profesional yang meyakini konsumsi teh ini secara teratur bisa membantu mencegah komplikasi kehamilan seperti preeklampsia, persalinan sebelum waktu, persalinan lama, dan pendarahan pasca persalinan.  

    Penelitian medis menunjukkan kalau daun raspberry merah bisa dikonsumsi dengan aman selama hamil dan bisa menurunkan durasi persalinan dan sejumlah intervensi seperti kelahiran dengan intervensi medis atau kelahiran melalui operasi caesar. Daun raspberry merah juga membantu mencegah kelahiran terlalu dini atau terlalu lambat.

  9. Kalori berlebihan

    Kalori berlebihan pada makanan tertentu menjadikannya makanan yang tidak boleh dimakan saat hamil. Banyak yang bilang kalau bumil harus makan untuk dua orang di saat hamil, padahal sebenarnya tidak seperti itu lho. Makan berlebihan bisa membuat berat badan meningkat drastis. Berat badan yang berlebihan bisa mengancam kesehatan Anda, dan meningkatkan risiko bayi lahir dengan kelebihan berat badan juga.

    Di trimester kedua, ibu hamil bisa menambahkan 340 kalori per hari. Sedangkan di trimester ketiga, cukup tambahkan 450 kalori lebih banyak setiap hari. 

    Kebutuhan kalori ini bisa saja berbeda, khususnya jika Anda mengalami obesitas saat hamil. Di kondisi tersebut, ibu hamil biasanya membutuhkan lebih sedikit tambahan kalori saat hamil.

    Tapi Ibu harus ingat, hamil bukan saatnya untuk diet demi mengurangi berat badan ya. Tanyakan pada dokter atau ahli diet tentang tambahan kalori yang tepat bagi Anda selama hamil.

  10. Hati

    Hati mengandung tingkat vitamin A yang cukup tinggi dan ini jadi makanan yang tidak boleh dimakan saat hamil. Pada beberapa penelitian, tingkat vitamin A yang tinggi pada awal kehamilan bisa meningkatkan risiko cacat lahir.

    Tubuh sebenarnya mampu membuat vitamin A sendiri ketika dibutuhkan. Vitamin ini bisa diproduksi dari senyawa seperti beta karoten yang ditemukan pada sayuran berwarna kuning dan hijau. Beta karoten dianggap aman dan sehat selama hamil. Sedangkan vitamin A yang kita konsumsi dalam bentuk retinol dalam jumlah berlebihan bisa menyebabkan cacat lahir.

    Retinol ini ditemukan di banyak suplemen vitamin dan beberapa makanan termasuk daging, telur, produk susu, dan sereal fortifikasi. Ibu hamil juga perlu memastikan kalau suplemen kehamilannya mengandung retinol tidak lebih dari 5000 IU (international units).

Itu dia tadi makanan yang tidak boleh dimakan saat hamil demi kesehatan ibu dan janin.

(Ismawati)

Follow Ibupedia Instagram