Ibupedia

Apa Saja Tanda Mau Melahirkan Yang Umum Pada Wanita?

Apa Saja Tanda Mau Melahirkan Yang Umum Pada Wanita?
Apa Saja Tanda Mau Melahirkan Yang Umum Pada Wanita?

Bila sudah melewati trimester terakhir, tentu Anda menanti-nanti datangnya ciri ciri mau melahirkan. Tapi tahukah Bunda? Hanya 3 sampai 5 persen bayi tepat lahir di tanggal yang diperkirakan. Sekitar 40 persen bayi lahir pada dua minggu sebelum perkiraan dan 40 persen lagi lahir dua minggu setelahnya. Bahkan beberapa ibu hamil tidak mengalami tanda mau melahirkan sama sekali. Yuk Bun, ketahui lebih jauh tanda-tanda persalinan agar diri Anda makin siap.

  1. Kontraksi

    Kontraksi yang teratur jadi salah satu indikator bahwa Anda sudah berada di tahap persalinan. Kontraksi pada persalinan tahap awal biasanya terasa seperti nyeri menstruasi atau sakit punggung bawah dengan interval 20 hingga 30 menit. Kadang nyeri ini menyebar dari belakang ke depan atau sebaliknya. Bila kontraksi masih ringan, Anda tak perlu menghitung waktu kontraksi.

    Mulailah menghitung waktu kontraksi ketika Anda merasa ada kemajuan pada tiap kontraksi, seperti bertambah kuat, lebih lama, dan jaraknya lebih berdekatan. Untuk mengetahui durasi kontraksi, hitung berapa detik antara awal dan akhir kontraksi. Anda juga bisa mengetahui berapa lama jarak tiap kontraksi, dengan menghitung menit antara awal satu kontraksi dan awal kontraksi berikutnya.

    Kontraksi dengan durasi satu menit dan kira-kira berjarak 3 hingga 5 menit jadi tanda mau melahirkan yang utama. Kontraksi persalinan awalnya datang dengan interval tidak teratur, tapi makin lama akan menjadi semakin teratur.

    Nah, Bunda dikategorikan masih pada tahap pra-persalinan, bukan persalinan bila:

    • Kontraksi tidak meningkat lebih kuat

    • Kontraksi tidak teratur

    • Kontraki pendek dan berlangsung beberapa menit

    • Perubahan posisi, pijatan, berjalan, makan, atau minum bisa meredakan atau menghentikan kontraksi.

    • Sedangkan ciri kontraksi persalinan adalah:
    • Jarak kontraksi semakin berdekatan

    • Kontraksi tidak berhenti atau menjadi lebih lambat

    • Kontraksi memiliki pola yang bisa diprediksi, misalnya tiap 8 menit

    • Kontraksi menjadi lebih kuat

    • Kontraksi berlangsung lebih lama.

  2. Sumbat Lendir

    Ketika serviks mulai membuka, sumbat lendir yang pekat (yang mengunci serviks selama kehamilan untuk mencegah infeksi mengenai bayi), bisa terlepas dan sebagian atau seluruhnya keluar dari vagina Anda. Sumbat lendir bisa bertekstur encer atau pekat dan tampilannya seperti jelly, kadang dengan warna coklat atau merah muda.

    Sumbat lendir bisa lepas pada beberapa hari hingga 2 minggu sebelum persalinan dimulai. Kebanyakan ibu hamil yang merasakan sumbat lendir terlepas akan menjalani persalinan dalam beberapa hari. Beberapa ibu hamil tidak merasakannya sama sekali. Kadang sumbat lendir bisa terlepas bersamaan dengan pecah ketuban.

  3. Ketuban Pecah

    Meski kebanyakan film yang Anda tonton menceritakan persalinan hanya terjadi ketika ketuban pecah, sebenarnya kemungkinan ini terjadi sangat kecil. Ketuban pecah hanya satu dari tanda mau melahirkan final yang diketahui kebanyakan ibu hamil dan terjadi pada kurang dari 15 persen wanita hamil. Jadi jangan andalkan ini sebagai satu-satunya ciri ciri mau melahirkan ya Bun.

  4. Tubuh Menggigil

    Meski tidak demam, Anda akan merasa menggigil di awal persalinan. Hal serupa bisa terjadi selama atau setelah kelahiran. Ini bisa menakutkan bila Anda tidak yakin kenapa ini terjadi. Menggigil menjadi cara tubuh meredakan ketegangan dan biasanya berlangsung hanya beberapa menit. Anda akan merasa lebih baik dengan melakukan relaksasi, seperti bernafas dalam, mandi air hangat, atau dipijat. Menahan nafas hingga hitungan ke-5 beberapa kali bisa juga mengatasi badan yang menggigil.

  5. Bernafas Lebih Ringan

    Ketika bayi telah turun dan masuk lebih dalam ke panggul, Anda merasa bernafas jadi lebih mudah dibanding sebelumnya. Ini karena tekanan pada diafragma telah hilang. Sebagai gantinya, Anda akan merasakan tekanan pada kandung kemih, yang berarti Anda akan lebih sering buang air kecil.

    Orang-orang di sekitar Anda mungkin yang pertama menyadari kalau bayi Anda telah turun ke panggul. Anda bahkan tidak menyadari perut Anda telah berubah penampilannya. Beberapa ibu hamil ada yang tidak merasakan bernafas lebih ringan sama sekali, dan ini tidak masalah. Bila bayi tidak turun ke panggul, tidak berarti Anda tidak akan masuk ke tahap persalinan.

  6. Serviks Terbuka

    Serviks juga akan bersiap untuk kelahiran. Serviks mulai membuka dan menipis beberapa hari atau minggu sebelum melahirkan. Pada saat pemeriksaan mingguan, dokter bisa mengukur bukaan melalui pemeriksaan internal. Tiap orang mengalami kemajuan berbeda-beda, jadi jangan panik ya Bun bila serviks Anda membuka perlahan atau bahkan belum terbuka sama sekali.

  7. Diare

    Di beberapa hari sebelum melahirkan, produksi prostaglandin akan menstimulasi tubuh untuk sering buang air besar. Ketika persalinan mendekat, Anda bisa mengalami diare, karena tubuh secara alami mengosongkan usus untuk jalan bayi. Banyak ibu hamil takut kalau mereka akan buang air besar selama persalinan. Bunda bisa mengosongkan perut terlebih dahulu untuk mencegah hal ini.

    Kadang terjadi insiden pelepasan feses selama persalinan. Beberapa ibu hamil bahkan tidak menyadarinya karena bidan akan dengan cepat mengatasinya. Mereka sudah terbiasa dan ini adalah hal yang sangat normal. Bunda jangan cemas karena hal ini ya, karena kecemasan bisa memperlambat kontraksi. Jadi bicarakan apapun kecemasan Anda dengan dokter atau bidan bila itu bisa membantu.

  8. Persendian Terasa Lebih Longgar

    Sepanjang kehamilan, hormon relaksin membuat semua persendian lunak dan longgar. Sebelum masuk ke persalinan, Anda akan merasa persendian di seluruh tubuh sedikit lebih longgar. Tenang, ini jadi cara alami untuk membuka panggul agar bayi bisa lahir ke dunia.

  9. Kontraksi Braxton Hicks Meningkat

    Kontraksi ini mungkin telah Anda alami selama kehamilan. Dan kontraksi palsu ini akan terjadi lebih sering dan lebih intens serta lebih terasa sakit. Bedakan antara kontraksi Braxton Hicks dari kontraksi persalinan ya Bunda. Kontraksi persalinan akan terasa semakin kuat, teratur, berdekatan, dan tidak akan berhenti. Beberapa ibu hamil ada yang tidak merasakan Braxton Hicks sama sekali sepanjang kehamilan, jadi jangan panik bila Anda tidak mengalaminya.

    Anda mungkin merasa tidak yakin kapan harus menuju rumah sakit ketika persalinan awal dimulai. Kadang ada tekanan dari anggota keluarga atau teman yang tidak sabar menanti kelahiran si bayi. Anda sendiri mungkin berpikir lebih cepat ke rumah sakit maka lebih cepat bayi akan lahir. Kadang pergi ke rumah sakit lebih awal bisa mengakibatkan hal yang sebaliknya, Anda malah mengalami persalinan yang lama. Sudah sering terjadi, calon ibu menuju rumah sakit saat persalinan awal tapi kemudian kontraksi melambat atau benar-benar berhenti.

    Kontraksi bisa berhenti sama sekali saat ibu hamil pindah ke lingkungan yang berbeda, meskipun sebelumnya Anda sudah telah mengalami kontraksi teratur tiap 5 menit. Kecemasan dan adrenalin bisa melawan usaha dari hormon persalinan, oksitosin. Respon melawan ini meningkatkan adrenalin, memperlambat semuanya hingga Anda berada di tempat yang membuat Anda nyaman.

  10. Lelah Berlebihan

    Kondisi ini seperti yang Anda alami di trimester pertama. Kandung kemih yang aktif dan rasa lelah akan membuat Anda merasa kembali lagi ke trimester pertama. Dengan perut yang membesar bersama dengan kondisi kandung kemih, Anda merasa sulit bahkan tidak mungkin untuk tidur lelap di malam hari selama beberapa hari dan minggu terakhir kehamilan.

    Tumpuk bantal dan tidurlah di siang hari bila Anda bisa melakukannya. Kecuali Anda merasakan kebalikannya. Beberapa ibu hamil merasa memiliki energi ekstra mendekati hari melahirkan dan tidak bisa menolak dorongan untuk bersih-bersih dan menata rumah.  Tak apa, selama Anda tidak berlebihan melakukannya.

Bunda, tiap wanita berbeda dan akan mengalami ciri ciri mau melahirkan yang berbeda pula. Berikut beberapa tanda mau melahirkan lainnya yang bisa mengindikasikan persalinan sudah dekat, meski tidak selalu menjamin demikian.

  • Tak ada tanda mau melahirkan apapun. Beberapa wanita tidak menunjukkan tanda mau melahirkan apapun sebelum persalinan dimulai, atau mungkin ciri ciri mau melahirkan yang muncul sangat ringan atau samar dengan gejala kehamilan yang Anda alami.

  • Tekanan darah. Sering kali tekanan darah naik di satu atau dua hari sebelum persalinan dimulai atau ini bisa jadi indikasi masalah lain yang perlu diperiksa oleh dokter, misalnya preeklampsia.

  • Karena peningkatan hormon, beberapa wanita mengalami jerawat di beberapa hari terakhir sebelum persalinan dimulai.

  • Penurunan berat badan. Anda bisa mengalami penurunan berat badan di beberapa hari sebelum persalinan dimulai.

  • Perubahan gerakan janin. Sering kali bayi menjadi lebih aktif sebelum persalinan dimulai atau dalam beberapa kasus, gerakan bayi jadi lebih lambat.

  • Sebelum persalinan, banyak wanita merasakan tidur yang sangat nyenyak.

  • Perilaku hewan peliharaan. Hewan peliharaan biasanya sangat peka terhadap perubahan pada majikannya. Biasanya anjing atau kucing Anda akan selalu mengikuti di beberapa jam sebelum persalinan dimulai.

  • Ketika persalinan sudah dekat, banyak wanita mengalami hidung berair karena tingkat hormon yang lebih tinggi di tubuh.

  • Meski Anda sudah mengalami bengkak pada tangan atau kaki pada trimester ketiga, biasanya Anda juga mengalami bengkak pada area tubuh lain sebelum persalinan dimulai, misalnya pada bibir.

  • Beres-beres. Anda jadi ingin selalu bersih-bersih dan menata aneka barang. Anda merasa semua harus terlihat rapi sebelum bayi lahir. Ini jadi cara alami membantu Anda mempersiapkan kelahiran bayi. Beberapa wanita mengalami ini beberapa minggu sebelum persalinan, dan ada juga yang mengalaminya beberapa hari sebelum persalinan.

Rahasia Untuk Persalinan Yang Lebih Mudah

Mulai dari berolahraga hingga terapi air, berikut ini panduan untuk Anda agar bisa melahirkan lebih mudah:

  1. Tetap bugar

    Wanita hamil yang tetap olahraga selama hamil biasanya menjalani persalinan lebih pendek. Kebugaran meningkatkan kekuatan dan ketahanan tubuh, dan bila Anda bisa lebih baik menerima persalinan, Anda kurang berisiko membutuhkan intervensi medis. Lakukan jalan kaki, renang, atau ikut di kelas olahraga hamil setelah mendapat persetujuan dari dokter atau bidan Anda.

  2. Alihkan perhatian

    Bagi ibu yang pertama kali hamil, persalinan aktif berlangsung rata-rata selama 12 sampai 14 jam. Jadi ketika kontraksi dimulai Anda akan merasakannya lebih dulu di punggung bawah atau seperti kram perut bawah, coba untuk tetap tenang. Bila belum apa-apa Anda sudah mulai cemas, dan menghitung-hitung kontraksi, Anda akan semakin merasa sakit dan lelah. Lakukan aktivitas lain untuk mengalihkan perhatian seperti berjalan kaki, mandi, atau membuat kue. Apa saja yang membuat Anda rileks akan membantu mempercepat proses ini.

  3. Ikuti kelas persiapan melahirkan

    Mengenal tahap persalinan dan berlatih merasa nyaman sebelum hari melahirkan tiba akan membantu Anda mengatasi rasa cemas, yang bisa membuat persalinan jadi lebih mudah. Coba cari kelas persiapan melahirkan yang cocok. Cari kelas yang kecil dengan anggota kurang dari 10 pasangan dan instruktur yang berpengalaman.

  4. Siapkan pendamping persalinan

    Suami kemungkinan akan mendampingi sepanjang persalinan, tapi Anda perlu punya tambahan pendamping. Wanita yang menerima perawatan dari doula (orang yang terlatih membantu ibu hamil dan pasangannya menjalani persalinan) 50 persen kurang berisiko membutuhkan operasi caesar, dan 30 persen kurang berisiko membutuhkan obat pereda rasa sakit, serta mereka menjalani persalinan 25 persen lebih cepat dibanding wanita tanpa perawatan ini. Diskusikan tentang pendampingan persalinan dengan dokter atau bidan, baik Anda dan dokter harus nyaman dengan doula yang Anda pilih.

  5. Mandi dengan shower

    Rasa sakit bisa menyebabkan otot tegang di seluruh tubuh, yang membuat Anda semakin tidak nyaman. Mandi air hangat bisa mengatasi hal ini. Untuk mendapat efek seperti pijatan, arahkan kepala shower pada punggung atau area kontraksi yang paling terasa. Mandi bisa dilakukan pada tahap persalinan manapun.

  6. Masuk ke bak mandi

    Anda bisa berendam di dalam bak mandi. Anda juga bisa berganti posisi dengan mudah ketika berendam di air hangat.

  7. Sediakan cemilan

    Cemilan ringan di tahap awal persalinan ketika Anda masih berada di rumah akan membantu menjaga tingkat energi. Tapi hindari makanan yang berlemak dan sulit dicerna karena perut yang terlalu penuh bisa membuat Anda mual dan menyebabkan muntah selama tahap persalinan aktif. Kontraksi otot dan nafas yang cepat selama persalinan bisa juga menyebabkan Anda kehilangan cairan dengan cepat. Minumlah air putih kapanpun Anda merasa dehidrasi.

  8. Pijatan

    Wanita yang menjalani persalinan dan menerima pijatan dari pasangan kurang merasakan sakit dan cemas selama melahirkan dibanding wanita yang tidak dipijat. Ketika Anda menstimulasi area yang terasa sakit, baik dengan tekanan atau panas, pesan untuk mengurangi rasa sakit terkirim ke otak. Beritahukan suami pijatan di bagian mana yang terasa paling nyaman. Anda mungkin ingin dipijat di bagian bahu atau leher saat beberapa jam pertama persalinan lalu pada punggung bawah selama tahap transisi persalinan. Tapi akan ada waktu di mana Anda tidak ingin disentuh sama sekali.

  9. Jangan hanya berbaring

    Tetap di posisi tegak sepanjang persalinan membuat gravitasi bekerja dan ini memberi manfaat untuk Anda. Kepala bayi yang menekan serviks akan membantu membuatnya terbuka. Dan coba berbagai posisi seperti berdiri, berlutut, atau berjongkok, untuk mengurangi rasa tidak nyaman. Tetap bergerak membantu melebarkan panggul dan membuat kepala bayi bisa mudah melewatinya.

Bagaimana Bunda? Masih merasa Anda tidak tahu kapan waktu melahirkan akan tiba? Coba untuk tidak stres tentang hal ini. Anda akan sering bertemu dokter atau bidan, dan mereka akan membantu Anda memonitor semua ciri ciri mau melahirkan yang penting.

Ingat nih Bun, tak ada wanita yang mengalami tanda mau melahirkan yang sama, jadi tak perlu terlalu mendengarkan omongan tetangga, teman, atau kerabat Anda. Anda tak bisa memprediksi seperti apa persalinan dan proses melahirkan yang akan Anda alami.

(Ismawati)

Follow Ibupedia Instagram