Ibupedia

13 Cara Menjaga Perkembangan Janin Tetap Sehat Selama Hamil

13 Cara Menjaga Perkembangan Janin Tetap Sehat Selama Hamil
13 Cara Menjaga Perkembangan Janin Tetap Sehat Selama Hamil

Mengetahui perkembangan janin bisa dimulai dari hari pertama menstruasi terakhir hingga waktu persalinan tiba. Trimester pertama berlangsung dari minggu ke-1 sampai 12 atau sekitar 3 bulan. Trimester kedua dari minggu ke-13 hingga 27, serta trimester ketiga berlangsung dari minggu ke-28 hingga persalinan. Perkembangan janin terjadi pada tiap bulannya. Untuk mengetahui bagaimana bayi berkembang seiring trimester berlalu, berikut ini penjelasannya!

Trimester Pertama

Selama seminggu setelah fertilisasi, sel telur yang telah dibuahi tumbuh menjadi bola sel kecil yang disebut blastocyst yang tertanam di dinding rahim. Proses ini memicu sejumlah perubahan hormon dan fisik pada tubuh Ibu.

Minggu 3 hingga 8 fase pertumbuhan disebut tahap embrionik di mana embrio mengembangkan organ tubuh yang paling utama. Selama proses ini, embrio rentan terhadap unsur yang bisa merusak seperti alkohol, radiasi, dan penyakit infeksi.

Setelah mencapai ukuran panjang 1 inci pada minggu ke-9, embrio disebut janin. Di tahap perkembangan janin ini, ukuran rahim Ibu membesar dari seukuran kepalan tangan menjadi sebesar jeruk bali. Embrio awalnya terlihat seperti biji kecil, lalu seperti berudu dengan ekor, sebelum akhirnya menjadi seperti manusia.

  • Perkembangan janin di bulan pertama

    Kantung ketuban merupakan kantung kedap air yang terbentuk di sekitar sel telur yang dibuahi. Kantung ketuban menjadi bantalan embrio yang tumbuh sepanjang kehamilan. Di tahap perkembangan janin ini, plasenta juga ikut berkembang lho, Bu. Fungsi organ ini menyalurkan nutrisi dari ibu ke bayi dan mengeluarkan sekresi dari bayi.

    Bentuk wajah bayi awalnya berupa lingkaran gelap besar untuk mata. Mulut, rahang bawah, dan tenggorokan berkembang. Sel darah mulai terbentuk dan sirkulasi dimulai. Di akhir bulan pertama, panjang bayi sekitar 6 sampai 7 mm atau seukuran butiran beras.

  • Perkembangan janin di bulan ke-2

    Bentuk wajah janin terus berkembang. Telinga mulai terbentuk ketika muncul lipatan kecil di kulit di samping kepala. Tunas kecil perlahan tumbuh menjadi lengan dan kaki. Jari dan mata juga terbentuk di bulan kedua.

    Tabung syaraf (otak, sumsum tulang belakang, dan jaringan neural lainnya di sistem saraf pusat) juga tumbuh di tahapan perkembangan janin ini. Saluran pencernaan dan organ indera mulai terbentuk. Tulang mulai menggantikan kartilage. Embrio mulai bergerak, meski ibu belum bisa merasakannya. Di akhir bulan kedua, janin memiliki panjang sekitar 2,54 cm, berat sekitar 9,45 gram, dan sepertiga bagian dari keseluruhan tubuh bayi adalah kepalanya.

  • Perkembangan janin di bulan ke-3

    Di akhir bulan ketiga, bayi sudah sepenuhnya terbentuk. Bayi kini memiliki lengan, tangan, kaki, serta bisa membuka dan menutup kepalan tangan dan mulut. Jari tangan dan kaki mulai berkembang dan telinga luar terbentuk.

    Pucuk gigi mulai terbentuk. Organ reproduksi bayi juga berkembang, tapi jenis kelaminnya masih sulit diketahui melalui USG. Sirkulasi dan sistem urin berfungsi dan liver menghasilkan empedu.

    Di akhir bulan ketiga, panjang bayi sekitar 7 sampai 10 cm dan beratnya sekitar 28 gram. Karena perkembangan yang paling kritis telah terlewati, kemungkinan keguguran menurun setelah 3 bulan kehamilan.

Trimester Kedua

Bila ini adalah kehamilan pertama Ibu, biasanya di tahapan perkembangan janin trimester kedua, Ibu akan merasakan gerakan janin pada minggu 18 hingga 22. Meski janin telah bergerak selama beberapa minggu, gerakannya tidak cukup kuat untuk bisa Ibu rasakan. Awalnya gerakan janin sangat lembut sehingga banyak Ibu tidak begitu yakin dengan apa yang Ibu rasakan.

Bila pernah hamil sebelumnya, Ibu bisa merasakan gerakan janin lebih awal, kadang antara minggu 16 sampai 18. Selama tahap perkembangan janin ini, si kecil masih mengumpulkan lemak tubuh dan mulai menambah berat badan. Di akhir trimester kedua, janin memiliki panjang sekitar 10 inci dan berat mencapai 680 gram.

  • Perkembangan janin di bulan ke-4

    Di kehamilan trimester kedua, jari bayi sudah bisa terlihat. Kelopak mata, alis mata, bulu mata, kuku, dan rambut terbentuk dan gigi serta tulang menjadi lebih padat. Bayi bahkan bisa menghisap jari, menguap, merenggang, dan membentuk ekspresi wajah.

    Sistem syaraf mulai berfungsi pada titik kehamilan ini. Detak jantung bayi sekarang terdengar melalui alat yang disebut Doppler. Organ reproduksi dan jenis kelamin sekarang sepenuhnya berkembang, dan dokter bisa melihat melalui USG apakah bayi berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Di akhir bulan keempat, panjang bayi sekitar 6 inci dan beratnya 113 gram.

  • Perkembangan janin di bulan ke-5

    Rambut mulai tumbuh pada kepala bayi dan lanugo (bulu halus) menutup bahu, punggung, dan pelipisnya. Bulu halus ini melindungi tubuh bayi dan biasanya menghilang pada akhir minggu pertama setelah lahir.

    Kulit bayi tertutup dengan lapisan yang disebut vernix caseosa yang melindungi kulit bayi dari paparan cairan ketuban. Ibu mungkin bisa merasakan bayi bergerak karena si kecil mulai melatih ototnya agar berkembang. Di akhir bulan kelima kehamilan, panjang bayi sekitar 10 inci dan beratnya 226 sampai 450 gram.

  • Perkembangan janin di bulan ke-6

    Di akhir bulan keenam, panjang bayi sekitar 12 inci dan beratnya mencapai 900 gram. Kulitnya berwarna kemerahan, berkerut, dan urat terlihat pada kulitnya yang tembus cahaya. Jari kaki dan tangan terlihat. Ibu bisa melihat perkembangan janin berupa terbentuknya kelopak mata dan mata terbuka.

    Bayi merespon suara dengan bergerak dan Ibu bisa merasakan gerakan menghentak ketika bayi cegukan. Bila lahir prematur, bayi bisa bertahan hidup setelah 6 bulan kehamilan dengan perawatan intensif.

Trimester Ketiga

Trimester ketiga berlangsung dari minggu 28 hingga kelahiran. Meski tanggal perkiraan melahirkan ada di akhir minggu ke-40, bayi yang cukup umur bisa lahir antara minggu 37 sampai 42. Selama trimester terakhir, janin tumbuh lebih cepat dan organ tubuhnya menjadi matang. 

Bayi sering bergerak di tahap perkembangan janin ini, terutama antara minggu 27 sampai 32. Nah, setelah kehamilan 8 bulan, janin sudah terlalu besar untuk bisa leluasa bergerak di dalam rahim sehingga gerakannya menjadi lebih sedikit. Di akhir trimester ketiga, posisi kepala bayi biasanya berada di bawah. Ibu kemungkinan besar merasa semakin tidak nyaman seiring mendekati tanggal perkiraan kelahiran.

  • Perkembangan janin di bulan ke-7

    Di akhir bulan ke-7, bayi mulai menimbun lemak. Panjang bayi mencapai 36 cm dan beratnya sekitar 900 sampai 1800 gram. Pendengaran bayi sepenuhnya berkembang dan ia sering berganti posisi juga merespon stimulus seperti suara, rasa sakit, dan cahaya. Bila lahir prematur, kemungkinan bayi bisa bertahan hidup akan lebih besar jika dilahirkan setelah usia kandungan 7 bulan.

  • Perkembangan janin di bulan ke-8

    Perkembangan janin di bulan ke 8 ditandai dengan panjang bayi sekitar 46 inci dan berat mencapai 2,27 kg. Bayi akan terus menambah lemak tubuh dan menendang lebih sering. Otak janin berkembang cepat saat ini dan ia bisa mendengar dan melihat. Selain itu, kebanyakan sistem internalnya telah terbentuk dengan baik, tapi paru-paru kemungkinan belum matang.

  • Perkembangan janin di bulan ke-9

    Hingga akhir trimester ketiga, bayi terus tumbuh dan menjadi matang. Paru-paru hampir sepenuhnya berkembang di tahap perkembangan janin ini. Refleks bayi terkoordinasi sehingga ia bisa berkedip, menutup mata, menoleh, menggenggam, serta merespon suara, cahaya, dan sentuhan.

    Posisi bayi berubah untuk mempersiapkan persalinan dan kelahiran. Bayi turun ke panggul dan biasanya kepala menghadap bawah ke jalan lahir. Di akhir kehamilan, panjang bayi sekitar 46 hingga 51 inci dan beratnya sekitar 3,2 kg

Persiapan Kelahiran Bayi

  • Pelajari tanda pecah ketuban dan kontraksi Braxton Hicks. Pastikan Ibu familiar dengan semua tanda yang mengindikasikan sudah saatnya masuk persalinan.

  • Mempelajari teknik pernafasan. Pastikan Ibu pernah berlatih pernafasan sebelum persalinan. Kelas dan buku kehamilan bisa jadi panduan untuk memastikan Ibu tidak terkejut saat masuk ruang persalinan.

  • Persiapkan diri. Luangkan waktu untuk mempersiapkan diri secara mental dan fisik menghadapi apa yang akan terjadi. Siapkan tubuh dengan menjaga kesehatan. Minum semua vitamin dan suplemen dan hanya makan makanan sehat. Jika perlu, lakukan meditasi agar Ibu merasa lebih tenang.

Yang Dibutuhkan Untuk Perkembangan Otak Janin Yang Optimal

Makanan tertentu terbukti secara positif mempengaruhi memori bayi dan kemampuannya untuk belajar. Tapi ada juga makanan yang justru bisa mengganggu perkembangan otak yang semestinya. Berikut ini yang perlu dimakan dan dihindari untuk menunjang perkembangan janin dari bulan ke bulan:

  1. Vitamin untuk ibu hamil

    Meminum vitamin akan membantu Ibu mendapat nutrisi seimbang yang bayi butuhkan seperti asam folat dan vitamin B12 untuk membentuk sel darah merah, vitamin C untuk memproduksi kolagen, vitamin D uuntuk pembentukan tulang, dan zinc untuk perkembangan otak. Bila vitamin mengganggu perut, coba meminumnya disertai makanan, atau bicara pada dokter tentang mengganti mereknya.

  2. Omega 3

    Ikan mengandung asam lemak omega 3 dan bisa meningkatkan kekuatan otot bayi. Penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak ikan yang dikonsumsi wanita selama trimester kedua, maka semakin tinggi nilai bayi pada tes perkembangan mental di usia 6 bulan. Bila Ibu memilih untuk tidak mengonsumsi ikan, konsultasikan ke dokter tentang perlunya minum suplemen minyak ikan.

  3. Waspadai merkuri

    Ikan memang bagus untuk otak bayi, tapi Ibu tetap perlu berhati-hati, ya! Kontaminasi merkuri pada beberapa jenis ikan bisa berbahaya. Semua ibu hamil harus menghindari konsumsi ikan hiu, king mackerel, dan todak karena mengandung merkuri tingkat tinggi. Beberapa pilihan ikan rendah merkuri antara lain salmon, udang, dan lele. Meski mengonsumsi variasi ikan yang tergolong aman, Ibu tetap perlu membatasi konsumsi semua jenis ikan hingga 340 gram per minggu.

  4. Buah dan sayur

    Buah dan sayur mengandung antioksidan yang bagus untuk bayi. Antioksidan melindungi jaringan otak bayi dari kerusakan. Pilih sayuran berwarna hijau gelap, pepaya, bluberi, dan tomat untuk sumber antioksidan paling tinggi. Buah juga dipercaya bisa membuat janin cerdas. Ingat selalu untuk mencuci buah dan sayur hingga bersih.

  5. Hindari alkohol

    Meski sindrom alkohol pada janin terkait dengan konsumsi alkohol tingkat tinggi selama hamil, jumlah alkohol yang tidak berlebihan tetap bisa membahayakan otak bayi. Konsumsi alkohol ringan bisa memicu masalah belajar, perhatian, memori, dan skill sosial pada anak. Amannya sih, hindari alkohol selama tahap perkembangan janin!

  6. Zat besi

    Kebutuhan zat besi berlipat ganda selama hamil, karena zat besi membantu mengantarkan oksigen ke bayi. Masalahnya, banyak wanita yang memasuki kehamilan sudah mengalami kekurangan zat besi. Bila bayi kekurangan oksigen di rahim, risiko pertumbuhan buruk dan IQ rendah ikut meningkat. Pastikan pola makan Ibu menyertakan makanan tinggi zat besi seperti daging sapi, ayam, dan sereal sarapan fortifikasi.

  7. Jaga berat badan

    Banyak yang bilan ibu hamil harus makan untuk dua orang. Padahal saran tersebut tidaklah tepat karena akan membuat berat badan Ibu bertambah terlalu banyak selama hamil. Jika ini terjadi, kemungkinan persalinan prematur semakin besar lho. Bayi yang lahir terlalu dini juga bisa mengalami kesulitan belajar.

    Persalinan prematur menjadi faktor paling berisiko untuk masalah mental si kecil. Ada keterkaitan antara berat lahir, nilai IQ, dan prestasi sekolah. Bayi yang lahir prematur tidak bisa mendapat gizi yang sudah disiapkan plasenta dan nantinya lebih rentan terkena infeksi. Nah, demi menjaga berat badan selama hamil agar tetap sehat, ikuti panduan berikut, yuk!

    • Bagi Ibu yang memiliki berat badan normal, tambah berat sekitar 11 sampai 15 kg.

    • Bila Ibu kelebihan berat, tambah sekitar 11 sampai 15 kg.

    • Bila berat badan Ibu kurang, tambah sekitar 12 sampai 18 kg.

  8. Hati-hati keracunan makanan

    Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit dan umumnya ditemukan pada daging dan telur yang tidak matang. Penyakit ini menyebabkan gejala seperti flu pada Ibu tapi berpotensi konsekuensi merugikan bagi bayi. Jika terserang parasit ini di tahap perkembangan janin, maka si kecil bisa mengalami kebutaan, kehilangan pendengaran, dan keterbelakangan mental. Berikut pencegahan yang bisa Ibu lakukan:

    • Cuci tangan, talenan, dan pisau di air panas bersabun sebelum dan setelah menyiapkan makanan

    • Masak daging setidaknya di suhu 71 derajat Celsius.

    • Di restoran, jangan pesan daging setengah matang.

    • Hindari tiramisu dan makanan yang dibuat dari telur mentah.

  9. Karbohidrat

    Karbohidrat memberi energi dan membuat Ibu merasa kenyang lebih lama. Sertakan karbohidrat seperti nasi, roti, kentang, dan mie pada tiap kali makan. Tapi jangan berlebihan ya Bu, supaya berat badan tetap terjaga.

  10. Protein

    Protein penting diperoleh selama kehamilan. Makanlah protein setidaknya sekali dalam sehari dan variasikan sumbernya. Misalnya makan produk susu, kacang, telur, ikan, unggas, dan daging. Wanita hamil perlu makan dua sajian ikan per minggu, tapi hindari makanan laut mentah.

    Kebanyakan ikan mengandung sisa methylmercury, yakni logam yang diyakini pada dosis tinggi bisa berbahaya untuk pertumbuhan otak janin. Sebaiknya batasi konsumsi ikan menjadi sekitar 2 sajian per minggu.

    Ketika memasak telur, unggas, dan daging, pastikan mengolahnya hingga matang sempurna. Makanan mentah atau setengah matang harus dihindari. Ibu juga perlu hindari hati dan produk hati karena bisa mengandung terlalu banyak vitamin A yang dapat membahayakan bayi.

  11. Produk susu

    Kalsium penting selama kehamilan karena membantu membentuk tulang dan gigi yang kuat. Produk susu, seperti keju dan yoghurt, menjadi sumber kalsium yang baik, tapi ada beberapa variasi yang perlu Ibu hindari selama hamil. Susu dan keju lunak yang terbuat dari susu yang tidak melewati proses pasteurisasi harus dihindari karena bisa mengandung bakteri.

  12. Lemak baik

    Meski Ibu tidak ingin makan terlalu banyak makanan berlemak, tubuh tetap saja membutuhkan lemak dalam jumlah tertentu. Selalu pilih yang jenisnya baik ya, Bu! Hindari lemak jenuh yang ditemukan pada produk daging, mentega, keju keras, krim, biskuit, dan kue. Pilih makanan yang kaya lemak tak jenuh seperti minyak ikan, kacang, biji bunga matahari, dan minyak zaitun.

  13. Pilihan cemilan

    Bila Ibu merasa lapar di antara waktu makan, hindari coklat dan pilih cemilan yang lebih sehat seperti yoghurt rendah lemak, buah segar, atau sayuran. Sebaiknya hindari minuman yang mengandung gula atau kafein, lebih baik minum air putih atau teh herbal.

Nah, itu dia 13 cara menjaga perkembangan janin hingga waktu persalinan tiba. Menjaga agar janin tetap sehat dan berkembang dengan normal harus dimulai dengan gaya hidup yang baik. Sehat-sehat selalu ya, Bu!

(Ismawati, Yusrina / Dok.Shutterstock)

Follow Ibupedia Instagram