17 Manfaat Bantal Hamil Yang Perlu Diketahui Calon Ibu
Bantal hamil (maternity pillow) adalah bantal yang didesain untuk digunakan oleh ibu hamil. Tujuannya untuk membantu ibu hamil merasa lebih nyaman di tempat tidur, sehingga mendapat lebih banyak istirahat. Bahkan bantal hamil ini jadi salah satu item paling penting ketika menjadi Ibu.
Saat hamil, Ibu benar-benar tidak bisa tidur telentang. Sayangnya, berbaring miring juga sulit karena perut serasa berguling, belum lagi ditambah gangguan lain, mendengkur misalnya.
Fungsi dari bantal hamil adalah menopang tubuh Ibu ketika berbaring miring. Biasanya bantal hamil berbentuk huruf C atau V dengan posisi satu ujungnya di bawah kepala dan lengan serta ujung lainnya di antara kaki dan tengah perut. Bantal hamil tidak hanya dengan nyaman menahan posisi Ibu dan mencegah berbolak-balik di tempat tidur tapi juga menopang perut dan janin di dalamnya.
Tapi apakah bantal ini benar berfungsi seperti yang diiklankan? Jawabannya bergantung pada ukuran perut Ibu, material bantal yang Ibu pilih, dan tahap kehamilan Ibu. Banyak ibu hamil yang merasa bantal hamil sangat membantu mereka saat tidur, meski setelah usia kehamilan sekitar 31 minggu, ketika perut menjadi terlalu besar dan ibu hamil sering merasa kepanasan.
Berikut ini manfaat bantal hamil yang bisa membuat kehamilan jadi lebih nyaman untuk para Ibu.
1. Menstimulasi tidur dalam
Kehamilan menuntut ibu hamil untuk tidur dengan baik dan lama, karena kurang istirahat bisa berdampak buruk pada janin maupun calon ibu. Dengan menggunakan bantal ibu hamil, ibu hamil bisa menghindari rasa tidak nyaman dan rasa sakit yang biasanya dikeluhkan. Kondisi yang nyaman bisa membawa ke tidur yang dalam. Selain itu, bantal hamil membantu bayi mencapai posisi lahir terbaik, sehingga membuat rasa sakit berkurang dan persalinan jadi lebih singkat. Ibu menjadi rileks dan mendapat tidur yang dibutuhkan karena desain bantal yang ergonomis.
2. Menopang tubuh
Bantal hamil memberi topangan yang dibutuhkan pada perut, leher, kaki, bahu, dan punggung. Ibu hamil yang mengalami nyeri punggung dan leher bisa menggunakan bantal hamil dan berbaring di posisi setengah miring, yang dianggap sebagai posisi terbaik untuk ibu hamil. Bantal hamil yang baik bisa mengurangi tekanan pada tulang rusuk, punggung, dan pinggang sekaligus menjajarkan pinggang, bahu, dan tulang belakang.
3. Membantu ibu hamil tetap tenang
Sering kali, ibu hamil yang tidak bisa tidur akan banyak bergerak di tempat tidur. Hal ini bisa saja membuat Rahim tertekan tanpa sengaja. Dengan menggunakan bantal hamil, gerakan di tempat tidur berkurang dan calon ibu mendapat tidur yang lelap dan tenang tanpa gangguan.
4. Meningkatkan sirkulasi darah
Dokter merekomendasikan ibu hamil untuk tidur miring ke kiri ketika bayi mulai tumbuh. Ini menjadi posisi yang memiliki dampak positif pada sirkulasi darah Ibu. Bantal hamil bisa membantu pinggang dan punggung menjadi rileks saat tidur. Ibu juga dapat tidur di posisi berbeda yang membuatnya nyaman menggunakan bantal ini.
5. Bagus untuk menopang bayi
Meski setelah bayi lahir, bantal hamil masih bisa digunakan untuk menopang bayi ketika disusui atau sebagai penahan agar ia tidak berguling di tempat tidur.
6. Menurunkan detak jantung
Dengan memeluk bantal hamil, detak jantung ibu hamil secara otomatis menurun. Ibu akan lebih merasa tenang dan punya kontrol terhadap emosinya karena merasa nyaman dan tenang.
7. Menaikkan kaki ketika tidur.
Bila dokter menyarankan Ibu menaikkan kaki ketika tidur, Ibu bisa gunakan bantal hamil untuk hal ini.
8. Mengatasi nyeri di tubuh
Penambahan berat selama kehamilan bisa menyebabkan stres pada bagian tubuh tertentu. Tapi dengan bantal hamil, semua rasa sakit yang ibu hamil alami tidak lagi jadi masalah. Bantal hamil juga empuk dan menambah kenyamanan selama tidur.
9. Membuat otot rileks
Dengan bantuan bantal hamil, tubuh bisa tetap tenang dan otot menjadi rileks.
10. Bebas alergi
Perubahan hormon selama hamil membuat ibu hamil lebih rentan terkena alergi, masalah pernafasan, dan ruam kulit. Tapi ini semua bisa dihindari dengan menggunakan bantal hamil dengan desain yang baik dan dibuat dari material hypoallergenic.
11. Mencegah tidur di posisi yang salah
Bantal hamil menjadi alat untuk mencegah ibu hamil tidur tengkurap dan di posisi yang tidak nyaman serta berbahaya.
12. Mengurangi heartburn dan tingkat retensi air
Bantal hamil tidak hanya menurunkan rasa tidak nyaman dari nyeri tubuh tapi juga mengurangi heartburn dan tingkat retensi air.
13. Menurunkan risiko mendengkur
Dengan memakai bantal hamil bisa mencegah tubuh Ibu untuk berpindah ke posisi telentang dan tidur di posisi yang benar. Hal ini bisa menurunkan risiko mendengkur pada ibu hamil.
14. Memudahkan tidur miring
Bantal hamil didesain secara ergonomis untuk memberi topangan baik di depan dan belakang ketika ibu hamil tidur di posisi miring. Selain itu, bantal hamil menopang kepala dan leher dan ukurannya cukup besar untuk diletakkan di antara lutut sehingga ibu tidur dengan nyaman. Penting bagi ibu hamil untuk tidur miring agar sirkulasi darah menjadi lebih baik. Tapi perut yang membesar membuat ini terasa tidak nyaman. Dengan menggunakan bantal ini, ibu hamil bisa tidur lebih baik.
15. Bisa digunakan setelah kehamilan.
Meski setelah melahirkan, ibu baru bisa terus menggunakan bantal hamil. Untuk menopang bayi ketika menyusui atau menopang leher dan punggung ketika beristirahat. Jadi sekali dibeli, bantal ini bisa digunakan selama bertahun-tahun ke depan.
16.Bisa dibawa bepergian
Ibu bisa membawa bantal hamil saat perjalanan jauh. Karena bisa memberi topangan di sekitar punggung bawah, bantal ini membuat Ibu terhindar dari kram. Bentuknya juga mudah dilipat dan disimpan di dalam tas.
17.Bantal hamil mengatasi nyeri punggung pada pria
Ini membuktikan Ibu tidak perlu menjadi ibu hamil untuk bisa menggunakan bantal hamil. Bantal ini bisa digunakan siapa saja yang mengalami sakit punggung.
Jadi Bu, di saat hamil, tak ada salahnya menggunakan bantal ini. Ibu bukan hanya terhindar dari gelisah ketika tidur, tapi juga membuat tidur jadi lebih tenang dan mood lebih baik.
Memilih Bantal Hamil Terbaik
Jangan dulu tergesa-gesa membeli bantal hamil. Ibu lebih dulu perlu tahu mana yang sesuai dengan kondisi Ibu. Dengan menggunakan panduan berikut Ibu bisa menentukan bantal hamil terbaik untuk tidur yang lebih baik. Mari lihat apa saja yang Ibu perlu ketahui ketika akan membandingkan bantal hamil.
1. Sarung bantal hamil
Ketika kehamilan berlanjut Ibu akan berkeringat di malam hari karena hormon kehamilan. Keringat yang keluar tidak hanya terserap seprei tapi juga bantal. Karena ukurannya yang besar, bantal hamil tidak mudah dibersihkan. Sarung yang bisa dilepas membuat Ibu lebih mudah mencuci bantal. Merek bantal yang lebih terkenal menjual sarung terpisah agar Ibu masih bisa menggunakannya di malam hari ketika mencuci sarungnya. Sarung bantal yang direkatkan dengan kancing bisa mudah lepas. Risleting atau penutup sederhana akan membuat proses melepas sarung lebih mudah.
2. Isian bantal yang digunakan
Ada banyak jenis isian yang pabrik gunakan untuk membuat bantal hamil terasa nyaman.
Isian serat polyester. Serat polyster lembut dan tidak menimbulkan suara. Jumlah serat polyester yang digunakan di bantal menentukan tingkat kekerasannya. Meski polyester sangat terkenal sebagai isian pada bantal hamil, material ini tidak bernafas seperti isian lain.
Isian bola gabus. Isian ini umum ditemukan pada bantal hamil dengan harga lebih terjangkau. Isian bola gabus membuat bantal mudah beradaptasi dengan bentuk tubuh dan beratnya ringan. Kekurangnnya, bantal dengan isian bola gabus cenderung menimbulkan suara ketika Ibu bergerak di sekitar bantal.
Isian memory foam. Bantal hamil memory foam membentuk tubuh ketika menekannya. Saat beban terangkat dari bantal, memori foam kembali ke bentuk aslinya. Bantal hamil yang mengandung isianmemory foam umumnya cukup keras. Karena memory foam bisa menyebabkan panas, beberapa pabrik menghaluskannya sebelum digunakan pada bantal hamil. Memory foamyang dihaluskan membuat ada sirkulasi udara di dalam bantal dan membantu menurunkan panas.
Isian micro bead. Micro bead adalah bola halus berukuran sekitar 1/32 inci. Bantal hamil yang terbuat dari micro bead terasa seperti ada pasir di dalamnya. Tapi micro bead sangat ringan, membuat Ibu bisa dengan mudah membawanya. Micro bead hampir tidak menimbulkan suara dan lebih menopang tubuh dibanding bola gabus.
Isian alami dan organik. Bila Ibu ingin menjaga kehamilan sealami mungkin, maka Ibu perlu mencari bantal hamil yang sesuai. Isian alami bisa berupa wol atau kapuk. Tapi, hanya karena bantal hamil menggunakan isian alami, tidak berarti membuatnya organik.
Satu hal penting yang perlu diingat, Ibu akan merasakan bantal hamil memiliki bau baru, bergantung material di dalamnya. Bila ini terjadi, cukup angin-anginkan selama beberapa hari sebelum digunakan dan bau biasanya akan hilang.
3. Seberapa berisik bantal hamil?
Ini berhubungan dengan isian bantal yang telah dibahas di atas. Beberapa isian dan sarung bantal lebih berisik dibanding yang lain. Berisik di sini berarti suara yang dihasilkan bantal ketika Ibu menggerakkan kepala dan tubuh di atasnya. Ibu tentu tidak ingin bantal yang berisik yang membuat Ibu terbangun di tengah malam. Perhatikan isian dan material bantal dan hindari yang sangat berisik ketika Ibu menempatkan kepala di atasnya.
4. Pentingkah bantal hipoalergenik?
Perubahan tubuh selama kehamilan sebenarnya membuat Ibu lebih sensitif pada serat dan material yang sebelumnya tidak bermasalah untuk Ibu. Bantal hipoalergenik membuat Ibu tidur di malam hari tanpa alergi. Bila Ibu mengalami komplikasi pernafasan, asma, atau sensitif alergi sebelum kehamilan maka bantal hipoalergenik jadi sebuah keharusan.
5. Ukuran bantal hamil
Sebelum membeli bantal hamil, penting untuk mempertimbangkan ukurannya. Bila bantal terlalu besar maka pasangan Ibu terpaksa harus tidur di sofa. Pertimbangkan ukuran bantal hamil dan ukuran tempat tidur Ibu. Semakin besar ukuran tempat tidur, semakin besar bantal hamil yang bisa sesuai untuk Ibu maupun pasangan.
Ukuran juga bergantung pada pilihan pribadi. Beberapa ibu hamil suka “tenggelam” di bantal hamilnya. Tapi ada juga ibu hamil yang lebih memilih ukuran yang lebih kecil. Pertimbangkan kesukaan Ibu ketika memilih ukuran bantal.
6. Pilih bantal yang empuk atau bantal yang keras?
Banyak orang lebih menyukai bantal yang empuk. Tapi ketika memilih bantal hamil, sebaiknya pilihan ini dikesampingkan. Bantal hamil yang lebih keras akan memberi lebih bayak topangan pada tubuh dibanding yang empuk. Meski bantal yang keras terlihat tidak nyaman pada awalnya, Ibu akan dengan cepat terbiasa.
Ibu, saat bangun tidur, perhatikan nyeri dan rasa sakit yang Ibu alami. Bila tidak ditopang, bagian berikut bisa menjadi kaku atau sakit semalaman:
Lutut
Mata kaki
Punggung
Perut
Leher dan bahu
Ibu perlu pastikan apakah rasa sakit muncul karena bagian tubuh tersebut tidak ditopang saat tidur atau akibat masalah lain yang tidak berhubungan dengan tidur. Bila rasa sakit muncul karena tidur maka Ibu perlu mencari bantal hamil yang menopang bagian tubuh yang sakit ini.
7. Bentuk tubuh, posisi tidur, dan bantal hamil yang sesuai
Berikut ini tipe tubuh dan posisi tidur yang bisa berpengaruh pada pilihan bantal hamil:
Ibu hamil kembar. Banyak ibu hamil dengan kehamilan kembar lebih dianjurkan menggunakan bantal hamil berbentuk U. Semakin besar ukuran bantal membantu memberi topangan yang Ibu butuhkan karena perut yang lebih besar dibanding ukuran normal.
Ibu hamil bertubuh besar. Bantal bentuk C jadi yang terbaik untuk ibu hamil berukuran besar. Bentuknya yang tidak simetris membuat Ibu punya pilihan memposisikan bantal di tubuh.
Ibu hamil bertubuh kecil. Hanya karena tubuh Ibu berukuran kecil, tidak berarti Ibu tidak bisa tidur nyaman di malam hari ketika hamil. Meski menggunakan bantal hamil yang lebih besar tidak jadi masalah, banyak ibu hamil bertubuh kecil lebih memilih bantal yang tidak membuat tubuh mereka “tenggelam.”
Ibu hamil yang suka tidur miring. Umumnya Ibu dianjurkan tidur di posisi miring selama hamil. Bila Ibu suka tidur di posisi miring maka Ibu bisa lebih nyaman di malam hari saat hamil dan ada banyak bantal hamil yang bisa dipilih.
Ibu hamil yang suka tidur telentang. Sayangnya, kehamilan berarti Ibu tidak bisa terus tidur telentang setelah trimester pertama. Orang yang terbiasa tidur telentang akan merasa tidak nyaman ketika dipaksa tidur miring. Bila terbiasa tidur telentang, Ibu akan punya kecenderungan untuk berguling ke posisi telentang selama tidur. Untuk mengatasi ini, Ibu perlu cari bantal hamil yang menopang punggung. Bantal yang menopang punggung memastikan orang yang biasa tidur telentang dapat tidur nyaman meski di posisi miring.
Bu, satu hal lain yang jadi pertimbangan ketika membeli bantal hamil adalah harganya yang mahal. Tips penting untuk Ibu, hindari menghabiskan terlalu banyak uang pada satu merek dan sebaiknya cari tahu produk bantal lainnya. Dengan begitu Ibu kemungkinan bisa membeli beberapa bantal dengan ukuran berbeda untuk memenuhi kebutuhan sepanjang kehamilan.
Bila ingin lebih berhemat, ada solusinya. Bantal biasa bisa digunakan untuk menopang perut misalnya, begitu juga beberapa selimut yang bisa sekaligus menyelimuti tubuh Ibu. Bila ada bantal kecil di ruang tamu, Ibu juga bisa menggunakannya.
Manfaat bantal hamil akan bervariasi pada tiap orang, bergantung ukuran serta bagaimana ibu hamil tidur. Untuk beberapa orang benda ini bisa sangat bermanfaat dan layak dibeli. Tapi tak perlu merogoh kantong terlalu dalam ketika ada solusi yang lebih murah.
(Ismawati, Yusrina / Dok. Shutterstock)