4 Cara Mencegah Wasir Saat Hamil
Wasir atau Hemoroid adalah pembengkakkan pembuluh darah pada area rektum. Ukurannya bisa sebesar kacang polong hingga buah anggur dan posisinya bisa di dalam dubur atau menonjol keluar anus. Wasir saat hamil bisa terasa gatal dan sangat tidak nyaman, bahkan sakit. Kadang bisa juga menyebabkan pendarahan pada dubur, terutama selama buang air besar.
Wasir umum terjadi selama hamil, khususnya pada trimester ketiga. Beberapa wanita mengalaminya pertama kali ketika hamil. Bila Anda pernah mengalaminya sebelum hamil, kemungkinan Anda akan mengalaminya kembali saat hamil. Wasir juga bisa muncul ketika Anda mengejan pada saat menjalani persalinan dan menjadi keluhan yang umum setelah melahirkan. Pada kebanyakan kasus, hemoroid yang terjadi selama hamil akan menghilang dengan sendirinya segera setelah melahirkan, terutama jika Anda menghindari konstipasi.
Kehamilan membuat Bunda semakin rentan mengalami bengkak di kaki serta wasir. Kondisi ini terjadi karena berbagai hal. Rahim yang mengembang memberi tekanan pada pembuluh darah panggul dan inferior vena cava, yakni pembuluh darah besar di sisi kanan tubuh yang menerima darah dari tubuh bagian bawah. Hal ini bisa memperlambat kembalinya darah dari bagian bawah tubuh, yang meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di bawah rahim dan menyebabkan terjadi pembengkakan.
Konstipasi, masalah umum lainnya selama hamil, juga bisa menyebabkan wasir saat hamil. Hal ini karena ketegangan yang disebabkan konstipasi bisa menyebabkan wasir saat hamil dan Anda pasti cenderung mengejan ketika buang air besar.
Ditambah lagi, peningkatan hormon progesteron selama hamil menyebabkan dinding pembuluh darah merenggang, membuat bengkak lebih mudah terjadi. Progesteron juga menyebabkan konstipasi dengan memperlambat sistem usus Anda.
Anda memang lebih rentan mengalami wasir saat hamil, tapi bukan berarti tidak bisa dihindari. Berikut ini beberapa cara untuk mencegahnya atau menghilangkan wasir saat hamil:
Jangan tunda ketika ingin buang air besar, hindari mengejan saat buang air, dan jangan berlama-lama di toilet, karena akan semakin banyak memberi tekanan pada area yang terkena wasir.
Hindari konstipasi, konsumsi makanan kaya serat seperti buah dan sayur, minum banyak air 8 hingga 10 gelas setiap hari, dan teratur berolahraga, meski hanya berjalan kaki. Jika mengalami konstipasi, tanyakan dokter tentang suplemen serat atau pelembut feses.
Hindari duduk atau berdiri untuk waktu yang lama. Jika tuntutan pekerjaan memerlukan Anda untuk duduk, bangkit dan bergeraklah sekitar beberapa menit pada tiap jamnya. Di rumah, baringkan tubuh miring ke kiri saat tidur, membaca, atau menonton TV untuk mengurangi tekanan dari pembuluh rektum dan membantu meningkatkan darah kembali dari tubuh bagian bawah.
Lakukan senam Kegel setiap hari. Kegel meningkatkan sirkulasi di area dubur dan menekan otot di sekitar anus, sehingga mengurangi kemungkinan wasir. Senam Kegel juga memperkuat otot di sekitar vagina dan urethra, yang bisa membantu tubuh pulih setelah melahirkan.
Beberapa cara untuk mengatasi wasir saat hamil antara lain:
Rendam bokong dengan air hangat di bak mandi selama 10 hingga 15 menit beberapa kali dalam sehari.
Lakukan kompres dingin beberapa kali dalam sehari. Es membantu mengurangi bengkak dan rasa tidak nyaman.
Minta dokter untuk meresepkan anestetik topikal yang aman. Ada banyak produk obat untuk hemoroid di pasaran, tapi konsultasikan dengan dokter sebelum mencobanya. Kebanyakan produk ini harus digunakan tidak lebih dari satu minggu. Penggunaan yang terus-menerus bisa memperparah peradangan.
Dengan perlahan bersihkan area yang terkena hemoroid tiap kali selesai buang air besar dengan menggunakan tisu toilet yang lembut dan tanpa parfum, yang bisa mengurangi iritasi dibanding varian yang berwarna dan berparfum.
Bila langkah pencegahan dan penyembuhan wasir saat hamil tidak juga membantu atau jika Anda merasakan sakit yang parah atau muncul darah, segera periksa ke dokter atau bidan. Segala bentuk pendarahan rektum harus diperiksa oleh dokter.
Pada kebanyakan ibu hamil, wasir saat hamil akan segera membaik setelah melahirkan dengan perawatan sendiri. Pada beberapa kasus, Anda perlu bertemu spesialis untuk menjalani pengobatan memperkecil wasir. Jarang sekali diperlukan pembedahan untuk mengatasi masalah wasir saat hamil.
(Ismawati)