5 Manfaat Babymoon dan Tips Bepergian dengan Nyaman
Saat sedang hamil, Ibu seringkali dilanda rasa cemas saat ingin melakukan berbagai hal. Terlebih, jika ini adalah kehamilan pertama Ibu. Kekhawatiran ini tidak hanya berkaitan dengan kesehatan fisik Ibu, namun juga memengaruhi pikiran dan rentan diserang stress jika cemas berlebih. Terkadang, hal ini justru bisa membuat kualitas hubungan Ibu dengan Ayah menjadi terganggu atau Ibu merasa waswas saat ingin liburan, hingga merasa terkurung dan tak berdaya selama kehamilan.
Beberapa kondisi Ibu hamil yang berisiko mengalami komplikasi, mungkin tidak direkomendasikan oleh dokter kandungan untuk melakukan liburan. Namun, bukan berarti Ibu akan kehilangan kualitas hubungan dengan Ayah atau hiburan untuk meredakan kekhawatiran. Salah satu caranya adalah dengan melakukan babymoon.
Babymoon sendiri sebenarnya berasal dari kata baby dan honeymoon. Dilansir dari laman Mama Natural, babymoon, selayaknya honeymoon, merupakan liburan yang dilakukan bersama pasangan sebelum si kecil terlahir ke dunia. CNN Indonesia menyebutkan bahwa babymoon diperkenalkan pertama kali oleh Sheila Kitzinger, seorang penulis buku-buku kehamilan asal Inggris.
Meski tidak serta merta langsung mengistilahkan liburan saat hamil ini sebagai babymoon, Sheila Kitzinger sukses membuat babymoon menjadi sebuah tren. Babymoon lebih diartikan sebagai honeymoon kedua bagi Ayah dan Ibu saat Ibu sedang mengandung buah hati.
Meski di negara asalnya babymoon sudah lama sekali dikenal dan dilakukan, Indonesia baru mengenal istilah ini tiga tahun terakhir. Ibu hamil yang rentan stress dan mengalami banyak masalah di tubuhnya tentu akan lebih rileks jika melakukan babymoon bersama Ayah.
Harapannya, babymoon bisa memberikan ruang kepada Ayah dan Ibu untuk menikmati hari-hari romantis sebelum mempersiapkan diri menyambut kehadiran sang buah hati. Tapi kira-kira, berbahaya atau tidak ya melakukan babymoon? Apa saja ya manfaat babymoon bagi Ibu hamil dan Ayah? Yuk, simak ulasan berikut ini.
Manfaat Babymoon
Melepas stress dan penat
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam tubuh Ibu hamil tidak hanya akan mempengaruhi kondisi kesehatan dan kebugaran Ibu. Perubahan tersebut juga akan mempengaruhi kondisi psikis Ibu hamil dan menjadikannya mudah lelah dan frustrasi.
Beban di perut, sakit pinggang, sakit punggung, dan rentetan perubahan hormon maupun fisik lainnya akan membuat Ibu hamil merasa tertekan. Ibu hamil akan merasa tubuh dan pikirannya tidak lagi bekerja seperti biasanya. Ujung-ujungnya, Ibu jadi rentan stres.
Untuk mengatasi hal ini, babymoon bisa menjadi solusi alternatif untuk sejenak melepas penat dan mendapatkan hiburan. Karena inti dari babymoon adalah lebih banyak bersantainya, maka ini akan sangat membantu Ibu hamil menetralkan kembali pikirannya dan bayi dalam kandungan pun akan turut merasa senang.
Mempererat Hubungan Ayah dan Ibu
Perubahan hormon pada Ibu hamil tak bisa dimungkiri juga mempengaruhi hubungan Ayah dan Ibu. Trimester pertama akan menjadi masa paling berat karena Ibu hamil masih mual dan muntah selama tubuhya beradaptasi dengan kehadiran si buah hati. Hal ini tentu akan membuat Ibu lebih sering lemas dan kurang memperhatikan Ayah. Belum lagi, hubungan seks menjadi kurang intens karena terkadang Ibu hamil kehilangan gairah atau merasa tidak nyaman berada dekat dengan Ayah.
Renggangnya hubungan antara Ayah dan Ibu ini mungkin akan dianggap hal yang tidak begitu serius oleh Ibu hamil. Tapi bagi Ayah, hal ini bisa membuat Ayah jadi ikut stres. Melakukan babymoon akan membantu Ayah dan Ibu kembali mesra karena fokus Ayah hanya untuk Ibu dan bayi, sedangkan fokus Ibu hanya untuk Ayah.
Saat babymoon, Ayah dan Ibu akan lebih banyak menghabiskan waktu berdua, bercengkerama, bermesraan, membicarakan banyak hal tanpa perlu memikirkan pekerjaan, bahkan menunggu gerakan-gerakan bayi dari dalam perut Ibu bersama-sama. Dengan demikian, hubungan Ayah dan Ibu menjadi erat kembali.
Merawat Diri
Manfaat berikutnya dari babymoon bagi Ibu hamil adalah Ibu dapat merawat dirinya sendiri dengan lebih memperhatikan kebutuhan pribadi dan bayi. Ibu dapat rileks merawat tubuh saat babymoon karena sudah tidak lagi memikirkan hal-hal yang membuat stres di rumah.
Menggunakan aromaterapi juga sangat membantu supaya Ibu bisa lebih rileks, atau melakukan pijat Ibu hamil. Tak ada salahnya mencoba rangkaian perawatan tubuh yang menenangkan, termasuk perawatan untuk mencegah stretchmarks timbul. Jangan lupa ajak Ayah untuk ikut serta setelah sehari-hari lelah bekerja.
Membuat Kenangan untuk Bayi
Kelahiran sang buah hati tentu amat dinanti, bukan? Maka setiap momen dalam kehamilan pastinya tidak ingin Ibu lewatkan begitu saja. Babymoon yang Ibu hamil lakukan dapat diabadikan sebagai kenangan indah untuk diceritakan kepada si kecil saat sudah lahir nanti.
Ibu hamil dapat sekaligus melakukan maternity photoshoot untuk mengingat momen saat perut masih buncit dan sang bayi masih di dalamnya. Kelak, saat bayi sudah lebih besar, Ibu bisa menunjukkan momen-momen indah tersebut agar mereka tahu betapa Ayah dan Ibu amat menyayanginya.
Mengumpulkan Energi Sebelum Menyambut Kehadiran Buah Hati
Salah satu manfaat babymoon bagi Ayah dan Ibu adalah sebagai momen untuk mengisi ulang energi positif untuk menghadapi tahap selanjutnya dalam kehidupan pernikahan yang tidak selalu mulus, terutama jika nanti si kecil hadir di tengah-tengah Ibu dan Ayah. Kelak, waktu dan energi bahkan quality time Ibu dan Ayah akan berkurang dan fokus utama akan tertuju pada si kecil.
Sebelum hari-hari mendebarkan yang telah didambakan itu datang, Ibu dan Ayah harus memanfaatkan momen babymoon dengan sebaik-baiknya agar lebih siap menyambut kedatangan si kecil. Kebahagiaan dan energi positif yang Ayah dan Ibu dapatkan bisa menjadi permulaan yang baik untuk menghadapi hari-hari bersama si kecil dengan lebih tenang dan terhindar dari stress.
Waktu Terbaik Melakukan Babymoon
Bila sudah tahu manfaatnya, selanjutnya Ibu perlu tahu kapan waktu yang tepat untuk melakukan babymoon.
Pada trimester pertama, hormon pada tubuh ibu hamil masih belum stabil. Mual, muntah, dan pusing masih menjadi masalah utama yang sering menyebabkan ketidaknyamanan saat melakukan aktivitas sehari-hari. Selain itu, kondisi kandungan yang masih muda dan berisiko, juga rentan terhadap goncangan saat perjalanan. Untuk itu, trimester pertama baiknya tidak disarankan bagi ibu hamil untuk melakukan babymoon terlebih dahulu.
Di trimester kedua, mayoritas keadaan Ibu hamil sudah membaik. Tubuh sudah bisa beradaptasi lebih baik dengan semakin bertumbuhnya si kecil di dalam rahim. Kondisi mual dan muntah pun biasanya mulai berkurang. Fisik juga lebih fit dan semangat ibu hamil sudah mulai tumbuh kembali. Inilah saat yang disarankan untuk melakukan babymoon. Karena ibu hamil sudah siap secara fisik dan psikis untuk bepergian.
Trimester ketiga adalah saat-saat di mana kandungan sudah semakin berat. Janin yang semakin membesar akan sedikit menyulitkan gerakan Ibu. Selain itu, masa-masa di trimester ketiga ini adalah masa antisipasi, agar Ibu hamil menjaga kehamilannya menjelang kelahiran karena persalinan bisa terjadi kapan saja di trimester ketiga. Pada masa ini ibu hamil harus lebih hati-hati agar terhindar dari kelahiran prematur. Untuk itulah, trimester ketiga juga tidak disarankan bagi ibu hamil untuk bepergian terlalu jauh.
Perkiraan-perkiraan waktu tersebut tentunya tetap perlu didampingi dengan advis dokter kandungan. Misalnya bila Ibu hamil merasa cukup sehat untuk melakukan babymoon pada trimester ketiga, maka Ibu tetap perlu konsultasi dengan dokter untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Nah, berikut ini ada pula hal-hal yang harus diperhatikan saat Ibu hamil hendak melakukan babymoon.
7 Hal yang harus diperhatikan saat akan melakukan babymoon
Izin Dokter
Mendapatkan izin dari dokter kandungan adalah hal pertama yang harus dilakukan sebelum ibu hamil memutuskan untuk babymoon. Dokter kandungan lebih mengerti kondisi medis ibu hamil dan janinnya, sehingga penting untuk mengantongi izin dokter sebelum berlibur.
Selain itu, jika ibu hamil bepergian dengan pesawat terbang, surat izin dokter tentu diperlukan untuk memastikan kondisi ibu dan janin memenuhi standar kesehatan yang baik untuk melakukan penerbangan. Bila dokter menyatakan ibu hamil sehat dan siap bepergian, maka perjalanan akan bisa dinikmati dengan tenang.
Tempat tujuan liburan aman dan nyaman
Tempat tujuan liburan juga perlu dipertimbangkan saat memutuskan untuk babymoon. Ibu dan Ayah harus memastikan bahwa tempat tujuan liburan aman dan nyaman.
Dalam artian tidak berbahaya atau menyebabkan kelelahan bila ibu hamil berada di sekitar tempat tersebut, ada tenaga penolong yang siap sedia, dan minim risiko kecelakaan.
Akses Dokter dan Tenaga Kesehatan Lainnya
Meski Ibu hamil sudah mengantongi izin dari dokter kandungan, bukan tidak mungkin ada hal-hal tak terduga yang terjadi dan membutuhkan bantuan tenaga kesehatan. Ibu dan Ayah setidaknya harus mencari informasi tentang Rumah Sakit atau bidan terdekat di sekitar tempat menginap sebelum memilih lokasi babymoon. Bila terjadi sesuatu pada kandungan ibu, Ibu dapat berkonsultasi dan mendapat penanganan langsung dari ahlinya.
Membawa Obat-Obatan Pribadi
Obat-obatan pribadi harus selalu dibawa ke mana pun meski dokter sudah memastikan kondisi ibu sehat. Mabuk perjalanan dapat menjadi kendala sederhana, sehingga obat-obatan seperti minyak angin atau obat mual perlu Ibu bawa sebagai antisipasi. Suplemen dan vitamin kehamilan jangan sampai terlupakan ya, Bu!
Obat-obatan yang memerlukan resep dokter seperti obat anti nyeri dan anti kontraksi dapat Ibu minta resepkan juga pada dokter sebelum bepergian. Ibu hamil dengan riwayat kontraksi prematur sangatlah penting membawa obat-obat tersebut sebagai pertolongan pertama jika terjadi nyeri dan kontraksi dini.
Pertimbangkan Soal Jarak Tujuan Babymoon
Jarak dan lama waktu tempuh perjalanan harus menjadi pertimbangan bagi ibu hamil sebelum melakukan babymoon. Ibu perlu mencari tahu terlebih dahulu berapa lama ibu akan duduk di kendaraan. Jika waktu tempuh perjalanan lebih dari 3 jam, maka Ibu perlu melakukan peregangan setiap 90 menit sekali.
Akan lebih baik lagi jika perjalanan yang ditempuh tidak memakan waktu terlalu lama. Sehingga Ibu bisa tetap rileks saat bepergian. Jangan lupa untuk memosisikan diri senyaman mungkin selama perjalanan agar ibu tidak mengalami kram atau lelah yang berlebihan.
Perhatikan Kebersihan Tempat Tujuan
Memperhatikan faktor kebersihan tempat tujuan adalah hal yang tak kalah penting supaya ibu hamil tetap terjaga kesehatannya. Kebersihan tempat tidak hanya saat berwisata, tapi juga kebersihan sanitasi dan tempat menginap. Kebersihan penting untuk diperhatikan karena virus dan bakteri rentan menjangkiti ibu hamil.
Selain itu, pastikan juga kota tempat tujuan liburan dan tempat wisata yang akan dituju tidak sedang terserang wabah penyakit atau virus tertentu.
Memperhatikan Makanan dan Minuman yang Dikonsumsi
Saat liburan, bukan berarti makanan dan minuman yang dikonsumsi bisa sembarangan ya, Bu. Ibu tetap perlu memperhatikan asupan gizi serta faktor kebersihan makanan dan minuman itu sendiri.
Ibu tentu tetap tidak boleh mengkonsumsi makanan mentah yang tidak terjaga kebersihannya, dan pastikan makanannya matang sempurna. Kurangi mengkonsumsi jajanan bergizi kurang yang banyak ditemui di tempat wisata.
Rekomendasi Destinasi untuk Babymoon
Pantai
Pantai memang menjadi idola untuk berlibur bagi siapa saja, termasuk bagi ibu hamil. Berwisata ke pantai dapat memberikan Ibu suasana baru. Pemandangan laut dan bertelanjang kaki di pasir bisa membantu Ibu merasa lebih rileks. Tetapi, perlu diingat bahwa tidak disarankan bagi ibu hamil untuk berenang di laut.
Berenang di laut lebih berisiko daripada berenang di kolam. Bila Ibu ingin berenang, Ibu bisa memilih berenang di kolam renang hotel atau penginapan. Selain arusnya lebih tenang, berenang di kolam bersama Ayah tentu jadi lebih intim dan romantis.
Staycation
Istilah staycation dikenal sebagai kegiatan berlibur di hotel yang masih satu kota dengan tempat tinggal. Ini bisa menjadi pilihan alternatif bagi Ibu dan Ayah yang melakukan babymoon dengan banyak pertimbangan.
Pertama, jarak tempuh yang tidak begitu jauh dapat memudahkan ibu hamil bergerak leluasa dan menjaganya agar tidak terlalu lelah menempuh perjalanan.
Kedua, bila Ayah dan Ibu memiliki waktu liburan yang singkat, staycation di hotel dapat menjadi solusi liburan tetap berkesan. Sediakan budget yang lebih agar Ibu dan Ayah dapat menikmati fasilitas hotel yang lebih bagus dan private. Misalnya, Ibu dan Ayah bisa memilih kamar dengan bathtub luas atau Jacuzzi agar dapat bersantai dengan mesra.
Kota Berhawa Sejuk
Kota berhawa sejuk dapat menjadi pilihan bagi Ibu dan Ayah yang terbiasa dengan hiruk-pikuk kota besar. Kota dengan kadar kesejukan lebih tinggi dapat menimbulkan efek relaksasi sehingga ibu hamil pun dapat rileks dengan lebih mudah. Kota-kota seperti Lembang atau Batu dapat dijadikan referensi destinasi babymoon.
Selain itu, rata-rata kota berhawa sejuk di Indonesia menawarkan pula destinasi wisata seperti sanatorium, tempat rekreasi, museum, wisata petik buah, dan tempat hiburan keluarga yang tak kalah menarik untuk dikunjungi. Tapi perlu diingat, bila di tempat tujuan wisata tersebut ada wahana-wahana permainan yang menarik untuk dicoba, pastikan dulu untuk memilih yang aman bagi ibu hamil ya.
Bertanyalah pada petugas yang menjaga atau baca papan peringatan dengan saksama sebelum memutuskan menaiki wahana tertentu.
Spa atau Sauna
Di Indonesia, destinasi dengan sauna atau pemandian air hangat yang tertutup masih terbilang sedikit. Tapi bila Ayah dan Ibu menemukan tempat yang nyaman untuk dikunjungi, sauna dapat menjadi tempat tujuan babymoon yang menarik.
Lain halnya dengan spa di mana sudah banyak tempat spa yang menyediakan layanan untuk pasangan suami-istri. Manfaat spa dan sauna sudah tentu banyak diketahui oleh siapa saja, dan tak ada salahnya Ayah dan Ibu mencoba sauna dan spa berdua agar sama-sama merasa relaks sambil membicarakan persiapan-persiapan menyambut kelahiran si kecil nanti.
(Dwi Ratih)