Ibupedia

6 Perubahan Payudara Saat Hamil

6 Perubahan Payudara Saat Hamil
6 Perubahan Payudara Saat Hamil

Saat seorang wanita dinyatakan hamil, terjadi perubahan pada tubuh yang disebabkan oleh kinerja sejumlah hormon yaitu HCG, HPL, estrogen, progesteron, oksitosin, dan prolaktin. Meskipun hormon-hormon tersebut muncul untuk membantu perkembangan janin dan semua hal yang dibutuhkannya kelak, ibu hamil dapat merasakan beberapa keluhan seperti rasa mual, muntah, perubahan mood, serta perubahan bentuk payudara.

Kebanyakan wanita baru menyadari perubahan payudara saat hamil pada trimester ketiga, walau sebenarnya perubahan pada payudara sudah mulai terjadi di trimester pertama. Berikut ini perubahan payudara saat hamil yang biasa terjadi:

  1. Puting lebih sensitif dan nyeri

    Saat kehamilan berusia 4-6 minggu, payudara biasanya terasa lebih nyeri. Hal ini disebabkan oleh mulai aktifnya hormon estrogen dan progesteron dalam menyiapkan sarana tumbuh kembang janin, termasuk persiapan produksi ASI. Akibatnya, hormon ini akan menyebabkan meningkatnya aliran darah ke payudara saat hamil, yang membuatnya menjadi lebih sensitif terhadap sentuhan atau gesekan. Terkadang, timbul juga rasa nyeri pada payudara seperti saat menjelang menstruasi.

  2. Ukuran payudara membesar

    Pada usia 6-8 minggu kehamilan, payudara mulai terlihat lebih besar. Kelenjar air susu yang sudah mulai terbentuk saat seorang wanita mengalami pubertas kini mulai bertambah jumlahnya sebagai persiapan untuk mengalirkan air susu sesuai kebutuhan bayi. Selain itu, jaringan lemak di payudara saat hamil juga bertambah, membuatnya menjadi lebih besar dari ukuran biasanya serta lebih berat. 

  3. Timbul rasa gatal

    Rasa gatal pada payudara saat hamil memiliki penyebab yang sama dengan gatal pada perut saat kehamilan mulai membesar, yaitu meregangnya jaringan kulit. Jika sering digaruk, dapat timbul stretch mark atau guratan-guratan berwarna merah pada kulit mengingat lapisan kulit pada payudara memang lebih tipis dibandingkan dengan bagian tubuh lain.

  4. Terlihatnya pembuluh darah vena

    Garis-garis halus berwarna biru mulai nampak di payudara saat hamil trimester pertama dan mengarah ke puting. Hal ini wajar mengingat ukuran pembuluh vena (pembuluh darah yang mengalirkan darah kembali ke jantung) bertambah besar hingga 50% karena jantung memompa darah lebih banyak selama janin berada di dalam perut. 

  5. Perubahan pada areola

    Tidak hanya ukuran payudara saat hamil yang membesar, namun areola (lingkaran gelap di sekitar puting) pun ikut membesar. Selain itu, faktor hormon kehamilan juga menyebabkan warna areola lebih gelap dari sebelumnya dan muncul bintil-bintil yang merupakan kelenjar penghasil minyak.

  6. Muncul rembesan ASI

    Payudara saat hamil trimester ketiga sudah bisa mengeluarkan rembesan kolostrum, atau ASI perdana yang keluar dari payudara pasca persalinan. Jika tidak ada yang merembes, tidak perlu khawatir karena hal ini tidak terjadi pada semua ibu hamil.

Kapan perubahan payudara saat hamil dikatakan tidak wajar?

Sebenarnya, ibu hamil mungkin merasa lebih khawatir apabila tidak terjadi perubahan apapun pada payudara saat hamil. Padahal, hal ini wajar dan tidak menjadi ukuran apakah payudara nanti bisa mengeluarkan ASI atau tidak. Bisa juga, kesibukan membuat ibu hamil tidak sempat memperhatikan dengan detil perubahan pada payudara sehingga tidak mengetahui adanya perubahan.

Meskipun demikian, ada beberapa ibu hamil yang merasakan adanya benjolan di payudara. Benjolan yang normal merupakan galactocele atau ASI yang terjebak pada jaringan payudara. Bisa juga, benjolan tersebut berupa fibroadenomas atau tumor payudara. Meskipun amat jarang tumor tersebut berkembang menjadi kanker payudara saat hamil, khususnya pada wanita di bawah usia 35 tahun, ada baiknya ibu hamil memeriksakan diri ke dokter jika merasa benjolan tersebut tidak wajar.

Bagaimana cara mengatasi rasa tidak nyaman pada payudara saat hamil?

Berbagai perubahan pada payudara yang dialami ibu hamil memang sering menimbulkan rasa tidak nyaman. Kabar baiknya, perubahan tersebut tidak berlangsung sepanjang masa kehamilan. Rasa nyeri pada payudara, misalnya, hanya berlangsung pada trimester pertama. 

Perubahan areola mulai trimester kedua dan terlihatnya pembuluh vena biasanya tidak diiringi dengan rasa tertentu sehingga tidak terlalu mempengaruhi kelancaran aktivitas harian ibu hamil. Begitu pula dengan rembesan ASI yang mungkin hanya muncul beberapa kali saja dan tidak terlalu banyak, sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Menggunakan breast pad bisa menjadi solusi jika memang dirasa perlu.

Yang mungkin paling terasa pada payudara saat hamil adalah ukurannya yang makin membesar sehingga rasanya pun semakin berat. Jika tidak diantisipasi dengan mengganti ukuran bra sesuai perkembangan payudara (yang biasanya naik 1 hingga 2 cup), ibu hamil bisa merasa sesak, serta timbul rasa gatal di sekitar payudara dan lingkar dada.

Karena itu, memilih bra yang tepat bisa menjadi kunci rasa nyaman pada payudara saat hamil. Apalagi, jika ibu hamil memiliki aktivitas yang padat dan banyak bergerak. Nah, sebelum mengganti ukuran bra, perhatikan kriteria bra yang tepat untuk ibu hamil, yaitu:

  1. Tanpa kawat

    Adanya kawat memang membuat bentuk payudara nampak lebih bagus. Sayangnya, pada ibu hamil hal ini bisa menimbulkan tekanan dan menimbulkan rasa tidak nyaman seiring dengan bertambah besarnya payudara.

  2. Tanpa busa

    Beberapa jenis bra memiliki busa yang berfungsi untuk membuat payudara tampak lebih penuh. Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, payudara akan membesar sehingga tidak lagi membutuhkan busa. Kecuali, busa yang ada cukup tipis dan memang dipilih oleh ibu hamil untuk menyamarkan bentuk puting agar tidak terlihat ketika mengenakan bahan pakaian tertentu.

  3. Bahan lembut 

    Perubahan payudara saat hamil membuat sensitivitas payudara meningkat. Bahan bra yang kasar, apalagi jika terdapat jahitan di cup bagian dalam, membuat rasa gatal dan gerah menghampiri. Karena itu, ibu hamil sebaiknya memilih bra dengan bahan yang lembut namun tetap breathable alias memiliki sirkulasi udara yang bagus agar tidak cepat berkeringat. Bahan seperti ini biasanya juga cepat menyerap keringat dan cepat kering kembali.

  4. Tali lebar dan kuat 

    Ukuran payudara saat hamil yang semakin besar membutuhkan bra yang kuat menopang, baik dari ukuran tali yang lebar maupun material tali yang kuat sehingga payudara tersangga dengan baik dan tidak terasa “turun”. 

  5. Berkualitas

    Bra berkualitas biasanya sudah memperhatikan bahan, cutting, model, sehingga lebih nyaman digunakan. Bahan berkualitas biasanya tidak mudah mengendur meski sudah dicuci berkali-kali. Tidak ada ruginya ibu hamil memiliki beberapa bra berkualitas untuk kenyamanan dalam berbagai aktivitas. Salah satu bra berkualitas yang bisa dicoba adalah Enduo BREASTATIC.

Enduo BREASTATIC

Enduo BREASTATIC terbuat dari nilon impor berkualitas yang sangat lembut di kulit, lapisan busa ringan ekstra lembut yang membentuk dan menopang payudara tanpa harus menggunakan kawat. Desain bagian punggung pun berbentuk U untuk mencegahnya bagian pengait dan tali belakang bergeser ke atas. 

Karena wanita ingin selalu tampil cantik, Enduo BREASTATIC memiliki renda di bagian tepi bawahnya, membuat ibu hamil merasa lebih percaya diri. Kehamilan pun bukan lagi menjadi penghalang untuk mengenakan bra berdesain cantik dan lux namun tetap affordable. Ibu bisa klik di sini untuk mendapatkan informasi lebih detil tentang Enduo BREASTATIC.

(Menur / Dok.Freepik, Enduo Brands)