7 Pekerjaan Rumah Tangga yang Tidak Boleh Dilakukan Ibu Hamil
Tahukah kamu bahwa ada beberapa pekerjaan rumah tangga yang tidak boleh dilakukan Ibu hamil?
Hal ini dikarenakan saat hamil, tubuh Ibu jadi lebih berat dibandingkan dengan kondisi biasanya. Terlebih jika usia kehamilan sudah memasuki trimester ketiga. Semakin tumbuh besar janin di dalam kandungan, semakin besar pula ukuran tubuh Ibu hamil.
Dengan demikian, Ibu hamil lebih sulit melakukan aktivitas dengan leluasa, termasuk saat melakukan pekerjaan rumah.
Demi meminimalisir kemungkinan terburuk, ada pekerjaan rumah tangga yang tidak boleh dilakukan Ibu hamil. Penasaran apa saja? Simak selengkapnya di sini.
1. Mengangkat benda berat
Mengangkat benda berat menjadi salah satu pekerjaan rumah tangga yang tidak boleh dilakukan Ibu hamil. Termasuk juga memindahkan benda berukuran besar. Pasalnya, aktivitas ini bisa memicu risiko tertariknya otot tubuh Ibu hamil yang membahayakan keselamatan janin di dalam kandungannya.
Selain itu, pekerjaan rumah tangga yang tidak boleh dilakukan Ibu hamil ini juga bisa memicu berat badan bayi rendah. Dikutip dari Very Well Family, Ibu hamil yang mengangkat benda berat lebih berisiko mengalami persalinan prematur.
Hal ini dikarenakan posisi janin bisa terganggu akibat pergerakan otot tubuh saat mengangkat benda berat tersebut. Jadi, inilah alasannya mengangkat benda berat termasuk salah satu pekerjaan rumah tangga yang tidak boleh dilakukan Ibu hamil.
2. Membersihkan kotoran hewan peliharaan
Jarang diketahui, Ibu hamil ternyata dilarang membersihkan kotoran hewan peliharaan. Saat membersihkan kotoran hewan peliharaan, Ibu hamil berisiko terkontaminasi kuman dan bakteri penyebab penyakit.
Lebih dari itu, dilansir dari Webmd, pekerjaan rumah tangga yang tidak boleh dilakukan Ibu hamil ini memicu infeksi parasit bernama Toxoplasma gondii. Toksoplasmosis ini bahkan bisa menular dari Ibu hamil ke janin di dalam kandungannya.
Tidak tanggung-tanggung, toksoplasma bahkan berisiko menyebabkan keguguran pada sejumlah Ibu hamil.
Perlu diketahui, parasit Toksoplasma gondii bisa ditemukan pada beberapa hewan peliharaan. Mulai dari kucing, anjing, maupun burung. Artinya, kalau di rumah terdapat hewan-hewan peliharaan ini, pastikan bukan Ibu hamil yang membersihkan kandang dan kotorannya, ya!
3. Mengecat rumah
Berencana merenovasi rumah sebelum kelahiran si kecil? Sebaiknya, jangan libatkan Ibu hamil dengan urusan mengecat rumah. Pekerjaan rumah tangga yang tidak boleh dilakukan Ibu hamil ini harus betul-betul dihindari.
Mengapa demikian? Saat mengecat rumah, terdapat uap yang bisa memicu komplikasi kehamilan.
Di sisi lain, cat rumah bisa mengandung bahan kimia berbahaya, seperti formaldehida. Paparan bahan kimia ini bisa mengganggu saluran pernapasan dan memicu reaksi alergi pada Ibu hamil.
Oleh karena itu, untuk memastikan kesehatan dan keselamatan Ibu hamil serta janin di kandungan, sebaiknya hindari aktivitas mengecat rumah.
4. Membunuh hama dengan racun serangga
Beberapa Ibu hamil sering reflek membasmi hama, seperti kecoa, di rumah dengan racun serangga. Padahal, ini termasuk salah satu pekerjaan rumah tangga yang tidak boleh dilakukan Ibu hamil. Tentu saja, semprotan racun serangga mengandung bahan kimia yang berbahaya bila terhirup oleh Ibu hamil.
Umumnya, racun serangga yang digunakan memiliki kandungan bahan kimia berupa asam sulfat yang kuat dan bersifat korosif. Artinya, ada efek samping yang bisa ditimbulkan dari penggunaan racun serangga ini.
Tak hanya mengganggu saluran pernapasan, Ibu hamil yang terpapar asam sulfat juga berisiko mengalami gangguan sistem saraf yang bisa berakibat fatal.
5. Membersihkan tempat sampah
Membersihkan tempat sampah mungkin terlihat sepele. Namun, justru inilah pekerjaan rumah tangga yang tidak boleh dilakukan Ibu hamil. Pasalnya, sampah berhubungan erat dengan kuman dan bakteri yang bisa saja masuk ke dalam tubuh Ibu hamil.
Membersihkan tempat sampah, termasuk di dalamnya membuang sampah rumah tangga, juga masuk dalam daftar pekerjaan rumah tangga yang tidak boleh dilakukan Ibu hamil.
Terutama jika di rumah, kamu tidak memisahkan dengan baik antara sampah organik dan anorganik. Akibatnya, kuman dan bakteri lebih cepat tumbuh di sana. Jika masuk ke dalam pori-pori kulit, maka bukan tidak mungkin infeksi kuman dan bakteri bisa terjadi di dalam tubuh Ibu hamil.
6. Mencuci baju sambil jongkok
Bolehkah Ibu hamil mencuci baju sambil jongkok? Pertanyaan ini sering diajukan oleh para Ibu hamil yang terbiasa mencuci baju secara manual atau tanpa mesin cuci. Jawabannya ternyata cukup mengejutkan.
Mencuci baju sambil jongkok termasuk pekerjaan rumah tangga yang tidak boleh dilakukan Ibu hamil. Hal ini dikarenakan gerakan membungkuk saat mencuci baju sambil jongkok bisa menekan janin dalam kandungan. Terlebih bagi Ibu hamil dengan usia kehamilan di trimester akhir.
Selain itu, beberapa deterjen yang digunakan untuk mencuci baju juga mengandung senyawa kimia yang berbahaya. Pada deterjen bubuk, misalnya, terdapat zat kationik yang merupakan bagian dari amonia yang berbahaya.
Kontaminasi bahan kimia ini bisa memicu reaksi pusing, mual, muntah, dan kejang-kejang pada kondisi terparah. Jadi, sebaiknya Ibu hamil tidak mencuci baju sambil jongkok.
7. Menyikat WC dengan pembersih berbahan kimia
Satu lagi pekerjaan rumah tangga yang tidak boleh dilakukan Ibu hamil, yaitu menyikat WC dengan pembersih berbahan kimia berbahaya. Pada produk pembersih WC terdapat bahan kimia bernama Natrium Hipoklorit yang bisa memicu komplikasi pada kehamilan.
Senyawa ini bahkan bisa mengiritasi mata jika saat penggunaan dituangkan dalam jarak pandang yang cukup dekat.
Di samping itu, aktivitas menyikat WC juga bisa membuat Ibu hamil terpeleset di dalam kamar mandi. Ini jelas berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan Ibu hamil beserta janinnya. Pastikan Ibu sudah menyerahkan tugas menyikat WC ini kepada orang lain selama masa kehamilan.
Pekerjaan rumah tangga yang tidak boleh dilakukan Ibu hamil ternyata memang ada. Nah, untuk itu mulai sekarang hindari melakukan pekerjaan-pekerjaan tadi sendiri. Mintalah bantuan kepada suami atau orang lain untuk melakukan pekerjaan rumah tangga tersebut. Semoga bermanfaat!
Editor: Dwi Ratih