Ibupedia

8 Cara Mengobati Polip Rahim

8 Cara Mengobati Polip Rahim
8 Cara Mengobati Polip Rahim

Polip rahim merupakan tumor kecil berbentuk memanjang yang tumbuh di serviks. Serviks adalah saluran kecil pada bawah rahim yang mengarah ke vagina. Serviks menghubungkan rongga rahim dan bagian atas vagina. Serviks bertindak sebagai jalan sperma untuk membuahi sel telur, yang bisa menyebabkan kehamilan. Selama persalinan, serviks menjadi menipis dan melebar. Ini membuat bayi bisa melewati jalan lahir.

Polip merupakan struktur yang rapuh dan tumbuh dari tangkai yang berakar pada permukaan serviks atau bagian dalam saluran serviks. Menurut Universitas Harvard, polip rahim paling umum terjadi pada wanita di usia 40 sampai 50an yang memiliki lebih dari satu anak. Polip rahim hampir tidak pernah terjadi pada wanita muda sebelum mulai menstruasi. Polip rahim juga umum terjadi selama hamil. Ini bisa terjadi karena peningkatan hormon estrogen.

Polip rahim biasanya jinak, tidak menyebabkan kanker, dan kanker serviks jarang terjadi akibat polip. Kebanyakan kanker serviks disebabkan oleh human papilloma virus (HPV), yang juga menyebabkan kutil kelamin.

 

Gejala polip rahim

Polip rahim kadang tidak menyebabkan keluhan yang berarti. Namun, sebaiknya segera temui dokter bila Anda mengalami kotoran vagina berupa lendir berwarna putih atau kuning, atau menstruasi yang berat tidak seperti biasanya. Hal ini bisa menandakan adanya polip rahim.

Anda juga perlu hubungi dokter bila mengalami bercak darah:

  • Setelah berhubungan seks

  • Di tengah siklus saat sedang tidak menstruasi

  • Setelah menopause

Beberapa gejala ini selain merupakan tanda polip rahim, juga bisa jadi tanda kanker. Pada kasus yang jarang terjadi, polip rahim menjadi fase awal kanker serviks. Mengangkat polip rahim membantu menurunkan risiko ini. Tanyakan ke dokter seberapa sering Anda perlu menjalani pemeriksaan rahim dan pap smear. Rekomendasi bisa bervariasi bergantung usia dan riwayat kesehatan.

Anda bisa punya satu polip rahim, atau lebih dari satu. Meski polip rahim tidak berbahaya, bila muncul keluhan, kondisi ini bisa mengganggu. Vagina memiliki asam pH yang bisa mengiritasi polip dan menyebabkan bercak. Selain kadang kala polip rahim menyebabkan bercak ringan, juga bisa menyebabkan aliran darah yang deras, terutama bila terlalu besar. Bila ukurannya sangat besar, misalnya lebih dari 3 cm, dikhawatirkan bisa memicu pendarahan yang lebih berat. Ini juga bisa terjadi bila polip rahim tumbuh sedikit lebih tinggi dari serviks, di rongga endometrium—bagian paling rendah rahim di mana janin tumbuh selama kehamilan. Polip rahim di area ini bisa menyebabkan menstruasi berat.

Gejala polip rahim lainnya adalah pendarahan selama atau setelah berhubungan seks. Bisa Anda bayangkan, kulit kecil yang menggantung di atas vagina pada serviks, selama berhubungan intim, penetrasi akan menyebabkan sedikit trauma. Bila Anda mengalami bercak darah setelah berhubungan seks, Anda tidak perlu memeriksakan diri ke dokter kandungan. Tapi bila ini terjadi berulang kali, ada baiknya Anda memeriksakan diri. Bisa jadi ini tanda adanya masalah serius seperti sel abnormal pada serviks atau bisa juga polip rahim. Hal yang sama berlaku pada pendarahan berat yang tidak teratur. Bila tidak ada penyebab khusus, misalnya karena baru saja berganti metode KB, bicarakan gejala Anda pada dokter untuk mencari tahu apa yang terjadi. Polip rahim bisa juga menyebabkan peningkatan kotoran vagina dengan warna putih atau kuning yang disebut leukorrhea.

  

Kenapa polip rahim terjadi?

Belum bisa dipahami sepenuhnya kenapa polip rahim terjadi. Pembentukannya bisa terkait dengan:

  • Peningkatan jumlah estrogen, yang merupakan hormon seks wanita

  • Peradangan kronis pada serviks, vagina dan rahim

  • Pembuluh darah tersumbat

 

  1. Tingkat estrogen yang tinggi

    Tingkat estrogen berubah-ubah sepanjang kehidupan wanita. Tingkat estrogen Anda akan paling tinggi selama usia produktif, selama kehamilan, dan di periode menuju menopause.

    Bahan kimia yang mirip estrogen ada di lingkungan. Misalnya xenoestrogen di produk daging dan susu komersil. Estrogen kimia juga terlepas pada makanan yang dipanaskan di wadah plastik atau foam. Bahkan beberapa penyegar udara mengandung phthalates yang merupakan bentuk kimia mirip estrogen.

      

  2. Peradangan

    Rahim yang meradang terlihat merah, iritasi, atau terkikis. Beberapa faktor yang diketahui menyebabkan peradangan serviks antara lain:

    • Infeksi bakteri

    • Infeksi HPV, yang juga bisa menyebabkan kutil

    • Herpes

    • Infeksi ragi

    • Kehamilan

    • Keguguran

    • Aborsi

    • Perubahan hormon.

    •  
  3. Pembuluh darah tersumbat pada rahim

    Meski kita menghubungkan pembuluh darah tersumbat dengan jantung, ini bisa terjadi di bagian tubuh mana saja. Pembuluh darah yang tersumbat bisa menyebabkan peradangan dan perubahan pada sel serviks yang menyebabkan pertumbuhan polip rahim.

  

Bagaimana diagnosa polip rahim?

Polip rahim mudah terdeteksi oleh dokter selama pemeriksaan panggul rutin. Dokter akan melihat pertumbuhan seperti jari pada serviks yang muncul berwarna merah atau ungu.

Ada dua jenis polip rahim, yaitu ectocervical dan endocervical. polip rahim ectocervical muncul dari permukaan luar lapisan sel pada serviks. polip rahim endocervical muncul dari kelenjar serviks, dan menjadi jenis polip rahim paling umum. Wanita setelah menopause lebih mungkin mengalami polip rahim ectocervical, dan wanita sebelum menopause lebih mungkin mengalami polip rahim endocervical.

Biopsi atau sampel jaringan polip rahim perlu diambil dan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa. Hasilnya biasanya akan menunjukkan adanya sel polip rahim. Pada kasus yang jarang terjadi, sel abnormal atau pola pertumbuhan pra-kanker yang dikenal sebagai perubahan neoplastic bisa terjadi.

  

Penanganan untuk polip rahim

Kadang, polip rahim akan terlepas dari serviks dengan sendirinya. Ini bisa terjadi ketika wanita mengalami menstruasi atau selama berhubungan seks. Dokter tidak secara rutin mengangkat polip rahim kecuali menyebabkan gejala. Pengangkatan polip rahim merupakan prosedur sederhana yang dokter lakukan di tempat praktik. Prosedur ini tidak membutuhkan obat pereda sakit. Metode pengangkatan polip rahim mencakup:

  • Memutar polip dari dasarnya

  • Mengikatkan benang operasi di sekitar dasar polip dan memotongnya

  • Menggunakan forcep ring untuk mengangkat polip

Metode untuk menghancurkan dasar polip rahim menggunakan:

  • Cairan nitrogen

  • Ablasi electrocautery, yang menggunakan kawat elektrik yang dipanaskan

  • Pembedahan laser.

Anda bisa mengalami rasa sakit ringan dan singkat selama prosedur pengangkatan polip rahim. Selain itu juga bisa kram ringan hingga menengah selama beberapa jam setelahnya. Bercak darah dari vagina bisa terjadi selama satu atau dua hari setelah pengangkatan.

Pada beberapa kasus polip rahim, polip atau akar polip terlalu besar untuk diangkat di tempat praktik dokter. Di kasus seperti ini, Anda perlu menjalani pembedahan untuk mengangkat polip rahim melalui pembedahan di rumah sakit. Polip rahim tidak akan tumbuh kembali setelah dokter mengangkatnya, tapi bisa muncul lagi di tempat lain.

Anda bisa mengalami pendarahan singkat setelah polip rahim diangkat. Anda bisa minum pereda sakit, seperti ibuprofen, untuk membantu mengatasi rasa tidak nyaman atau kram setelah pengobatan. Laboratorium akan memeriksa polip rahim untuk memastikan bukan kanker. Dokter bisa meresepkan antibiotik bila polip rahim terlihat terinfeksi.

  

Penanganan alami untuk polip rahim

Beberapa polip rahim bisa terlepas selama hubungan seks atau menstruasi. Tapi sering kali dokter perlu mengangkatnya melalui pembedahan. Dokter akan melakukan pembedahan di tempat praktik dengan perlahan menarik polip rahim dengan alat khusus.

Polip rahim bisa ditangani menggunakan metode medis. Tapi ada beberapa pengobatan alami yang juga bisa mengatasi polip rahim. Beberapa jenis herbal efektif menurunkan polip rahim karena memiliki kandungan anti peradangan. Herbal ini juga meningkatkan kekebalan tubuh yang dapat memastikan polip rahim teratasi. Berikut ini beberapa cara alami untuk menyembuhkan polip rahim. Konsultasikan ke dokter sebelum memilih salah satu jenis pengobatan berikut, terutama bila Anda sedang menjalani pengobatan medis.

 

  1. Bawang putih

    Bawang putih punya kandungan anti jamur dan antioksidan yang tidak hanya menghancurkan jamur yang bisa menyebabkan polip rahim tapi juga mengangkat radikal bebas  berbahaya dari tubuh dan mengeluarkan seluruhnya. Konsumsi 3 sampai 4 siung bawang putih bersama satu gelas air di pagi hari.

  2. Buah jeruk

    Jenis buah seperti jeruk lemon secara alami mengandung asam yang dianggap sebagai obat untuk mengatasi polip rahim.

  3. Minyak esensial

    Salah satu obat rumahan untuk mengatasi polip rahim adalah yang mengandung minyak esensial. Ambil sedikit minyak oregano dan tambahkan ke sedikit air yang mendidih.

  4. Bawang merah

    Bawang merah memiliki kandungan yang dapat menghambat pertumbuhan polip rahim. Anda bisa sertakan bawang merah pada masakan.

  5. Gooseberry atau amla

    Gooseberry dan Amla kaya vitamin C. Keduanya dapat memperkuat jaringan membran lendir yang membantu menjaga elastisitasnya. Anda bisa minum satu sendok teh bubuk gooseberry bersama satu gelas air setiap pagi untuk hasil terbaik.

  6. Dandelion dan burdock

    Gunakan kedua herbal ini dalam jumlah yang sama. Satu sendok makan campuran herbal ini dituang pada air mendidih selama 30 menit. Setelah dingin, disaring. Obat harus diminum setiap hari. Terapi berlangsung selama 2 bulan.

  7. Teh herbal

    Konsumsi teh herbal setiap hari terbukti jadi cara untuk mengatasi polip rahim. Teh herbal meningkatkan kekebalan dan membantu pengaturan sistem reproduksi.

  8. Olahraga

    Olahraga jadi keharusan untuk tetap sehat dan aktif. Karena dengan menjadi bugar Anda terhindar dari penyakit. Olahraga teratur dengan pola makan terkontrol bisa membantu mengontrol efek polip rahim.

  

Bagaimana polip rahim mempengaruhi kesuburan?

Hubungan antara polip rahim dan masalah kesuburan kadang bergantung pada di mana polip rahim berada. Polip pada rahim bisa menyumbat bukaan rahim dan mengakibatkan tidak mungkin terjadi fertilisasi. Di kasus lain, polip rahim bisa mengganggu produksi lendir serviks. Selama ovulasi, lendir serviks harus tipis dan licin untuk membantu perjalanan sperma membuahi sel telur. Bila lendir pekat dan lengket, bisa mencegah fertilisasi.

   

Penanganan polip rahim selama kehamilan

Diagnosa polip rahim pada wanita hamil sangat wajar, khususnya pada wanita yang sudah pernah memiliki anak. Peningkatan hormon estrogen yang disebabkan oleh kehamilan mungkin jadi faktor penyebabnya.

Kebanyakan polip rahim tidak menyebabkan gejala (bila asymptomatic) dan wanita tidak tahu keberadaannya. Polip rahim bisa terlihat selama pemeriksaan rutin atau di saat melahirkan. Polip rahim symptomatic muncul dengan beragam tanda termasuk pendarahan vagina setelah hubungan seks atau kotoran berbau tidak sedap bila polip terinfeksi atau bila ada infeksi vagina yang muncul kembali. Penanganan polip rahim selama hamil biasanya bersifat konservatif, khususnya di trimester awal ketika risiko keguguran paling tinggi.

Bila polip rahim tetap kecil dan asymptomatic, dokter biasanya akan merekomendasikan menunggu hingga setelah kelahiran untuk mengangkatnya. Kebanyakan polip rahim berukuran kecil dan kurang dari 2 cm panjangnya. Tapi ada sejumlah penelitian yang menunjukkan kalau polip saat hamil bisa mengubah kandungan enzim serviks meningkatkan risiko peradangan, infeksi lokal dan bahkan peradangan pada membran janin. Karenanya, beberapa dokter memaksa pengangkatan semua polip pada pasien yang hamil, berapa pun ukurannya.

Bila polypectomy (penanganan standar untuk polip rahim) tidak bisa dilakukan, terapi anti peradangan dan antimikroba bisa digunakan. Penelitian tentang mengatasi polip kecil selama hamil sangat terbatas, tidak ada panduan penanganan yang pasti, bergantung pada praktik yang dilakukan dokter yang bersangkutan.

Bila polip rahim tumbuh sangat signifikan dan menjadi symptomatic atau mulai menonjol melalui vulva dan menimbulkan rasa sakit, prosedur pengangkatan selalu dianjurkan. Pertumbuhan polip rahim yang lebih besar meningkatkan risiko pendarahan dan infeksi berulang. Bila pertumbuhannya menonjol  (yang relatif jarang) bisa memicu persalinan prematur, kesulitan melahirkan, atau peningkatan risiko pendarahan selama persalinan.

Polypectomy biasanya jadi penanganan yang direkomendasikan. Bila memungkinkan, dokter akan memilih menunggu hingga setidaknya pertengahan trimester kedua ketika kehamilan stabil. Sementara itu, Anda kemungkinan dianjurkan untuk menghindari hubungan seks yang dapat mempengaruhi pertumbuhan polip.

Pilihan penanganan yang mungkin antara lain:

  • Polypectomy. Ini adalah forcep bentuk memutar untuk memegang polip dan diangkat dengan gerakan memutar. Bergantung bentuk polip (ada yang punya tangkai berukuran sedang, lainnya bisa saja lebih datar atau lebih luas), gerakan memutar tidak selalu tepat. Kehamilan meningkatkan aliran darah pada serviks dan ada risiko pendarahan berat dengan beberapa jenis lesi.

  • Electrocoagulation (disebut juga snare polypectomy). Kawat dilingkarkan pada polip rahim. Kawat dikencangkan untuk mengekang polip rahim. Arus listrik dialirkan melalui kawat, memotong polip rahim dan memberi electrocautery di waktu yang sama.

  • Electrocautery. Forcep diletakkan di polip rahim dan aliran listrik digunakan. Electrocautery menurunkan kemungkinan pendarahan dari dasar polip dan meningkatkan kemungkinan pengangkatan polip secara sempurna dengan menghancurkan jaringan di dasarnya.

Karena polip rahim bisa menyebabkan infeksi, antibiotik bisa diresepkan setelah prosedur pengangkatan meski bila hanya untuk pencegahan. Setelah pengangkatan, polip rahim biasanya tidak muncul lagi di area yang sama, meski yang baru bisa terbentuk di bagian serviks lainnya. Polip akan disimpan di wadah steril dan dikirim untuk biopsy di laboratorium. Meski sangat jarang, tumor agresif seperti pseudo-sarcoma botryoides pada serviks bisa mirip penampilannya dengan polip rahim yang tidak berbahaya.

   

Pemulihan dan pencegahan polip rahim

Pengangkatan polip rahim merupakan prosedur yang simpel dan aman. Bila Anda pernah mengalami polip rahim, Anda berisiko mengalaminya kembali. Melakukan pemeriksaan rahim secara teratur membantu memastikan pertumbuhan awal polip rahim.

Diketahui, ada infeksi yang kadang terkait dengan polip rahim, beberapa langkah sederhana bisa membantu menurunkan risiko Anda. Kenakan pakaian dalam dari bahan katun agar sirkulasi udara baik. Ini mencegah panas dan kelembaban berlebih, yang menciptakan lingkungan paling tepat untuk infeksi. Juga gunakan kondom selama berhubungan seks.

Pastikan Anda melakukan pemeriksaan panggul dan pap smear secara teratur. Seberapa sering Anda perlu jalani pap smear bergantung pada riwayat kesehatan dan usia. Dokter bisa merekomendasikan jumlah waktunya, yang biasanya dari 3 hingga 5 tahun untuk wanita yang belum pernah punya riwayat hasil pap smear abnormal.

Karena penyebab polip rahim tidak diketahui, bisa sulit mencegah pertumbuhannya. Dokter meyakini, vitamin C membantu mencegah infeksi yang bisa memicu pertumbuhan polip rahim. Selain itu, makanan dengan tinggi betakaroten bisa membantu meningkatkan kesehatan membran lendir. Sertakan makanan seperti aprikot, mangga, wortel, dan labu pada menu makan agar Anda bisa mencegah pertumbuhan polip rahim.

(Ismawati/Yusrina. Dok.Pixabay)