Ibupedia

8 Hal Penting Yang Akan Diperiksa Dokter Selama Trimester Kedua Kehamilan

8 Hal Penting Yang Akan Diperiksa Dokter Selama Trimester Kedua Kehamilan
8 Hal Penting Yang Akan Diperiksa Dokter Selama Trimester Kedua Kehamilan

Selama trimester kedua (minggu 14 hingga 27), Anda biasanya disarankan untuk periksa kandungan sebulan sekali, kecuali bila ada kondisi tertentu atau komplikasi yang membutuhkan pemeriksaan lebih sering. Berikut ini beberapa hal yang kemungkinan dokter Anda lakukan pada setiap kunjungan di trimester kedua kehamilan.

1. Mengumpulkan Informasi

Dokter kemungkinan akan mulai melihat grafik Anda dan menindaklanjuti masalah yang muncul pada kunjungan sebelumnya. Ia akan memberitahu Anda hasil tes yang telah Anda lakukan di trimester pertama. Dokter juga akan mengajukan beberapa pertanyaan spesifik, seperti:

  • Apakah Anda masih suka merasa mual?

  • Apakah Anda sudah merasakan gerakan bayi? (dan kemudian: apakah bayi bergerak cukup sering?)

  • Apakah ada cairan ketuban yang merembes, pendarahan atau bercak darah yang terjadi?

  • Apakah Anda merasakan kontraksi?

Dokter juga ingin mengetahui yang Anda rasakan secara umum, baik fisik dan emosi. Ingat, kunjungan ini adalah kesempatan Anda untuk merujuk pada pertanyaan atau masalah yang Anda punya, jadi pastikan untuk mengungkapkan apa yang ada di pikiran Anda.

2. Mencatat Berat Badan Anda

Mencapai berat badan yang sesuai dapat membuat Bunda memiliki bayi dan masa kehamilan yang sehat. Berapa banyak berat badan yang perlu Anda peroleh bergantung pada tinggi dan berat sebelum hamil, juga apakah Anda mengandung bayi lebih dari satu.

Beberapa ibu hamil merasa tidak nyaman dengan berat badan yang bertambah pada setiap kali pemeriksaan, terutama ketika angka pada timbangan merangkak pada digit yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Jika ini menggangu Anda, katakan saja pada dokter kalau Anda tidak ingin tahu berat badan yang Anda miliki jika hal itu tidak terlalu penting.

Bila Anda punya riwayat gangguan makan seperti anoreksia atau sedang berjuang untuk pulih dari kondisi tersebut saat ini, pastikan Anda memberitahukannya pada dokter. Ia bisa membantu dengan memastikan Anda mendapat dukungan yang dibutuhkan.

3. Memeriksa Urin dan Tekanan Darah

Bunda akan melakukan tes urin di trimester kedua untuk mengetahui jumlah protein pada urin. Protein pada urin bisa menjadi tanda infeksi saluran kemih, atau bila disertai dengan tekanan darah tinggi, menjadi tanda untuk preeclampsia (preeklampsia). Jika tidak ada protein di urin tapi tekanan darah Anda tinggi, Anda bisa mengalami hipertensi gestasional.

Adanya sejumlah kecil gula di urin Anda sesekali selama kehamilan bukanlah hal yang aneh, tapi jika Anda memiliki jumlah gula yang banyak, dokter akan meminta Bunda untuk melakukan tes darah agar memastikan adanya diabetes gestasional. Semua ibu hamil secara rutin akan diperiksa untuk mengetahui kondisi ini pada trimester kedua.

4. Mendengarkan detak jantung bayi

Dokter sudah bisa mulai mendengar detak jantung bayi sejak kehamilan berumur 10 minggu, dengan menggunakan alat bernama Doppler. Tapi detak jantung janin biasanya didengarkan pertama kali saat kehamilan Bunda berumur 12 minggu, bergantung pada posisi bayi di uterus, berat badan, dan akurasi tanggal perkiraan kelahiran.

Memeriksa detak jantung bayi akan menjadi bagian teratur dari tiap kunjungan pranatal. Anda bisa mengajak pasangan agar ia bisa ikut merasakan tanda dramatis kehidupan yang Anda berdua ciptakan di rahim Anda.

5. Memeriksa Perut Anda

Dokter akan merasakan perut Anda untuk mengetahui ukuran uterus yang berkembang dan juga bayi. Dari sejak pertengahan kehamilan, ia akan menggunakan alat ukur untuk memeriksa jarak antara tulang pubik dan bagian atas uterus (fundal height), untuk memperkirakan ukuran dan rentang pertumbuhan bayi.

Dari minggu ke 20 hingga 36 dan seterusnya, pengukuran ini berhubungan dengan usia minggu kehamilan Anda. Jadi jika Anda hamil 24 minggu, fundal height berukuran sekitar 24 cm. Dokter juga akan memeriksa adakah bengkak pada tangan dan kaki Bunda. Dan bila Anda memiliki keluhan fisik tertentu, ia akan memeriksanya pada konsultasi kehamilan di trimester kedua.

6. Membahas Tes Dan Prosedurnya

Bila Anda tidak melakukan tes chorionic villus sampling (CVS), yakni tes diagnostik di trimester pertama untuk mengetahui kromosom abnormal dan masalah genetik lain, dokter akan menawarkan pemeriksaan dan tes diagnostik pada trimester kedua.

Antara minggu ke 15 dan 18, Anda bisa menjalani multiple marker screening, yaitu tes darah untuk mengukur kuantitas dari 3 atau 4 unsur kimia yag bisa memberi Anda informasi tentang resiko bayi mengalami Down syndrome. Salah satu unsurnya, AFP (alpha-fetoprotein), juga memberi informasi tentang resiko cacat pada bayi seperti spina bifida.  Idealnya, multiple marker screening dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan pada trimester pertama. Tes darah dan USG khusus yang disebut nuchal translucency screening, memberi penilaian lebih baik untuk resiko abnormalitas dibanding hanya dengan salah satunya saja.

Dokter juga akan menawarkan amniocentesis, tes yang bisa mendiagnosa Down syndrome serta masalah abnormal lain, gangguan genetik, dan neural tube defects. Tes ini biasanya dilakukan ketika kehamilan di usia 16 hingga 20 minggu. Amniocentesis memberi resiko keguguran, jadi ibu hamil yang memilih tes ini biasanya menyadari bahwa mereka beresiko tinggi untuk masalah genetika dan kromosom. Beberapa ibu hamil memilih untuk menunggu hasil tes dari trimester pertama dan kedua sebelum memutuskan untuk menjalani amniocentesis.

Jika Anda tidak menjalani multiple marker test atau amniocentesis, Anda akan disarankan untuk menjalani pemeriksaan yang mengkhususkan pada neural tube defects selama trimester kedua. Ini meliputi tes darah AFP, atau USG, atau keduanya. Meski jika Anda tidak memilih satupun jenis tes, kebanyakan dokter secara rutin melakukan USG antara minggu 16 hingga 20 untuk mengetahui kondisi fisik yang abnormal dan memverifikasi tanggal prediksi kelahiran. Ini juga menjadi kesempatan Anda untuk mengetahui jenis kelamin bayi jika menginginkannya. Jika Bunda hamil saat musim flu, dokter akan menawarkan dan memberitahu keuntungan vaksin flu buat ibu hamil.

7. Melakukan Tes Darah

Antara minggu 24 hingga 28, Anda akan menjalani glucose screening test untuk memeriksa kondisi diabetes gestasional, dan mungkin tes darah lain untuk memeriksa anemia. Bila Anda memiliki Rh negatif sedangkan ayah bayi tidak, atau Anda tidak tahu secara pasti status Rh Anda, akan ada tambahan tes darah yang harus dijalani. Ini untuk melihat apakah tubuh Anda memproduksi antibodi terhadap darah bayi yang kemungkinan memiliki Rh positif.

Bila tes darah menunjukkan bahwa tubuh Anda memproduksi antibodi, bayi akan dimonitor untuk masalah terkait selama sisa kehamilan Anda. Jika Anda tidak memproduksi antibodi, injeksi untuk Rh immune globulin pada minggu 28 akan menjaga tubuh dari memproduksi antibodi.

Beberapa dokter akan menunggu hasil tes dan memberi suntikan setelah dipastikan Anda tidak memproduksi antibodi. Sebagian dokter lain memilih pemeriksaan antibodi dan memberi suntikan Rh di kunjungan minggu 28. Suntikan ini tidak akan bermanfaat jika Anda sudah memproduksi antibodi, tapi tidak akan berbahaya untuk menerimanya.

8. Memberi Konseling

Di akhir setiap kunjungan, dokter secara singkat akan mereview hasil temuannya dari pemeriksaan yang telah dijalani untuk memberi tahu apakah ada hal yang mengkhawatirkan. Dokter juga akan memberi tahu perubahan normal yang mungkin terjadi sebelum kunjungan selanjutnya dan memperingatkan beberapa gejala yang perlu Anda waspadai.

Menjelang akhir trimester ini, ia akan menjelaskan pentingnya untuk mewaspadai gerakan bayi dan siaga untuk tanda persalinan prematur serta preeclampsia. Anda mungkin perlu mencari kelas menyusui dan merawat bayi untuk diambil pada trimester ketiga nanti. Jangan terlalu dini untuk memikirkan memilih dokter anak untuk bayi Anda, dokter kandungan Anda bisa merekomendasikan beberapa nama sebagai rujukan.

(Ismawati)

Follow Ibupedia Instagram