Ibupedia

8 Jenis Makanan Pencegah Anemia Saat Hamil

8 Jenis Makanan Pencegah Anemia Saat Hamil
8 Jenis Makanan Pencegah Anemia Saat Hamil

Jika Ibu memiliki riwayat anemia, pastikan Ibu mengkonsumsi makanan pencegah anemia saat hamil. Anemia memiliki banyak pemicu, mulai dari kekurangan zat besi hingga masalah genetik atau keturunan. 

Saat seseorang didiagnosis anemia, artinya proses pengantaran oksigen dan nutrisi ke semua sel dan jaringan tubuh menjadi terganggu. Kemudian, muncullah berbagai keluhan seperti gampang lelah, pusing, hingga kulit pucat. 

Anemia bagi Ibu hamil bisa sangat berbahaya. Dengan mengkonsumsi makanan pencegah anemia pada Ibu hamil, diharapkan anemia bisa diatasi atau setidaknya tak bertambah buruk.

Apa saja makanan pencegah anemia pada Ibu hamil?

Saat hamil, tubuh membutuhkan asupan vitamin, mineral, dan nutrisi dalam jumlah yang mencukupi agar terus dapat memproduksi sel darah merah yang sehat. 

Dengan mengkonsumsi makanan yang bernutrisi tinggi, diharapkan Ibu hamil terhindar dari anemia dan komplikasi kehamilan yang muncul akibatnya.

1. Makanan tinggi zat besi

8-jenis-makanan-pencegah-anemia-saat-hamil-1

Makanan tinggi zat besi adalah golongan makanan pencegah anemia saat hamil yang utama. Pasalnya, makanan yang tinggi zat besi penting sebagai penambah darah untuk anemia. Zat besi akan membantu produksi hemoglobin yang dibutuhkan sel darah merah.

Makanan penambah darah dengan asupan zat gizi paling banyak bisa didapatkan dari sumber hewani seperti daging merah, jeroan, makanan laut, dan unggas.

Selain sumber hewani, Ibu juga bisa mendapatkan tambahan zat besi dari sumber nabati berupa sayuran berdaun hijau gelap seperti bayam dan sawi hijau.

2. Makanan kaya tembaga (copper)

Makanan yang mengandung mineral tembaga juga termasuk golongan makanan pencegah anemia pada ibu hamil. Mineral tembaga berperan untuk membantu tubuh meningkatkan produksi sel darah merah. 

Saat kadarnya rendah, tubuh akan menyerap zat besi dalam jumlah sedikit. Akibatnya, produksi hemoglobin dalam sel darah merah berkurang dan mengakibatkan anemia defisiensi zat besi.

Makanan pencegah anemia saat hamil yang tinggi mineral tembaga bisa didapatkan dari kacang-kacangan, gandum utuh, daging unggas, makanan laut, serta buah ceri dan coklat.

3. Makanan kaya vitamin B12

8-jenis-makanan-pencegah-anemia-saat-hamil-2

Vitamin B12 mampu meningkatkan fungsi sumsum tulang agar lebih banyak menghasilkan sel darah merah normal. Jika kekurangan vitamin B12, bentuk sel darah merah yang dihasilkan bisa abnormal dengan bentuk cenderung oval dan tidak bulat pipih. Sel darah merah yang tidak berkembang sempurna nantinya akan cepat mati.

Orang yang mengalami anemia dapat mengkonsumsi makanan kaya vitamin B12 seperti ikan, jeroan, daging merah, telur, sereal, dan susu serta olahannya. Mengkonsumsi daging sebanyak dua hingga tiga kali per minggu dapat mengurangi risiko anemia. 

Vitamin B12 jarang ditemukan di sayur dan buah-buahan. Jika Ibu memiliki pola makan vegetarian, makan Ibu berisiko mengalami kekurangan vitamin B12.

4. Makanan tinggi asam folat

Vitamin B9 atau yang dikenal dengan asam folat adalah nutrisi yang dapat membantu meningkatkan jumlah sel darah merah dalam tubuh. Jika Ibu mengalami anemia, Ibu dapat mengkonsumsi makanan tinggi asam folat seperti kacang-kacangan (kacang hijau, merah, dan polong), sayuran hijau, dan jeroan.

Saat memasak makanan-makanan yang mengandung tinggi asam folat, pastikan untuk tidak terlalu lama mengukus dan menumis. Jika terlalu lama dimasak, kandungan asam folatnya akan cepat hilang.

5. Makanan mengandung vitamin B6

Sama halnya seperti vitamin B12, vitamin B6 juga dapat membantu pembentukan sel darah merah. Makanan yang mengandung vitamin B6 meliputi nasi, gandum, daging-dagingan, sereal, dan kacang-kacangan.

6. Makanan tinggi vitamin A

8-jenis-makanan-pencegah-anemia-saat-hamil-3

Ternyata, kekurangan vitamin A juga dapat memicu terjadinya gejala anemia. Hubungan antara vitamin A dengan anemia sebenarnya belum jelas. Yang pasti, defisiensi vitamin A dapat menghambat tubuh dalam menghasilkan sel darah merah yang sehat. 

Selain itu, kekurangan vitamin A dalam tubuh juga berisiko menyebabkan penyerapan zat besi menjadi tidak sempurna. Ini akan mempengaruhi produksi sel darah merah.

Ibu dapat mengkonsumsi makanan tinggi vitamin A seperti telur ayam, hati ayam, susu sapi dan olahannya, serta sayuran berwarna cerah seperti tomat.

7. Makanan mengandung vitamin E

Kasus kekurangan vitamin E ternyata juga dapat meningkatkan risiko anemia hemolitik meski jarang terjadi. Anemia hemolitik adalah jenis anemia yang terjadi saat sel darah merah menjadi rapuh dan cepat mati. 

Selain itu, vitamin E juga berfungsi untuk melindungi membran sel darah merah dari kerusakan oksidatif atau akibat radikat bebas. Contoh sumber makan yang mengandung vitamin E seperti biji-bijian, kacang-kacangan, susu, sayuran seperti bayam, minyak nabati, dan buah alpukat.

8. Makanan mengandung vitamin C

8-jenis-makanan-pencegah-anemia-saat-hamil-4

Vitamin C juga salah satu nutrisi yang penting untuk Ibu yang memiliki riwayat anemia. Fungsi dari vitamin C adalah membantu proses penyerapan zat besi di dalam tubuh. Peningkatan zat besi dalam darah juga dapat membantu sumsum tulang untuk memproduksi lebih banyak sel darah merah sehat yang mengandung hemoglobin.

Sumber makanan yang mengandung vitamin C meliputi jeruk, paprika, lentil, tomat, dan stroberi.

Tidak hanya saat hamil, Ibu juga wajib mengkonsumsi makanan yang memiliki asupan nutrisi yang cukup agar fungsi tubuh berjalan sebagaimana mestinya. Apalagi saat Ibu hamil di mana juga menanggung asupan nutrisi si kecil.

Editor: Dwi Ratih

Follow Ibupedia Instagram