Ibupedia

8 Posisi Berhubungan Intim yang Aman untuk Ibu Hamil

8 Posisi Berhubungan Intim yang Aman untuk Ibu Hamil
8 Posisi Berhubungan Intim yang Aman untuk Ibu Hamil

Melakukan hubungan intim di masa kehamilan membawa keraguan pada banyak pasangan. Keraguan itu lebih karena Ibu atau Ayah takut menyakiti bayi dalam kandungan. Padahal, sebenarnya, berhubungan intim saat hamil aman-aman saja dilakukan. Dengan catatan, ibu hamil tidak memiliki riwayat perdarahan atau ada masalah kehamilan lain yang membuat dokter pun menyarankan untuk tidak berhubungan intim untuk sementara waktu. Belum lagi masalah-masalah seperti mual muntah yang masih mewarnai momen kehamilan yang akhirnya membuat gairah seks menurun.

Tetapi, tahukah Ibu bahwa banyaknya keraguan untuk melakukan hubungan intim saat hamil itu juga dipengaruhi oleh mitos di masyarakat? Ada beberapa mitos tentang hubungan intim saat hamil, seperti berikut:

  • Berhubungan intim saat hamil akan membuat kepala bayi kotor saat lahir. Mitos ini membuat orang percaya bahwa kepala bayi yang terlihat kotor karena kerak adalah akibat dari orangtuanya yang sering berhubungan intim selama masa kehamilan. Menurut mitos, kerak tersebut adalah sperma yang mengendap di kepala bayi. Wah, padahal semasa di dalam rahim, bayi memiliki pelindung berlapis dan segala yang keluar dan masuk akan otomatis di-filter. Jadi, kerak putih pada kepala bayi baru lahir itu bukan sperma Ayah ya.

  • Berhubungan intim saat hamil akan menyakiti bayi. Bayi dalam kandungan terproteksi dengan kantong khusus yang melindungi dari ‘ancaman’. Penetrasi saat hubungan seksual terjadi di lubang vagina dan tidak menembus sampai ke kantong pelindung bayi. Sehingga anggapan menyakiti atau menusuk bayi dengan penis saat berhubungan intim adalah mitos belaka.

  • Berhubungan intim menjelang persalinan akan mempermudah bayi lahir. Dilansir dari laman kesehatan WebMD, berhubungan intim menjelang persalinan itu sebenarnya hanya mitos. Fakta yang benar adalah orgasme saat berhubungan intim akan melepas prostaglandis yang memicu kontraksi. Jadi, meski kontraksi terjadi dan Ibu telah berhubungan intim menjelang persalinan, tidak menjamin bayi akan lahir dengan mudah.

Terlepas dari keraguan untuk berhubungan intim, seks tetap menjadi kebutuhan biologis yang perlu dipenuhi oleh setiap pasangan. Ada pula pasangan yang tidak khawatir dan ibu hamil sangat menikmati berhubungan intim selama kehamilan. Bahkan ada ibu hamil yang malah sangat menginginkan seks lebih sering daripada sebelum dia hamil. Untuk itu, Ibu perlu melihat kembali masa-masa mana kah selama kehamilan yang dapat membuat hubungan intim terasa nyaman dilakukan.

Trimester Pertama

Mayoritas Ibu mengalami morning sickness parah pada trimester pertama. Mual, muntah, pusing dan lemas sudah tentu akan menjadi masalah utama bagi para ibu hamil. Hal ini kerap menyebabkan Ibu bahkan tak sempat memikirkan soal seks dan bahkan kehilangan gairah untuk berhubungan intim. Belum lagi jika ada ibu hamil yang tidak menyukai aroma tubuh pasangannya. Semakin kecil pula kemungkinan Ibu hamil untuk melakukan hubungan intim. Ada pula alasan seperti keluarnya flek dan masih rentannya janin dalam kandungan yang membuat seks dirasa tidak tepat untuk dilakukan di masa ini. Namun, tak sedikit ibu hamil yang tidak mengalami morning sickness berlebihan di trimester pertama. Sehingga ia merasa seperti saat sedang tidak hamil. Aktivitas seks pun tidak menjadi masalah bagi para Ibu ini.

Trimester Kedua

Hubungan intim di masa ini biasanya terasa lebih menyenangkan dan lebih mudah dilakukan. Ibu hamil akan merasa bahwa ia sudah lebih segar dan sehat karena morning sickness yang sudah jauh berkurang. Ditambah lagi, pengaruh hormonal membuat tubuh memproduksi lebih banyak ‘pelicin’ di area genital dan area tersebut juga jadi lebih sensitif. Di masa ini, perut Ibu belum begitu besar, sehingga seks masih terasa mudah. Dokter kandungan biasanya juga memperbolehkan ibu hamil yang tidak memiliki masalah tertentu dengan kehamilannya untuk menikmati seks di trimester kedua ini. 

Trimester Ketiga

Umumnya, rasa lelah, pegal, dan linu mulai terasa di trimester ini. Tubuh seolah tidak bisa diajak negosiasi. Sudah terasa berat dengan perut yang semakin membesar, gerak yang terbatas dan mood yang kembali tidak stabil. Dalam kondisi seperti ini, semakin kecil kemungkinan untuk ibu hamil memikirkan seks. Meski ada beberapa Ibu yang merasa sangat fit untuk berhubungan, mayoritas Ibu hamil di trimester ketiga sudah kehilangan selera untuk berhubungan intim. Bukan karena benar-benar tidak ingin, tapi karena kondisi fisik dan hormonal yang mempengaruhi perasaan ini. Meski begitu, dikala tubuh sedang fit dan tidak ada masalah seperti kram perut atau flek, ibu hamil tetap bisa berhubungan intim dengan nyaman. Kenyamanan saat berhubungan dapat Ibu tentukan sendiri bersama Ayah.

Membuncitnya perut harusnya tidak menjadi sebuah penghalang bagi kenikmatan hubungan intim. Ada posisi-posisi tertentu yang bisa Ibu dan Ayah coba agar seks terasa lebih nyaman. Tidak perlu ragu untuk bereksplorasi saat berhubungan intim meski sedang hamil. Asal Ibu tetap harus memastikan kondisi kehamilan baik dan aman. Berikut posisi berhubungan intim yang bisa Ibu jadikan referensi agar seks tetap terasa nikmat:

  1. Woman on Top atau Cowboy Girl

    Posisi yang satu ini biasanya dijadikan posisi eksplorasi yang tidak biasa bagi Ibu yang ingin mendominasi saat berhubungan. Di momen kehamilan ini, Ibu dapat menggunakan posisi women on top saat berhubungan.

    Posisikan diri Ibu di atas Ayah yang sedang terlentang. Lakukan penetrasi, dan mulailah permainan senyaman Ibu. Posisi ini dianjurkan karena Ibu bisa mengatur speed sendiri, mengatur kenyamanan sendiri, dan mengatur juga seberapa kedalaman penetrasi yang nyaman bagi Ibu. Ayah tetap bisa mengimbangi dengan mengeksplorasi bagian tubuh Ibu yang lain. Ayah juga bisa menikmati gerakan Ibu dengan desahan atau ekspresi lain yang menunjukkan bahwa Ayah menikmati hubungan intim ini.

  2. Doggie Style

    Posisi doggie style seringkali dipilih pihak Ayah untuk bereksplorasi karena penetrasi dapat maksimal dilakukan dengan posisi tubuh Ayah tidak banyak memberi tekanan pada lutut. Di masa kehamilan, posisi ini menguntungkan bagi Ibu hamil karena akan membebaskan perut dari segala tekanan. Di samping itu, posisi ini akan membuat Ibu merasa lebih seksi, sehingga hubungan seksual akan terasa lebih hidup.

    Ibu hanya perlu memosisikan diri Ibu menungging di tempat yang nyaman. Bisa kasur atau sofa. Lalu Ayah akan melakukan penetrasi dari arah belakang. Ayah perlu melakukan ini perlahan karena tentu sensasinya akan berbeda dengan penetrasi dari arah depan. Pastikan Ibu tetap nyaman saat melakukan gaya ini. Jangan ragu untuk saling mengkomunikasikan kemauan masing-masing saat berhubungan intim agar kedua belah pihak sama-sama menikmati dan mencapai orgasme.

  3. Oral Sex

    Oral seks memang tidak melibatkan penetrasi kelamin, tetapi ini juga merupakan bagian dari hubungan intim yang menguntungkan dan menyenangkan bagi kedua belah pihak. Ibu hamil dapat menikmati sensasi oral seks tanpa harus merasa khawatir pada perut yang membesar. Posisi yang bisa Ibu pilih adalah posisi resting atau duduk nyaman di tepi kasur. Biarkan Ayah memainkan lidah dan mulutnya selama oral seks berlangsung. Jangan lupa untuk menikmati momen ini dengan fokus pada kenikmatannya. Ibu bisa merespons dengan desahan, sedikit jambakan nakal, atau arahkan tangan Ayah ke payudara untuk menambah gairah.

    Dilansir dari laman Baby Centre UK, oral seks juga menguntungkan bagi Ibu hamil yang rahimnya lemah atau letak plasenta bayinya ada di bawah. Karena dengan melakukan ini, seks tetap dapat dinikmati meski tidak terjadi penetrasi.

  4. Reverse Cowboy Girl

    Serupa dengan posisi woman on top atau cowboy girl, posisi ini hanya berbeda pada ke mana arah Ibu menghadap. Jika pada posisi cowboy girl Ibu menghadap ke Ayah, di reverse cowboy girl Ibu hanya perlu membelakangi Ayah. Posisi ini menawarkan sudut pandang yang berbeda, sehingga Ibu bisa lebih fokus menikmati hubungan intim dan tetap memegang kendali dalam permainan. Perut nyaman, kenikmatan seks pun didapat.

  5. Masturbasi Mutual

    Apa sih masturbasi mutual itu? Masturbasi mutual merupakan masturbasi yang dilakukan oleh dan bersamaan dengan pasangan. Jadi, Ibu akan memainkan kelamin Ayah, dan Ayah akan memainkan kelamin Ibu. Posisi yang digunakan juga bisa bermacam-macam. Bisa sambil berbaring di kasur atau sambil berdiri. Permainan seks ini nyaman dilakukan oleh ibu hamil karena perut yang membesar tidak terkena imbas apa pun. Kedua belah pihak sama-sama mendapatkan kenikmatan tanpa mengganggu kondisi kehamilan.

  6. Posisi Menyamping (Side-by-side)

    Posisi berhubungan intim yang satu ini bisa dilakukan sambil berbaring miring. Posisi ini nyaman dilakukan karena tidak memberi tekanan pada punggung. Penetrasi dilakukan dalam posisi menyamping namun Ibu tetap bisa melihat wajah Ayah. Posisi ini bisa membuat kontak dengan pasangan menjadi lebih intim. Karena Ibu akan bertatap muka dengan Ayah dan lebih banyak berpandangan. Saat melakukan posisi ini, Ibu bisa menambahkan bantal di punggung atau di bawah perut untuk menambah kenyamanan.

  7. Spooning

    Hampir mirip dengan posisi side-by-side, posisi spooning juga dilakukan berbaring menyamping. Namun, bedanya, Ibu akan berbaring memunggungi Ayah. Posisi ini nyaman dilakukan karena punggung akan ter-support oleh badan Ayah dan biasanya perut juga jadi sasaran Ayah untuk disentuh lembut. Jadi dapat doubel manfaat kan, Bu? Seks dan komunikasi dengan bayi lewat sentuhan.

  8. Half Standing

    Posisi setengah berdiri saat melakukan hubungan seksual ini bisa jadi referensi yang asyik lho, Bu. Saat berdiri, Ibu hamil akan merasa lebih leluasa bergerak dibanding saat duduk atau berbaring. Ibu dapat menekuk badan dan berpegangan pada sesuatu setinggi dada. Misal meja rias, lemari loker rendah, dan lainnya. Lalu penetrasi dilakukan dari belakang. Ayah juga dapat bereksplorasi dengan bagian tubuh Ibu yang lain saat penetrasi dilakukan. Posisi ini juga membebaskan perut dari tekanan. Sehingga nyaman dilakukan dan memberikan sensasi berbeda dalam hal pengalaman berhubungan intim.

Nah, selain referensi posisi yang nyaman bagi ibu hamil, ada pula posisi yang tidak dianjurkan untuk dilakukan saat sedang hamil. Di antaranya adalah:

  1. Missionary

    Posisi ini adalah posisi paling umum yang biasa dilakukan oleh setiap pasangan. Yakni Ibu di bawah dan Ayah di atas. Posisi ini tidak dianjurkan karena Ibu akan berada dalam kondisi berbaring terlentang. Berbaring terlentang tidak dianjurkan bagi Ibu hamil karena punggung dan syaraf-syaraf tulang belakang akan mengalami tekanan. Selain itu posisi Ayah yang berada di atas juga berpotensi membahayakan bayi karena menekan perut Ibu.

  2. Posisi Menelungkup

    Dalam eksplorasi hubungan seksual, ada posisi-posisi di mana pihak wanita akan menelungkup dan mengalami tekanan di bagian perut. Posisi-posisi ini jelas tidak dianjurkan bagi ibu hamil karena akan berisiko pada keamanan bayi dalam kandungan.

  3. Blowing Saat Oral Seks

    Variasi blowing, atau meniupkan udara lewat vagina saat oral seks sangat tidak dianjurkan saat Ibu sedang hamil. Karena artinya kegiatan ini memasukkan udara ke dalam tubuh dan bisa saja menghambat aliran darah yang akan berakibat fatal bagi Ibu dan bayi.

Penting bagi Ibu dan Ayah untuk bijak memilih posisi agar seks tetap terasa nyaman dan bayi tetap aman. Meski begitu, ada saatnya hubungan intim harus dihindari, yaitu:

  • Memiliki riwayat keguguran berulang

  • Berpotensi melahirkan bayi prematur

  • Jika ibu hamil mengalami pendarahan berulang

  • Jika ibu hamil mengalami masalah rahim terbuka dan terjadi kelahiran tanpa adanya kontraksi

  • Jika ibu hamil mengalami plasenta previa atau letak plasenta yang menutup jalan lahir

  • Bila setelah mencoba berhubungan intim terjadi perdarahan atau keputihan. Jika poin ini terjadi, penting bagi Ibu untuk segera menghubungi dokter kandungan. Karena bisa saja terjadi infeksi yang naik sampai ke rahim dan membahayakan janin.

Nah, jika Ibu dalam kondisi optimal dan baik-baik saja, Ibu bisa memilih posisi berhubungan saat hamil yang paling cocok dilakukan. Karena rupanya, seks saat hamil banyak memberikan manfaat. Ini dia manfaatnya:

  1. Berdasarkan artikel di laman healthline.com, orgasme yang dicapai saat seks dilakukan mampu merangsang hormon ketenangan dan meningkatkan peredaran darah pada jantung, sehingga manfaat ini juga diturunkan ke bayi. Suplai oksigen ke bayi juga akan semakin lancar.

  2. Pengaruh hormon kehamilan membuat ibu hamil berpotensi mengalami orgasme lebih cepat

  3. Alat kelamin menjadi lebih sensitif

  4. Vagina menjadi lebih ‘basah’ karena produksi pelicin meningkat saat hamil sehingga penetrasi akan lebih mudah dilakukan. Meskipun demikian, ada Ibu hamil yang merasa bahwa dengan banyaknya cairan di vagina ini malah menjadikan vagina terasa tidak kencang dan mengurangi kepercayaan diri saat berhubungan.

  5. Beberapa bagian tubuh akan mengalami peningkatan sensitivitas, sehingga ibu hamil akan mudah untuk dirangsang.

  6. Tubuh terlihat lebih seksi. Dengan semua bagian tubuh yang akan terlihat lebih bulat, Ibu hamil justru tampak lebih seksi lho.

  7. Ibu hamil berpotensi mengalami mimpi basah lebih sering karena meningkatnya estrogen dan aliran darah.

Manfaat-manfaat tersebut akan meningkatkan rasa percaya diri Ibu untuk tidak ragu berhubungan intim. Tidak perlu merasa takut akan keamanan janin, jika Ibu telah memahami kapan saat aman melakukan hubungan intim dan posisi apa yang nyaman untuk diterapkan. Maka temukan posisi hubungan intim yang paling sesuai dan nikmatilah setiap sesinya.
 

(Dwi Ratih)

Follow Ibupedia Instagram