8 Tanda-tanda Kehamilan yang Wajib Anda Perhatikan
Pamela Vugtz, remaja berusia 19 tahun asal Amerika Serikat ini dilarikan ke rumah sakit sesaat setelah menerima tendangan keras di perutnya saat ia mengikuti pertandingan kickboxing. Tak ada yang menyangka gadis ini tengah hamil saat tiba-tiba Pamela mengalami pendarahan dan harus melahirkan bayi dalam kondisi prematur.
Uniknya, tak ada seorang pun dalam keluarganya yang sadar bahwa dia tengah hamil, bahkan mungkin Pamela sendiri pun tak sadar. Saat ayahnya ditanya perihal kejadian tersebut, ia berkata bahwa selama ini ia mengira putrinya hanya bertambah gendut saja.
Hmm, untuk sesaat peristiwa tersebut memang mampu membuat para Ibu mengerenyitkan dahi dan berujar, "Kok bisa-bisanya tidak sadar sih?" Well, nyatanya memang tidak semua wanita dapat menyadari gejala kehamilan yang mereka alami.
Oleh karena itu, Ibupedia akan berbagi pengetahuan tentang tanda-tanda kehamilan baik yang kentara maupun yang kadang Bunda lewatkan.
1. Mual (Morning Sickness)
Rasa mual yang tiba-tiba terutama yang terjadi di pagi hari adalah gejala kehamilan yang paling umum terjadi. Namun, tak semua wanita lho mengalami ini. Rasa mual terjadi saat level hormon wanita memperlambat proses pengosongan perut. Hal tersebut menyebabkan rasa mual dan tak hanya terjadi di pagi hari, namun juga di waktu-waktu lain sepanjang hari.
Selain itu, beberapa wanita akan mengalami ngidam pada jenis-jenis makanan tertentu. Khususnya di Indonesia, ngidam identik dengan hal-hal aneh yang merepotkan suami. Seperti keinginan untuk makan mangga muda atau ingin sekali dielus perutnya oleh orang tertentu.
Mungkin saja rasa mual dan ngidam akan terus ada seterusnya selama masa kehamilan, namun beberapa wanita mulai tidak merasakan gejala tersebut setelah minggu ke-13 atau ke-14. Selama mengalami mual, tetaplah mengonsumsi makanan sehat ya, Bun! Hal tersebut penting supaya janin dalam kandungan Bunda tetap tercukupi kebutuhan nutrisi hariannya.
2. Terlambat Menstruasi
Nah, inilah tanda-tanda awal yang paling umum diketahui oleh masyarakat setelah rasa mual di pagi hari. Meski begitu, bukan berarti keterlambatan menstruasi selalu disebabkan oleh kehamilan. Bisa jadi penyebabnya adalah stres, pusing, masalah hormonal, atau kehilangan berat badan secara drastis.
3. Perubahan Bentuk Payudara
Payudara yang berubah bentuk adalah tanda-tanda awal kehamilan yang disebabkan oleh cepatnya perubahan hormon pasca masa pembuahan. Karena perubahan hormon tersebut, payudara Anda akan mulai terlihat membengkak, sakit apabila dipegang, serta terasa geli setelah seminggu atau 2 minggu sejak terakhir kali berhubungan inti dengan pasangan. Bisa juga payudara terasa lebih berat atau lebih bundar dan lembut ketika disentuh. Selain itu, aerola atau area di sekitar puting susu juga akan semakin berwarna kehitaman.
4. Munculnya spotting (bercak darah di luar haid) serta kram
Beberapa hari setelah konsepsi, sel telur yang telah dibuahi akan menempel ke dinding rahim. Nah, hal ini akan menimbulkan bercak merah akibat pendarahan yang terjadi di luar waktu menstruasi. Pendarahan terjadi kapan saja sejak 6 hingga 2 hari setelah sel telur dibuahi. Selain itu, Bunda juga akan mengalami kram yang rasa sakitnya menyerupai kram saat menstruasi. Itulah kenapa banyak wanita yang salah mengartikan kram dan pendarahan tersebut sebagai menstruasi biasa.
Selain bercak darah berwarna merah segar, para wanita juga akan menemukan cairan kental berwarna putih yang keluar dari vagina. Hal ini disebabkan oleh menebalnya dinding vagina yang terjadi setelah masa pembuahan. Meningkatnya jumlah sel yang melapisi vaginalah yang menyebabkan hal pelepasan cairan tersebut.
Hal ini akan terus terjadi selama masa kehamilan, namun Bunda tenang saja karena tidak ada resiko berbahaya bagi kesehatan Bunda. Berbeda jika cairan itu berbau tidak sedap atau terasa ada sensasi terbakar dan gatal pada vagina, maka lebih baik Bunda segera memeriksakan diri ke dokter. Takutnya, Bunda ternyata mengalami infeksi bakteri.
5. Kelelahan
Sejak awal kehamilan, wanita mudah sekali merasa kelelahan. Biasanya seminggu setelah masa pembuahan terjadi, Bunda akan mengalami rasa lelah yang tidak biasa. Hal tersebut disebabkan oleh tingginya level hormon progesteron atau bisa juga karena tekanan darah rendah dan menurunnya kadar gula dalam tubuh.
Jika memang kelelahan Anda berhubungan dengan kehamilan, maka sebaiknya Bunda banyak-banyak beristirahat serta mengonsumsi makanan kaya zat besi dan protein agar kembali segar.
6. Mood Swings
Pada trimester awal kehamilan, perubahan hormon akan membuat Bunda menjadi pribadi yang moody. Perubahan hormon mempengaruhi level neurotransmitters, yakni senyawa kimia pembawa pesan antar neuron di otak. Setiap orang merespon perubahan hormon tersebut dengan caranya masing-masing, mulai dari mudah marah, depresi, atau selalu cemas. Jika Bunda merasa tidak sanggup mengatasi kesedihan hati dan berpikir untuk melukai diri sendiri, ada baiknya Anda segera meminta bantuan psikolog.
7. Sering buang air kecil
Beberapa saat setelah hamil, perubahan hormon akan menaikkan level alirah darah melalui ginjal. Nah, hal ini membuat kantung kemih Bunda cepat sekali terisi sehingga menjadi lebih sering buang air kecil. Biasanya gejala ini akan mulai terasa sedikitnya 6 minggu pada awal masa kehamilan. Intensitas buang air kecil akan berlanjut atau bahkan meningkat seiring Anda hamil.
Jumlah darah akan meningkat secara drastis selama mengandung, sehingga kelebihan cairan akan diproses dan berakhir di kandung kemih Bunda. Masalah akan terjadi apabila si kecil bertambah besar di dalam kandungan sehingga menggencet posisi kandung kemih Bunda.
8. Sakit kepala serta sakit punggung
Tidak sedikit wanita yang mengeluh mudah pusing dan mengalami sakit di bagian punggung mereka.
Anda mungkin mengalami satu atau dua dari gejala-gejala yang telah Ibupedia rangkumkan di atas. Meski begitu, perlu dicatat bahwa setiap wanita memiliki keunikannya masing-masing, termasuk pengalaman kehamilan mereka. Itu berarti, Bunda tak perlu cemas apabila ada teman yang tidak mengalami apa yang Bunda rasakan saat mengandung si kecil. Pasalnya, sama seperti gejolak emosi yang terjadi saat para wanita sedang menstruasi, gejala kehamilan juga seringkali susah diprediksi.
Tanda-tanda yang telah disebutkan di atas juga tidak bisa 100% menjamin keakuratan kehamilan Anda, terlebih jika mengingat banyak sekali penyebab lain yang membuat Bunda merasa mual atau mudah kelelahan. Untuk hasil yang pasti, pakailah alat uji kehamilan yang kini mudah didapatkan di mana saja. Menjadi seorang Ibu adalah suatu berkah yang ditunggu-tunggu kaum wanita, maka dari itu ‘dengarkan’ lah isyarat-isyarat yang disampaikan oleh badan Anda.
Namun, jika kehamilan menjadi sesuatu yang menakutkan bagi Anda karena belum siap menjadi Ibu, maka jangan sekali-sekali mengabaikan tanda-tanda di atas. Bagaimanapun, si kecil berhak mendapatkan pelayanan terbaik sejak dalam kandungan. But if you are still don’t expect a baby, why make one?
(Yusrina)