Ibupedia

9 Fakta Tentang Kesuburan Yang Pasti Belum Anda Tahu

9 Fakta Tentang Kesuburan Yang Pasti Belum Anda Tahu
9 Fakta Tentang Kesuburan Yang Pasti Belum Anda Tahu

Seberapa banyak Anda tahu tentang kesuburan reproduksi? Ketika bicara tentang menjaga atau meningkatkan kesuburan, banyak orang yang perlu belajar banyak. Sebuah survey menunjukkan hanya 1 dari lebih dari 12.000 wanita bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang siklus reproduksi mereka. Berikut beberapa fakta tentang kesuburan yang mencengangkan dan perlu diketahui tiap pasangan.

  1. Makanan atau pola makan tertentu tidak memiliki dampak besar pada kesuburan

    Tidak ada pola makan tertentu yang bisa meningkatkan kemungkinan sperma membuahi sel telur. Hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah menjalani pola makan tinggi nutrisi dan serat serta mengurangi konsumsi makanan olahan. Pasangan yang berencana memiliki anak juga perlu mengkonsumsi banyak asam folat. Asam folat akan membantu mencegah cacat lahir dan meningkatkan jumlah sperma.

    Mungkin Anda pernah mendengar kalau kafein bisa menghambat kehamilan tapi jangan langsung membuang persediaan kopi di rumah. Meski ada penelitian tentang wanita yang minum kopi lebih dari satu gelas sehari hanya memiliki setengah kemungkinan untuk hamil pada tiap siklus dibanding wanita yang minum kurang dari jumlah itu, peneliti menganggap kehamilan yang tertunda terkait dengan faktor lain, dan penelitian berikutnya gagal menemukan keterkaitan antara jumlah kafein yang wajar dengan kesuburan.

  2. Celana ketat musuh terburuk sperma

    Ketika skrotum berada di pakaian yang terlalu ketat, bisa terjadi penurunan produksi sperma. Minta pasangan Anda mengenakan pakaian dalam yang longgar dan pastikan suhunya antara 94 hingga 96 derajat Fahrenheit.

  3. Anda paling subur sebelum ovulasi

    Tahukah Bunda kalau kemungkinan untuk bisa hamil paling besar bila Anda dan pasangan melakukan hubungan seks 5 hari sebelum ovulasi. Setelah sel telur meninggalkan indung telur, sperma memiliki sekitar 12 hingga 24 jam untuk mencapai sel telur agar terjadi kehamilan. Tapi sperma sebenarnya tetap bertahan hidup di dalam tubuh Anda selama beberapa hari setelah Anda berhubungan seks.

    Sperma bisa hidup di saluran reproduksi wanita hingga 3 hari setelah hubungan seks, jadi tidak perlu berhubungan seks tiap hari atau  bahkan pada hari ovulasi. Yang penting mengetahui kapan Anda subur. Sebanyak 20 persen pasangan yang menjalani pengobatan kesuburan tidak melakukan seks di waktu yang tepat.

    Wanita dalam kondisi subur selama periode 6 hari, 5 hari menjelang ovulasi (ketika sel telur terlepas dari indung telur) dan pada hari ovulasi. Sebuah hasil penelitian menyatakan  kapasitas wanita untuk hamil berakhir pada hari ovulasi. Jadi bila wanita menghitung suhu basal tubuh dan menunggu suhunya naik untuk melakukan seks, ini berarti terlambat. Anda bisa gunakan ovulation kit untuk mengetahui kapan terjadi ovulasi. Berhubungan seks pada dua hari sebelum ovulasi menjadi kesempatan hamil terbesar. 

  4. Membersihkan gigi jadi perkara wajib

    Penyakit gusi sebenarnya bisa memicu kelahiran prematur dan berat badan rendah pada bayi. Selain itu, kebersihan mulut yang rendah bisa menginfeksi sperma. Jadi mulailah menggunakan benang gigi, dan berkonsultasilah ke dokter gigi segera jika Anda tidak rutin melakukannya.

  5. Kesehatan yang baik bukan jaminan kalau Anda atau pasangan dalam kondisi subur

    Melakukan olahraga teratur, makan makanan bernutrisi, dan menghindari kolesterol serta tekanan darah tinggi, semua ini memang baik tapi tidak menandakan Anda subur. Satu dari 10 pasangan usia produktif akan mengalami masalah kesuburan. Penyebabnya bervariasi, mulai dari masalah pada pria, wanita, keduanya, atau yang tidak diketahui. Sayangnya, faktor terbesar yang berdampak pada kesuburan kadang tidak bisa dikontrol, yakni usia.

    Pada wanita yang sehat, kesuburan meningkat di usia pertengahan 20, mulai menurun di usia 27, lalu terjun bebas di sekitar usia 37 tahun. Bila usia Anda di pertengahan 30 atau lebih dan berusaha hamil, Anda perlu sangat memperhatikan usaha Anda. Ini berarti mengetahui kapan Anda berovulasi dan berhubungan seks pada waktu-waktu yang optimal. Bila Anda lebih dari usia 35 tahun dan khawatir tentang kesuburan diri, berkonsultasilah pada spesialis kesuburan bila semua usaha untuk hamil gagal setelah 6 bulan berhubungan seks tanpa perlindungan. Wanita usia 37 hingga 40 tahun tidak menunggu lebih dari 3 bulan untuk menjalani pengobatan kesuburan.

  6. Indera penciuman meningkat ketika Anda berovulasi

    Bila saat ini Anda sensitif terhadap bau, bisa jadi sekarang waktu yang tepat untuk berhubungan seks. Jadi daripada mengeluh tentang bau badan suami setelah ia berolahraga, ketahui kalau ini jadi pertanda untuk menjalankan program memiliki anak.

  7. Berat badan mempengaruhi kemampuan untuk hamil

    Sebanyak 12 persen dari kasus kesuburan berakar pada masalah berat badan. Bila tubuh kurang nutrisi atau olahraga, menstruasi tidak bisa terjadi, karena minimal 22 persen lemak tubuh dibutuhkan untuk ovulasi normal dan kemampuan reproduktif. Sebaliknya, kelebihan berat badan bisa mengubah kimia hormon dan mencegah ovulasi. Tapi Bun, menurunkan atau menambah berat badan bisa mengatasi masalah kesuburan yang berkaitan dengan berat badan. 

    Lebih dari 70 persen wanita bisa hamil secara spontan setelah mencapai paremeter berat badan yang sehat. Indeks massa tubuh antara 19 hingga 25 dianggap ideal. Indeks massa tubuh berarti berat badan dalam pound dibagi dengan tinggi badan dalam inci, dibagi dengan tinggi dalam inci lagi, lalu dikali dengan 703. Misalnya 135 pound, dibagi dengan 66 inci, dibagi 66 lagi, lalu dikali 703, jadi indeks massa tubuhnya 22.   

    Berat badan tidak hanya berpotensi berdampak pada kesuburan tapi juga kehamilan. Wanita yang kelebihan berat dan hamil lebih beresiko menjalani kehamilan dengan tekanan darah tinggi dan diabtes, sedangkan wanita yang kurang berat badannya lebih mungkin melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Bila berat badan Anda sudah normal dan sedang  berusaha hamil, sekarang waktunya untuk mulai  berolahraga dan menjalankan pola makan sehat.

  8. Kemungkinan hamil 15 persen setiap bulan

    Pasangan di usia 30-an dengan seks tanpa pelindung memiliki 15 persen kemungkinan hamil tiap bulan, dan biasanya dibutuhkan waktu sekitar 8 bulan. Satu penelitian mengklaim kebanyakan pasangan melakukan seks sekitar 104 kali sebelum berhasil hamil. 

  9. Posisi saat berhubungan seks tidak mempengaruhi kemungkinan untuk hamil

    Tidak ada penelitian yang memastikan kalau satu posisi saat berhubungan seks lebih efektif dibanding posisi lain untuk bisa hamil. Faktanya, sperma bisa ditemukan di saluran serviks beberapa detik setelah ejakulasi. Memang penetrasi terdalam dan kontak serviks maksimal jadi pertimbangan penting, tapi posisi yang optimal bisa bervariasi karena tubuh tiap wanita berbeda.

    Karena sperma mulai berenang segera setelah ejakulasi, bukan berarti wanita perlu menjadi ahli yoga untuk bisa hamil. Hanya ada sedikit manfaat dari berbaring setelah berhubungan seks untuk menjaga sperma tetap di dalam tubuh, tapi tidak perlu melakukan posisi berdiri dengan kepala. 

(Ismawati)

Follow Ibupedia Instagram