Ibupedia

Bila Kehamilan Disertai Mimisan (Mimisan Saat Hamil)

Bila Kehamilan Disertai Mimisan (Mimisan Saat Hamil)
Bila Kehamilan Disertai Mimisan (Mimisan Saat Hamil)

Hidung berdarah atau mimisan saat hamil sangat normal dialami para wanita hamil, terutama dari trimester kedua. Sekitar 1 dari 5 wanita hamil mengalami mimisan, dibandingkan dengan 1 dari 16 wanita yang tidak hamil.

Mimisan wajar terjadi karena hormon kehamilan bernama progesteron dan estrogen membuat pembuluh darah terbuka lebih lebar. Di waktu yang sama, peningkatan persediaan darah menekan urat darah halus di bagian hidung Anda.

Mimisan juga kemungkinan disebabkan oleh membran lendir di dalam hidung Anda yang bengkak dan kering. Kondisi ini akan bertambah parah pada saat cuaca dingin dan rumah bersuhu hangat dan kering karena penggunaan alat pemanas. Semua ini memudahkan pembuluh darah di hidung menjadi terbuka dan menyebabkan Anda mengalami mimisan minor.

Biasanya mimisan dimulai dari pembuluh darah kecil yang berada di bagian depan hidung, ini bisa dengan mudah Anda hentikan. Mimisan yang dimulai di bagian belakang hidung berasal dari pembuluh darah yang lebih besar dan cenderung lebih berat serta lebih sulit untuk dihentikan.

Berikut ini yang perlu dilakukan saat Anda mengalami mimisan:

  • Duduk dan dengan kuat cubit hidung Anda tepat di bagian atas lubang hidung, pada area yang lembut. Lakukan pernafasan melalui mulut.

  • Tanpa mengurangi tekanan, tetap cubit hidung Anda selama 10 hingga 15 menit.

  • Menjoroklah ke arah depan, dengan mulut terbuka, biarkan darah menetes dari hidung atau Anda membuangnya ke dalam wadah. Ini dapat mengurangi jumlah darah yang mengalir ke bagian belakang tenggorokan dan masuk ke perut, yang dapat membuat Anda merasa mual.

  • Segera berbaring miring jika Anda merasa akan pingsan.

  • Hitung berapa lama hidung Anda berdarah. Pada umumnya mimisan akan berhenti dalam 20 menit jika Anda terus memberi tekanan pada bagian lembut hidung tadi. Tekanan lembut dan tegas ini membantu darah membeku sebagaimana mestinya.

Untuk mencegah mimisan terjadi lagi, selama 24 jam selanjutnya, usahakan untuk tidak:

  • Melakukan aktifitas berat seperti olahraga, atau mengangkat beban.

  • Berbaring datar.

  • Minum alkohol atau minuman panas, karena ini dapat menyebabkan pembuluh darah di hidung menjadi membesar.

  • Membuang lendir dengan meniup hidung atau membuang kotoran dengan mengupil.

Pencegahan mimisan bisa Anda lakukan dengan:

  • Minum banyak cairan untuk mencegah membran lendir dan jaringan lain di hidung mengalami dehidrasi.

  • Usahakan hidung tidak dalam keadaan kering, terutama pada saat cuaca dingin. Lembutkan bagian dalam hidung dengan menggunakan petroleum jelly. Jika udara di dalam rumah menjadi kering karena pemanas udara, Anda bisa gunakan alat pelembap udara di dalam ruangan.

  • Berhati-hati merawat hidung Anda. Jangan mengupil, dan buanglah lendir dengan meniup hidung hanya jika perlu melakukannya.

Mimisan yang terjadi di masa kehamilan bisa berhubungan dengan peningkatan resiko pendarahan hebat setelah melahirkan. Satu penelitian menemukan bahwa resiko pendarahan hebat terjadi pada 1 dari 10 wanita yang mengalami mimisan di masa kehamilan, dibandingkan dengan 1 dari 17 wanita yang tidak mengalaminya. Meski demikian, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan mimisan dapat meningkatkan resiko komplikasi ini.

Kasus mimisan jarang sekali mempengaruhi cara Anda melahirkan. Tapi bila Anda mengalami mimisan yang parah dan berlangsung pada trimester terakhir, Anda mungkin disarankan untuk melahirkan bayi secara sesar.

Anda perlu segera mendapatkan pertolongan medis bila:

  • Anda mengalami pendarahan sangat banyak dari bagian belakang hidung, dan darah juga keluar dari mulut. Kondisi ini sulit dihentikan oleh Anda sendiri, jadi sangat penting untuk mendapatkan bantuan medis.

  • Mimisan Anda tidak berhenti setelah Anda menekan bagian hidung selama 20 menit.

Saat tiba di rumah sakit, dokter mungkin akan menggunakan sumbat hidung, berbentuk balutan yang bergelembung, atau kasa khusus untuk membungkus hidung Anda. Alat ini berfungsi memberi tekanan pada pembuluh darah dan menghentikan pendarahan.

Anda perlu menggunakan alat ini untuk sementara waktu, Anda mungkin akan dirujuk ke bagian telinga, hidung, dan tenggorokan untuk menjalani observasi. Jika diperkenankan untuk pulang, Anda perlu kembali lagi untuk melepas alat ini.

Dokter kemungkinan akan membakar pembuluh darah yang menjadi penyebab terjadinya pendarahan. Biasanya tindakan ini dilakukan dengan menutup pembuluh darah menggunakan nitrat perak di bagian ujung kain penyeka, sedangkan untuk kondisi pendarahan yang lebih parah perlu dihentikan dengan  menggunakan arus listrik. Tindakan ini tidak akan beresiko apapun bagi Anda maupun si janin.

Jika mengalami pendarahan yang sangat parah, Anda perlu dirujuk ke rumah sakit untuk pembedahan. Temui dokter jika Anda sering mengalami mimisan. Anda akan diberikan resep berupa krim antiseptik, atau dokter akan membakar sumber pendarahan lalu meresepkan krim.

Kemungkinan lain ia akan meminta Anda tinggal di rumah sakit untuk menjalani perawatan. Tenangkan hati Anda meski mimisan memang sangat tidak menyenangkan, ini hanya berlangsung sementara. Setelah bayi Anda lahir kemungkinan besar mimisan Anda akan berhenti.

(Ismawati)

Follow Ibupedia Instagram