Bumil Jangan Panik, Kenali Yuk Penyebab Janin Cegukan!
Ibu tentunya antusias sekali ketika merasakan gerakan janin di dalam perut. Tidak jarang, ketika Ibu mencoba berinteraksi dengan janin di dalam perut, biasanya janin memberikan respon dengan gerakan.
Gerakan tersebut bisa diartikan bahwa janin sedang cegukan, lho! Janin cegukan merupakan hal yang bisa dialami ketika kehamilan berlangsung. Memang tidak semua ibu hamil mengalami janin cegukan. Penyebab janin cegukan ini juga masih belum banyak diketahui, padahal penyebab janin cegukan cukup beragam.
Tapi, tahukah Ibu? Ternyata salah satu gerakan pada janin bisa saja diantaranya merupakan cegukan. Wah, emang bisa janin cegukan? Bagaimana janin cegukan? Kenapa janin cegukan? Apakah janin cegukan itu normal?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Ibu perlu mengetahui penyebab janin cegukan dan apa saja tanda janin cegukan dalam ulasan berikut!
Tanda janin cegukan
Gerakan janin dalam perut Ibu belakangan ini sering terjadi. Namun, biasanya Ibu menganggap bahwa gerakan tersebut merupakan tendangan bayi.
Tapi nyatanya, nggak semua gerakan bayi merupakan sebuah tendangan dari si kecil ya Bu. Sebab bisa jadi hal tersebut merupakan tanda bayi cegukan.
Ibu memang membutuhkan waktu untuk mengidentifikasi gerakan-gerakan yang terjadi di dalam rahim, apakah itu tendangan ataupun tanda bayi cegukan. Dikutip dari Mom Junction, berikut merupakan cara agar Ibu bisa mengidentifikasi tanda janin cegukan :
- Janin cegukan terasa seperti ketukan atau tendangan yang Ibu alami satu atau berkali-kali dalam sehari
- Janin cegukan terasa seperti serangkaian gerakan kecil berirama atau tersentak-sentak
- Jika Ibu makan sesuatu yang dingin atau panas, kemudian terasa gerakan maka itu merupakan tendangan janin
- Jika Ibu merasakan gerakan di berbagai bagian perut, lalu gerakan tersebut berhenti ketika Ibu mengubah posisi, maka itu adalah tendangan
- Ketika Ibu benar-benar sedang diam, lalu merasakan kedutan berirama hanya dari satu bagian perut, kemungkinan besar itu adalah janin cegukan.
Penyebab janin cegukan di dalam rahim
Dilansir dari The Bump, janin cegukan dalam rahim merupakan bentuk gerakan kecil yang dilakukan diafragma bayi ketika mereka mulai berlatih bernapas. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut merupakan penyebab janin cegukan di dalam rahim:
Sistem pernapasan bayi
Bayi di dalam rahim mulai belajar menghirup dan menghembuskan cairan ketuban. Ini merupakan salah satu penyebab janin cegukan dan merupakan pertanda bahwa diafragma janin berkembang dengan baik. Tentunya, ini pertanda baik dan normal.
Sistem saraf bayi
Sistem saraf bayi yang sedang berkembang juga menjadi penyebab janin cegukan. Menurut Brandi Ring, MD, seorang dokter kandungan dan ginekolog di Mile High OB-GYN di Denver, ketika janin cegukan itu berarti menunjukkan aktivasi saraf yang mengontrol diafragma.
Cegukan ini membantu memastikan bahwa otak dan sumsum tulang belakang masih utuh dan berfungsi sebagaimana mestinya. Dengan kata lain, janin cegukan menandakan bayi berkembang secara neurologis untuk bertahan hidup di luar rahim nanti, jelas ini merupakan pertanda baik.
Refleks bayi
Selain bernapas, bayi juga berlatih menyusu, mengisap jempol, dan menguap. Semua aktivitas ini juga dapat menjadi penyebab janin cegukan.
Demikian penyebab janin cegukan ini merupakan bagian dari milestone yang terjadi pada janin Ibu. Oleh karena itu, Ibu tidak perlu khawatir jika janin cegukan di dalam rahim terjadi.
Waktu janin mulai cegukan
Biasanya Ibu mulai menyadari gerakan si kecil pada kehamilan minggu ke-18 hingga 20. Rata-rata, gerakan janin pertama kali dapat dirasakan antara minggu ke 13 dan 25. Gerakan yang dirasakan dimulai dengan tendangan kupu-kupu kecil atau seperti popcorn yang meletup-letup di perut Ibu.
Kemudian, Ibu akan merasakan tendangan, gulungan, dan dorongan sepanjang hari. Nah, biasanya janin cegukan usia berapa bulan, ya? Masih melansir The Bump, menurut Anne Brown, MD, direktur medis layanan kesehatan wanita di Rumah Sakit Inova Loudoun di Leesburg, Virginia, awal trimester ketiga biasanya sebagian besar wanita mulai merasakan janin cegukan.
Namun, kondisi ini akan lebih jelas terlihat ketika Ibu sedang melakukan pemeriksaan menggunakan USG mulai trimester pertama, ketika diafragma bayi berkembang.
Kapan harus ke dokter?
Janin cegukan merupakan pertanda baik. Namun, janin cegukan juga perlu diperhatikan untuk melihat apakah janin cegukan masih dalam batas wajar.
Dilansir dari Healthline, Ibu bisa menghubungi dokter ketika penyebab janin cegukan di dalam rahim dirasa tidak normal seperti berikut:
- Terjadi setiap hari setelah minggu ke-32
- Janin cegukan sebanyak 3 kali atau lebih dalam sehari. Dengan durasi selama 15 menit setiap cegukan terjadi
- Janin cegukan terasa intens pada akhir kehamilan
- Terjadi perubahan mendadak pada cegukan setelah usia 28 minggu, misalnya cegukan lebih kuat dan bertahan lama dari biasanya
Tips nyaman menghadapi janin cegukan
Janin cegukan merupakan hal yang normal. Namun, jika Ibu merasa tidak nyaman dengan gerakan-gerakan yang ditimbulkan dari janin cegukan, Ibu bisa melakukan langkah-langkah sederhana sebagai berikut untuk mengantisipasi penyebab janin cegukan di dalam rahim:
- Berjalan-jalan ketika Ibu merasakan ritme cegukan terjadi terlalu sering. Cara ini akan menggeser posisi bayi dan melemaskan diafragma dan membuat bayi tidur
- Perbanyak minum air putih, apalagi ibu hamil membutuhkan banyak cairan, karena janin cegukan bisa terjadi ketika cairan tubuh Ibu rendah
- Konsumsi makanan ringan yang mengandung protein agar tubuh Ibu rileks dan membantu bayi di dalam perut tidur
- Jangan menahan napas untuk menghilangkan cegukan karena berbahaya bagi bayi
Perlu diingat, tips di atas memang tidak menjamin janin cegukan berhenti. Pada dasarnya cegukan akan mereda dengan sendirinya dan Ibu tidak perlu khawatir.
Demikian penyebab janin cegukan bukanlah hal yang aneh. Penyebab janin cegukan tidak jauh berbeda dengan yang dialami oleh anak-anak dan orang dewasa.
Jadi, ketika terjadi gerakan di dalam perut, Ibu bisa mulai mencoba mengamati dan mengidentifikasi sendiri. Jika gerakan tersebut di luar batas wajar, jangan ragu untuk konsultasikan kondisi ini ke bidan atau dokter, ya Bu!
Editor: Aprilia