Cermat Menangani Anemia Saat Hamil Yuk Kenali Gejalanya
Merasa lesu, lemah dan tidak bergairah untuk melakukan aktivitas ketika hamil tidak boleh disepelekan ya Bu. Sebab ternyata hal ini bisa jadi merupakan salah satu gejala anemia atau kekurangan sel darah merah pada tubuh.
Anemia pada ibu hamil merupakan salah satu risiko yang harus diwaspadai karena dapat memengaruhi kesehatan ibu. Nggak hanya itu, anemia saat hamil juga sangat berisiko pada janin yang dikandung.
Bisa menyebabkan Ibu mengalami depresi pasca melahirkan atau yang terparah adalah kematian ibu pada saat melahirkan. Pada janin sendiri selain dapat meningkatkan risiko lahir dengan berat badan rendah, juga berisiko mengalami keterlambatan tumbuh kembang nantinya.
Karena anemia saat hamil merupakan kondisi yang cukup berbahaya bagi Ibu dan janin, maka penting sekali untuk diwaspadai dan tidak boleh dianggap sepele. Untuk menghindari anemia saat hamil, ada baiknya Ibu lebih mengenali gejala dan cara mengatasinya ya.
Tujuannya tak lain agar kehamilan berjalan lancar sehingga Ibu dan bayi juga sehat hingga melahirkan nanti. Nah, bagaimana gejala dan cara mengatasinya? Simak ulasannya berikut ini ya.
Mengenal gejala anemia saat hamil
Walau terlihat sepele, namun anemia saat hamil sangat berbahaya untuk ibu dan janin. Melansir Webmd saat hamil beberapa ibu mungkin saja mengalami anemia. Hal ini sebenarnya wajar terjadi sebab saat hamil tubuh memproduksi lebih banyak sel darah merah untuk menyuplai oksigen ke dalam janin.
Meski anemia saat hamil wajar terjadi, namun Ibu perlu menanganinya dengan baik. Memenuhi kecukupan zat besi dan nutrisi harian dapat membantu mengurangi risiko anemia saat hamil. Tujuannya agar jumlah sel darah merah yang dibutuhkan untuk Ibu dan janin semakin bertambah.
Nah, yang perlu dicermati adalah kadang-kadang gejala anemia saat hamil mirip dengan gejala kehamilan yang umumnya dialami. Apalagi anemia ringan mungkin tidak menimbulkan gejala yang jelas.
Jadi dalam hal ini sangat penting untuk lebih mengenali kondisi tubuh Ibu. Terutama apabila gejala yang dirasakan sudah sangat mengganggu. Jika anemia saat hamil yang dirasakan semakin parah, kemungkinan ibu hamil akan merasakan beberapa gejala seperti:
- Cepat lelah dan merasa lemah;
- Kulit tampak pucat;
- Denyut jantung tidak teratur;
- Sesak napas;
- Nyeri dada dan sakit kepala;
- Kehilangan nafsu makan; dan
- Tidak bergairah melakukan kegiatan sehari-hari.
Selain itu ada beberapa gejala lain yang mungkin jarang terjadi, di antaranya:
- Merasa gatal-gatal;
- Perubahan pada indera perasa;
- Rambut rontok;
- Telinga berdenging;
- Sariawan di pinggir mulut; dan
- Sulit berkonsentrasi.
Faktor risiko anemia saat hamil
Untuk mengenali gejala anemia saat hamil biasanya terdapat beberapa faktor risiko pendukung yang bisa menjadi perhatian para Ibu. Dilansir dari What To Expect faktor risiko anemia saat hamil diantaranya adalah sebagai berikut:
- Hamil kembar atau lebih dari dua.
- Muntah berlebihan mirip seperti morning sickness yang terjadi sejak awal kehamilan hingga akhir kehamilan.
- Hamil lagi dengan jarak melahirkan terlalu cepat. Misalnya saja saat si kecil baru berusia kurang dari satu tahun namun Ibu kembali hamil.
- Memiliki riwayat anemia sebelum hamil. Ada baiknya sebelum merencanakan kehamilan, perbaiki terlebih dahulu nutrisinya agar anemia tidak semakin parah saat hamil.
- Tiap menstruasi volume darah yang keluar lebih banyak dan membuat badan lemas. Biasanya juga dibarengi dengan perut yang terasa sakit dan sulit melakukan aktifitas harian.
- Kurang konsumsi makanan yang mengandung zat besi. Malas mengonsumsi sayuran hijau bisa jadi adalah salah satu faktor risiko anemia saat hamil. Sebaiknya perbaiki nutrisi harian terlebih dahulu ya, Bu.
- Memiliki penyakit bawaan seperti hypertiroid sebelum hamil. Anemia saat hamil dengan penyakit penyerta seperti ini ada baiknya konsultasikan ke dokter agar mendapatkan obat dan penanganan yang baik. Tujuannya agar anemia tidak menggangu kehamilan.
Untuk mendiagnosa anemia saat hamil maka diperlukan tes darah untuk mendeteksi rendah atau tidaknya kadar hemoglobin (Hb) dalam tubuh Ibu hamil. Umumnya dokter akan menyarankan pemeriksaan laboratorium pada Ibu yang sedang mengandung anak pertama atau memiliki faktor risiko di atas.
Mengatasi anemia saat hamil
Untuk mengatasi anemia saat hamil, memerlukan 27 miligram zat besi per hari. Biasanya dokter akan memberikan vitamin yang mengandung zat besi untuk mencegah anemia selama hamil. Namun, Ibu juga bisa mengonsumsi beberapa sumber makanan berikut ini untuk mengurangi risiko anemia:
1. Mengonsumsi suplemen zat besi
Suplemen zat besi yang umum diberikan adalah ferrous sulphate, yang dikonsumsi 2-3 kali per hari. Namun masing-masing dokter akan memberikan sumplemen sendiri sesuai dengan kondisi Ibu hamil.
2. Makan makanan yang mengandung zat besi
Misalnya Ikan, daging merah, ayam, sayuran hijau berwarna gelap, kacang-kacangan, putih telur, tahu dan tempe.
3. Mengonsumsi buah yang mengandung vitamin C
Tujuannya supaya tubuh dapat menyerap zat besi dengan maksimal. Buah yang mengandung vitamin C tinggi antara lain; jeruk, stroberi, kiwi dan tomat.
Nah, mulai sekarang ada baiknya jangan menganggap remeh anemia saat hamil ya Bu. Jangan lupa periksakan kehamilan secara rutin ke dokter.
Penulis: Aprilia Ramdani
Editor: Dwi Ratih