Hidung Membesar Saat Hamil? Ternyata Ini Penyebabnya!
Baru-baru ini ramai di TikTok soal pregnancy nose atau hidung membesar saat hamil. Selama kehamilan, tubuh memang akan mengalami banyak perubahan.
Beberapa tidak terlihat, tapi banyak juga yang langsung terlihat. Contoh paling simpel, misalnya, perubahan di area perut dan payudara.
Nah, soal hidung membesar saat hamil ini jadi viral karena ternyata ada banyak Ibu yang mengalami, tapi tidak terlalu memperhatikannya. Para Ibu ini baru tersadar setelah mereka membandingkan foto mereka, sebelum dan sesudah kehamilan.
Lalu, apakah hidung benar-benar membesar saat hamil? Jika iya, apa sih, penyebabnya? Yuk, cari tahu jawabannya sama-sama di sini!
Hidung membesar saat hamil, mitos atau fakta?
Photo credit: TikTok christikanewaulia
Perubahan fisik karena kehamilan pada tiap Ibu bisa sangat berbeda-beda. Ada yang mengalami kulit kering, ada juga yang justru kesulitan mengontrol produksi minyak pada kulit.
Beberapa Ibu merasa rambutnya lebih mudah patah, tapi ada juga yang tidak mengalaminya. Bagaimana dengan hidung besar saat hamil?
Meski mungkin tidak terlalu banyak disadari, sebenarnya hidung membesar saat hamil bisa benar-benar terjadi, lho! Ada banyak hal yang jadi penyebab hidung membesar, salah satunya akibat pengaruh hormon esterogen.
Jadi, dengan kata lain, hidung membesar saat hamil merupakan kondisi yang nyata terjadi. Gambar di atas menjadi salah satu contoh nyata bahwa hidung membesar saat hamil, bisa dialami siapa saja.
Penyebab pasti hidung membesar saat masa kehamilan
Photo credit: TikTok kaylyn.hill
Salah satu perubahan fisik yang paling umum saat hamil adalah pembengkakan tubuh. Selain terjadi di area-area yang umum, seperti perut, paha, dan payudara, pembengkakan ternyata juga bisa terjadi pada bagian hidung Ibu mengandung.
Hal ini terjadi karena adanya perubahan hormon dalam tubuh Ibu. Selama kehamilan, tubuh akan memproduksi lebih banyak hormon estrogen agar nutrisi yang dibutuhkan janin tercukupi.
Melansir laman Baby Center, hormon estrogen berperan untuk memastikan kecukupan nutrisi janin dengan melebarkan pembuluh darah. Inilah yang kemudian menyebabkan pembengkakan di seluruh tubuh, termasuk di area hidung (terutama di bagian ujung hidung).
Mengapa area hidung?
Lapisan hidung manusia berbeda dengan bagian kulit lainnya. Sebab, lapisan kulit di area hidung mengandung kelenjar penghasil lendir.
Selain itu, dikutip dari Parents, hidung memiliki struktur menonjol yang disebut konka inferior. Struktur ini terbuat dari tulang yang ditutupi oleh jaringan lunak. Fungsinya adalah untuk memanaskan dan melembapkan udara.
Jaringan lunak tersebut akan membesar saat aliran darah masuk. Nah, dengan meningkatnya produksi hormon estrogen, maka pembuluh darah melebar. Otomatis, jaringan lunak pada konka inferior hidung akan terisi lebih banyak darah. Dengan demikian, hidung pun akan terlihat membesar.
Apa yang harus dilakukan?
Pregnancy nose adalah suatu hal yang normal, seperti pembengkakan tubuh pada area tubuh lainnya selama kehamilan. Mengutip riset The Ohio State University, pembengkakan ini akan hilang dengan sendirinya beberapa minggu setelah Ibu melahirkan.
Pasalnya, setelah melahirkan, produksi hormon estrogen akan berangsur-angsur menurun. Pembuluh darah tak lagi melebar, sehingga pembengkakan pun terhenti.
Pada kebanyakan kasus, hidung akan kembali pada ukuran semula 4-6 minggu setelah Ibu bersalin. Tidak diperlukan penanganan khusus untuk mengembalikan ukuran hidung.
Meskipun demikian, hidung membesar juga bisa menjadi gejala dari suatu kondisi yang lebih serius, seperti preeklamsia atau tekanan darah tinggi selama Ibu mengandung. Selain tekanan darah yang meningkat, gejala lain preeklamsia adalah edema atau pembengkakan di area tangan dan wajah.
Umumnya, gejala tersebut muncul saat kehamilan memasuki usia 20 minggu. Untuk mendeteksi preeklamsia lebih awal, jangan lupa konsultasi rutin dengan dokter kandungan, ya Bu!
Perubahan lain pada area hidung
Selain pregnancy nose yang membuat hidung membesar, perubahan hormon selama kehamilan juga dapat menyebabkan pregnancy rhinitis. Bahkan dibanding pregnancy nose, pregnancy rhinitis ini lebih sering terjadi pada Ibu hamil.
Rinitis selama kehamilan pun disebabkan oleh hormon estrogen. Saat estrogen membuat aliran darah semakin deras, kadang lapisan hidung akan menebal. Gejala umumnya adalah hidung tersumbat, bersin, dan pilek.
Kondisi ini bisa terjadi pada setiap trimester dan bertahan 2-6 minggu. Namun rinitis saat hamil pun, bukan merupakan kondisi permanen. Biasanya rinitis akan hilang dengan sendirinya beberapa minggu setelah ibu melahirkan.
Meski hidung yang meler terasa menyebalkan, ternyata kondisi tersebut punya manfaatnya sendiri, lho! Secara medis, lendir adalah salah satu mekanisme tubuh untuk mempertahankan kekebalan.
Saat hidung mengeluarkan ingus, itu artinya tubuh sedang berusaha menghilangkan penyebab iritasi, seperti kotoran atau bakteri penyakit.
Beberapa perubahan fisik lain selama kehamilan
Selain pregnancy nose dan rinitis, ada beberapa perubahan fisik yang dialami oleh para Ibu saat sedang mengandung. Misalnya, kulit yang terlihat menggelap, terutama di area puting.
Sama seperti pregnancy nose, kondisi ini pun dipengaruhi oleh perubahan hormon estrogen. Biasanya, warna kulit akan normal kembali setelah melahirkan atau saat selesai menyusui.
Perubahan hormon estrogen juga bisa memengaruhi pertumbuhan rambut. Beberapa Ibu hamil mengalami pertumbuhan rambut di area yang tidak biasa, seperti di punggung atau perut. Ada pula yang justru mengalami kerontokan rambut.
Tapi nggak perlu insecure ya, Bu!
Photo credit: TikTok christikanewaulia
Tampilan fisik yang berubah saat hamil, seperti pregnancy nose ini, mungkin akan membuat Ibu kerap merasa insecure. Baik itu perubahan fisik, maupun perasaan insecure, semuanya normal.
Perubahan fisik maupun hormon selama ibu mengandung adalah cara alami tubuh dalam melakukan penyesuaian. Tubuh melakukan penyesuaian agar janin yang Ibu kandung tercukupi nutrisinya dan nantinya dapat lahir dengan sehat.
Kabar baiknya, perubahan tersebut bukanlah suatu hal yang permanen. Setelah melahirkan, tubuh Ibu akan berangsur-angsur kembali pada kondisi semula, termasuk kondisi hidung membesar saat hamil.
Bisa disimpulkan bahwa pregnancy nose, atau hidung membesar saat hamil bukanlah masalah serius. Kondisi ini terjadi karena perubahan hormon estrogen dan akan menghilang setelah Ibu melahirkan.
Perubahan fisik selama kehamilan memang bisa menimbulkan rasa insecure, tapi percayalah bahwa semuanya dirancang untuk memastikan agar janin berkembang dengan baik di dalam rahim.
Editor: Aprilia