Hindari Perut Kembung dan Bergas Saat Hamil dengan Cara Ini
Tahukah Bunda, umumnya orang mengeluarkan gas sekitar 14 hingga 23 kali setiap hari. Namun saat hamil, Anda akan mengeluarkan gas lebih banyak dari biasanya, bahkan sampai perlu membuka kancing celana juga untuk mengurangi rasa kembung di perut. Kembung yang Bunda rasakan selama hamil memang akan terasa tidak nyaman dan ini menjadi salah satu tanda kehamilan yang sering muncul pada minggu 11 dan berlanjut hingga hari melahirkan.
Penyebab utama kenapa Bunda memproduksi lebih banyak gas selama hamil biasanya karena tingkat progesteron yang jauh lebih tinggi. Hormon progesteron ini membuat lapisan otot di seluruh tubuh menjadi rileks, termasuk pada jalur gastrointestinal. Nah, kondisi ini akhirnya memperlambat proses pencernaan, yang akhirnya bisa membuat Anda lebih sering bergas, kembung, bersendawa, dan merasa tidak nyaman setelah makan, terutama ketika makan dalam porsi besar.
Rahim yang mengembang memenuhi rongga perut juga memperlambat proses pencernaan dan mendorong perut sehingga membuat Anda semakin merasa kembung setelah makan. Anda juga akan mulai mengalami heartburn atau konstipasi selama hamil.
Gas terjebak di saluran pencernaan melalui dua cara, yaitu ketika Bunda menelan udara dan ketika bakteri di usus besar menghancurkan makanan yang tidak tercerna. Kebanyakan gas di dalam perut merupakan hasil dari udara yang tertelan dan biasanya dilepaskan melalui sendawa.
Makanan Penyebab Ibu Hamil Kembung dan Sering Kentut
Beberapa bumil bisa saja sangat bergas karena makanan yang sebenarnya bagi bumil lain tidak masalah. Misalnya orang dengan intoleransi laktosa biasanya lebih sering merasa kembung dan bergas bila mengkonsumsi produk seperti susu atau es krim. Hal ini terjadi karena mereka tidak memproduksi laktase yang cukup, yakni enzim yang mampu memecah laktosa (gula pada produk susu). Kondisi individual yang bervariasi pada keseimbangan bakteri di usus besar juga bisa mempengaruhi banyaknya gas yang dihasilkan.
Cara paling efektif untuk mengurangi gas bisa dengan mengurangi makanan yang menjadi penyebabnya. Tapi bila harus menghilangkan semua makanan yang menyebabkan perut bergas dari menu harian Anda, Bunda pasti akan sulit untuk mendapat makanan dengan gizi seimbang. Jadi cukup mulailah dari makanan yang paling mungkin menjadi penyebabnya. Jika Bunda sudah merasa membaik, tambahkan makanan tersebut kembali ke menu makanan Anda satu-persatu untuk mengetahui apa yang sebenarnya menimbulkan gas dan kembung pada Anda. Mencatat semua makanan yang Anda makan akan sangat membantu untuk mengetahui hubungan antara konsumsi makanan tertentu dengan produksi gas yang berlebihan.
Kacang-kacangan dan sayuran tertentu seperti kubis, bunga kol, brokoli, dan asparagus merupakan makanan yang mengandung gula raffinose dan sering membuat kebanyakan orang jadi kembung. Beberapa orang ada yang mengalami masalah pada perut jika mengkonsumsi terlalu banyak fruktosa, jenis gula yang ada pada berbagai jenis makanan. Fruktosa dalam jumlah tinggi ada pada bawang merah, bawang putih, buah kering, apel, serta madu.
Ada banyak minuman rasa buah dan minuman bersoda yang menggunakan pemanis berbentuk fruktosa, seringnya disebut sirup jagung tinggi fruktosa. Banyak juga makanan yang diproses menggunakan sirup jagung tinggi fruktosa. Jadi sebaiknya hindari minuman buah dan bersoda tersebut karena karbonasi pada soda bisa menyebabkan perut Bunda kembung.
Orang-orang dengan intoleransi laktosa biasanya merasa bergas setelah mengkonsumsi produk susu. Jika intoleransi laktosa Anda cukup tinggi, Bunda akan menyadarinya sebelum hamil karena produk susu biasanya membuat Anda diare atau sakit perut. Jangan lupa juga menghindari makanan dengan lemak tingi dan makanan yang digoreng ya Bun?
Tips Menghindari Perut Kembung dan Bergas Pada Ibu Hamil
Beberapa saran berikut ini bisa mengurangi frekuensi gas dan kembung Anda:
Jangan merokok. Selain mengakibatkan masalah kesehatan yang serius, merokok dapat meningkatkan asam pada perut. Idealnya, Bunda sudah harus menghentikan kebiasaan merokok sebelum hamil. Jika Anda masih merokok dan kesulitan untuk berhenti, tanyakan ke dokter tentang program berhenti merokok.
Jangan makan dalam porsi besar. Makanlah 6 kali dalam porsi kecil setiap hari. Hal ini tidak hanya akan membuat tingkat nutrisi Anda konstan untuk memperbaiki gizi bayi, tapi juga mencegah sistem pencernaan bekerja berlebihan, sehingga gas lebih terkontrol.
Jangan bicara saat makan, pastikan untuk mengunyah makanan dengan baik.
Duduk saat makan atau minum, termasuk di saat memakan cemilan.
Jaga asupan serat pada pola makan Anda. Tapi terlalu banyak serat juga bisa mengakibatkan Anda bergas, terutama jika Anda tidak terbiasa. Jadi tambahkan serat pada menu harian Anda secara perlahan saat pertama kali melakukannya.
Batasi minum saat makan. Anda masih bisa banyak minum setelah makan.
Minum dari gelas atau cangkir, bukan dari botol atau melalui sedotan.
Hindari minuman berkarbonasi.
Kenakan pakaian yang nyaman dan longgar, terutama pada area sekitar pinggang dan perut.
Hindari pemanis sorbitol.
Jangan mengunyah permen karet atau menghisap permen keras.
Teruslah bergerak, meski dengan hanya berjalan kaki sebentar.
Waspadai konstipasi, karena bisa membuat perut bergas dan kembung.
Lakukan latihan yoga untuk teknik relaksasi dan pernafasan yang baik.
Perbanyak minum air. Cairan dapat membantu menghindari konstipasi yang bisa memicu kembung.
Makan perlahan. Jika biasanya Anda menghabiskan makan hanya dalam 5 menit, akan ada banyak udara yang tertelan bersama makanan. Udara tersebut akan menetap di sistem pencernaan dalam bentuk gas. Jadi seberapapun sibuknya Anda, makanlah dalam suasana yang santai. Hal ini juga akan mengurangi rasa tidak nyaman.
Berusaha rileks. Makan siang sambil menyelesaikan laporan pekerjaan atau makan malam sambil berdebat dengan pasangan akan memicu udara masuk saat menelan. Jadi jangan makan ketika dalam kondisi stres. Berhenti sebentar dan tarik napas dalam untuk menenangkan diri sebelum dan selama makan.
Bila semua saran di atas tidak membantu, konsultasikan pada dokter apakah Anda bisa mengkonsumsi obat untuk mengatasi gas yang mengandung simethicone.
Segera hubungi dokter ya Bun jika usus terasa tidak nyaman, serta muncul gejala seperti sakit perut, kram, atau muncul darah pada kotoran, diare akut, konstipasi, atau peningkatan mual serta muntah.
(Ismawati)