Jangan Diabaikan! Ibu Hamil Sering Menangis Bikin Janin Stress, Lho!
Apa benar bila Ibu hamil sering menangis bikin janin stress?
Dalam menjalankan 9 bulan kehamilan, tiap Ibu tentu memiliki kondisi yang berbeda-beda.
Ada yang merasa moodnya selalu senang selama kehamilan, ada pula yang harus menghadapi mood swing seolah kehamilannya sangat berat dijalankan. Belum lagi ditambah dengan masalah lain yang makin menambah berat kondisi sang Ibu.
Akibatnya, Ibu hamil sering menangis dan sulit untuk dikendalikan. Sejatinya dengan atau tanpa masalah, mood Ibu hamil memang seringkali sulit ditebak ya Bu.
Tapi, kalau Ibu hamil sering menangis selama kehamilan hal ini perlu diwaspadai. Sebab, meski tampak sepele ternyata Ibu hamil sering menangis bisa berdampak serius pada janin dan kesehatan Ibu sendiri lho!
Janin bisa stress dan Ibu rentan mengalami keguguran dan banyak dampak lain yang perlu diwaspadai. Lalu, kenapa Ibu hamil sering menangis? Apa dampak Ibu hamil sering menangis? Simak selengkapnya dalam ulasan berikut ini ya Bu!
Kenapa Ibu hamil sering menangis?
Perubahan hormon yang terjadi pada Ibu hamil terkadang seringkali membuat Ibu sangat sensitif dan mudah menangis. Melansir Healthline orang yang pada dasarnya sensitif mungkin juga akan lebih banyak menangis selama hamil.
Bahkan orang yang jarang menangis pun akan merasa kaget karena merasa mudah sekali menangis saat hamil. Meskipun ketidakstabilan emosi adalah hal wajar dialami, namun kamu perlu mengetahui alasan lain kenapa Ibu hamil sering menangis berikut:
1. Merasa kaget dan tidak nyaman selama kehamilan
Tidak semua Ibu bisa lancar menjalankan kehamilannya ya Bu, terutama bagi mereka yang baru menjalankan kehamilan pertama. Perasaan kaget dan merasa ada yang kurang nyaman pada tubuhnya mungkin sulit diungkapkan.
Apalagi di trimester pertama kehamilan, Ibu sering menghadapi morning sickness yang makin membuat tubuh menjadi tak nyaman.
Akibatnya banyak Ibu yang cenderung memendam perasaan tersebut, sehingga tanpa sadar Ibu hamil sering menangis.
2. Tidak nyaman dengan perubahan tubuh
Payudara kencang dan membesar, perut yang mulai membesar, sulit tidur di malam hari, berat badan meningkat dan mengalami bengkak di kaki adalah beberapa perubahan tubuh yang sering dialami oleh Ibu hamil. Hal ini jelas membuat Ibu merasa tidak nyaman.
Melansir Parenting First Cry meskipun perubahan fisik ini harus dihadapi oleh Ibu hamil, sayangnya tidak semua Ibu bisa menerima dengan baik. Ibu mungkin akan merasa stress dengan perubahan tubuh, meskipun dibalik itu semua merasa bahagia karena ada calon buah hati yang tumbuh di rahimnya.
Hal ini jelas menjadi salah satu alasan kenapa Ibu hamil sering menangis yang sulit diungkapkan dengan kata-kata ya Bu. Nggak perlu khawatir, karena tiap Ibu hamil pasti akan mengalami fase ini. Sehingga hal tersebut sangat wajar dialami para Bumil.
3. Merasa stress dan tertekan
Beban pekerjaan di kantor atau pun ketidaksanggupan mengurus rumah dengan kondisi hamil terkadang membuat Ibu menjadi stress dan mudah tertekan. Sehingga hal ini dapat membuat Ibu hamil sering menangis.
Berkonsultasi dengan psikolog atau sekadar berbagi cerita dengan suami atau orang terpercaya lainnya sangat disarankan untuk mengurangi hal tersebut. Jangan sampai dipendam dan hanya membuat Ibu makin merasa stress ya!
4. Perubahan hormon
Perubahan hormon dan fisiologis selama hamil memang tergolong unik ya Bu. Nah, perubahan hormon ini juga menjadi salah satu penyebab kenapa Ibu hamil sering menangis.
Apalagi Ibu hamil biasanya mengalami peningkatan hormon estrogen dan progesteron yang cukup signifikan. Kedua hormon ini punya peran penting dalam membuat mood Ibu menjadi kacau ataupun sebaliknya.
Tak heran, perubahan hormon selama hamil ini juga bisa memengaruhi suasana hati. Ibu bisa saja merasa bahagia tapi beberapa menit kemudian bisa saja menangis tanpa sebab. Nah, Ibu pernah merasakan hal inikah?
Apa saja dampak Ibu hamil sering menangis?
Meski menangis adalah hal yang wajar dialami oleh setiap orang, tapi tentunya hal ini tak berlaku bagi Ibu hamil ya Bu. Apalagi jika Ibu hamil terlalu sering menangis. Hal ini jelas ada dampaknya bagi kesehatan mental Ibu dan juga janin dalam kandungan.
Apalagi menurut penelitian dari Association For Psychological Science Ibu hamil sering menangis bisa berdampak pada kesehatan otak bayi sebelum dan sesudah dilahirkan. Para peneliti mengungkapkan, otak bayi tampak sehat dan normal bagi Ibu dengan kondisi kesehatan mental yang normal.
Sementara bayi dengan kondisi Ibu mudah stress diketahui dapat membuat perkembangan otak menjadi terhambat. Hal ini dikarenakan ketika Ibu stress maka Ibu hamil akan melepaskan hormon tersebut ke dalam plasenta.
Jadi jangan heran jika kamu stress maka bayi juga bisa terdampak ya Bu. Berikut adalah dampak Ibu hamil sering menangis mainnya yang perlu kamu ketahui:
- Bayi berisiko lahir prematur dengan berat badan rendah;
- Anak jadi mudah depresi ketika dewasa;
- Perkembangan otaknya terganggu;
- Ibu rentan mengalami baby blues pasca melahirkan;
- Janin berisiko kekurangan nutrisi akibat Ibu hamil sering menangis;
- Struktur otak anak dapat terganggu; dan
- Janin bisa kekurangan energi dan berisiko kekurangan gizi.
Apa yang perlu dilakukan agar Ibu hamil tidak mudah menangis?
Agar kebiasaan Ibu hamil sering menangis dapat berkurang ternyata ada banyak caranya lho, Bu! Melansir Very Well Family berikut adalah beberapa cara yang mungkin bisa Ibu lakukan:
- Belajar untuk bisa lebih bersabar menghadapi proses kehamilan;
- Berbicara dari hati ke hati dengan orang terpercaya seperti suami, teman atau orang tua tentang kondisi yang sedang kamu alami;
- Lebih banyak istirahat agar tubuh lebih rileks dan tidak mudah stress;
- Persiapkan kehamilan dengan matang;
- Alihkan ketakutan dengan hal-hal positif seperti; membaca buku kehamilan, berolahraga dan lain sebagainya;
- Rajin berbagi cerita dengan teman yang sudah berpengalaman dengan kehamilan;
- Rajin melakukan yoga untuk bermeditasi agar lebih rileks; dan
- Bertemu dengan para ahli seperti psikolog untuk membantu meredakan emosi Ibu selama hamil.
Meski Ibu hamil sering menangis adalah hal yang wajar dialami, tapi ada baiknya kurangi hal ini demi kesehatan Ibu dan janin agar proses melahirkan dapat berjalan lancar tanpa hambatan ya Bu!
Editor: Dwi Ratih