Jarang Disadari, Keguguran Tanpa Pendarahan Mungkinkah Terjadi?
Keguguran tanpa pendarahan bisa saja terjadi pada setiap Ibu hamil. Fakta di lapangan juga menyebutkan, Ibu hamil mungkin saja tidak mengalami gejala apa pun dan baru mengetahui bila janin di dalam kandungan sudah tidak ada. Terutama ketika dokter kandungan melakukan pemeriksaan, dan tidak bisa mendeteksi detak jantung bayi saat di USG.
Kehamilan merupakan salah satu momen yang dinantikan oleh setiap wanita yang sudah menikah, namun ketika keguguran terjadi, harapan tersebut seakan ikut luntur dan berganti dengan kesedihan. Apalagi bila ini merupakan tanda keguguran tanpa pendarahan, yang baru disadari setelah berminggu-minggu.
Beberapa dokter juga menyebutkan bahwa keguguran tanpa pendarahan ini, merupakan jenis keguguran yang jarang disadari. Akibatnya kasus Ibu hamil yang mengalaminya tidak mencari pengobatan apa pun.
Apa itu keguguran tanpa pendarahan? Mungkin kah terjadi?
Melansir dari laman Medical News Today, umumnya pendarahan saat keguguran terjadi saat rahim melakukan proses pengosongan. Namun pada beberapa kasus, ketika janin meninggal, rahim tidak melakukan proses pengosongan tersebut.
Sehingga Ibu tidak mengalami pendarahan, kondisi ini kerap kali disebut sebagai keguguran tanpa pendarahan. Menurut The American PregnancyAssociaton, keguguran sebagian besar terjadi saat usia kehamilan menginjak 13 minggu (trimester pertama).
Sementara keguguran pada trimester selanjutnya dianggap jarang terjadi, kecuali memiliki indikasi medis tertentu atau gawat darurat. Selain mengalami pendarahan, umumnya keguguran juga disertai dengan sakit perut hebat, merasa mual, hingga badan terasa lemas.
Jika terjadi pendarahan, biasanya diperlukan konsumsi obat khusus atau perawatan medis tertentu. Namun bila keguguran tanpa pendarahan terjadi, dokter biasanya akan menyarankan untuk menunggu beberapa minggu, sampai rahim akan melakukan proses pengosongan dengan sendirinya.
Dokter baru akan melakukan tindakan selanjutnya bila proses tersebut tak kunjung tiba, jadi ada baiknya tetap lakukan konsultasi pada dokter terkait ya, Bu!
Gejala keguguran paling umum
Melansir dari laman Healthline, adanya pendarahan merupakan salah satu gejala umum keguguran. Pada masa awal kehamilan, beberapa Ibu mungkin menganggap ini adalah tanda menstruasi awal, tapi sebenarnya itu adalah keguguran.
Selain pendarahan, terdapat juga tanda keguguran lainnya seperti:
- Ibu akan mengalami sakit punggung
- Mengalami diare hingga rasa mual
- Merasakan kram punggung
- Sakit perut yang cukup parah
- Terdapat cairan keluar melalui vagina
- Ada benda seperti jaringan atau gumpalan darah beku keluar dari vagina
- Tubuh terasa sangat lemah
- Hilangnya tanda kehamilan seperti, payudara sakit atau mual di pagi hari.
Ketika Ibu merasakan tanda-tanda keguguran di atas, ada baiknya langsung menghubungi dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Tujuannya tak lain untuk mengetahui apakah janin masih bisa terselamatkan atau harus direlakan.
Gejala keguguran tanpa pendarahan yang sering tidak diketahui
Melansir dari laman Very Well Family, jika terjadi keguguran yang disertai dengan pendarahan, maka dokter akan memerlukan tes diagnostik melali USG pada awal kehamilan. Akan tetapi, proses keguguran ini dapat memakan waktu beberapa hari bahkan berminggu-minggu inilah sebabnya sering kali ditemukan keguguran tanpa pendarahan.
Keguguran tanpa pendarahan juga sering kali disebut sebagai keguguran yang terlewatkan. Hal ini karena biasanya pemeriksaan USG akan mendeteksi terlebih dahulu tanda awal keguguran seperti, tidak adanya detak jantung pada janin. Berikut ini merupakan gejala keguguran tanpa pendarahan:
1. Mengalami penurunan tanda kehamilan secara tiba-tiba
Tanda kehamilan yang menurunan secara tiba-tiba ini meliputi, bekurangnya nyeri pada payudara Ibu dan payudara terasa biasa saja seperti saat tidak hamil. Keguguran tanpa pendarahan juga bisa ditandai dengan tiba-tiba morning sickness berhenti, padahal awalnya gejala ini sangat sering terjadi.
2. Tes kehamilan menunjukkan tanda negatif
Kehamilan ditandai dengan hasil positif pada tespack, yang menandakan pada urin terdapat hCG atau human chorionic gonadotropin yang merupakan hormon kehamilan. Ketika keguguran tanpa pendarahan terjadi, maka urin Ibu sudah tidak mengandung hCG sehingga bila dilakukan tes kehamilan hasilnya akan menunjukkan tanda negatif.
3. Mengalami gejala lainnya
Gejala lain yang dimaksud saat keguguran tanpa pendarahan terjadi adalah diare, mual, hingga muntah. Kondisi ini juga diperparah dengan kondisi tubuh yang seperti lemah atau lemas. Bila tampak semakin parah, Ibu harus segera dibawa ke rumah sakit atau layanan kesehatan terdekat.
4. Mengalami sakit punggung
Sakit punggung seperti akan terjadi kontraksi melahirkan juga bisa dirasakan saat Ibu mengalami keguguran tanpa pendarahan. Waspadai hal ini bila sedang hamil, terutama pada trimester awal.
Sakit punggung sebenarnya sangat umum terjadi pada Ibu hamil, terutama bila kehamilan sudah menginjak trimester tiga karena sering membawa beban berat dalam perut.
5. Gerakan janin melambat bahkan tidak terdeteksi
Apabila kehamilan sudah menginjak usia yang lebih tua, keguguran tanpa pendarahan mungkin bisa terdeteksi melalui gerakan janin yang melambat atau bahkan tidak ada. Ibu perlu khawatir bila hal ini terjadi, namun untuk memastikan janin masih bergerak, Ibu tetap bisa lakukan rangsangan terlebih dahulu seperti:
- Memeperdengarkan musik atau alunan ayat suci Al-Quran di dekat perut
- Bermain senter di dekat perut Ibu supaya janin merespon
- Mengajak bicara janin
- Mulai mengonsumsi snack.
Jika tampaknya janin tidak merespon apa pun yang Ibu lakuka, segera kunjungi dokter kandungan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Penyebab keguguran yang paling umum terjadi
Penyebab paling umum terjadinya keguguran adalah, kelainan kromosom sehingga janin tidak mampu bertahan. Namun ada juga penyebab umum lainnya yang mungkin terjadi, seperti:
- Mengalami infeksi
- Menderita penyakit tertentu
- Mengalami cedera fisik ketika hamil
- Adanya kelainan pada rahim atau organ reproduksi lainnya
- Kondisi medis tertentu yang sulit diobat seperti, diabetes atau gagal ginjal
- Terjadi polip atau perlengketan rahim
- Menderita endometriosis.
Waktu pemulihan fisik saat terjadi keguguran bervariasi dan tergantung dari setiap Ibu. Namun mungkin pemulihan psikisnya bisa berlangsung sedikit lama, apalagi bila ini merupakan kehamilan yang dinantikan.
Editor: Aprilia