Kelebihan Berat Badan Saat Hamil? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Kelebihan berat badan saat hamil bisa berdampak pada kesehatan Ibu dan janin dalam kandungan. Dikutip dari Mayo Clinic, obesitas didiagnosis ketika BMI (Body Mass Index) Ibu hamil adalah bernilai 30 atau lebih tinggi. Sementara nilai BMI standar Ibu hamil berada di antara 18.5-24.9.
Pada Ibu obesitas yang menjalani kehamilan tunggal, kenaikan berat badan yang dianjurkan adalah 5-9 kg. Sedangkan Ibu obesitas dengan kehamilan ganda (kembar), kenaikan berat badan normalnya sekitar 11-19 kg.
Lantas, apakah yang menjadi faktor penyebab kelebihan berat badan saat hamil? Yuk, cari tahu!
Penyebab kelebihan berat badan saat hamil
Penyebab kelebihan berat badan saat hamil ternyata tidak hanya karena Ibu makan lebih banyak. Tanpa disadari, selama kehamilan jadwal makan Ibu pun mengalami perubahan. Melewatkan waktu makan di pagi hari akibat morning sickness akan membuat ibu hamil makan dalam porsi besar pada waktu makan berikutnya. Selain itu, Ibu hamil cenderung mudah lapar di malam hari. Kebiasaan inilah yang kemudian menjadi penyebab Ibu mengalami kelebihan berat badan saat hamil.
Di samping itu, selama hamil Ibu mungkin menjalani aktivitas fisik yang rendah. Pasalnya, banyak Ibu hamil khawatir jika aktivitas fisik yang dilakukan mempengaruhi janin yang dikandung. Padahal, selama hamil Ibu tetap diperbolehkan berolahraga ringan. Mulai dari jalan kaki, berenang, maupun yoga. Namun demikian, sebaiknya konsultasikan terlebih dulu dengan dokter kandungan tentang aktivitas fisik apa saja yang aman dilakukan di usia kehamilan Ibu saat ini.
Bahaya kelebihan berat badan saat hamil
Kelebihan berat badan saat hamil berisiko pada peningkatan tekanan darah Ibu hamil. Lebih dari itu, kondisi ini juga bisa memicu preeklampsia, diabetes, dan gangguan tidur. Oleh karena itu, sebaiknya Ibu menjaga kenaikan berat badan saat hamil dengan lebih bijaksana.
Bahaya kelebihan berat badan saat hamil juga berpengaruh pada kondisi janin dalam kandungan. Hasil riset dari The American College of Obstetrician and Gynecologists menunjukkan bahwa bayi yang lahir dari Ibu yang obesitas memiliki peningkatan risiko mengalami cacat lahir, seperti cacat jantung dan cacat tabung saraf. Selain itu, bayi yang lahir dengan terlalu banyak lemak tubuh dari Ibu yang obesitas, memiliki peluang lebih besar untuk mengalami obesitas di kemudian hari.
Dampak obesitas saat persalinan
Perlu diketahui, kelebihan berat badan saat hamil bisa membuat Ibu harus menjalani waktu persalinan lebih lama, jika dibandingkan dengan Ibu hamil dengan berat badan normal. Bahkan, lebih sulit bagi dokter kandungan untuk memantau kondisi janin selama persalinan Ibu yang obesitas. Inilah yang membuat obesitas selama kehamilan meningkatkan kemungkinan melahirkan secara caesar.
Mengapa demikian? Kelebihan berat badan saat hamil bisa membuat bayi mengalami kondisi makrosomia. Bayi makrosomia menunjukkan kondisi tubuh janin yang terlalu besar saat di dalam kandungan. Bahkan saat dilahirkan berat badan bayi bisa mencapai 4 kilogram atau lebih. Tentu saja kondisi makrosomia dapat membahayakan bagi ibu dan bayi, jika persalinan dilakukan secara pervaginam.
Mengatasi kelebihan berat badan saat hamil
Penelitian terbaru yang terbit di British Medical Journal menemukan fakta bahwa Ibu hamil dengan obesitas bisa melakukan diet dan olahraga untuk menurunkan berat badan secara sehat. Nah, untuk mengatasi kelebihan berat badan saat hamil, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Berikut panduan selengkapnya;
1. Konsultasikan dengan dokter kandungan
Bicaralah dengan dokter kandungan sebelum Ibu memulai program diet dan olahraga saat hamil. Mereka dapat membantu Ibu membuat rutinitas dan menjawab pertanyaan apa pun yang mungkin ingin diketahui. Jika diperlukan, dokter kandungan juga bisa merujuk Ibu ke ahli gizi untuk saran pribadi tentang makan sehat selama kehamilan.
2. Atur waktu olahraga dengan baik
Saat hamil kondisi fisik lebih mudah lelah dibandingkan sebelumnya. Artinya, untuk memulai aktivitas fisik, Ibu perlu melakukannya secara bertahap. Misalnya, mulai berjalan kaki selama 5 menit setiap pagi. Kemudian, tambahkan durasinya setelah satu minggu menjadi 10 menit setiap hari. Jika sudah semakin kuat, Ibu bisa berjalan kaki selama 30 menit. Latihan fisik ini baik untuk menjaga persendian, melatih pernafasan, dan mengurangi lemak tubuh penyebab kelebihan berat badan saat hamil secara efektif.
3. Perbanyak konsumsi sayur dan buah
Sudah bukan rahasia lagi jika sayur dan buah adalah makanan terbaik bagi Ibu hamil. Selain kaya vitamin dan mineral baik yang dibutuhkan tubuh, sayur dan buah juga diperkaya serat yang bisa membuat Ibu hamil kenyang lebih lama. Di samping itu, serat juga berperan penting dalam mencegah susah BAB
4. Mencukupi kebutuhan air minum
Air minum tidak hanya berfungsi mencegah dehidrasi, tetapi juga mencegah kelebihan berat badan saat hamil. Pasalnya, minum air yang cukup bisa memberi rasa kenyang lebih lama di antara jeda waktu makan. Ibu hamil dianjurkan setidaknya minum air putih 10 gelas per hari untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Kelebihan berat badan saat hamil perlu diwaspadai karena bisa membahayakan keselamatan nyawa Ibu dan janin yang dikandung. Dengan memahami penyebab dan cara mengatasi kelebihan berat badan saat hamil, Ibu bisa mencegah risiko buruk yang bisa terjadi selama kehamilan maupun saat persalinan nanti. Semoga informasi tadi bermanfaat, ya!
Editor: Atalya