Bagaimana Menghilangkan Keputihan Saat Hamil yang Alami?
Keputihan saat hamil mungkin menjadi salah satu masalah yang meresahkan buat para bumils nih. Selain bikin nggak nyaman, keputihan saat hamil kadang memicu pertanyaan besar seperti, "normal nggak ya kalau kayak gini?"
Melansir dari laman What To Expect, mengalami keputihan saat hamil adalah hal yang wajar dan biasa dengan kondisi tertentu. Ini bukanlah hal yang baru dan keputihan selama kehamilan sering kali disebut dengan Leukore. Leukore yang semakin meningkat bisa juga menjadi satu tanda kehamilan Ibu. Leukore atau keputihan saat hamil memiliki arti spesifik yaitu keputihan tipis, berwarna putih susu, dan memiliki bau yang ringan, tidak menyengat, bahkan beberapa tidak berbau sama sekali serta biasa terjadi di awal kehamilan.
Melansir dari laman Parenting First Cry, ada beberapa jenis keputihan yang mungkin Ibu alami selama kehamilan sesuai dengan tahap kehamilan berikut ini:
- Trimester Pertama
Pada fase trimester pertama ini, Ibu akan mengalami keputihan yang normal atau bahkan mirip dengan yang biasa Ibu alami sebelumnya. Pada beberapa kasus, bisa jadi Ibu tidak mengalami keputihan sama sekali.
- Trimester Kedua
Keputihan di masa kehamilan biasa dimulai sekitar minggu ke-13 atau mulai trimester kedua. Jumlahnya bisa jadi meningkat daripada keputihan yang biasa Ibu alami, dan ini bisa terjadi setiap minggu atau setiap hari.
- Trimester Ketiga
Pada fase ini, Ibu sudah harus tahu bagaimana menghilangkan keputihan saat hamil karena bisa jadi di trimester ketiga ini keputihan menjadi sangat berat dan tidak nyaman, bahkan bisa jadi terus meningkat hingga menjelang persalinan. Tanda awal kehamilan pun juga berupa lendir kental yang disertai garis darah dan bila ini terjadi, Ibu diharapkan tetap tenang dan memberi tahu orang terdekat bahwa persalinan Ibu sepertinya sudah sangat dekat.
Penyebab Keputihan saat Hamil
Bila ingin tahu bagaimana menghilangkan keputihan saat hamil, ada baiknya Ibu lebih dahulu mengetahui penyebab keputihan saat hamil. Mengutip dari laman Parenting First Cry, ketika Ibu sedang hamil, kadar hormon estrogen meningkat sehingga menyebabkan peningkatan aliran darah ke area panggul.
Aliran darah yang lebih banyak mengalir ke panggul ini merangsang adanya selaput lendir pada tubuh dan hal ini menyebabkan peningkatan keputihan pada awal kehamilan dan mungkin bisa terjadi selama kehamilan. Ciri-ciri utama keputihan yang terjadi saat hamil adalah tidak ada peningkatan cairan pada trimester pertama, tetapi akan ada peningkatan pada trimester kedua dan berlanjut hingga kelahiran tiba.
Mengutip dari laman What To Expect, keputihan yang terjadi selama kehamilan sebenarnya memiliki fungsi lain yang juga bermanfaat seperti:
- Keputihan menghilangkan sel-sel mati dari vagina;
- Keputihan dapat melindungi jalan lahir dari infeksi; dan
- Keputihan menjaga keseimbangan bakteri yang sehat di dalam vagina.
Penyebab Umum Keputihan selain Kehamilan
Berikut ini ada beberapa penyebab umum yang terkait dengan keputihan, dikutip dari laman Parenting First Cry:
Perubahan Hormon
Perubahan hormonal sering terjadi pada tubuh wanita terutama selama siklus menstruasi. Hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah cairan setelah masa ovulasi dan semakin berubah seiring berjalannya siklus. Ini adalah hal yang normal selama cairan yang keluar tidak berwarna dan tidak berbau. Cara mengatasinya adalah dengan tetap menjaga area vagina tetap kering. Ibu juga bisa rutin mengganti celana dalam secara teratur untuk mengatasi hal ini.
Infeksi Jamur
Keputihan dapat terjadi akibat adanya infeksi jamur di vagina dan ini dapat membahayakan bila tidak segera diatasi. Sel jamur yang meningkat di dalam vagina dapat mengganggu keseimbangan PH dan menyebabkan ketidaknyamanan.
Reaksi Alergi
Reaksi alergi juga dapat menyebabkan keputihan dan biasanya terjadi karena alergi sabun tertentu atau bahan handuk yang tidak cocok di kulit Ibu. Gejalanya dapat berupa vagina yang gatal dan rasa seperti terbakar. Beberapa kasus juga ditemukan kulit vagina menjadi bengkak dan merah disertai dengan cairan kental dan bau busuk. Untuk mengatasinya, silahkan Ibu berkunjung ke dokter untuk perawatan yang tepat.
Penyakit Menular Seksual
Salah satu tanda memiliki penyakit menular seksual adalah dengan adanya peningkatan jumlah keputihan yang bertekstur kental dan berwarna kekuningan. Selain itu juga disertai rasa gatal yang cukup parah hingga menimbulkan ruam atau bisul. Pergilah ke dokter untuk mengatasi hal ini.
Efek Samping Pengobatan
Bisa jadi keputihan berasal karena efek samping obat-obatan seperti pil KB atau pengaplikasian salep atau jeli yang digunakan sebagai alat kontrasepsi. Hal ini dapat mengiritasi mukosa dan menyebabkan keluarnya cairan. Menjada area vagina tetap kering dengan penggunaan panty liner atau menggunakan celana dalam dengan bahan yang nyaman bisa membantu mengatasi hal ini.
Trikomoniasis
Ini adalah parasit yang sering disebut dengan trichomonas vaginalis dan dapat meningkatkan risiko terkena HIV / AIDS. Gejalanya adalah keluarnya cairan tipis dan berbau busuk. Selain itu, vagina akan terasa sakit bahkan seperti terbakar saat buang air kecil atau melakukan hubungan seksual. Saatnya untuk berkonsultasi ke dokter bila ini terjadi.
Mitos dan Fakta soal Keputihan saat Hamil
Ada beberapa mitos dan fakta tentang keputihan dan bagaimana menghilangkan keputihan saat hamil. Dilansir melalui berbagai sumber, berikut ini ulasan selengkapnya.
Keputihan adalah Tanda Kehamilan (Fakta)
Keputihan bisa menjadi tanda awal kehamilan Ibu bila tekstur keputihan berwarna putih susu, berbau ringan atau tidak berbau sama sekali. Keputihan di awal kehamilan memiliki istilah medis Leukore dan biasa terjadi di trimseter kedua atau saat menginjak kehamilan 13 minggu.
Keputihan Dapat Dicegah dan Diatasi (Fakta)
Keputihan bisa dicegah dan diatasi, salah satunya dengan menggunakan celana dalam berbahan katun nyaman yang sering diganti minimal 2-3 kali sehingga celana dalam tetap dalam kondisi bersih. Tak hanya itu, menjaga kebersihan area vagina dan mengkonsumsi makanan tertentu dapat membantu mengurangi rasa gatal saat terjadi keputihan.
Warna Keputihan Harus Diwaspadai (Fakta)
Kita harus lebih berhati-hati terhadap warna keputihan yang dialami supaya tahu bagaimana menghilangkan keputihan saat hamil dengan cara yang aman. Berikut ini ada beberapa panduan warna keputihan yang sehat dan juga yang perlu diwaspadai, melansir dari laman Parenting First Cry:
- Keputihan Berwarna Jernih, Putih Susu, Dan Tidak Berbau
Keputihan yang memiliki warna jernih, putih susu, dan tidak berbau biasanya normal dan sehat. Keputihan jenis ini dapat terjadi sebagai tanda awal kehamilan, saat sedang hamil atau pada wanita yang sedang berada di siklus menstruasi.
- Keputihan Berwarna Coklat Kemerahan Atau Merah Muda
Keputihan jenis ini dapat dikategorikan normal dan sehat bila jumlahnya sangat sedikit. Namun bila terjadi dalam jumlah yang banyak maka ada indikasi yang tidak normal dan disarankan agar Ibu segera pergi ke dokter.
- Keputihan Berwarna Kekuningan
Bila menemui keputihan dengan tanda ini, maka keputihan cenderung tidak normal dan tidak sehat. Kemungkinan adanya infeksi vagina atau sedang menderita penyakit seksual yang menular.
- Keputihan Berwarna Kehijauan
Pernah menemukan keputihan yang berwarna kehijauan? Hal ini tidak normal dan tidak sehat. Kemungkinan adanya infeksi pada vagina dan adanya trikomoniasis (parasit yang meningkatkan resiko HIV/ADIS).
- Keputihan Seperti Keju Dan Kental
Ada juga jenis keputihan yang seperti keju dan cenderung kental. Sayangnya ini adalah hal yang tidak normal dan tidak sehat. Selain infeksi pada vagina, ini bisa menjadi tanda adanya infeksi jamur pada vagina.
- Keputihan Cukup Parah
Keputihan cukup parah ditandai dengan jenis keputihan yang memiliki bau busuk, berbusa, terasa gatal, adanya sensasi terbakar pada vagina. Ini adalah hal yang tidak normal dan tidak sehat karena kemungkinan adanya Infeksi vagina atau bisa jadi adanya vaginosis bakterial.
- Keputihan Sangat Encer Dan Mengalir Sangat Cepat
Tidak normal. Kemungkinan adanya kebocoran pada cairan ketuban. Cara membedakan keputihan biasa selama kehamilan dengan kebocoran cairan ketuban adalah bila terjadi aliran cairan yang sangat cepat pada kehamilan 37 minggu, ini kemungkinan kebocoran cairan ketuban dan bisa menjadi satu tanda persalinan prematur yang perlu diperiksakan langsung ke dokter.
- Keputihan Berwarna Jernih, Putih Susu, Dan Tidak Berbau
Penggunaan Panty Liner Mencegah Keputihan (Mitos)
Penggunaan panty liner setiap hari tidak disarankan karena akan membuat vagina tidak memiliki sirkulasi udara yang baik. Terlebih lagi bila panty liner tidak diganti seharian justru akan meinimbulkan keputihan jenis baru dan ini tidak dapat menjadi solusi tentang bagaimana menghilangkan keputihan saat hamil. Panty liner boleh digunakan dengan cara dan waktu yang tepat.
Parfum atau Deodorant Khusus Vagina Membuat Harum (Mitos)
Tidak disarankan menggunakan parfum atau deodorant khusus vagina untuk membuatnya harum karena kemungkinan kandungan bahan kimiannya justru akan membuat infeksi pada vagina wanita.
Tisu dan Sabun Pencuci Vagina Ampun Atasi Keputihan (Mitos)
Setiap Ibu pasti sangat ingin tahu bagaimana menghilangkan keputihan saat hamil, namun faktanya meski memiliki aroma yang harum, terlalu sering menggunakan tisu atau sabun pencuci khusus vagina dapat mengacaukan kadar pH dalam vagina dan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi pada vagina dan ini adalah mitos! Keputihan tidak dapat diatasi dengan rutin menggunakan dua hal ini.
Cara Mengatasi Keputihan saat Hamil
Bagaimana menghilangkan keputihan saat hamil? Keputihan yang tidak normal selama kehamilan harus segera diketahui dan ditangani karena infeksi vagina yang terlalu parah dapat menyebabkan kemungkinan adanya keguguran atau persalinan prematur. Sementara itu, infeksi jamur tidak akan meningkatkan resiko apapun selama kehamilan, namun hal ini akan membuat Ibu merasa tidak nyaman.
Perawatan tepat tentang mengatasi bagaimana menghilangkan keputihan saat hamil akan menentukan kenyamanan area vagina Ibu selama kehamilan. Perhatikan kembali jenis keputihan yang Ibu alami untuk mengetahui cara bagaimana menghilangkan keputihan saat hamil. Melansir dari laman Parenting First Cry, berikut ini ada beberapa cara bagaimana menghilangkan keputihan saat hamil dengan kondisi keputihan yang berbau:
Menjaga Kebersihan Vagina
Area vagina harus dijaga dan dipastikan bersih karena ini bisa menjadi cara bagaimana menghilangkan keputihan saat hamil. Penggunaan tisu, pencuci vagina, atau bahkan pewangi untuk vagina tidak disarankan terutama bila Ibu sedang hamil karena akan mengganggu keseimbangan pH.
Gunakan Panty Liner dengan Tepat
Hindari penggunaan panty liner yang berbau wangi untuk mengatasi bagaimana menghilangkan keputihan saat hamil supaya tidak terjadi infeksi vagina yang akan membahayakan bagi perkembangan janin dalam rahim.
Cuci Tangan dengan Benar
Cuci tangan dengan baik dan benar wajib dilakukan sebelum dan sesudah menyentuh vagina. Gunakan juga sabun dan air tanpa pewangi saat mencuci area vagina. Bersihkan vagina dengan menyeka dari depan ke belakang setiap kali membersihkan area genital ini.
Perhatikan Pemakaian Pakaian Dalam
Penggunaan pakaian dalam yang tepat dapat mengatasi bagaimana menghilangkan keputihan saat hamil, contohnya menggunakan jenis pakaian yang berbahan katun dan tidak membuat keringat bertumpuk pada area vagina. Selain itu, sebaiknya mengganti celana dalam sesering mungkin atau minimal 3x sehari untuk menghindari infeksi jamur pada vagina.
Hindari Aktivitas Douching
Douching atau membilas vagina dari dalam bukan menjadi solusi tentang bagaimana menghilangkan keputihan saat hamil karena douching justru akan mengganggu keseimbangan bakteri baik dan dapat menyebabkan infeksi vagina. Bahkan douching juga dapat membuat udara dari luar masuk ke dalam vagina dan ini cukup membahayakan saat Ibu sedang hamil.
Cara Mencegah Keputihan saat Hamil
Mencegah memang lebih baik daripada mengobati. Berikut ini, Ibu tak hanya akan tahu bagaimana menghilangkan keputihan saat hamil karena mengutip dari laman Parenting First Cry, ada beberapa hal yang dapat digunakan sebagai tindakan pencegahan terhadap munculnya keputihan. Namun perlu diingat, bila sedang hamil, ada baiknya tetap berkonsultasi pada dokter ya.
Mengkonsumsi Biji Fanugreek
Biji fanugreek adalah salah satu bahan makanan yang dapat mengontrol dan menjaga pH alami pada vagina. Fanugreek juga dapat mempengaruhi kadar estrogen dalam tubuh dan juga berfungi meningkatkan imunitas. Cara penggunaannya bisa dengan merendam satu sendok teh biji fanugreek semalaman, kemudian saring, dan tambahkan madu sebelum disantap saat perut masih kosong. Biji fanugreek juga dapat dijadikan sebagai pengganti sabun pembersih vagina dengan cara merebus dua sendok teh biji fanugreek dengan empat cangkir air selama 30 menit, saring kemudian biarkan dingin sebelum digunakan untuk membasuh area vagina. Dapat digunakan hingga 3x dalam sehari ya.
Memanfaatkan Buah Pisang
Buah pisang dapat membantu bagaimana menghilangkan keputihan saat hamil dan dapat digunakan sebagai pencegahan juga. Konsumsi buah pisang yang matang setiap hari akan membantu mengendalikan keputihan saat hamil.
Makan Buah Cranberry
Buah cranberry diklaim bagus digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih karena memiliki sifat sebagai antiseptik dan antibiotik alami. Lalu bagaimana menghilangkan keputihan saat hamil? Minumlah satu gelas jus cranberry tanpa tambahan gula untuk membantu mencegah keputihan saat hamil.
Mengkonsumsi Buah Tin atau Buah Ara
Buah tin atau buah ara tak hanya memiliki efek sebagai obat pencahar alami dan dapat mengatasi bagaimana menghilangkan keputihan saat hamil. Pengunaannya adalah dengan merendam potongan buah tin bersama satu cangkir air putih semalaman. Kemudian buah tersebut dihaluskan lalu dicampurkan dengan airnya dan siap diminum keesokan harinya.
Semua cara pengobatan can pencegahan tentang bagaimana menghilangkan keputihan saat hamil ini bersifat alami. Disarankan untuk pergi berkunjung ke dokter bila dirasa keputihan tersebut masuk dalam kategori tidak normal dan tidak sehat untuk penanganan lebih lanjut.
Penulis: Novia Luciana
Editor: Dwi Ratih