Mengalami Nafas Pendek Selama Hamil? Ini Solusinya!
Banyak ibu hamil yang mengalami nafas pendek. Nafas yang terengah-engah bisa membuat Anda kelelahan. Selama kehamilan, Anda membutuhkan sekitar 20 persen oksigen lebih banyak. Karena Bunda mempersiapkan oksigen untuk bayi, plasenta dan uterus, juga untuk diri Anda.
Hormon kehamilan yang bernama progesteron, bertanggung jawab untuk kondisi nafas yang terengah-engah ini. Hormon ini meningkatkan kapasitas paru-paru untuk membuat Anda mengambil nafas yang lebih dalam selama hamil. Anda mungkin berpikir kondisi ini membuat Anda lebih mudah bernafas, tapi pada kenyataannya, Anda akan sedikit kesulitan untuk bernafas pada trimester pertama saat tubuh Anda menyesuaikan dengan perubahan.
Selama trimester ketiga, ketika uterus terus berkembang menjadi semakin besar, Anda makin merasa menderita karena janin menekan organ-organ di sekitarnya. Itu juga yang menyebabkan Bunda jadi bernafas pendek. Ketika uterus melebar, ini akan memberi tekanan pada diafragma, yang membatasi jumlah ruang yang tersedia untuk paru-paru. Sederhananya, Anda akan kesulitan untuk bernafas penuh.
Jika ini adalah kehamilan Anda yang pertama, semua akan membaik di kehamilan usia 36 minggu. Ketika bayi berada di posisi yang tepat untuk melahirkan, Anda akan punya lebih banyak ruang pada tulang rusuk. Paru-paru akan mampu membesar kembali, dan bernafas menjadi lebih mudah. Jika ini kehamilan kedua Anda, bayi mungkin tidak akan berada di posisi yang tepat untuk dilahirkan hingga kehamilan Anda menginjak usia akhir kehamilan.
Meski secara medis tidak ada yang perlu dikhawatirkan, nafas pendek bisa menyebalkan bagi ibu hamil. Jika perut yang semakin besar dan mata kaki yang bengkak sudah membuat Anda merasa kesusahan, nafas yang terengah-engah juga akan demikian. Untuk menghindari nafas yang pendek selama hamil, Anda bisa melakukan hal-hal berikut:
Mengonsumsi makanan yang seimbang. Kelebihan berat badan bisa memperburuk kondisi nafas Anda. Pastikan Anda makan banyak buah dan sayuran, terutama yang berwarna hijau dan minum cukup air. Air sangat penting untuk meningkatkan konsentrasi dan energi.
Menjaga postur tubuh. Selalu menjaga punggung dan bahu lurus akan membuat paru-paru Anda mendapat lebih banyak ruang.
Santai dan tenang. Jika Anda sulit bernafas, duduklah selama beberapa menit.
Tidur dengan posisi miring ke sisi kiri.
Berlatih teknik bernafas. Latihan nafas yang diajarkan di kelas yoga atau saat senam hamil bisa bermanfaat untuk membantu Anda dapat bernafas lega kembali.
Angkat kedua lengan Anda untuk pereda sementara. Dengan mengurangi tekanan pada tulang rusuk bisa membuat Anda bernafas lebih mudah.
Mungkin Anda merasa frustrasi karena nafas Bunda terengah-engah, tapi tenang, kondisi ini tidak memberi pengaruh buruk bagi Anda dan bayi. Bayi Anda akan terus menerima oksigen yang mencukupi melalui plasenta. Tapi pada beberapa kasus, masalah nafas bisa menjadi indikasi beberapa masalah kesehatan yang cukup serius. Anda perlu menghubungi dokter jika mengalami beberapa gejala berikut ini:
Muncul warna kebiruan di sekitar jari tangan, jari kaki, serta bibir, atau jika Anda terlihat pucat.
Jantung berdebar, detak jantung cepat.
Pingsan atau merasa akan pingsan.
Batuk yang terus-menerus.
Batuk mengeluarkan darah.
Asma yang semakin parah.
Anda merasa tidak mendapat cukup oksigen.
Nafas menjadi semakin cepat.
Rasa sakit pada dada atau ketika bernafas.
Batuk disertai demam atau kedinginan.
Anda juga perlu menghubungi dokter jika terasa sakit saat bernafas, atau kondisi terengah-engah menjadi semakin buruk saat Anda berbaring. Ada baiknya untuk melakukan semua aktivitas Anda lebih lambat dan ingat untuk tidak memaksakan diri ketika aktif bergerak. Atur tubuh dengan posisi tegak dan bahu ke belakang, terutama ketika duduk, postur ini memberi paru-paru ruang yang lebih luas untuk menjadi lebih lebar. Ketika tidur di malam hari, menyokong tubuh dengan beberapa bantal bisa membuat Anda merasa lebih baik. Ketika bayi lahir, nafas Anda akan segera kembali seperti sebelum Anda hamil.
Nafas yang pendek bisa mengindikasikan masalah serius, misalnya, jika Anda mengalami masalah pernafasan seperti asma atau pneumonia, bisa bertambah serius ketika Anda hamil. Ini sebabnya penting untuk mendapat suntikan flu jika hamil selama musim flu. Juga, karena perubahan pada pembekuan darah selama hamil, Anda lebih beresiko mengalami pulmonary embolism (darah beku yang menuju paru-paru). Kondisi ini jarang terjadi tapi sangat serius bila terjadi pada Anda. Nafas pendek yang datang tiba-tiba atau menjadi semakin parah bisa menjadi tanda adanya masalah medis, jadi segera cari bantuan medis jika ini terjadi.
(Ismawati)