Mengenal HPL Persalinan dan Cara Tepat Menghitungnya
Hari kelahiran buah hati merupakan hari yang paling ditunggu-tunggu oleh para calon orang tua. Berbagai persiapan pun sudah dilakukan sejak jauh hari.
Mulai dari persiapan kamar, pakaian, perlengkapan mandi dan lainnya. Namun, sayangnya Ibu dan Ayah masih belum tahu kapan si kecil akan lahir walau dokter sudah menentukan HPLnya.
Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan HPL? Bagaimana cara menghitung HPL dari HPHT yang tepat? Apakah si kecil akan lahir sesuai HPL yang ditentukan? Nah, biar nggak penasaran yuk simak ulasannya berikut ini, Bu.
Apa yang dimaksud dengan HPL?
HPL adalah singkatan dari Hari Perkiraan Lahir yang bertujuan agar dokter bisa memperkirakan kapan tepatnya tanggal bersalin. Jika dilansir dari What To Expert umumnya perempuan yang sedang hamil mengandung selama kurang lebih 38-40 minggu.
Rentang waktu ini juga termasuk dua minggu masa pembuahan setelah haid meski Anda belum dinyatakan positif hamil. Biasanya dokter akan menentukan HPL Ibu hamil melalui HPHT atau Hari Pertama dan Hari Terakhir menstruasi. Hitungan ini dianggap yang paling akurat untuk menentukan HPL persalinan.
Sayangnya, kebanyakan Ibu hamil lupa kapan HPHT yang mereka alami. Sehingga dokter hanya bisa mengira-ngira menggunakan hitungan alat USG dan cara lainnya. Hal inilah yang menyebabkan HPL Ibu hamil seringkali tidak tepat, bisa maju dari perkiraan maupun mundur dari perkiraan.
Bagaimana cara menghitung HPL dari HPHT yang benar?
Cara menghitung HPL dari HPHT sebenarnya tidak sulit, kok Bu. Terlebih hal ini sudah ada rumus khusus yang sudah paten dan akurat. Dengan catatan, Ibu harus ingat kapan HPHT terakhir ya.
Nah, untuk membantu Ibu menghitung HPL perasalinan bisa coba rumus berikut ya:
Tanggal di hari pertama menstruasi terakhir + 7 hari – 3 bulan + 1 tahun.
Cara menghitung HPL dari HPHT adalah misalnya HPHT Ibu adalah 11 Juni 2017 ditambah 7 hari ke depan adalah 18 Juni 2017. Nah, 18 Juni 2017 adalah hitungan minggu pertama kehamilan Ibu.
Setelah dapat tanggal hair pertama, maka kurangi 3 bulan dari bulan haid terakhir hasilnya adalah 18 April 2017. Kemudian Ibu tinggal menambahkan 1 tahun dari 2017. Maka diperkirakan HPL Ibu nantinya adalah 18 April 2018.
Perlu dicatat bahwa rumus hitungan HPL ini berlaku apabila siklus haid Ibu normal yakni 28-30 hari sekali. Jangan lupa ya Bu, HPL adalah Hari Perkiraan Lahir dan bukan Hari Paksa Lahir. Sehingga akan sangat normal apabila tanggal lahir si kecil bisa dua minggu lebih awal atau lebih akhir dari yang dihitung. Kuncinya adalah tetap bersabar menunggu calon buah hati lahir dan jangan lupa untuk selalu afirmasi positif pada diri sendiri, ya Bu.
Cara menghitung HPL dari program IVF
Hal ini memang menjadi pertanyaan besar bagi Ibu yang menjalankan program IVF. Dilansir dari Baby Center biasanya HPL kehamilan lewat bayi tabung atau IVF lebih akurat dari pembuahan alami. Sebab, dokter dan Ibu akan mengetahui secara langsung kapan tanggal pembuahan sel telur dan pemindahan embrio ke dalam rahim.
Dengan begitu, HPL persalinan bisa diperkirakan dengan menambahkan 266 hari atau 38 minggu sejak tanggal pembuahan atau iseminasi sel telur.
Cara menghitung HPL dari HPHT lewat kehamilan IVF tidak dihitung berdasarkan waktu pembuahan tetapi berdasarkan tanggal transfer embrio. Selain itu, perkiraan HPL juga bisa dipastikan saat di cek melalui alat USG. Hal ini berlaku juga bagi HPL Ibu hamil dengan pembuahan alami.
Macam-macam cara menghitung HPL
Menghitung HPL persalinan tidak hanya bisa dilakukan lewat HPHT, apalagi di jaman yang serba modern ini teknologi sudah semakin berkembang. Sehingga membuat banyak cara bisa dilakukan untuk menghitung HPL persalinan seseorang. Berikut macam-macam cara menghitung HPL yang bisa dilakukan oleh dokter:
- Menggunakan alat USG. Alat USG atau ultrasonografi dapat memberi tahu tanggal persalinan lebih akurat dibanding cara menghitung HPL menggunakan rumus.
- Mengukur ketinggian fundus. Cara menghitung HPL lainnya adalah melalui ketinggian fundus uteri. Semakin tua usia kehamilan, umumnya fundus akan semakin kecil jaraknya.
- Menghitung irama detak jantung bayi. Hal ini biasanya bisa dilakukan saat usia kandungan memasuki 8-10 minggu. Namun hal ini bervariasi tiap Ibu hamil.
- Saat Ibu merasakan gerakan pertama si kecil. Ibu bisa mengingat di usia berapa minggu sudah bisa merasakan gerakan janin dan melaporkannya kepada dokter. Sehingga dari hal ini, dokter dapat menghitung HPL secara manual.
Apa yang menyebabkan HPL berubah-ubah?
Jika bulan lalu dokter sudah bulan menyatakan Ibu akan melahirkan di tanggal yang sudah ditentukan, namun ketika kontrol bulan ini kenapa HPLnya berubah ya? Nah, ini mungkin menjadi pertanyaan banyak Ibu hamil.
Tapi ternyata, HPL yang berubah-ubah itu wajar terjadi di usia kehamilan diatas trimester 2. Bisa jadi 3 alasan berikut ini yang menjadi penyebabnya:
- Posisi janin yang berubah-ubah. Terutama apabila posisi kepala janin sudah berada di bawah. Sehingga alat USG biasanya menangkap bahwa kondisi ini bisa jadi mendekatkan atau menjauhkan Ibu dari HPL persalinan.
- Ukuran leher rahim berubah. Menurut penelitian dari International Journal of Obstetrics and Gynecology 85% wanita memiliki ukuran leher rahim yang pendek. Ukuran leher rahim yang memendek inilah yang dapat membuat HPL berubah-ubah.
- Salah hitung HPHT. Ini merupakan alasan umum yang banyak terjadi pada sebagian Ibu hamil. Dalam hal ini, sebaiknya jangan salahkan dokternya ya Bu. Sebab yang harus mengingat HPHT yang tepat adalah Ibu sendiri. Doktet hanya membantu membuat hitungan sesuai dengan HPHT yang diingat oleh Ibu.
Penulis:Aprilia Ramdani
Editor: Dwi Ratih